Minggu, 30 September 2012

buletin minggu


“KASIH KARUNIA TUHAN”


Minggu, 30 September 2012


Puji Tuhan, kita patut bersyukur atas keselamatan yang telah dikerjakan Tuhan dalam hidup kita, yang mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, yang mengajar kita untuk berbuat baik, yang mengajar kita untuk hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Kristus itu adalah puncak kegenapan rahasia Allah yang telah lama dirahasiakan tetapi yang sekarang telah dinyatakan kepada semua orang dan kepada semua bangsa di dunia ini. Sehingga dengan pendamaian yang telah dikerjakan oleh Yesus maka tidak ada lagi orang kafir, sebab semua sudah sama di hadapan Tuhan dengan syarat: menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta hidup sesuai dengan firman-Nya. 

Maka Tuhan akan membawa kita lebih dekat lagi kepada-Nya dan akan memnjadikan kita sebagai tempat kediaman-Nya, yang dibangun menjadi tempat kesukaan bagi Tuhan. Kristus adalah kepala Gereja dan jemaat adalah tubuh-Nya sebagai kegenapan kasih.
Oleh sebab layaklah kita naikkan segala puji dan syukur kepada Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah mengaruniakan keselamatan yang begitu besar kepada kita. Keselamatan itu hanya berasal dari Tuhan dan tidak ada yang bisa memberikannya kecuali oleh Yesus Kristus. Yohanes 3 : 13 bukti kegenapan kasih Tuhan kepada semua orang, Kristus itu adalah kasih karunia Allah yang telah Dia limpahkan kepada semua orang, pertama-tama kepada bangsa Israel tetapi kemudian diberikan kepada semua bangsa di dunia ini. Kristus membuat semua bangsa di dunia ini menjadi berharga.

Dalam Yohanes 3 : 16 Yohanes pembabtis memperkenalkan kasih Allah yang begitu besar itu kepada orang banyak dengan cara mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Jaminan keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus adalah untuk beroleh hidup yang kekal di dalam kerajaan-Nya yang kekal dan mulia, yaitu kerajaan yang tidak pernah berkesudahan. Tetapi syarat untuk beroleh hidup yang kekal itu ada yang harus kita lakukan, yaitu percaya kepada-Nya. 
Arti percaya kepada-Nya bukan hanya percaya dalam mulut saja, tidak hanya dalam perkataan saja, tetapi lebih dari itu: di dalam hidup atau di dalam hati kita harus ada satu keinginan yang besar yang mendorong kita supaya berhasil masuk ke dalam kasih karunia Tuhan tersebut. Sebab kalau hanya percaya saja tetapi tidak masuk ke dalam kasih karunia Allah maka percaya itu sia-sia saja. Tetapi kalau kita percaya kepada Yesus dan ada sikap atau tindakan yang mendorong kita sampai masuk ke dalam kasih karunia Tuhan tersebut maka Tuhan akan berkenan kepada kita. Yohanes 10 : 9 Yesus berkata: “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan akan menemukan padang rumput.” Jadi kalau kita mau datang kepada Yesus dengan sikap dan perbuatan yang benar, maka Ia akan membukakan pintu sehingga kita bisa masuk ke dalam kasih-Nya, yaitu ke dalam kasih karunia Allah yang begitu besar.
Matius 7 : 21 - 23 Yesus sendiri telah mengatakan bahwa tidak semua orang yang berseru kepada-Nya akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sebab sekalipun mulut mereka memanggil nama Tuhan dan percaya kepada Tuhan, tetapi kalau tidak berhasil masuk ke dalam kasih karunia Tuhan, maka sesungguhnya keselamatannya masih dipertanyakan lagi. Mengapa? karena percaya yang dimaksud bukan hanya percaya di mulut atau dalam perkataan saja tetapi harus mau melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan bukan hanya berseru kepada Tuhan, kalau hanya berseru-seru saja tetapi tidak mau melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, maka itu adalah kejahatan.

Maka tidak heran kalau Yesus berkata bahwa tidak semua orang yang berseru kepada Tuhan itu akan diselamatkan.
Kalau firman Tuhan mengatakan bahwa kasih karunia Tuhan itu begitu besar, ada arti yang perlu kita ketahui:
- karena kasih karunia Tuhan itu begitu besar
 maka sebesar apapun dosa atau pelanggaran-
 pelanggaran yang telah kita lakukan selama ini 
 kasih Tuhan yang besar itu sanggup dan mampu
 mengampuni dan menyucikan hidup kita.
Karena besarlah kasih Tuhan maka Ia mampu memberi pengampunan dengan limpahnya, Ia mampu menerima kita apa adanya tanpa melihat latar belakang, suku, bahasa atau bangsa. Coba kalau kasih Allah itu tidak besar, tentu kasih itu tidak akan bisa menutupi segala dosa dan pelanggaran manusia bahkan tidak akan bisa menerima kita dihadapan Tuhan. Tetapi karena kasih karunia Allah itu begitu besar, maka sebesar apapun pelanggaran kita, kasih Tuhan itu sanggup memberi pengampunan bahkan akan membawa kita sampai kepada kesempurnaan menjadikan kita sebagai mempelai perempuan-Nya.
Efesus 2 : 1 - 2 firman Tuhan menyatakan dengan tegas bahwa sesungguhnya orang-orang yang berada dalam dosa dan pelanggaran adalah mati. Dan kalau tetap seperti ini maka upahnya adalah maut (Roma 6 : 23). Tetapi firman Tuhan juga menyatakan kepada kita Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kasih-Nya yang besar yang dilimpahkan-Nya kepada kita, Ia telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, kita telah dibebaskan dari hukum maut.
Maka sekalipun selama ini kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, oleh kasih karunia Tuhan yang begitu besar maka kita telah diselamatkan sehingga bisa hidup di dalam Kristus, kita juga telah dibangkitkan supaya hidup dalam kasih karunia Tuhan. 

Dan bukan hanya itu saja oleh kasih karunia Tuhan ini maka Tuhan juga memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di dalam Kerajaan Sorga. Pada zaman akhir ini, Tuhan Allah telah menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita supaya kita bisa hidup dalam kebenaran (Efesus 2 : 4 - 5). 
Kejadian 6 NUH = adalah contoh orang yang pernah mendapat kasih karunia di mata Tuhan sehingga ia, istrinya, anak-anaknya dan juga menantu-menantunya beserta dengan binatang-binatang yang masuk ke dalam bahtera selamat dari air bah. Nuh mendapat kasih kaunia di mata Tuhan karena Nuh itu adalah seorang yang benar, tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan hidup bergaul dengan Allah. Sekalipun pada zaman Nuh manusia hidup jauh dari kebenaran, dan bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, tetapi Nuh tetap menjaga kesucian hidupnya dan bahwa Nuh selalu menjaga hubungannya dengan Allah. Inilah yang membuat maka Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Bukti Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan, Tuhan berfirman kepada Nuh supaya Nuh membuat sebuah bahtera dari kayu gofir dengan ukuran dan tempat yang telah ditentukan Tuhan sendiri. Maka Nuh melakukan semua itu tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Ibrani 11 : 7 karen Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan maka Nuh mendapat petunjuk dari Allah dengan cara membuat bahtera. Ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya bahkan semua binatang atau ternak yang masuk ke dalam bahtera.

