Kamis, 10 Februari 2011

Buletin Februari 2011

“MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN”


Minggu - 06 Februari 2011


Saudara-saudara, menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya akan datang krisis ekonomi yang sangat dahsyat. Wahyu 6 : 5 - 6 firman Tuhan menjelaskan keadaan ekonomi dunia yang segera akan tergenapi: “Secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar.” Ini berbicara tentang krisis pangan yang segera akan terjadi menimpa seluruh dunia karena sulitnya mendapatkan mekanan maka harga nya pun sangat mahal.

Secupak gandum = kebutuhan satu kali makan sedangkan Satu dinar = gaji satu hari.

Jadi kalau firman Tuhan ini sudah digenapi maka sulitnya untuk mendapatkan makanan maka harga untuk mendapatkan satu kali makan saja harus mengeluarkan uang sebanyak gaji satu hari. Jadi semua orang, baik kecil maupun besar, baik kaya ataupun miskin, baik bangsa yang sudah maju atau pun bangsa yang sedang berkembang, sama-sama akan mengalami krisis pangan yang mengerikan. Dan apabila hal ini sudah tergenapi, maka saat itulah antikristus akan tampil memberi pertolongan, tetapi dengan syarat: harus diberi tanda 666 pada dahi mau pun pada tangan kanan. Sebab kalau tidak diberi tanda 666 maka tidak boleh menjual ataupun membeli, akan kelaparan.
Kalau demikian halnya akan terjadi menimpa dunia ini, bagaimana dengan nasib gereja Tuhan? dan apakah yang harus kita lakukan?
Wahyu 12 : 13 - 14 firman Tuhan menjelaskan setelah naga (=iblis) sadar telah dilemparkan ke bumi, ia memburu perempuan yang telah melahirkan Anak laki-laki, yaitu gereja Tuhan yang telah sempurna.
Perempuan yang melahirkan Anak laki-laki ini menunjuk GEREJA TUHAN yang telah berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, yang telah dikuduskan dan telah disempurnakan.
Gereja Tuhan yang telah dikuduskan itu akan diberi sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu. Artinya gereja Tuhan yang telah dikuduskan dan yang telah disempurnakan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus itu berhak mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Tuhan, baik dari krisis pangan terlebih lagi dari tangan antikristus. Kalau seluruh dunia termasuk orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh akan jatuh ke tangan antikristus, tetapi gereja Tuhan yang telah menjadi mempelai perempuan itu terjamin oleh pemeliharaan dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga.

Maka untuk mencapai kesempurnaan itu kita harus dikuduskan oleh darah Yesus Kristus dan disempurnakan oleh firman dan Roh Kudus.

Roma 12 : 17 - 21 menjelaskan sikap dan perbuatan yang harus kita lakukan sebagai anak-anak terang:
- tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
- mampu melakukan apa yang baik
- hidup dalam perdamaian dengan semua orang
- tidak menuntut pembalasan
- jika seteru lapar atau haus, harus mampu beri mereka makan dan minum
- jangan kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Contoh orang yang berhasil melakukan yang baik, yang mampu mengalahkan kejahatan dengan kebaikan adalah YUSUF. Yusuf itu adalah anak kesayangan Yakub, tetapi sekali pun demikian dengan seiijin Tuhan, Yusuf harus mengalami banyak penderitaan dari kakak-kakaknya sendiri:
- ia dibenci oleh kakak-kakaknya
- dijatuhkan ke dalam sumur
- dijual kepada Potifar
- difitnah telah meniduri istri Potifar
- dipenjarakan walau bukan karena kesalahan
- dilupakan oleh orang yang pernah ditolong
Dalam kesemua itu Yusuf mampu tidak membalas yang jahat dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan. Mengapa Yusuf mampu membalas kejahatan dengan kebaikan? karena Yusuf itu seorang yang lembut hatinya. Buktinya dalam Kejadian 45 : 1 - 2 Yusuf bisa menangis dengan keras sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.

