Jumat, 06 Februari 2009

Buletin Februari 2009

Minggu I Februari 2009

“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”

“Kristus Adalah Penolong Tepat Pada Waktunya.”
Yesaya 54 : 6 bangsa Israel pernah punya pengalaman seperti seorang istri yang ditinggalkan suami dan bersusah hati. Tetapi kita patut kagum melihat kasih Allah kepada umat-Nya, walaupun umat-Nya itu telah meninggalkan Allah, namun Allah masih tetap memberikan kesempatan untuk memanggil mereka kembali dan memulihkan mereka supaya kembali menjadi umat Allah. Pengalaman bangsa Israel ini, merupakan gambaran perjalanan gereja Tuhan di akhir zaman ini kalau tetap hidup di dalam dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran juga akan ditinggalkan Tuhan. Tetapi Tuhan Allah akan kembali datang dengan kasih-Nya seperi kepada bangsa Israel, untuk mengangkat dan memulihkan keadaan umat-Nya. Walaupun mungkin keadaannya sudah hampir-hampir binasa, tetapi Kristus yang adalah Kepala jemaat, Mempelai Pria Sorga akan tampil dengan kasih-Nya yang setia untuk mengambil kita kembali dan memulihkan keadaan kita, supaya kembali menjadi milik Tuhan. Allah itu adalah Allah yang penuh kasih dan setia, kudus dan sempurna adanya, inilah sifat Allah yang tidak pernah berubah sampai kapanpun. Karena Allah itu adalah setia, kudus dan sempurna adanya, maka Ia sanggup memulihkan keadaan umat-Nya dengan cara mengangkatnya dari segala dosa, dikuduskan bakan sampai disempurnakan. Jika seandainya Allah itu tidak setia, tidak kudus dan tidak sempurna, maka sudah pasti Allah tidak mungkin bisa mengangkat umat-Nya yang telah jatuh ke dalam dosa. Maka kalau kita lihat dalam Ulangan 31 : 6 - 8 penampilan Kristus sebagai Kepala menampilkan diri-Nya sebagai “PEMIMPIN” yang memimpin umat-Nya supaya bisa sampai kepada tujuan. Suatu pernyataan yang luar biasa yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar, sebab Tuhan sendiri yang akan berjalan di depan umat-Nya, Dia sendiri yang turun untuk menyertai mereka. Dalam ayat ini dapat kita lihat dengan jelas, bagaimana pertolongan Tuhan yang diberikan kepada umat-Nya tepat pada waktunya yang tidak membiarkan dan yang tidak meninggalkan mereka. Tetapi kalau kita lihat dalam Yesaya 63 : 7 - 9, Tuhan memberikan pertolongan tepat pada waktunya tidaklah kepada semua orang dan tidak kepada sembarang orang. Hanya kepada setiap orang yang sudah diakui sebagai “Umat Allah”, yaitu mereka yang tidak berlaku curang. Kemudian dalam Wahyu 21 : 2 - 3 yang dakui sebagai umat Tuhan itu adalah mereka yang sudah diangkat dan dibangun menjadi mempelai perempuan Kristus, dimana Tabernakel Allah sudah dibangun di dalam dirinya, kepada merekalah Tuhan mau memberikan pertolongan. Jadi yang diakui sebagai umat Allah dan yang layak dibangun menjadi mempelai perempuan Kristus adalah mereka yang tidak berlaku curang.Yesaya 30 : 9 - 11 yang disebut “anak-anak yang berlaku curang” adalah: *orang-orang yang suka memberontak, **suka bohong, ***enggan mendengar firman pengajaran, ****tidak suka akan penglihatan, *****lebih suka hal-hal manis dan semu, ******tidak suka mendengar tentang yang sempurna. Akibatnya : bagi mereka dosa itu akan seperti pecahan yang mau jatuh, dan kehancurannya datang dengan tiba-tiba dalam sekejap mata, tidak dapat tertolong lagi (ayat 13).