Demikian juga jika kita sudah mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka kita juga akan mendapatkan petunjuk dari Tuhan supaya kita dan keluarga kita diselamatkan dari murka Allah yang akan datang manimpa dunia ini. Kita harus tetap mengingat bahwa dunia ini akan berakhir, tetapi kita yang sudah masuk ke dalam kasih karunia Tuhan akan selamat. Haleluya !!!

Selasa, 31 Juli 2012


“MEMBANGUN MANUSIA ROHANI”



 Minggu, 26 Agustus 2012

 Sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu firman Tuhan dengan jelas telah menyatakan bahwa tidak ada manusia yang bisa berbuat apa-apa tanpa kasih karunia yang diberikan lewat kuasa-Nya. Ini juga yang menjadi rahasia besar yang perlu kita perhatikan supaya kita berhasil mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Orang-orang yang sudah berada di dalam Kristus sesungguhnya sudah berada dalam perlindungan Tuhan, dipagari dan dijaga dengan kuasa Tuhan. Dan semua orang yang sudah berada di dalam Kristus itu sesunguhnya adalah orang-orang telah dipercaya untuk menerima kuasa. 1 Korintus 16 : 13 - 14 sikap yang harus dimiliki gereja Tuhan diakhir zaman ini: harus tetap berjaga-jaga, berdiri teguh dalam iman, bersikap sebagai laki-laki, harus tetap kuat dan melakukan segala sesuatu dengan kasih. Sebab dengan memiliki sikap tersebut di atas maka kita akan berhasil menjadi jemaat yang kuat di dalam Tuhan.

Bersikap sebagai laki-laki = memiliki sikap dan pendirian yang teguh di dalam kebenaran, tidak mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi. Bersikap sebagai laki-laki berarti kita sudah memiliki sikap Kristus yang selalu berkenan kepada Bapa-Nya karena taat melakukan kehendak Bapa. Untuk itu sebelum Yesus terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan memberikan Penolong yang lain yaitu Roh Kudus sebagai penolong dan penghibur, Roh yang akan membantu kita supaya dapat mengenal pribadi Kristus dengan tepat dan benar, dan tentunya supaya kita memiliki pendirian yang teguh. Ada dua (2) bentuk musuh yang sedang kita hadapi: - musuh dari luar = Iblis dalam segala pekerjaannya yang sering memakai perkara-perkara yang duniawi untuk mempengaruhi orang-orang kudus supaya undur dari kebenaran. Iblis akan bekerja dengan segala kekuatannya dan memakai perkara-perkara yang duniawi ini untuk membuat banyak orang meninggalkan kebenaran. - musuh dari dalam = yaitu keiginan-keinginan atau tabiat daging yang juga sering mempengaruhi kesetiaan.

Kalau tidak tinggal dalam kebenaran dan kalau tidak dalam pengurapan Roh Kudus, maka Iblis juga akan berusaha menjatuhkan orang lewat keinginan dagingnya sendiri. Dan keinginan yang tidak terkendali ini akan terus dikendalikan Iblis supaya manusia itu mengikuti keinginan Iblis. Tetapi kita yang sudah diselamatkan dan dimerdekakan dari dosa harus tetap memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan. Karena itu yang harus kita lakukan sekarang adalah: mendekat kepada Allah dan mentahirkan diri. Yakobus 4 : 8 kalau kita mendekat kepada Allah maka Allah juga akan mendekat kepada kita dan kalau kita sudah mentahirkan diri maka Tuhan akan berkenan kepada kita. Mengapa Allah memerintahkan supaya kita mendekat kepada-Nya? jawabannya: karena manusia itu sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan memerlukan korban pendamaian supaya bisa berdamai kembali dengan Allah. Kalau tidak mendekat kepada Allah maka dosanya akan tetap.

 Kita harus mendekat kepada Allah supaya kita bisa mempunyai tujuan yang benar akan keselamatan hidup dan supaya kita mempunyai hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan melakukan firman-Nya. Maka kalau kita lihat dalam Roma 10 : 21 sifat Tuhan itu suka menunggu sampai umat-Nya itu mau datang dan menyerahkan hidupnya untuk diperbaiki dari kesalahannya. Sebenarnya Tuhan sudah tahu bahwa orang Israel itu adalah bangsa yang tidak taat dan yang suka membantah, namun sepanjang hari Tuhan Allah selalu mengulurkan tangan-Nya dan menunggu sampai mereka sadar dan bertobat. Dan kalau bangsa Israel itu sadar akan dosanya dan bertobat maka Tuhan Allah akan memulihkan mereka kembali dan membawa mereka ke dalam rencana-Nya. Saudara-saudara, pada zaman akhir ini hal yang sangat penting kita perhatikan adalah kita harus berhasil membangun manusia rohani kita. Sebab sekalipun manusia jasmani bisa berhasil, bisa menjadi kaya, terkenal, dan dihormati orang lain, tetapi kalau tidak berhasil membangun manusia rohaninya, maka sesungguhnya segala sesuatu yang ada padanya sia-sia belaka sebab pada akhirnya akan habis binasa dan akan dilemparkan ke dalam api neraka.

Taman Eden tempat manusia pertama ditempatkan adalah tempat yang tidak kekurangan apa-apa, tidak ada kutuk, tidak ada sakit pengakit atau kesusahan yang lainnya karena belum ada dosa. Pada saat itu manusia pertama itu ditutup bungkus dengan kemuliaan Allah dan mereka bisa mendengar Allah berbicara. Tetapi karena perempuan itu tidak tetap tinggal dalam kehendak Allah, Iblis berhasil merusak hubungan manusia dengan Allah sehingga manusia itu kehilangan kemuliaan Allah dan pemeliharaan dari Allah. Yang dulunya segambar dan serupa dengan Allah, tetapi setelah manusia itu jatuh ke dalam dosa maka dosa itu mendatangkan kutuk dan harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya. Karena itulah maka Tuhan Allah berfirman supaya kita mendekat kepada-Nya dan membangun kembali hubungan yang erat dengan-Nya. Efesus 6 : 18 firman Tuhan mengajak supaya kita berdoa setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jaga dalam doa dengan permohonan yang tak putus-putusnya. Untuk membangun manusia rohani, kita harus memiliki hubungan yang erat dengan Allah dengan sikap berdoa setiap waktu di dalam Roh. Karena Allah itu adalah Roh maka kita harus berdoa dalam Roh supaya kita bisa membangun manusia rohani kita.

Kita harus sadar bahwa musuh yang kita hadapi itu bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan tipu muslihat Iblis, yang memakai roh-roh yang ada di dunia ini untuk mempengaruhi atau menggugurkan iman. Supaya kita bisa membangun manusia rohani, kita harus mengambil serta mengenakan perlengkapan senjata Allah supaya dapat mengadakan perlawanan dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan pertandingan dalam peperangan rohani. Berdiri tegap, berikatping-gangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan, mempergunakan perisai iman, menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah maka kita akan tetap berdiri dalam kebenaran dan akan berhasil membangun manusia rohani. Sama seperti Daud berhasil menjadi orang yang sangat berkenan kepada Allah karena Daud itu adalah orang yang sangat cinta kepada Allah, selalu bergantung harap kepada Allah dan yang suka membangun manusia rohaninya. Dikatakan membangun manusia rohani karena Daud itu suka bersekutu dengan Allah dan selalu dengar-dengaran kepada firman Tuhan. Jadi Daud itu sangat mengasihi Allah dan Allah pun sangat berkenan akan kehidupan Daud.