Karena itu untuk memperoleh hati yang lembut dan supaya kita mampu melakukan segala yang baik ada empat (4) hal yang harus kita lakukan, yaitu:

1. KITA HARUS BELAJAR.
Tidak ada seorang pun yang bisa memperoleh hati yang lembut tanpa belajar kepada firman Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang mampu melakukan segala yang baik kalau tidak belajar kepada firman Tuhan. Sebab kelemahlembutan itu datang tidak dengan tiba-tiba, tidak datang tanpa pengorbanan, tetapi kelemahlembutan itu akan kita miliki jika kita punya sikap: mau belajar kepada firman Tuhan.
Dalam Matius 11 : 28 - 30 Tuhan Yesus mengundang supaya kita datang kepada-Nya dan belajar kepada Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Setelah kita datang kepada Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya, langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah kita harus belajar tentang kelemahlembutan dan kerendahan hati tuhan Yesus, dengan kata lain belajar menurut kepada firman Tuhan. Dan cara belajar kepada Yesus adalah dengan cara memikul kuk yang dipasangkan, artinya: ketika diberi tanggung jawab, ketika diberi tugas atau pekerjaan atau pelayanan, pikul dan lakukan semua itu dengan taat dan setia, jangan dengan terpaksa apalagi dengan sungut-sungut. Maka Tuhan Allah pasti akan berkenan kepada kita.

2. MENGERTI KEHENDAK TUHAN.
Kejadian 45 : 7 - 8 setelah Yusuf memperkenalkan diri, kepada kakak-kakaknya Yusuf menjelaskan mengapa Yusuf bisa sampai ke Mesir dan menjadi bapa bagi Firaun dan sebagai kuasa seluruh Mesir: karena Yusuf mengerti akan kehendak Allah. Sekalipun Yusuf harus mengalami banyak penderitaan, tetapi Yusuf mengerti karena Allahlah yang telah menyuruh Yusuf ke Mesir untuk menjamin kelanjutan keturunan Israel dan untuk memelihara hidup mereka dari masa kelaparan yang begitu hebat menimpa seluruh dunia. Jadi karena Yusuf itu sangat mengerti akan kehendak Tuhan sekali pun kakak-kakaknya telah membencinya dan menjual nya tetapi ia tidak benci dan tidak membalaskan kejahatan kakak-kakaknya itu dengan kejahatan.
Demikian juga jika kita mengerti kehendak Tuhan maka kita juga pasti akan mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Tuhan, dijamin tidak akan mengalami krisis pangan, dijamin tidak akan masuk ke tangan antikristus.

3. MAMPU BERKORBAN.
Kejadian 45 : 10 - 11 setelah Yusuf memperkenalkan dirinya, Yusuf melanjutkan dengan berbuat baik kepada kakak-kakaknya dengan cara menyediakan tempat yang terbaik di tanah Gosyen sebagai tempat tinggal bagi mereka serta anak-anak mereka, tempat bagi kambing domba, lembu sapi serta segala yang dimiliki mereka.
Sebagai jemaat Tuhan yang rindu mendapat jaminan pemeliharaan dari Tuhan, kepada kita dituntut tidak cukup hanya memberi pengampunan saja tetapi juga harus mampu berkorban, yaitu memberi apa yang bisa kita berikan. Inilah perbuatan-perbuatan baik yang bisa kita lakukan demi untuk memperoleh jaminan pemeliharaan dari Tuhan.

4. MENGAMPUNI TANPA BATAS.
Kejadian 45 : 13 - 15 setelah Yusuf meperkenalkan diri dan memberi tempat kepada saudara-saudaranya, Yusuf mampu mengampuni mereka tanpa batas dan tanpa syarat dengan tidak mengingat-ingat lagi akan kesalahan yang telah diperbuat oleh kakak-kakanya tersebut. Justru yang dilakukan Yusuf: ia memeluk Benyamin dan juga memeluk kakak-kakaknya yang telah berbuat jahat kepadanya dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya itu bercakap-cakap dengan Yusuf. Kasih persudaraan itu kembali terjalin setelah Yusuf mampu mengampuni saudara-saudaranya tanpa batas.

Memberi pengampunan tanpa batas itu adalah perbuatan gereja Tuhan yang sudah hidup dalam terang firman pengajaran sebab hatinya telah diterangi oleh firman Tuhan. Setiap orang yang mengaku mengasihi Allah, yang rindu dikuduskan dan disempurnakan ia juga harus mampu melakukan hal tersebut di atas. Puncaknya: mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang baik kepada semua orang, baik kepada saudara sendiri, kepada orang tua, kepada sesama jemaat bahkan kepada musuh sekali pun. Haleluya...............!~!!!!



