Minggu, 09 Agustus 2009

Bulletin Agustus 2009




“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”


Minggu 2 Agustus 09


Menjadi Orang Pilihan Allah

Fungsi penebusan yang dikerjakan oleh korban Kristus yang mati di kayu salib:
- menebus kita dari dosa
- menebus kita dari cara-cara hidup yang sia -sia yang kita warisi dari nenek moyang. Kristus menebus kita bukan hanya dari dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang telah kita perbuat sendiri, tetapi kita juga harus ditebus dari cara hidup yang sia-sia, yang selama ini telah kita warisi dari nenek moyang kita. 1 Petrus 1 : 18 - 19 bukti kuasa penebusan yang dikerjakan oleh darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan yang tak bercacat, kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia yang telah kita warisi dari nenek moyang. Tujuannya: supaya kita layak disebut sebagai jemaat yang dikasihi Tuhan. 2 Korintus 5 : 17 = jemaat itu disebut ciptaan yang baru setelah ditebus dari dosa dan dari cara hidup yang sia-sia, sudah meninggalkan cara hidup yang lama. Setiap orang yang sudah mengalami penebusan lewat korban Kristus, inilah yang dapat disebut “hidup di dalam Kristus” sebab ia sudah menjadi ciptaan baru. Sama seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 5 : 24 = pindah dari dalam maut kepada hidup (=keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib). Syaratnya: “dengar” dan “lakukan” firman Tuhan. Setiap orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan, maka ia akan mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum. Kuncinya: asal kita mau mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan taat dan setia. Matius 24 : 37 - 42 firman Tuhan telah menubuatkan betapa kuatnya cara hidup yang sia-sia itu mengikat hidup manusia sehingga tidak taat kepada kebenaran. Pada zaman akhir ini akan terjadi lagi seperti yang pernah terjadi pada zaman Nuh. Perbuatan yang paling menonjol pada zaman Nuh adalah: manusia terseret kepada perbuatan-perbuatan yang merusak diri sendiri bahkan merusak rumah tangga/keluarga. - Kejadian 6 : 2 = anak-anak Allah (=keturunan dari Set) sembarangan mengambil istri dari anak-anak perempuan, siapa saja yang disukai mereka. Ini berbicara rumah tangga yang hancur karena tidak memperhatikan firman Tuhan.
- Kejadian 6 : 5 = kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ini berbicara pribadi-pribadi yang rusak juga karena tidak memperhatikan firman Tuhan.
Akibatnya: semua manusia pada zaman Nuh dibinasakan bersama-sama dengan binatang-binatang dengan air bah. Hanya Nuh, istri Nuh anak-anak dan menantu-menantunya saja yang selamat. Apa yang terjadi pada zaman Nuh ini, akan terjadi kembali pada zaman akhir menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Matius 24 : 37 = Tuhan Yesus berkata: “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” Jadi ini merupakan nubuatan firman Tuhan bahwa apa yang pernah terjadi pada zaman Nuh akan terulang kembali pada zaman akhir ini. Akan banyak pribadi-pribadi yang hancur karena perbuatannya sendiri, bahkan keluarga-keluarga yang hancur karena tidak memperhatikan firman Tuhan. Walaupun mereka sudah disebut sebagai “anak-anak Allah” (Kejadian 6 : 2) tetapi mereka masih juga melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Seperti: sembarang bergaul, sembarangan mengambil istri, perbuatan mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Apa yang telah terjadi pada zaman Nuh ini, menjadi peringatan kepada kita sekarang, walaupun sudah disebut “anak Allah” tetapi masih juga memungkinkan jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Maka supaya kita tidak sampai terjebak ke dalam dosa dan kejahatan, ada satu sikap yang harus kita ketahui, yaitu:
“Jangan sembarangan bergaul dengan orang-orang yang tidak hidup di dalam kebenaran.” Sebab dalam 1 Korintus 15 : 33 firman Tuhan menjelaskan bahwa pergaulan yang buruk itu dapat merusakkan apa yang baik. Artinya: segala sesuatu yang baik, yang telah kita lakukan kepada Tuhan, seperti berdoa, memuji Tuhan, berkorban, semua itu bisa menjadi tidak berkenan kepada Tuhan kalau kita sembarangan saja bergaul. Roma 5 : 8 = bukti kasih Allah kepada kita : Kristus telah mati untuk kita , ketika kita masih berdosa. Oleh darah-Nya sendiri, Ia telah membenarkan kita supaya diselamatkan dari murka Allah yang akan datang menimpa seluruh dunia ini. Puncak rencana Tuhan dalam penebusan-Nya adalah: supaya kita layak disebut sebagai jemaat pilihan yang berkenan kepada Allah. Sebab khusus kepada jemaat yang sudah menjadi pilihan Allah, Tuhan telah menyediakan segala berkat di sorga. 2 Petrus 1 : 10 = kita ditebus, tujuannya supaya “panggilan” dan “pilihan” kita makin teguh. Sebab jika panggilan dan pilihan kita sudah teguh, maka kita tidak akan pernah tersandung lagi. Puncaknya kepada kita akan dikaruniakan “hak penuh” untuk memasuki kerajaan kekal, yaitu sorga (ayat 11). Keistimewaan org pilihan Tuhan:
- segala dosa-dosa diampuni Allah - Efesus 1 : 6 - 7
- mendapatkan firman Tuhan - Efesus 1 : 13
- dimeteraikan dengan Roh Kudus - Efesus 1 : 14.
Dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, selama di padang gurun ada dua (2) hal yang membuat mereka gugur:
1. ULAR, sifatnya mematikan
2. KALAJENGKING, sifatnya menyiksa
Mazmur 58 : 2 - 6 = orang-orang fasik dan orang-orang jahat itu sudah menyimpang dari sejak dari kandungan, disejajarkan dengan bisa ular atau seperti ular tedung. Mazmur 140 : 2 - 5, Daud berdoa kepada Tuhan supaya dijauhkan/diluputkan dari pada manusia jahat yang suka melakukan kekerasan atau yang selalu merancang kejahatan dalam hatinya. Pekerjaan orang fasik/cara kerja ular : manghasut-hasut perlawanan, baik kepada sesama jemaat, kepada Tuhan maupun kepada penggembalaan. Contoh dalam Perjanjian Baru, Matius 3 : 7 orang Farisi dan orang Saduki disejajarkan dengan ular beludak, karena mereka mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya. Sebenarnya orang Farisi itu adalah orang yang sangat suka beribadah, bahkan mereka sudah melayani di bait Allah. Tetapi sayang, mata rohani mereka tertutup terhadap kebenaran. Salah satu pekerjaan mereka: suka menghasut-hasut orang banyak supaya jangan percaya kepada Yesus dan supaya jangan menjadi murid Yesus. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap mempertahankan supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh, supaya jangan sampai dihasut oleh mereka yang suka menghasut kebenaran. Sifat ular kalau sudah mematok orang, maka orang itu akan segera mati kalau tidak segera ditolong. Wahyu 9 : 3 - 10 kalajengking diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, tetapi hanya untuk menyiksa atau menyakiti mereka. Yehezkiel 2 : 3 - 7 kalajengking itu menunjuk sifat pemberontakan yang selalu melawan kebenaran. Karena itu, sekalipun kita tinggal di tengah-tengah orang yang suka memberon-tak, tetaplah tinggal di dalam kebenaran, tetap setia beribadah dalam penggembalaan yang benar, yang di dalamnya ada firman pengajaran yang sanggup menguatkan dan meneguhkan panggilan dan pilihan kita. Walaupun banyak orang yang ingin menghasut-hasut supaya kita jangan melakukan firman Tuhan, tetapi jika kita tetap berada di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, maka panggilan dan pilihan kita itu akan semakin teguh, kita tidak akan pernah bisa tersandung oleh apapun. Haleluya....!!