 Maka kalau kita lihat dalam 2 Raja-raja 19 : 34 ; 20 : 5 - 6 Yerusalem mendapat perhatian dari Tuhan dan diluputkan dari malapetaka karena ada kaitannya dengan Daud. Demikian juga dengan Hizkia yang sedang sakit dan hampir mati tetapi disembuhkan kembali dan diberi perpanjangan umur selama lima belas tahun lagi, bukan sepenuhnya karena perbuatan Hizkia semata-mata tetapi karena ada kaitannya dengan Daud, bapa leluhurnya. Hizkia mendapat perhatian dari Tuhan karena Hizkia mau melakukan dan meneladani apa yang telah dilakukan Daud. Karena itu Hizkia pun berhasil membangun rohaninya dengan baik. Demikian juga setiap orang yang mau memelihara persekutuannya dengan Allah dan dengar-dengaran kepada firman Tuhan, ia pasti berhasil membangun manusia rohaninya dengan baik sehingga Allah pun akan berkenan akan kehidupannya. div blue="blue" color:="color:" style="text-align: center;"> 





“TUHAN ITU SUMBER KEKUATAN”




Minggu, 05 Agustus 2012


Saudara-saudara, hidup di dalam Kristus adalah hidup yang penuh pengharapan, penuh sukacita dan penghiburan serta kekuatan yang dilimpahkan Kristus kepada kita. Hidup di dalam Kristus adalah hidup yang penuh kemenangan sebab tidak ada kuasa lain yang lebih besar selain dari kuasa Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Bilangan 23 : 22 - 23 firman Tuhan menampilkan Allah itu kepada umat-Nya bangsa Israel seperti tanduk kekuatan lembu hutan yang kuat dan tidak mudah patah. Bagi bangsa Israel yang sudah diakui sebagai umat Allah, Allah tampil sebagai tanduk kekuatan untuk mengalahkan musuh. Sehingga tidak ada mantera ataupun tenungan yang mempan terhadap mereka, Tuhan Allah benar-benar melakukan perbuatan yang ajaib di tengah-tengah mereka.


Kuncinya: percaya kepada Tuhan dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, menerima firman dan Roh Kudus sebagai sumber damai sejahtera, sumber kekuatan yang memberi kemenangan yang gilang gemilang.
Keluaran 15 : 4 - 5 firman Tuhan membuktikan kepada kita bahwa Allah itu benar-benar sebagai sumber kekuatan dan juga sebagai pahlawan perang. Buktinya: kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke laut Teberau. Bagi kita sekarang artinya: kalau kita sudah menjadikan Tuhan itu sebagai sumber kekuatan kita maka tidak ada kuasa lain yang dapat mengalahkan kita lagi, baik pengaruh langsung dari Iblis, pengaruh yang duniawi ataupun segala bentuk pengaruh keinginan-keinginan yang daging.


Jika kita sudah di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, segala kuasa yang ada di dalam dunia ini tidak akan ada yang sanggup mengalahkan kita: kita akan menjadi jemaat yang selalu berkemenangan. Maka kalau kita lihat bangsa Israel dalam pimpinan Yosua, bangsa Israel yang dipakai untuk berperang mengalahkan segala musuh adalah mereka yang lahir di tengah jalan, kecuali Kaleb dan Yosua sendiri. Sebab seluruhnya bangsa Israel yang keluar dari Mesir, yang juga sudah melihat perbuatan tangan Tuhan yang luar biasa, mereka semua sudah ditewaskan di tengah jalan dengan murka Allah yang bernyala-nyala. Mayat-mayat mereka bergelimpangan di padang gurun karena ketidak setiaan mereka kepada firman Allah. 


Bangsa Israel yang lahir di tengah jalan inilah yang dipakai Tuhan berperang dalam pimpinan Yosua untuk mengalahkan semua musuh-musuh Israel.
Orang-orang yang lahir di tengah jalan = adalah orang-orang yang belum pernah mengenal Mesir dan yang tidak terikat dengan kebiasaan di Mesir.
Ini adalah suatu gambaran kepada kehidupan gereja Tuhan di akhir zaman khususnya menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, supaya kita bisa berhasil masuk ke dalam kerajaan Sorga dan menang dalam peperangan rohani yang diwajibkan bagi kita, kita harus sama seperti orang-orang Israel yang lahir di tengah jalan. Artinya kita harus menjadi orang-orang yang tidak terikat dengan roh-roh yang duniawi atau yang tidak mengalami perbudakan dalam dosa.


Kolose 2 : 8 - 9 menyatakan kepada kita bahwa orang-orang yang terikat kepada dosa atau yang sedang diperbudak dosa, sikap dan perbuatannya: ditawan oleh roh-roh dunia dengan filsafat-filsafat yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun. Inilah yang disebut dengan adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan menurut ajaran nenek moyang. Firman Tuhan mengatakan kalau terikat dengan adat istiadat nenek moyang tidak hidup menurut Kristus tetapi menurut nenek moyang. 

Maka tidak heran kalau banyak orang susah melepaskan dirinya dari adat istiadat bahkan akan tersinggung ketika firman Tuhan datang mengoreksi hidupnya. Seseorang bisa tersinggung karena masih ada roh-roh duniawi yang masih bercokol di dalam dirinya.
Itu sebabnya firman Tuhan sangat tegas mengatakan supaya kita semua hati-hati baik sebagai jemaat maupun sebagai hamba-hamba Tuhan supaya jangan sampai ditawan atau diikat oleh roh-roh dunia tersebut. Sudah saatnya kita hidup menurut Kristus supaya kita dipenuhi di dalam Kristus yang adalah kepala semua pemerintah dan kuasa. Lepaskan diri dari segala bentuk filsafat-filsafat yang kosong dan palsu yang hanya menurut ajaran turun temurun, termasuk dari adat istiadat atau tradisi-tradisi yang sangat bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Yang dimaksud dengan hidup menurut Kristus adalah sepenuhnya hidup kita diatur oleh firman Tuhan termasuk kebiasaan-kebiasaan hidup yang kita lakukan semua harus sesuai dengan firman Tuhan.


Hakim-hakim 5 : 4 - 6  kalau Tuhan sudah bergerak dan melangkah maju ke medan perang, bumi akan bergoncang dan tiris jugalah langit. Dan kalau Tuhan sendiri sudah bergerak maka sikap kita sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan harus bergerak maju mengikuti gerak firman Tuhan. Setiap orang yang tidak mengikuti gerak Tuhan atau yang tidak mau mengikuti gerak firman Tuhan, maka ia akan menempuh jalan yang berbelit-belit. Maksudnya ia akan berjalan yang membawa hidup nya ke dalam kesusahannya sendiri.
ESTER adalah contoh orang yang berhasil mengikuti arahan dari Mordekhai yang mengasuh dan mengambilnya sebagai anak bagi Mordekhai.