Karena itu kalau saudara-saudara rindu disebut sebagai anak-anak yang tidak berlaku curang, harus belajar berkata jujur dan jangan coba-coba menyimpan kebohongan. Kita harus mau mengakui di mana kita dilahirkan, siapa orang yang telah melayani kita. Demikian juga, kalau saudara rindu memiliki hidup : hiduplah di dalam kasih, teladani Kristus sebagai Kepala yang selalu setia dalam kasih-Nya. 2 Korintus 11 : 1 - 6 dalam pelayanan Paulus sebagai rasul Kristus, ia telah mempertunangkan jemaat itu kepada satu laki-laki untuk membawa jemaat itu sebagai perawan suci, dan laki-laki itu adalah menunjuk kepada Kristus sebagai Kepala jemaat.
Dari skema di atas dapat kita lihat bagaimana nasib orang-orang yang hidup di dalam firman kebenaran maupaun yang tidak hidup di dalam kebenaran. 1 Yohanes 3 : 11 - 14 model anak-anak Allah: meneladani sikap Habel hidup di dalam kasih, di dalam dirinya ada sifat Allah yang adalah kasih. Maka setiap orang yang mau meneladani sikap Habel akan memperoleh hidup yang kekal. Sedangkan model anak-anak iblis di dalam dirinya tidak ada kasih, tetapi yang ada adalah kejahatan, kecurangan dan pemberontakan terhadap kebenaran, yang berakhir kepada kebencian.Kain itu berasal dari sijahat, maka setiap orang yang mewarisi sifat Kain, di dalam dirinya tidak ada kasih terhadap saudara. Firman Tuhan mengatakan: “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (ayat 15). Jadi jelas setiap orang yang meneladani sikap Kain, di dalam dirinya tidak ada hidup kekal, yang ada adalah maut, yaitu kematian selama-lamanya.
Karena itu suatu jaminan telah diberikan Tuhan Allah kepada umat-Nya, supaya layak mendapat pertolongan ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Yeremia 42 : 9 - 11 “tetap tinggal di negeri ini, jangan pergi ke Mesir untuk mencari pertolongan” artinya : jangan tinggalkan Ibadah dan penggembalaan yang benar untuk mencari pertolongan kepada dunia dan kepada manusia. Sebab setiap orang yang tetap tinggal di dalam penggem-balaan yang benar, inilah jemaat yang dijamin Tuhan mendapat pertolongan tepat pada waktunya. Firman Tuhan menjelaskan kepada kita, gereja yang jadi mempelai itu adalah mereka yang sudah ditebus dari tiga (3) hal, yaitu sudah ditebus dari dosa, sudah ditebus dari bumi /dunia dan sudah di tebus dari antara manusia (lihat Wahyu 5 : 9 - 10; 14 : 3 - 4). Benar-benar sudah terpisah dari cara hidup duniawi. Karena itu supaya kita layak disebut sebagai mempelai perempuan Kristus, kita harus mau dibangun menjadi tempat kediaman Allah. Kejadian 2 : 21 - 22 perempuan pertama ada karena dibangun sendiri oleh Allah dari tulang rusuk Adam. Arti kata “DIBANGUN” juga dipakai untuk membangun gereja yang mau jadi menjadi mempelai perempuan. Dapat kita lihat dalam Matius 7 : 24 -27 orang yang membangun rumahnya di atas batu disebut orang yang bijaksana sedangkan yang membangun di atas pasir disebut orang yang bodoh. Karena orang bijaksana ini mau mendengar dan melakukan firman Tuhan, walau datang angin, hujan dan banjir, imannya tetap kuat, tidak tergoyahkan. Gereja yang jadi mempelai itu adlah anak-anak atau jemaat-jemaat yang dibangun kero-haniannya dan terus bertumbuh ke arah Kristus sebagai Kepala hingga menjadi sama seperti Kristus dalam kekudusan dan kesempurnaan-Nya. Efesus 4 : 16, jemaat yang dibangun itu akan rapih tersusun dan diikat menjadi satu kearah Kristus sebagai Kepala, menjadi tubuh Kristus yang kudus dan sempurna.