“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”

Minggu 9 Agustus 09


*** Menjadi orang-orang pilihan Allah.


Sebagaimana telah kita lihat pada minggu-minggu yang lalu, yang disebut jemaat Tuhan itu ditandai dengan tiga (3) hal, yaitu:
Sudah ditebus dengan darah Kristus,
dibangun di atas dasar kebenaran
dan yang dipilih supaya dipisahkan menjadi milik Kristus.
Dan khusus bagi orang-orang yang sudah dipilih, perjuangan Tuhan sangat besar supaya orang-orang pilihan itu tidak gugur imannya.
Kita bisa menjadi jemaat yang berarti dan berguna bagi Allah apabila kita sudah dijadikan menjadi orang-orang pilihan Allah. 1 Petrus 2 : 9 - 10, yang diakui sebagai jemaat Tuhan adalah mereka yang telah dipilih, yaitu kita yang sudah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Memang pada awalnya yang diakui sebagai jemaat Allah adalah bangsa Israel. Tetapi setelah Kristus mati di atas kayu salib, Ia telah menebus kita dari dosa dan dari maut supaya kita juga layak disebut sebagai umat kepunyaan Allah, sebagai jemaat Tuhan. Maka tergenapilah sudah apa yang telah dikatakan firman Tuhan dalam 1 Petrus 2 : 10 kita, gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir : yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya yang dahulu tidak dikasihani, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan Mazmur
2 : 74 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan telah memperoleh umat-Nya sejak zaman purbakala dengan cara menebus supaya menjadi milik kepunyaan Tuhan sendiri.Puncak rencana Tuhan dalam hidup kita, setelah kita dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, Ia mau menjadikan kita sebagai jemaat, kepunyaan Tuhan sendiri. Untuk mewujud kan rencana ini, Tuhan mau mencengkram kita dengan kekuatan-Nya, dalam kuasa firman dan Roh Kudus-Nya. Yesaya 31 : 4 firman Tuhan menjelaskan kepada kita penampilan Tuhan itu bagaikan “seekor singa muda” yang menggeram untuk mempertahankan mangsanya, ia tidak terkejut dan tidak mau mengalah terhadap keributan musuh. Demikian juga dalam Wahyu 10 : 1 - 4 penampilan Tuhan dalam pembukaan rahasia firman ada seruan dengan suara yang nyaring sama seperti “singa yang mengaum” Demikianlah penampilan dan pekerjaan Tuhan untuk mempertahankan gunung Sion, yaitu gereja yang mau dibentuk menjadi mempelai perempuan Kristus. Untuk mempertahankan kita supaya tetap tinggal di dalam terang firman pengajaran, Tuhan akan membukaan rahasia firman-Nya. Bagaikan suara singa yang mengaum, demikianlah suara Tuhan dalam kuasa pembukaan rahasia firman-Nya. Firman Tuhan inilah yang mencengkram hidup kita supaya tetap tinggal di dalam kebenaran. Jika Tuhan Yesus tampil bagaikan “singa yang mengaum” di dalam diri kita akan ada rasa takut :
- takut untuk berbuat dosa.
- takut kalau tidak beribadah.
- kalau sempat terlanjur berbuat dosa, di dalam hati ada rasa takut sehingga bertobat kembali. Dan setiap orang yang sudah dicengkram oleh firman Tuhan:
- dapat beribadah dengan, setia sopan dan teratur sehingga dapat memuliakan Allah.