Ketika Ester berada di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan, Ester itu sangat baik menurut pemandangannya dan menimbulkan kasih sayang sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya. Disamping Ester elok perawakannya dan cantik parasanya, Ester juga mempunyai sikap dan perbuatan yang baik. Kelebihan Ester dengan perempuan-perempuan yang lain: Ester tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan Hegai. Inilah yang membuat maka Ester pun berhasil menimbulkan kasih sayang semua orang yang melihatnya.

 Dan ketika Ester mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, Ester dapat menimbulkan kasih sayang sehingga dikasihi oleh baginda raja lebih dari pada semua anak dara yang lain dan mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat Ester menjadi ratu ganti Wasti.
ESTER adalah gambaran gereja Tuhan yang berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, yang dikuduskan dan disempurnakan.
Jadi supaya kita bisa menjadi mempelai perempuan Kristus, kita juga harus mempunyai keinginan yang sama seperti keinginan Ester: tidak menginginkan/ tidak menghendaki sesuatu apapun selain hidup sesuai dengan firman Tuhan. Tidak menginginkan sesuatu apapun selain hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. 

Kita harus membuat perkara-perkara yang rohani itu lebih utama dari pada perkara-perkara yang duniawi supaya iman, harap dan kasih kepada Tuhan semakin bertumbuh. Ada banyak orang bisa mengikut Tuhan bahkan bisa melayani Tuhan, tetapi tidak semua orang bisa masuk ke dalam kerajaan Sorga. Sebab untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga itu harus menuruti semua aturan demi aturan yang telah diberitakan dalam firman Tuhan. Walau sudah percaya kepada Yesus bahkan sekalipun sudah masuk ke dalam pelayanan, tetapi kalau hidupnya masih terikat dengan roh-roh yang duniawi, ia tidak akan layak masuk ke dalam kerajaan Sorga. 
Syarat supaya kita lebih dekat dan berkenan kepada Tuhan: hiduplah dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, pelihara ketiga ibadah yang telah sesuai dengan pola Tabernakel: Ibadah Raya Minggu, Ibadah Bible Study (pendalama Alkitab) dan tetaplah setia terikat dengan Tuhan dalam ibadah doa dan penyembahan maka hidup kita pasti indah dan berkenan kepada Tuhan.




Selasa, 03 Juli 2012

Buletin Minggu 2011






“PEPERANGAN ROHANI ”
 Minggu, 01 Juli 2012
 Puji Tuhan! Tuhan Allah telah memberikan janji untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas orang-orang yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus dan yang selalu tekun dalam doa. Apa yang pernah dijanjikan-Nya kepada rasul-rasul juga akan digenapi kepada gereja Tuhan di akhir zaman ini, Ia juga akan memberikan Roh Kudus-Nya untuk memperleng-kapi dan mempersiapkan gereja-Nya supaya memiliki kuasa dalam menghadapi peperangan rohani. Sebagai jemaat Tuhan maupun sebagai hamba Tuhan, kita semua harus dipenuhi dengan Roh Kudus supaya kita juga memiliki kuasa mengalahkan segala pekerjaan Iblis. - kita harus menang terhadap pekerjaan Iblis - kita harus menang terhadap pengaruh tabiat/ keinginan daging - kita harus menang terhadap pengaruh yang duniawi. 2 Timotius 3 : 1 - 4 firman Tuhan menjelaskan kepada kita apa saja yang akan terjadi pada akhir zaman, masa-masa yang sukar seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahwa pada hari-hari terakhir akan terjadi masa-masa yang sukar, keadaan dunia ini begitu kuat mempengaruhi orang-orang yang tidak memiliki kuasa dari Allah. Apalagi kalau mereka tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus maka sudah pasti mereka akan kalah terhadap semua pengaruh-pengaruh yang akan muncul pada zaman akhir ini. Termasuk diantaranya tidak tahu berterimakasih kepada Tuhan dan tidak memperdulikan agama. Maka sekalipun mereka masih giat beribadah tetapi pada dasarnya mereka tidak dapat merasakan kuasa ibadah tersebut (ayat5). Bagi mereka ibadah itu hanya sebagai rutinitas saja atau kebiasaan sebagi orang yang beragama Kristen. Saudara-saudara, perlu kita ketahui bahwa musuh rohani yang sedang kita hadapi adalah penguasa-penguasa kerajaan angkasa atau penguasa-penguasa kegelapan. Dan kalau dikatakan penguasa berarti ada pemimpinnya atau rajanya, ada pasukan-pasukan yang ditugaskan untuk mempengaruhi supaya mereka tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan. Iblis itu sudah pernah tinggal di Sorga dan pernah menjadi malaikat kepercayaan Allah yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Iblis itu sudah pernah menikmati bagaimana enaknya tinggal di Sorga, karena itu Iblis akan berusaha dengan segala kemampuannya dan akan mengerahkan semua pasukan-pasukannya untuk mempengaruhi orang-orang yang percaya kepada Yesus. Yesaya 14 : 10 - 11 firman Tuhan menegaskan kepada kita bahwa Iblis itu begitu rendah dan begitu dihina oleh Allah setelah ia dijatuhkan dari Sorga. Kemudian dalam ayat 12 - 14 kita bisa melihat kedudukan Iblis itu pada awalnya di sebut Bintang Timur, Putera Pajar yang bisa mengalah kan bangsa-bangsa, tetapi karena kehendaknya sendiri ia telah dipecahkan dan dijatuhkan ke bumi sebagai hukuman pemberontakannya kepada Allah. Penyebabnya: karena ia menginginkan hal-hal yang lebih tinggi dari yang telah ditentukan Allah baginya. Lima (5) kehendak Iblis yang membuat dia dijatuhkan dari Sorga ke bumi: - hendak naik ke langit - hendak mendirikan tanta mengatasi bintang- bintang Allah - hendak duduk di atas bukit pertemuan - hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan - hendak menyamai Yang Mahatinggi Sebenarnya Iblis itu sudah diberi jabatan yang sangat tinggi, tetapi ia masih menginginkan yang lebih tinggi lagi, sudah diberi kedudukan yang tinggi tetapi masih ingin tahta Allah, ia ingin merebut tahta Allah dan menyamai Yang Mahatinggi. Inilah yang disebut : tinggi hati = sombong atau angkuh. Jadi dari ayat tersebut di atas dapat kita lihat Iblis dijatuhkan dari Sorga karena ia tidak bisa mengalah kan kehendaknya sendiri, ambisinya membuat ia kehilangan tempat di Sorga. Karena itu Saudara-saudara, kita harus menerima percikan darah Kristus yang sanggup menyucikan hidup kita dari segala dosa yang telah kita lakukan. Kemudian kita juga harus tetap berada dalam kebenaran firman Tuhan, kita harus menerima kebenaran itu sebagai kebutuhan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik sampai menjadi dewasa di dalam Tuhan. Selanjutnya kita juga harus menerima kepenuhan Roh Kudus, kita harus tetap berada dalam pengurapan Roh Kudus supaya roh kita menjadi kuat. Sebab dengan roh yang kuatlah kita dapat mengalahkan kehendak diri sendiri, dapat mengalahkan pengaruh-pengaruh yang duniawi dan pengaruh Iblis. Kalau kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus maka roh kita pasti menjadi kuat, Roh Kudus akan memberi kuasa supaya kita bisa mengalahkan segala bentuk pekerjaan Iblis yang selalu mencoba menyusup ketika ada kesempatan sekecil apapun. Kalau tidak menerima percikan darah Kristus, kalau tidak tetap berada dalam kebenaran dan kalau tidak menerima pengurapan dari Roh Kudus maka sudah pasti rohnya akan menjadi lemah dan dengan demikian dengan mudah dikalahkan oleh Iblis, mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi dan akan kalah dengan keinginan diri sendiri. Jangankan melawan Iblis, melawan kehendak diri sendiripun ia pasti akan kalah. Supaya berhasil masuk ke dalam kerajaan Sorga kita harus tampil seperti seorang pahlawan yang gagah perkasa, yang berhasil merebut kemenangan. Yoel 3 : 9 Tuhan memaklumkan kepada bangsa-bangsa supaya bersiap untuk peperangan, semua para pahlawan dan para prajurit harus tampil maju ke medan peperangan. Tuhan Allah menginginkan supaya semua menjadi seperti pahlawan-pahlawan atau prajurid-prajurid yang gagah perkasa supaya bisa menang dalam peperangan dan mengalahkan semua musuh. Mengapa Tuhan begitu menginginkan kita seperti prajurid? karena seorang prajurid itu mempunyai sikap yang baik dan benar: mau menderita karena melakukan tugas dan tidak memusingkan diri soal-soal penghidupannya. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam 2 Timotius 2 : 3 - 4 yang diinginkan seorang prajurit adalah supaya berkenan kepada komandannya dan menang dalam peperangan. Yoel 3 : 10 maka yang harus dilakukan seorang pahlawan atau prajurit menempa mata bajak menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkas menjadi tombak. Artinya miliki kelengkapan senjata untuk diperguna kan di medan peperangan, yaitu senjata yang tajam supaya bisa mengalahkan musuh. Efesus 6 : 10 - 20 firman Tuhan mengingatkan supaya kita tetap kuat di dalam Tuhan, yaitu di dalam kekuatan kuasa-Nya. Baik sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis dan supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat dan mengalahkan segala tipu muslihat Iblis. Sekarang ini kita sedang diperhadapkan kepada peperangan rohani, setiap hari dan setiap saat kita harus tetap waspada. Roma 13 : 11 firman Tuhan menegaskan bahwa keselamatan itu sudah dekat, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata terang supaya kita bisa menang. Sekarang ini sudah saatnya kita bangun dari tidur, jangan tetap tinggal dalam kelemahan, mari kita bangun dan mengambil perlengkapan senjata Allah dan rebutlah kemenangan. Kalau kita sudah memiliki senjata Allah dan mengenakannya, orang yang tidak berdaya atau orang yang lemah pun bisa berkata: “Aku ini pahlawan.” Secara fisik mungkin engkau lemah, secara ekonomi mungkin engkau tidak kaya, tetapi kalau sudah mengenakan perlengkapan senjata Allah, kita menjadi kuat dan iman kita pun akan bertumbuh jadi dewasa.