Minggu II Februari 2009

“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”

“Kristus Adalah Penolong Tepat Pada Waktunya.”
Mengapa kita memerlukan pertolongan dari Tuhan tepat pada waktunya?
Matius 24 : 29 = sebab pada zaman akhir ini dunia akan mengalami goncangan yang sangat hebat. Digambarkan seperti matahari menjadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Inilah kegelapan yang paling gelap yang segera terjadi, kegelapan yang menimbul kan kekacauan dan penderitaan yang sangat hebat. Dalam kitab Kejadian 1 : 2 “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Dalam terjemahan baru dikatakan: “Bumi belum berbentuk dan kosong” sebenarnya dalam terjemahan lama dikatakan: “Bumi kacau balau” jadi kalau kegelapan menguasai bumi yang terjadi adalah kekacauan. Demikian juga kalau kegelapan dosa sudah menguasai dunia, maka yang terjadi adalah kekacauan. Setiap orang yang tidak hidup di dalam kebenaran, mereka akan mengalami goncangan yang hebat dan tidak akan tetap tinggal di dalam Tuhan. Matahari menjadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Sebenarnya ini menunjuk kepada pribadi Allah sendiri dan pekerjaan Allah yang tidak lagi menerangi hati manusia.
Matahari = Allah Bapa, kalau matahari menjadi gelap artinya manusia sudah kehilangan kasih Allah.Allah itu adalah kasih, jadi setiap orang yang sudah kehilangan kasih, Allah tidak lagi bekerja di dalam dirinya.
Bulan tidak bercahaya = Allah Anak, di dalam korban Kristus, tidak ada lagi rasa takut akan Tuhan, tidak ada lagi pertobatan karena tidak menghargai korban Kristus.
Bintang-bintang berjatuhan = Allah Roh Kudus, tidak ada lagi kesadaran atau yang menyadarkan manusia supaya mencari Tuhan.
Apabila pribadi Allah tidak lagi menerangi hati manusia dan apabila pribadi Allah tidak lagi beraktivitas di tengah-tengah dunia ini, saat itulah dunia ini mengalami goncangan yang hebat, dunia sepenuhnya dikuasai oleh setan dan antikristus. Dan jika iblis sudah menjadi penguasa tunggal di bumi, maka ia akan memberikan kekuasaan kepada antikristus untuk memaksa semua manusia supaya menyembah setan/iblis. Pada saat itu tidak ada seorangpun yang boleh menyembah selain setan, tidak ada seorangpun yang bisa beribadah kepada Allah. Wahyu 13 : 4 naga memberikan kekuasaan kepada binatang, naga itu menunjuk pribadi setan/ iblis, sedangkan binatang itu adalah antikristus. Mereka yang menyembah binatang itu kagum melihat perbuatan setan dan antikiristus tersebut seolah-olah tidak ada lagi yang seperti binatang itu. Pekerjaannya: membuat mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua yang diam di dalam sorga.Wahyu 13 : 7 = antikristus diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, yaitu gereja yang tidak jadi mempelai perempuan Kristus dan yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Orang-orang kudus yang tidak jadi mempelai itu sudah termasuk di dalamnya: jemaat-jemaat dan hamba-hamba Tuhan yang tidak masuk ke dalam kesempurnaan. Mengapa nama mereka tidak terdaftar di dalam kitab kehidupan Anak Domba? jawabannya: karena mereka tidak pernah mengalami kelahiran yang benar, belum lahir dari Allah atau belum lahir dari firman Tuhan. Sebab kalau kita lihat kembali dalam Mazmur 87 : 5 - 7, yang tercatat namanya dan yang diakui Allah adalah mereka yang sudah lahir di Sion. Pada waktu Tuhan menghitung dan mencatat bangsa-bangsa, Tuhan sendiri