“PERBUATAN BAIK BERDASARKAN IMAN”


Minggu - 27 February 2011


Puji Tuhan!
Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang oleh karena kasih karunia-Nya yang besar telah memanggil dan menjadikan kita sebagai umat-Nya. Puncak kerinduan Tuhan dalam hidup kita: kita harus berhasil menjadi anak-anak terang, yaitu menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Untuk itulah dalam setiap ibadah Tuhan selalu memberikan firman-Nya yang berguna untuk mengubah dan membentuk kita dari hari ke hari sampai berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah.
Sebagai jemaat Tuhan yang rindu menjadi anak-anak terang, satu hal yang patut kita waspadai bahwa menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali akan ada bahaya penyesatan. Yaitu munculnya pengajaran-pengajaran baru atau kelompok-kelompok yang mengaku pengajarannya lebih murni. Misalnya saja kelompok pengagum Yahweh yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya mengajar kan ajarannya dan telah menyeret banyak orang. Pengagum Yahweh ini memang masih menyebut dirinya orang Kristen tetapi pada dasarnya pengajaran mereka sudah menyimpang dari kebenaran yang sebenarnya.

Pengajaran pengagum Yahweh yang perlu diwaspadai:
- tidak mau menyebut nama Allah
- tidak mengakui Yesus itu sebagai nama Tuhan
- mengganti hari ibadah dari hari minggu menjadi hari Sabat


Dan banyak orang terseret baik dari kalangan jemaat maupun dari kalangan hamba-hamba Tuhan. Kalau tidak mempunyai pendirian yang teguh terhadap firman pengajaran, dengan mudah akan banyak orang yang terseret apalagi kalau diiming-imingi dengan uang.
Saudara-saudara, kita harus mempergunakan waktu-waktu yang akhir ini dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan cara hidup dalam kebenaran, beribadah yang benar dan melayani Tuhan dengan tulus. Firman Tuhan dalam 2 Petrus 3 menjelaskan sebagai jemaat Tuhan, kita harus mempergunakan kesabaran Tuhan ini dengan hidup dalam kebenaran. Supaya apabila semua penghukuman atau malapetaka-malapetaka itu sudah menimpa dunia ini, kita tetap terpelihara dan tidak akan ditimpa malapetaka tersebut. Memang sudah seharusnya Tuhan Yesus itu datang, tetapi karena kesabaran-Nya, Ia masih memberikan waktu, Ia masih menunggu supaya semua orang berbalik dan bertobat dan meninggalkan cara-cara hidup yang tidak berkenan kepada Allah.
Banyak orang dengan sengaja tidak mau tahu lagi tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali ini, bahkan mereka menjadi pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya yang mengatakan seolah-olah Tuhan sudah lalai akan janji tentang kedatangan-Nya tersebut. Sebenarnya Tuhan tidak lalai dan tidak lupa akan kedatangan-Nya, tetapi Tuhan sedang memberikan waktu supaya orang-orang kudus itu lebih mempersiapkan diri lagi. Jadi kalaupun sampai sekarang ini Tuhan belum datang-datang juga bukan berarti karena Ia lupa atau lalai.

Karena itu sebagai anak-anak terang yang sudah hidup dalam firman pengajaran, kita harus memiliki sikap dan perbuatan yang benar yaitu: mampu berbuat baik berdasarkan iman. Sebab banyak orang merasa benar, merasa baik, merasa rohani bahkan merasa sudah banyak berbuat baik kepada Tuhan tetapi tidak mampu menunjukkan cara hidup yang baik. Setiap orang yang merasa diri benar cenderung merasa tidak membutuhkan keselamatan bahkan merasa tidak membutuhkan firman Tuhan.