Buletin Juli 2012

“PEPERANGAN ROHANI” Minggu, o1 Juli 2012 Puji Tuhan! Tuhan Allah telah memberikan janji untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas orang-orang yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus dan yang selalu tekun dalam doa. Apa yang pernah dijanjikan-Nya kepada rasul-rasul juga akan digenapi kepada gereja Tuhan di akhir zaman ini, Ia juga akan memberikan Roh Kudus-Nya untuk memperleng-kapi dan mempersiapkan gereja-Nya supaya memiliki kuasa dalam menghadapi peperangan rohani. Sebagai jemaat Tuhan maupun sebagai hamba Tuhan, kita semua harus dipenuhi dengan Roh Kudus supaya kita juga memiliki kuasa mengalahkan segala pekerjaan Iblis. - kita harus menang terhadap pekerjaan Iblis - kita harus menang terhadap pengaruh tabiat/ keinginan daging - kita harus menang terhadap pengaruh yang duniawi. 2 Timotius 3 : 1 - 4 firman Tuhan menjelaskan kepada kita apa saja yang akan terjadi pada akhir zaman, masa-masa yang sukar seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahwa pada hari-hari terakhir akan terjadi masa-masa yang sukar, keadaan dunia ini begitu kuat mempengaruhi orang-orang yang tidak memiliki kuasa dari Allah. Apalagi kalau mereka tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus maka sudah pasti mereka akan kalah terhadap semua pengaruh-pengaruh yang akan muncul pada zaman akhir ini. Termasuk diantaranya tidak tahu berterimakasih kepada Tuhan dan tidak memperdulikan agama. Maka sekalipun mereka masih giat beribadah tetapi pada dasarnya mereka tidak dapat merasakan kuasa ibadah tersebut (ayat5). Bagi mereka ibadah itu hanya sebagai rutinitas saja atau kebiasaan sebagi orang yang beragama Kristen. Saudara-saudara, perlu kita ketahui bahwa musuh rohani yang sedang kita hadapi adalah penguasa-penguasa kerajaan angkasa atau penguasa-penguasa kegelapan. Dan kalau dikatakan penguasa berarti ada pemimpinnya atau rajanya, ada pasukan-pasukan yang ditugaskan untuk mempengaruhi supaya mereka tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan. Iblis itu sudah pernah tinggal di Sorga dan pernah menjadi malaikat kepercayaan Allah yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Iblis itu sudah pernah menikmati bagaimana enaknya tinggal di Sorga, karena itu Iblis akan berusaha dengan segala kemampuannya dan akan mengerahkan semua pasukan-pasukannya untuk mempengaruhi orang-orang yang percaya kepada Yesus. Yesaya 14 : 10 - 11 firman Tuhan menegaskan kepada kita bahwa Iblis itu begitu rendah dan begitu dihina oleh Allah setelah ia dijatuhkan dari Sorga. Kemudian dalam ayat 12 - 14 kita bisa melihat kedudukan Iblis itu pada awalnya di sebut Bintang Timur, Putera Pajar yang bisa mengalah kan bangsa-bangsa, tetapi karena kehendaknya sendiri ia telah dipecahkan dan dijatuhkan ke bumi sebagai hukuman pemberontakannya kepada Allah. Penyebabnya: karena ia menginginkan hal-hal yang lebih tinggi dari yang telah ditentukan Allah baginya. Lima (5) kehendak Iblis yang membuat dia dijatuhkan dari Sorga ke bumi: - hendak naik ke langit - hendak mendirikan tanta mengatasi bintang- bintang Allah - hendak duduk di atas bukit pertemuan - hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan - hendak menyamai Yang Mahatinggi Sebenarnya Iblis itu sudah diberi jabatan yang sangat tinggi, tetapi ia masih menginginkan yang lebih tinggi lagi, sudah diberi kedudukan yang tinggi tetapi masih ingin tahta Allah, ia ingin merebut tahta Allah dan menyamai Yang Mahatinggi. Inilah yang disebut : tinggi hati = sombong atau angkuh. Jadi dari ayat tersebut di atas dapat kita lihat Iblis dijatuhkan dari Sorga karena ia tidak bisa mengalah kan kehendaknya sendiri, ambisinya membuat ia kehilangan tempat di Sorga. Karena itu Saudara-saudara, kita harus menerima percikan darah Kristus yang sanggup menyucikan hidup kita dari segala dosa yang telah kita lakukan. Kemudian kita juga harus tetap berada dalam kebenaran firman Tuhan, kita harus menerima kebenaran itu sebagai kebutuhan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik sampai menjadi dewasa di dalam Tuhan. Selanjutnya kita juga harus menerima kepenuhan Roh Kudus, kita harus tetap berada dalam pengurapan Roh Kudus supaya roh kita menjadi kuat. Sebab dengan roh yang kuatlah kita dapat mengalahkan kehendak diri sendiri, dapat mengalahkan pengaruh-pengaruh yang duniawi dan pengaruh Iblis. Kalau kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus maka roh kita pasti menjadi kuat, Roh Kudus akan memberi kuasa supaya kita bisa mengalahkan segala bentuk pekerjaan Iblis yang selalu mencoba menyusup ketika ada kesempatan sekecil apapun. Kalau tidak menerima percikan darah Kristus, kalau tidak tetap berada dalam kebenaran dan kalau tidak menerima pengurapan dari Roh Kudus maka sudah pasti rohnya akan menjadi lemah dan dengan demikian dengan mudah dikalahkan oleh Iblis, mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi dan akan kalah dengan keinginan diri sendiri. Jangankan melawan Iblis, melawan kehendak diri sendiripun ia pasti akan kalah. Supaya berhasil masuk ke dalam kerajaan Sorga kita harus tampil seperti seorang pahlawan yang gagah perkasa, yang berhasil merebut kemenangan. Yoel 3 : 9 Tuhan memaklumkan kepada bangsa-bangsa supaya bersiap untuk peperangan, semua para pahlawan dan para prajurit harus tampil maju ke medan peperangan. Tuhan Allah menginginkan supaya semua menjadi seperti pahlawan-pahlawan atau prajurid-prajurid yang gagah perkasa supaya bisa menang dalam peperangan dan mengalahkan semua musuh. Mengapa Tuhan begitu menginginkan kita seperti prajurid? karena seorang prajurid itu mempunyai sikap yang baik dan benar: mau menderita karena melakukan tugas dan tidak memusingkan diri soal-soal penghidupannya. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam 2 Timotius 2 : 3 - 4 yang diinginkan seorang prajurit adalah supaya berkenan kepada komandannya dan menang dalam peperangan. Yoel 3 : 10 maka yang harus dilakukan seorang pahlawan atau prajurit menempa mata bajak menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkas menjadi tombak. Artinya miliki kelengkapan senjata untuk diperguna kan di medan peperangan, yaitu senjata yang tajam supaya bisa mengalahkan musuh. Efesus 6 : 10 - 20 firman Tuhan mengingatkan supaya kita tetap kuat di dalam Tuhan, yaitu di dalam kekuatan kuasa-Nya. Baik sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis dan supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat dan mengalahkan segala tipu muslihat Iblis. Sekarang ini kita sedang diperhadapkan kepada peperangan rohani, setiap hari dan setiap saat kita harus tetap waspada. Roma 13 : 11 firman Tuhan menegaskan bahwa keselamatan itu sudah dekat, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata terang supaya kita bisa menang. Sekarang ini sudah saatnya kita bangun dari tidur, jangan tetap tinggal dalam kelemahan, mari kita bangun dan mengambil perlengkapan senjata Allah dan rebutlah kemenangan. Kalau kita sudah memiliki senjata Allah dan mengenakannya, orang yang tidak berdaya atau orang yang lemah pun bisa berkata: “Aku ini pahlawan.” Secara fisik mungkin engkau lemah, secara ekonomi mungkin engkau tidak kaya, tetapi kalau sudah mengenakan perlengkapan senjata Allah, kita menjadi kuat dan iman kita pun akan bertumbuh jadi dewasa.

Minggu, 10 Juni 2012

buletin Juni 2012

“HARI PENTAKOSTA” 

Minggu, 10-06-2012

 Saudara-saudara, pencurahan hari Pentakosta adalah hari di mana Tuhan Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas rasul-rasul yang telah menanti-nantikan. Dan setelah Roh Kudus di curahkan pada hari Pentakosta terjadilah kegerakan rohani yang dahsyat, gereja mula-mula terbentuk walau di tengah-tengah penganiayaan yang hebat. Pengurapan dari Roh Kudus itu membuat kegerakan rohani yang besar kepada semua orang yang menerimanya. Kemudian bagi kita sekarang, khsusunya gereja Tuhan di akhir zaman, pengurapan Roh Kudus itu sangat penting supaya kita mempunyai rohani yang hidup, bisa bertumbuh ke arah Kristus sebagai Kepala. Pengurapan Roh Kudus itu menjaga kita terhadap segala bentuk pengajaran-pengajaran yang palsu yang sekarang ini sedang bekerja di seluruh dunia. Kalau tidak diurapi oleh Roh Kudus semua orang akan dengan mudah diseret kepada pengajaran yang palsu, termasuk hamba-hamba Tuhan pun kalau tidak diurapi dengan Roh Kudus bisa terjerat dan masuk ke dalam pengajaran yang palsu. Kemudian pengurapan dari Roh Kudus itu juga menjaga kita terhadap dusta, maksudnya kita bisa menjaga mulut atau perkataan sehingga tidak berdusta baik kepada Tuhan maupun kepada orang lain. Banyak orang Kristen zaman sekarang ini tidak sadar sering terjebak kepada dusta, tidak menyadari perkataannya sudah menyimpang dari kebenaran. Untuk itulah kita harus menerima pengurapan dari Roh Kudus supaya tidak terjebak ke dalam dusta. Intinya: pengurapan dari Roh Kudus itu membuat kita mampu berdiri teguh dalam iman, harap dan kasih, kemudian kita bisa berdiri teguh dalam firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah. 1 Yohanes 2 : 27 menjelaskan kalau di dalam kita sudah ada pengurapan dari Roh Kudus, pengurapan itu akan mengajar kita tentang segala sesuatu yaitu pengajaran yang benar, yang di dalamnya ada firman Tuhan yang selalu dibukakan rahasianya.
Kalau pengurapan Roh Kudus itu sudah ada di dalam kita maka kita tidak perlu lagi diajar oleh orang lain, yaitu oleh pengajaran-pengajaran yang di luar kebenaran. Maksudnya walau di dunia ini banyak pengajar-pengajar yang ingin mengajarkan pengajaran yang palsu, pengurapan dari Roh Kudus itu mampu membuat sehingga kita dapat mengenalnya. Perlu kita ketahui bahwa Iblis akan memakai orang-orang yang berhikmat di dunia ini, orang-orang yang berpengaruh, yang cocok dipakai untuk menyebarkan dusta ke seluruh dunia. Yang anehnya antikristus itu berasal dari orang-orang Kristen, tetapi mengapa mereka disebut antikristus? penyebabnya: karena mereka tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan bahkan tidak menerima pengurapan dari Roh Kudus. Iblis sengaja mengambil atau merekrut orang-orang yang berhikmat menurut dunia, orang-orang yang berkuasa, yang kaya, dll, untuk dijadikan sebagai antikristus yang akan menganiaya orang-orang kudus yang tidak berhasil menjadi sempurna.  