yang mengakui: “Ini dilahirkan di sana.” Yesaya 2 : 2 - 3 lahir di Sion sama dengan lahir dari firman Tuhan lahir dari firman pengajaran. Karena itu sebelum matahari, bulan dan bintang berubah menjadi gelap, ambil kesempatan dengan sebaik-baiknya, terima firman pengajaran dan alami kuasa kelahiran baru oleh firman Tuhan. Sebab jika matahari, bulan dan bintang sudah berubah menjadi gelap, dunia ini benar-benar berada dalam kekuasaan setan dan antikristus sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat. Tidak ada lagi kesempatan untuk mencari Tuhan, demikian juga tidak ada lagi pendeta yang menyampaikan firman Tuhan. Sekarang selagi masih ada kesempatan, datanglah dengan sungguh-sungguh terima firman pengajaran yang sanggup mengajar kita tentang kebenaran. Ibrani 12 : 5, firman Tuhan menekankan supaya jangan ada seorangpun yang menganggap enteng akan didikan Tuhan dan jangan putus asa apabila engkau diperingatkan. Sebab jika kita harus menanggung ganjaran, berarti Allah masih memperlakukan kita seperti anak. Ketika Tuhan memberi ganjaran, pertama-tama yang datang memang bukan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian apabila kita tetap setia, ganjaran itu akan menghasilkan “buah kebenaran” yang memberikan damai kepada orang yang dilatihnya (ayat 7 - 11). Saudara-saudara, kalau kita lihat kembali firman Tuhan dalam Yesaya 41 : 10, 13 - 14 Tuhan itu memberikan pertolongan tidak kepada semua orang, tetapi kepada Yakub yang disebut “Sicacing” dan kepada Israel yang disebut “Siulat”.
Cacing dan ulat adalah binatang yang menjijikkan, yang selalu dihindari orang, tetapi dapat mengambil tempat di tempat yang baik sehingga dapat mengalami perubahan. CACING = mengambil tempat di tanah yang subur, yang sangat berguna bagi tumbuh-tumbu-han. Kalau cacing sudah mengambil tempat di tanah yang subur, maka setiap tanaman yang di tanam di tanah yang subur itu pasti dapat bertumbuh dan dapat menghasilkan buah-buah yang banyak. ULAT = mengambil tempat di tempat yang banyak rumputnya, memakan rumput, kemudian mengalami perubahan dari ulat menjadi kepompong, dan dari kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah dipandang mata. Yesaya 11 : 2 - 3 pekerjaan Roh Kudus ditengah-tengah manusia: untuk memberikan roh takut akan Tuhan. Tujuannya supaya di dalam diri manusia itu ada rasa takut akan Tuhan. Kemudian kalau rasa takut akan Tuhan itu sudah ada, sikapnya:
* Amsal 8 : 13 = yang takut akan Allah itu benci kejahatan, benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Artinya dapat menjauhi segala sifat dan perbuatan-perbuatan kejahatan.
** Wahyu 14 : 7a = yang takut akan Allah dapat memuliakan Allah dengan mulutnya, dapat mengakui bahwa Allah itulah satu-satunya yang harus dipermuliakan.
*** Wahyu 14 : 7b = yang takut akan Allah itu dapat menyembah Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi. Kalau sudah ada Roh Kudus, maka Roh itulah yang mendorong kita untuk menyembah Allah dengan tepat dan benar.
Roma 8 : 28 salah satu pekerjaan Roh Kudus yang harus kita terima, Roh Kudus itu turut membantu kita dalam kelemahan kita dan kelemahan kita itu ialah kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi setelah Roh Kudus tinggal di dalam kita, maka Roh Kudus itulah yang menuntun kita dan membawa kita kepada penyembahan yang benar, mulut dan bibir kita dapat memuliakan & menyembah Allah dengan benar.