- dapat melayani dengan penuh rasa hormat & takut, sehingga hal-hal yang merusak iman tidak masuk ke dalam ibadah & pelayanan. Roma 7 : 4 yang disebut sebagai jemaat Tuhan adalah mereka yang sudah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, artinya tidak lagi di bawah kutuk hukum Taurat. Inilah orang-orang pilihan Allah (Roma 1 : 6) yang telah ditebus supaya menjadi milik orang lain, yaitu Kristus, supaya kita berbuah bagi Allah. Yohanes 3 : 29 Yohanes pembabtis memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Mempelai laki-laki, yang empunya mempelai perempuan. ESTER berhasil menjadi istri raja Ahasyweros karena berhasil dipilih dari antara semua perempuan. Untuk mempersiapkan Ester, selama 12 bulan ia harus berada di bawah pengawasan untuk membuat wangi-wangian supaya benar-benar cantik dipemandangan raja. Demikian juga supaya kita berhasil menjadi istri Tuhan (=menjadi mempelai perempuan Kristus), kita harus dikuduskan terus menerus oleh kuasa firman dan Roh Kudus sampai tidak bercacat dan tidak bercela lagi di hadapan Tuhan.
- Ester itu memang sudah dari awalnya cantik, tetapi sekalipun demikian, supaya ia berhasil dipilih menjadi istri raja Ahasyweros, ia juga harus berada di bawah pengawasan.
- Kita memang sudah kudus sebab sudah ditebus dengan darah Kristus, tetapi masih harus dilanjutkan lagi dengan cara menerima firman pengajaran, yang sanggup menyucikan hidup kita dari segala cacat cela. Yohanes 15 : 1 - 2 yang sudah berbuahpun harus dibersihkan lagi supaya lebih banyak berbuah. Ini sepenuhnya pekerjaan Kristus dalam kuasa firman dan Roh Kudus-Nya yang menyucikan kita dari hari ke hari, dikuduskan terus menerus sampai sempurna, sama seperti Kristus. Untuk itulah Tuhan Yesus tampil bagaikan singa yang mengaum untuk mempertahankan gereja-Nya yang sudah di tebus dengan darah-Nya yang mahal.Demi terbentuknya gereja menjadi mempelai perempuan Kristus, yang kudus dan sempurna, Ia akan mempertahankan kita dengan mempertaruhkan nyawa-Nya sendiri, bagaikan singa yang menggeram untuk mempertahankan mangsanya. Mangsa-Nya itu adalah kita sendiri, gereja yang sudah ditebus dengan darah-Nya sendiri. Yesaya 5 : 1 - 2 bangsa Israel adalah tanam-tanaman Tuhan, bagaikan pokok anggur pilihan. Tuhan menantikan buah anggur yang baik, tetapi sebaliknya yang dihasilkan adalah buah anggur yang asam. ayat 7 - Tuhan menantikan keadilan, tetapi yang ada adalah kelaliman.
- Tuhan menatikan kebenaran, tetapi yang ada adalah keonaran. Dari ayat firman Tuhan ini dapat kita lihat buah yang dinantikan Tuhan dari umat-Nya adalah KEADILAN & KEBENARAN, karena Yesus itu adalah adil dan benar adanya, maka Ia juga rindu supaya jemaat-Nya itu berbuahkan keadilan dan kebenaran. Maka dalam ayat 5 - 6 dapat kita lihat sebagai akibat karena bangsa Israel tidak tidak berhasil menghasilkan buah keadilan dan kebenaran.
1. Tuhan sendiri akan “menebang pagar durinya” sehingga kebun itu dilanda habis, artinya: tidak ada lagi perlindungan dari Tuhan.
2. Tuhan akan “melanda temboknya”, sehingga kebun itu diinjak-injak, artinya: akan masuk ke dalam aniaya antikristus.
3. Akan “ditumbuhi semak duri”, artinya hidupnya akan dihimpit kekuatiran dan ketakutan.
4. “Tidak dirantingi dan tidak disiangi”, artinya: hidupnya tidak lagi mengalami penyucian dan tidak lagi berada dalam pimpinan Tuhan.
Matius 12 : 43 - 45 apabila roh jahat keluar dari manusia, roh itu masih memungkinkan kembali lagi kepadanya. Walaupun sudah bersih tersapu (=sudah disucikan dari dosa) dan rapi teratur (=sudah sempat diatur oleh Tuhan/sudah sempat masuk ke dalam pelayanan), tetapi roh itu masih bisa masuk lagi, bahkan dengan tujuh roh lain yang labih jahat daipadanya, sehingga keadaanya lebih buruk dari semula. Hidup manusia yang kosong dengan firman Tuhan, walaupun ia sudah sempat bertobat, sudah beribadah dan mendengar firman Tuhan, tetapi kalau firman itu tidak berbuah, maka keadaanya akan lebih buruk dari yang sebelumnya.