Angka 50 = adalah angka hari Pantakosta, yang dirayakan setiap hari yang kelimapuluh, pada saat itulah tergenapi firman Tuhan yang telah dinubuat kan dalam Imamat 23 : 15 - 22. Harus dihitung mulai dari hari sesudah sabat yaitu waktu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus dihitung lima puluh hari. Pada hari itulah bangsa Israel mempersembahkan korban sajian yang baru kepada Tuhan, mereka harus membawa dua buah roti unjukan yang dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi Tuhan. Inilah yang digenapkan pada hari Pentakosta, di mana murid-murid dengan sungguh-sungguh menanti-nantikan pencurahan Roh Kudus. Pada hari yang kelimapuluh segala ragi harus dibakar dengan api, RAGI = sifat-sifat dan karakter atau tabiat-tabiat daging. Jadi segala bentuk keinginan/ tabiat daging atau karakter-karakter yang lama bisa dilepaskan dari diri kita hanya dengan pengurapan dari Roh Kudus, api Roh Kuduslah yang bisa membakar segala tabiat daging kita. Roh Kudus itu memampukan kita supaya dapat melepaskan diri dari segala tabiat daging, termasuk dari dosa-dosa masa lalu bahkan dari dosa yang masih tersembunyi sekalipun. 

- Darah Kristus berfungsi untuk mengampuni atau menyucikan kita dari segala dosa yang telah kita  perbuat selama ini 
- Tetapi Roh Kudus berfungsi bukan hanya untuk mengampuni dosa tetapi juga untuk membakar segala bentuk tabiat-tabiat atau keinginan daging. Termasuk dari sifat-sifat yang tersembunyi di dalam hanya bisa dibakar dengan kekuatan pengurapan dari Roh Kudus. Roma 15 : 16 berkat khusus kepada bangsa kafir setelah hari Pentakosta: bangsa-bangsa bukan Yahudi (=kafir) dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada Allah. Artinya: setelah Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta sejak saat itu terbukalah jalan keselamatan kepada semua bangsa, rasul-rasul yang telah diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus memberitakan Injil keselamatan kepada semua orang dan kepada semua bangsa. Kita harus sadar di dalam diri kita ada banyak pertentangan keinginan-keinginan yang lain, ada .... - banyak sifat atau tabiat yang selalu bertentangan dengan firman Tuhan, yang menimbulkan dosa bahkan yang membuat kehilangan damai sejahtera.

Tetapi syukur kepada Allah, dengan pengurapan dari Roh Kudus, kita telah diberi kekuatan dan kuasa supaya dapat menolak bahkan mengalahkan keinginan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Segala tabiat daging bisa dikalahkan hanya dengan pengurapan dari Roh Kudus. Roma 8 : 26 - 28 firman Tuhan menjelaskan kepada kita dengan pengurapan dari Roh Kudus dapat membantu kita dalam kelemahan. Walaupun sebenarnya kita tidak tahu berdoa, tetapi jika kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus, maka Roh Kudus itu sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dengan pengurapan dari Roh Kudus, Allah selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mau mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, yaitu yang sudah terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Yohanes 20 : 1 - 2, 11 - 15 Maria sebelum menerima pengurapan dari Roh Kudus tidak bisa mengenal Yesus, pandangan matanya masih tertutup/terhalang walau Yesus ada disekitarnya. Memang Maria sudah pergi ke kubur pada hari pertama minggu itu bahkan sudah berdiri dekat kubur sambil menangis, ia menyangka Tuhan Yesus sudah diambil orang dari kubur-Nya. Ini adalah satu contoh bagi orang-orang yang belum menerima pengurapan dari Roh Kudus, ia tidak akan merasakan kehadiran Tuhan Yesus dalam hidupnya, tidak akan merasakan pertolongan Tuhan bahkan tidak akan merasakan kasih Kristus yang telah memberi pertolongan kepadanya. 

Setiap orang yang belum menerima pengurapan dari Roh Kudus: ia tidak akan bisa mengenal pribadi Kristus dengan tepat dan benar, sama seperti Maria tidak mengenal Yesus yang telah bangkit demikian juga orang Kristen zaman akhir ini tidak akan bisa mengenal pribadi Yesus. Kalau kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus, ada tiga berkat yang akan kita terima, yaitu: 
       1. kita dapat mempersembahkan persembahan hidup yang baru.
      2. kita mampu mematikan segala tabiat daging 
     3. kita memiliki pandangan rohani yang terbuka




“HARI PENTAKOSTA”


  Minggu, 17 Juni 2012

Puji Tuhan, berkat kalau kita sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus ada tiga (3) yaitu: 
               1. kita bisa mempersembahkan persembahan hidup yang baru, yang telah dibaharui 
               2. kita mampu membuang atau mematikan segala bentuk tabiat atau keinginan daging 
              3. kita mampu mempunyai pandangan mata rohani yang terbuka sehingga dapat mengenal pribadi Tuhan Yesus dengan tepat dan benar 
Hujan akhir adalah berbicara pencurahan Roh Kudus untuk mempersiapkan gereja Tuhan supaya siap dituai. Hujan akhir ini juga berbicara kegerakan rohani pada zaman akhir, kegerakan rohani yang dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Roh Kudus akan dicurahkan dua kali lipat ke atas jemaat yang sungguh-sungguh menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya dan yang selalu setia dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Kegerakan hujan akhir ini tidak lama hanya sebentar saja, maka dibutuhkan hati yang taat dan mata rohani yang terbuka supaya dapat melihat kegerakan hujan akhir tersebut. Sebab kalau mata rohaninya buta tidak mungkin bisa melihat kegerakan hujan akhir ini bahkan tidak mungkin bisa mengikuti gerak firman Tuhan. 