Minggu ke-III Februari 2009

“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”

Pesta nikah Anak Domba : menjadi pengharapan tertinggi bagi gereja Tuhan, demikian juga menjadi mempelai perempuan Kristus harus menjadi fokus utama, menjadi tujuan tertinggi. Percaya kepada Tuhan, bertobat, dibabtis memang sudah bagus, demikian juga menjadi anak Tuhan atau menjadi sahabat Tuhan sudah bagus tetapi ini belum cukup, harus ditingkatkan lagi dengan masuk ke dalam penyucian dan pengudusan. Hidup kita ini harus dibawa kepada penyucian dan pengudusan supaya kita dapat di bawa kepada kesempurnaan, yaitu menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Inilah hubungan yang paling erat/dekat dengan Tuhan, suatu hubungan yang paling pribadi yang di dalamnya ada kehangatan cinta. Maka kalau berdoa, jangan hanya meminta supaya diberkati, jangan hanya meminta kesembuhan, dll, tetapi lebih dari pada itu, kita harus berdoa supaya Kristus, Kepala jemaat memberikan kehangatan cinta yang membuat kita bergairah mengasihi Tuhan. Matius 25 : 1 - 13 = lima gadis bodoh gagal masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba karena tidak mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sebab setelah lima gadis bijaksana itu masuk, barulah kelima gadis bodoh itu mengetahui bahwa mereka sedang kekurangan minyak dalam buli-buli. Dan ketika mereka sedang sibuk mencari/membeli minyak, pada saat itulah pintu ditutup dan mereka pun tinggal diluar. Walau mereka datang kembali, tetapi sudah terlambat, Tuhan tidak mengenalnya. Ibrani 3 : 6, sebagai Kepala jemaat, Kristus tidak setia kepada semua orang, kesetiaan Kristus sebagai Suami ditujukan hanya di dalam rumah-Nya. Dan rumah-Nya itu ialah gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai. Yang diakui rumah Tuhan adalah jika sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus berpegang teguh kepada Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah, yaitu firman Tuhan yang mengajarkan kepada kita bahwa Kristus adalah Mempelai Pria Sorga. Dalam Perjanjian Lama rumah Tuhan itu disebut Tabernakel. Karena itu dalam membangun rumah Tuhan/ Tabernakel ada 4 (empat) poin yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. CONTOHNYA, Keluaran 25 : 8 - 9 untuk membangun Tabernakel pertama-tama yang harus diperhatikan ialah contohnya harus sesuai dengan contoh yang diberikan Tuhan kepada Musa. Kepada Musa, Allah berkata: “Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.” Demikian juga dalam hal membangun rumah rohani, supaya Kristus setia sebagai Kepala, kita harus menyesuaikan diri dengan contoh yang telah ditetapkan oleh Allah. Bangunan rohani itu contohnya dari sorga, bukan dari dunia. Pusatnya ialah Kristus harus menjadi contoh dan teladan kita.Pola ibadah dan pelayanan itu harus sepenuhnya mencontoh pola dari sorga, demikian juga nikah/ keluarga harus mencontoh pola dari sorga. Adam, manusia pertama diciptakan Allah dan perempuan yang dibangun oleh Allah itu sebenarnya harus menjadi contoh bagi kita tetapi karena ia lebih mendengar kata istrinya daripada mendengar firman Tuhan, maka ia gagal. Tetapi sayang contoh yang pertama itu gagal, nikah/keluarga mereka masuk ke dalam kutuk karena dosa mereka sendiri. Adam jatuh ke dalam dosa bukan karena telah digoda oleh iblis melainkan karena istrinya sendiri. Kejadian 3 : 17 menjelaskan Adam gagal karena lebih mendengar perkataan istrinya dari pada memperhatikan perkataan Tuhan. Istri itu bisa menjadi baik dan bisa menjadi penolong bagi suaminya, tetapi sebaliknya istri itu juga bisa menjadi istri yang jahat dan merusak rumah tangga nya karena membuka peluang kepada iblis. Karena Adam yang pertama itu gagal, maka Kristus tampil sebagai Adam yang akhir untuk memberikan contoh kepada kita jemaat-Nya (Roma 5 : 12 -14; 1 Korintus 15 : 45).