“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”

Minggu 16 Agustus 2009


= BERBUAHKAN KEBENARAN =

Hosea 1 : 1 - 9 perbuatan yang telah dilakukan bangsa Israel pada zaman nabi Hosea : mereka telah berdosa kepada Allah dengan cara bersundal hebat dan membelakangi Tuhan. Maka Tuhan Allah mengangkat keluarga Hosea sebagai contoh untuk menggambarkankan keadaan bangsa Israel yang tidak setia lagi kepada Tuhan. Berfirmanlah Tuhan kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan” (ayat 2). Maka Hosea mengambil Gomer binti Diblaim dan mengawininya, kemudian perempuan itu melahirkan anak-anak persundalan, yang menggambarkan kehidupan bangsa Israel yang sesungguhnya di hadapan Tuhan.
YIZREEL : hutang darah
LO-RUHAMA : tidak disayang lagi : tidak diampuni lagi dosanya
LO -AMI : bukan umat Allah
Demikianlah keadaan bangsa Israel di hadapan Tuhan yang sebenarnya, mereka penuh dengan hutang darah, mereka tidak lagi disayangi oleh Tuhan dan tidak diakui lagi sebagai umat Allah. Jika keadaan bangsa Israel yang sudah sedemikian bobroknya dihadapan Tuhan, dengan apakah mereka diangkat kembali supaya layak disebut sebagai umat Allah? Caranya: Kristus tampil sebagai Suami, atau sebagai Mempelai Pria sorga, untuk mengangkat segala kelemahan, segala dosa dan pelanggaran mereka.Hosea mau mengawini Gomer binti Diblaim, perempuan sundal, adalah gambaran pribadi Allah sendiri yang mau mengambil orang-orang berdosa dan menjadikannya sebagai istri Tuhan. Kristus telah mati di atas kayu salib sebagai jalan untuk menebus kita, yang selama ini telah berhutang karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Sebenarnya oleh karena dosa dan pelanggaran tersebut, kita telah berhutang darah kepada Allah, tidak disayangi dan tidak layak disebut sebagai umat Allah, tetapi oleh kematian Kristus di kayu salib, Ia telah mengambil kita dan mau menjadikan kita sebagai istri-Nya. Sebenarnya kalau dilihat dari dosa-dosa dan pelanggaran yang telah kita perbuat, betapa bobrok nya hidup ini di mata Tuhan, tidak layak dimata Tuhan. Tetapi syukur kepada Allah, Ia telah memberikan diri-Nya sendiri menjadi korban, seperti Hosea yang mengambil Gomer binti Diblaim menjadi istrinya, demikianlah Tuhan telah menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai korban untuk mengangkat hidup kita supaya layak disebut menjadi umat kepunyaan Allah, yang disayangi Allah. Jadi Hosea itu adalah gambaran pribadi Allah, yang mengambil dan mengangkat baik orang Israel maupun orang kafir, untuk dijadikan sebagai mempelai perempuan Kristus. Matius 19 : 5 “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Ayat ini menjadi bukti tentang pengorbanan Kristus sebagai Suami, ......telah berkorban menyerahkan diri-Nya untuk menyatu dengan Istri-Nya, yaitu gereja yang jadi mempelai perempuan-Nya. Arti menyerahkan diri-Nya: bukan hanya sekedar memberikan nyawa, bukan hanya sekedar memberikan berkat, tetapi mencakup seluruh hidup, termasuk nyawa, tenaga dan waktu. Karena itu kalau Tuhan Allah mau mengangkat kita menjadi mempelai-Nya, tentu ada yang diingin kan Tuhan dari hidup kita, yaitu: supaya kita menghasilkan “buah kebenaran” dan “keadilan.” Maka supaya kita bisa menghasilkan buah kebenaran dan keadilan, jalan satu-satunya: kita harus tetap tinggal di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Yohanes 15 : 1 - 2 tinggal di dalam Tuhan itu bagaikan ranting yang tetap pada pokok, Kristus adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantinganya. Atau bagaikan pelita yang ditempatkan pada cabang-cabang, yang seluruh nya ditopang oleh pokok. Itu sebabnya untuk membuat pelita, membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran yang besar. Supaya kita bisa menjadi pelita, Tuhan juga begitu sabar membentuk kita dari hari demi hari sampai berhasil menghasilkan buah kebenaran dan keadilan. 