Contoh orang yang mampu berbuat baik berdasarkan iman: RAHAB.
Ibrani 11 : 30 - 31 ketika orang Israel sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan hendak melewati Yerikho, Rahab sudah mendengar apa yang telah dilakukan Allah terhadap orang Mesir dan bagaimana orang Israel berjalan melewati laut. Maka setelah Rahab mendengar bahwa orang Israel hendak melewati Yerikho, ia pun tahu bahwa Yerikho pastilah akan dibinasakan. Karena itu ia membuka hati dengan cara menyambut pengintai-pengintai itu dan melayani mereka dengan baik. Sekalipun Yerikho telah menutup pintu gerbangnya tetapi Rahab membuka hati, ia tidak turut dengan sikap dan perbuatan orang-orang Yerikho.
Rahab melakukan semua itu berdasarkan iman, ia tidak mau mati binasa bersama dengan orang Yerikho. Maka sekalipun tembok-tembok Yerikho diruntuhkan atau dihancurkan dan semua orang yang di dalamnya mati binasa, tetapi Rahab dan semua orang yang ada di dalam rumahnya selamat. Sekalipun Rahab itu perempuan sundal tetapi ia tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka.

Menyambut pengintai-pengintai disejajarkan dengan berbuat baik berdasarkan iman.


Orang Yerikho disebut orang durhaka karena menututp pintu terhadap umat Allah. Ini sikap penolakan terhadap firman Tuhan. Jadi menutup hati terhadap firman Tuhan sama dengan menolak Tuhan hadir dalam hidupnya. Seharusnya sikap orang Yerikho membuka pintu dan menyambut orang Israel dengan baik, mereka pasti tidak akan mati binasa. Tetapi yang dilakukan justru menutup pintu-pintu gerbang, mereka tidak suka terhadap orang Israel yang adalah umat Allah.

Kemudian contoh lain yang mampu berbuat baik adalah RAJA ASA, 2 Tawarikh psl 14 menjelaskan raja Asa itu adalah seorang raja yang melakukan yang baik dan benar di mata Tuhan. Dan setelah ia menjadi raja tindakan-tindakan yang dilakukan:

1. ayat 2 - 3 menjauhkan hal-hal yang menyakitkan hati Tuhan, yaitu menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan tiang-tiang berhala.
2. ayat 4 - 5 memerintahkan orang Yehuda supaya mencari Allah dan beribadah dengan benar.

Hasilnya Tuhan Allah mengaruniakan keamanan, dan setelah aman maka mereka bisa memperkuat kota-kota dan mengelilinginya dengan tembok-tembok beserta menara-menaranya (ayat 5). Raja Asa ini adalah orang yang sangat mengerti cara mengambil hati Tuhan.

Demikian juga sebagai jemaat Tuhan, kita juga harus mampu berbuat baik kepada semua orang, yaitu berbuat baik berdasarkan iman. Kita sudah tahu bahwa dunia ini akan ditimpa oleh malapetaka yang besar dan dahsyat, karena itu kita harus membuka hati untuk firman Tuhan, membuka diri untuk melakukan apa yang baik. Sebab berbuat baik menurut firman Tuhan itu menjadi kunci supaya rumah tangga kita diberkati, usaha/pekerjaan kita diberkati, pelayanan diberkati dan semakin maju. Dengan berbuat baik, maka Tuhan sendiri yang campur tangan untuk menjamin keselamatan kita, Dia sendiri yang membela dan memelihara hidup kita terhadap segala hal. Walaupun dunia ini akan dibinasakan bersama-sama dengan orang durhaka, tetapi jemaat Tuhan yang sudah menjadi anak-anak terang itu terjamin keselamatannya.
Setelah kita dipanggil menjadi orang percaya, langkah selanjutnya yang harus kita kerjakan adalah kita harus meninggalkan segala sesuatu yang menyakitkan hati Tuhan, seperti penyembahan berhala, adat istiadat atau tradisi dari nenek moyang, segala sesuatu yang duniawi. Supaya kita bisa melakukan yang baik, kita harus mampu melepaskan segala sesuatu yang menyangkut kepada penyembahan berhala, membuang segala yang dianggap berkuasa. Tidak boleh ada yang lain selain Tuhan Allah saja.

Jadi berbuat baik berdasarkan iman adalah tanggung jawab yang harus kita lakukan dengan hati yang rela maka Tuhan Allah akan berkenan kepada kita.