Di tengah-tengah penggembalaan, pertama-tama yang menjadi contoh adalah gembala jemaat. Dalam 1 Petrus 5 : 2 - 3 seorang gembala jemaat yang baik dan benar, tidak bermotifasi untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi dengan pengabdian diri dan tidak dengan paksaan. Seorang gembala jemaat yang baik dan benar, harus bisa menjadi teladan bagi jemaat dalam imannya, dalam rumah tangganya maupun dalam sikapnya. Maka kalau seorang gembala jemaat sudah bisa menjadi teladan, akan menerima “MAHKOTA KEMULIAAN” yang tidak dapat layu dari Kristus yang adalah Gembala agung.
2. MELENGKAPI KEMAH SUCI .
Setelah ada contoh, segala perabotan dan perlengkapan untuk membangun kemah suci juga harus dilengkapi, termasuk di dalam kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya, tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, tudung dari kulit lumba-lumba, tabir penudung, dsb. Keluaran 39 : 32 - 43 Orang Israel melakukannya tepat seperti yang diperintahkan.Ibrani 13 : 20 - 21 sebagai jemaat kita harus diperlengkapi dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak Allah, untuk mengerjakan di dalam diri kita apa yang berkenan kepada Tuhan Yesus Kristus. Kristus sebagai Gembala Agung yang memperlengkapi jemaat dengan segala yang baik, Dialah yang sanggup memperlengkapi kita. 1 Tawarikh 29 : 17 - 19 setelah Daud mempersembahkan korban kepada Tuhan dengan sukarela dan tulus hati, dia berdoa dan memohon kepada Allah supaya Allah memeliharan kecenderungan hati umat Israel sehingga hati orang Israel tetap tertuju kepada Allah. Daud juga berdoa supaya Allah memberikan kepada anaknya Salomo, hati yang tulus untuk berpegang kepada segala perintah, peringatan dan ketetapan Tuhan, sehingga Salomo berhasil membangun/mendirikan bait Allah yang telah disediakan oleh Daud.
3. MENDIRIKAN (Keluaran 40 : 1 - 32). Setelah ada contoh, setelah ada perlengkapannya, barulah rumah Allah itu mulai didirikan/dibangun. Mendirikan bait Allah sangat erat kaitannya dengan pembaharuan, artinya supaya kita bisa disebut sebagai rumah Allah maka kita harus lebih dahulu mengalami pembaharuan yang dikerjakan sepenuhnya oleh firman dan Roh Kudus. Tabernakel itu dibangun pada hari pertama dari bulan yang pertama, ini berbicara tentang hidup yang sudah mengalami pembaharuan, dibaharui setelah menerima korban Kristus kemudian masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar.
4. ADA PENYELESAIAN (Keluaran 40 : 33 - 38).
Setelah kemah suci didirikan dengan segala perlengkapannya, tahap terakhir adalah penyelesaian. Tabernakel itu selesai dibangun tepat seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa. Setelah Tabernakel itu selesai dibangun, barulah kemuliaan Tuhan turun memenuhi kemah suci. Bukti Rumah Tuhan itu selesai dibangun : ada kemuliaan Tuhan memenuhinya. Gereja Tuhan yang sudah selesai dibangun menjadi mempelai perempuan Kristus, akan dipermuliakan bersama dengan Kristus dalam pesta kawin Anak Domba. Maka dalam Wahyu 21 : 1 - 4, gereja Tuhan yang sudah selesai dibangun itu disebut: Yerusalem Baru, yang turun dari sorga, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yg berdandan untuk suaminya.