2 Petrus 3 : 9 bukti kesabaran Tuhan, Ia menghendaki supaya jangan ada seorangpun yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Bagi kita, kesabaran Tuhan itu adalah suatu kesempatan yang baik untuk mengubah hidup kita supaya berkenan kepada Tuhan. Tetapi bagi orang yang tidak mengenal Tuhan dengan benar, mereka menganggap kesabaran Tuhan merupakan suatu kelalaian saja. Saudara-saudara, yang disebut hubungan yang benar dengan Tuhan adalah hubungan karena mendengar dan melakukan firman Tuhan. Karena itu jangan menjadi orang Kristen yang “sentimentil” bisa memuji Tuhan dengan suara yang bagus, bisa mengucapkan kata-kata yang indah dalam penyembahan, tetapi dalam prakteknya ia jauh dari kebenaran, hidupnya tidak sesuai dengan apa yang keluar dari mulutnya. Jadi yang disebut orang Kristen yang sentimentil adalah lain dimulut lain dalam praktek hidupnya sehari-hari. Matius 7 : 21 - 23 :
- banyak orang berhasil berseru kepada Tuhan: “Tuhan, Tuhan” tetapi tidak berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga.
- banyak orang berhasil melayani Tuhan dengan karunia yang besar, seperti bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat, tetapi tidak berhasil dikenal oleh Tuhan. Mereka ditolak dan tidak dikenal oleh Tuhan penyebabnya: karena tidak menjadi pelaku firman.
Karena itu supaya kita bisa menghasilkan buah kebenaran, ada dua (2) sikap yang harus kita miliki:
1. Memperhatikan dan mempergunakan waktu yang singkat (Ibrani 12 : 9 - 10).
Prakteknya: - bersedia dididik, kita harus taat kepada Bapa segala roh yang mau mendidik kita supaya bijaksana. mengerti arti didikan, sebab jika kita dididik tentu ada tujuannya, yaitu
untuk mendatangkan kebaikan. Jika kita sudah bersedia dididik dan mengerti arti didikan tersebut, maka kita akan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai sejahtera (ayat 11).
2. Ada kerelaan untuk memberi (2 Korintus 9 : 9 - 10).
Sebagaimana Kristus rela membagi-bagikan dan memberi kepada orang miskin, demikian juga di dalam diri kita harus ada kerelaan untuk memberi dan membagi-bagikan kepada orang lain. Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kita dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaran. Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, tetapi orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. MENABUR itu sama dengan memberi kepada Tuhan, berarti di dalam dirinya ada sikap untuk melakukan kebenaran. Tetapi ingat, memberi kalau tidak didasari dengan kebenaran,tidak akan menghasilkan kebenaran. Sebagai contoh: ada orang memberi/mengembalikan milik Tuhan (=perpuluhan) dengan tujuan supaya cepat diberkati Tuhan, supaya cepat dapat pekerjaan, supaya cepat sembuh, supaya cepat dapat jodoh, dll, ini adalah sikap yang salah, tidak sesuai dengan kebenaran. Mengembalikan milik Tuhan itu harus karena didasari oleh kebenaran, ada sikap kerelaan untuk memberi supaya Tuhan benar-benar berkenan dalam hidup kita.