Minggu ke-IV Februari 2009

“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”

Manusia itu pada dasarnya sudah berdosa kepada Allah sehingga tidak layak lagi menerima kemuliaan Allah. Dosa itulah yang membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3 : 23; 6 : 23). Untuk itulah Allah datang memberikan kasih karunia-Nya yang terbesar supaya manusia itu dapat diselamatkan, yaitu dengan jalan memberikan memberikan Kristus sebagai Kepala jemaat. Sebab dengan diberikannya Kristus sebagai Kepala, maka manusia itu beroleh kesempatan dilepaskan dari dosa dan maut. Firman Tuhan dalam Mazmur 49 : 8 - 10 mengatakan “Tidak ada seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya.” Dalam Perjanjian Lama, darah binatang yang pernah disembelih sebagai korban penghapus salah dan korban penghapus dosa, hanya merupakan bayangan dari korban Kristus yang telah mati di kayu salib sebagai korban penyelamatan. Darah Yesus yang telah tercurah di atas kayu salib itu merupakan korban untuk menghapus segala dosa dan pelanggaran kita di hadapan Tuhan, sehingga lewat korban Kristus, kita diperdamaikan kembali dengan Allah.
Dapat kita lihat dalam Efesus 1 : 22 firman Tuhan menjelaskan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Kristus itu telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada, satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita.Yesus Kristus diberikan kepada kita semua sebagai Kepala menjadi bukti Allah sangat mengasihi manusia, supaya dengan demikian Allah mengaru-niakan segala sesuatu (Roma 8 : 32). Jadi segala sesuatu yang telah diperbuat bangsa Israel untuk menghapus dosa dan kesalahan merupakan bayangan dari apa yang akan datang, sebelum Kristus diberikan kepada manusia sebab wujudnya ialah Kristus (Kolose 2 : 16 - 17). Tetapi setelah Kristus diberikan, kita diselamatkan bukan lagi oleh darah binatang, melainkan oleh darah Yesus.
Saudara-saudara, bicara tentang keselamatan bukanlah sesuatu yang biasa yang bisa ditawar-tawar, tidak perlu diragukan, sebab keselamatan itu benar-benar merupakan suatu kepastian. Setiap orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus atau orang Kristen yang benar-benar sudah hidup dalam firman kebenaran, tidak perlu meragukan lagi tentang keselamatannya. Asal kita percaya dan mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta melakukan firman-Nya, maka keselamatan itu pasti menjadi milik kita. Ibrani 4 : 12, supaya kita bisa selamat, hanya ada satu nama yang bisa menyelamatkan, yaitu nama Tuhan Yesus Kristus. Maka kepada murid-murid, Yesus pernah bertanya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Matius 16 : 13 - 20). Kepada Yesus, murid-murid menjawab, menurut orang banyak Yesus itu adalah Yohanes pembabtis, Elia, Yeremia atau salah seorang dari para nabi.Kalau kita lihat, dari semua pengenalan itu tidak ada seorangpun dari antara orang banyak itu yang dapat mengenal Yesus dengan tepat dan benar. Mereka belum dapat mengenal Yesus sebagai Kepala jemaat, ataupun sebagai Mempelai Pria Sorga. Karena itu Yesus bertanya kembali kepada murid-murid: “Tetapi apa katamu, siapakah Anak Manusia itu?” Maka Simon Petrus tampil dan menjawab: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mesias = Kristus) Jadi karena Petrus dapat menjawab dengan tepat dan benar, Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” (ayat 17) Ini berarti setiap orang yang dapat mengenal Yesus Kristus dengan tepat dan benar, sebagai Kepala atau sebagai Mempelai Pria Sorga, dimata Tuhan ia adalah orang yang berbahagia, Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan demikian. Karena itu, kalau sekarang kita sudah mengenal Kristus sebagai Kepala jemaat, ini merupakan kasih karunia Tuhan yang besar bagi kita, yang harus tetap kita hargai. Apalagi kalau Tuhan sudah memberikan firman pengajaran-Nya yang besar dan mulia, harus kita terima dengan baik dan tetap kita hargai. Sebab kalau kita lihat dalam Hosea 4 : 6 firman Tuhan menjelaskan setiap orang yang menolak pengenalan akan Tuhan akan binasa, sebab setiap orang yang menolak pengenalan akan Tuhan berarti ia menolak keselamatan. Dan kalau kita lihat ayat ini, praktek hidup yang menolak keselamatan itu adalah MENOLAK FIRMAN PENGAJARAN. Resikonya: bukan hanya diri nya saja yang ditolak Allah, tetapi anak-anaknya (=keturunan) juga akan ditolak Allah.
Yohanes 17 : 3 pengenalan yang benar : mengenal Allah sebagai satu-satunya yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus atau yang telah diberikan Allah sebagai jalan kesela-matan kepada semua orang. Kalau pengenalan kita sudah seperti di atas, maka Tuhan sendiri yang menjamin hidup kekal itu menjadi bagian atau milik kita, Tuhan akan memberikan hidup kekal kepada kita. Dan kalau kita mau mengenal Dia sebagai Kepala, maka Tuhan akan membangun kita menjadi sidang mempelai perempuan-Nya.Pada buletin Minggu yang lalu, kita sudah melihat ada empat (4) penampilan Kristus jika Ia datang dalam segala kemuliaan-Nya, yaitu : sebagai Hakim yang adil dan benar, sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria Sorga dan sebagai Imam Besar Agung (Wahyu 19 : 1 - 16). Karena itu kalau kita lihat dalam Matius 25 : 31 - 46, kalau Tuhan Yesus datang dalam kemuliaan-Nya, maka akan ada dua (2) golongan jemaat, yaitu: GOLONGAN DOMBA & GOLONGAN KAMBING.
GOLONGAN DOMBA : menunjuk kepada orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh dan setia melakukan segala kehendak Allah disebut sebagai orang-orang benar. Setia digembalakan, setia dalam persekutuan dan setia dalam doa dan penyembahan. ESTER masuk ke dalam pengawasan yang terbaik dan karena tetap setia akhirnya ia berhasil dibentuk sehingga ia layak menjadi istri bagi raja Ahasyweros. Ini gambaran jemaat Tuhan, yang berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus. Berhasil kalau mau seperti Ester masuk ke dalam penggembalaan, setia beribadah dan melakukan segala kehendak Allah, akan menjadi mempelai perempuan Kristus. Kisah Rasul 20 : 32 Jemaat itu diserahkan kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia yang berkuasa membangun kita dan juga menganugerah-kan kepada kita bagian yang telah ditentukan bagi semua orang yang dikuduskan. Demikian juga sebagai jemaat Tuhan, kita harus diserahkan bukan saja kepada Tuhan tetapi juga kepada firman kasih karunia-Nya. Kasih karunia itu sangat perlu:
*Kejadian 6 : 8 = untuk mengatasi kegelapan dosa sebagaimana Nuh telah mendapat kasih karunia dimata Tuhan sehingga selamat dari air bah.
**Kisah Rasul 7 : 7 = untuk mengatasi masalah kelaparan, yaitu masa-masa yang sukar seperti sekarang ini.
***Wahyu 22 : 20 - 21 = untuk mempersiapkan kita menyambut kedatangan Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga.
GOLONGAN KAMBING menunjuk kepada orang-orang Kristen yang tidak menghargai keselamatan, tidak setia beribadah dan digembalakan. Justru mereka akan menjauhkan diri dari kasih karunia Allah. Orang-orang seperti ini disebut sebagai orang-orang terkutuk, tidak layak masuk ke dalam sorga.