Hanya mata rohani yang terbukalah yang bisa melihat kegerakan hujan akhir ini sehingga rohaninya terbangun, hidupnya diperbaharui dan dijadikan menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus dengan teliti memperhatikan gerak firman Tuhan supaya dapat melangkah dengan pasti. Roh-roh dunia ini begitu kuat megikat orang-orang yang tidak hidup menurut Roh Kudus. Iblis memakai apa yang ada di dunia ini untuk memikat hati orang supaya jangan sungguh-sungguh mengikuti Tuhan. Dan salah satu ikatan roh-roh dunia itu ialah roh materialistis, yaitu mengukur segala sesuatu dengan perkara jasmani dengan mengesampingkan perkara rohani. Semua diukur dengan uang : kalau ada uang berarti berhasil sebaliknya kalau tidak uang menganggap dirinya gagal. Bahkan dalam ibadah dan pelayanan pun roh materialistis ini sudah masuk, ibadah yang benar diukur kalau persembahannya banyak, demikian juga pelayanan diukur dengan uang, dengan uang yang banyak menganggap pelayanan berhasil. Sebaliknya kalau tidak ada uang menganggap ibadah dan pelayanan itu belum berhasil. Hal seperti ini harus kita jauhkan dari hidup kita, jangan sampai roh materialistis itu mengikat hati kita tetapi mari kita tingkatkan kerohanian kita supaya kita bisa membangun krohanian kita bertumbuh dengan baik sampai menjadi dewasa. Saudara-saudara kita bisa melihat bahwa pada hari Pentakosta yang pertama terjadi yang mengalami kepenuhan Roh Kudus hanya murid-murid Yesus saja. Padahal pada waktu itu ada banyak juga orang yang percaya kepada Yesus dan juga mengikuti perjalanan pelayanan Yesus, tetapi mereka tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Karena itu mereka tidak mengalalami kepenuhan Roh Kudus dan tidak mengalami kegerakan rohani. Setiap orang yang tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus maka ia tidak akan mengalami kegerakan rohani yang baik, tidak ikut mengalami tanda keubahan hidup. Hatinya akan tetap terikat dengan perkara-perkara yang duniawi, mata rohaninya tidak akan terbuka untuk melihat pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat. Padahal Roh Kudus itu adalah motor kegerakan rohani baik pada zaman gereja mula-mula terlebih lagi pada zaman akhir ini. Roh Kudus itu adalah motor penggerak untuk membawa gereja Tuhan supaya mengalami kegerakan rohani yang dahsyat. Karena itu supaya kita semua bisa mengalami kegerakan rohani ini maka kita harus mengalami kepenuhan Roh Kudus, kita harus meminta dan berdoa dengan sungguh-sungguh supaya Tuhan memenuhi hidup kita dengan Roh Kudus-Nya. Roh Kudus itu harus diminta dan cara memintanya juga harus dengan sikap yang benar: meminta sambil menanti-nantikan. Sama seperti murid-murid ketika mereka menanti-nantikan janji Bapa tentang Roh Kudus, demikian juga kita harus punya sikap menanti-nantikannya sambil berdoa dengan sungguh-sungguh. Khusus pada zaman akhir ini Tuhan Allah akan mencurahkan Roh Kudus-Nya dua kali lipat supaya gereja Tuhan itu mengalami kegerakan rohani yang dahsyat. Maka setiap jemaat yang sudah dipenuhi Roh Kudus, rohaninya akan bertumbuh dengan baik, semangat rohaninya menyala-nyala sebab ada api Roh Kudus yang membakarnya. Pengenalannya kepada Kristus akan bertumbuh terus sampai menjadi dewasa dan dianggap layak menjadi jemaat Tuhan yang dikuduskan dan disempurnakan menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. Sebaliknya kalau tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus, ia tidak akan mengalami kegerakan hujan akhir ini, justru ikatan-ikatan dunia ini yang semakin gencar mengikat hidupnya sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik. Walau ia beribadah dan melayani, tetapi ibadah dan pelayanannya tidak akan berkenan kepada Allah dan ia tidak akan masuk ke dalam rencana Allah. Walau ia masih beribadah tetapi ia tidak akan mengalami kuasa Tuhan dalam ibadah tersebut, bahkan sekalipun masih melayani tetapi pelayanan itu terasa hambar dan kosong. Yesaya 32 : 15 - 17 berkat kalau Roh Kudus sudah dicurahkan ke atas hidup kita: 
          - padang gurun akan berubah menjadi kebun buah- buahan 
         - dan kebun buah-buahan akan dianggap hutan Padang gurun = adalah wilayah atau daerah yang sangat gersang, sukar untuk mendapatkan kehidupan disana sebab tidak ada pohon-pohon yang hijau kecuali pohon-pohon tertentu saja. 


Padang gurun ini juga menunjuk kepada kehidupan yang terasa gersang, tidak ada gairah, tidak ada damai sejahtera dan sukacita. Dalam hidup sehari-hari, hidupnya terasa kosong, rumah tangga tidak bisa berjalan dengan baik, bahkan sekalipun masih beribadah dan melayani tetapi imannya tidak terbangun dengan baik. Penyebabnya: karena belum mengalami kepenuhan Roh Kudus. Tetapi kalau sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, Tuhan sanggup mengubah suasana padang gurun menjadi kebun buah-buahan dan kebun buah-buahan itu akan semakin meningkat sampai dianggap hutan karena luar biasanya kehidupan disana. Kebun buah-buahan ini menunjuk sikap dan perbuatan yang baik dari anak-anak Tuhan sesudah mengalami kepenuhan Roh Kudus. Inilah buah-buah Roh Kudus yang dikerjakan Tuhan di dalam hidup kita, buah Roh Kudus itu akan semakin bertumbuh terus sampai menghasilkan sikap dan perbuatan yang benar-benar menyenangkan hati Tuhan dan sesama manusia. Kalau jemaat-jemaat itu sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, di dalam hidupnya akan selalu berlaku keadilan dan kebenaran bahkan ketentraman untuk selama-lamanya. Hal ini bisa kita lihat dalam Yesaya 4 : 4 - 6 kunci supaya kita mengalami kepenuhan Roh Kudus: kita harus berada di pusat kegerakan rohani yaitu di Sion. Sion itu menunjuk gereja Tuhan yang mau hidup menuruti kehendak Tuhan sehingga pengenalannya kepada Kristus tepat dan benar. Roh Kudus yang memenuhi hidup kita itu akan membakar segala kekotoran atau noda atau dosa yang melekat dalam hidup kita. Mungkin ada dosa yang sulit kita lepaskan tetapi dengan Roh Kudus, Ia akan memberi kekuatan supaya kita bisa melepaskan diri dari ikatan dosa. Sehingga akan ada kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu bahaya.

Selasa, 17 April 2012

Buletin Minggu Mei 2012


“KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS”


Minggu, 08 April 2012



Hidup tanpa Kristus berada dalam perbudakan dosa, hidup di luar Kristus tidak ada jaminan keselamatan. Setiap orang yang tidak tetap tinggal di dalam Kristus berarti ia kehilangan pemeliharaan dari Kristus. Tetapi hidup di dalam Kristus, ia telah bebas dari dosa dan perbudakan iblis, berhak mendapatkan keselamatan dan perhatian dari Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 12 : 1 - 2 setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah berfirman kepada Musa dan Harun supaya bangsa Israel mengadakan paskah bagi Tuhan. Mereka masing-masing harus mengambil seekor anak domba menurut kaum keluarga, anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun. Setelah itu mereka harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas, lalu mereka berkumpul dan menyembelihnya pada waktu senja. Inilah paskah bagi Tuhan dan menjadi permulaan segala bulan, paskah itu menjadi bulan pertama tiap-tiap tahun.

Bagi kita sekarang: paskah itu menjadi tanda kelepasan dari perbudakan dosa, Allah telah memulai penyelamatan kepada semua orang dan kepada semua bangsa yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus Yesus. Allah sendirilah yang memulai penyelamatan dan yang dianugerahkan kepada semua orang yang mau percaya dengan sungguh-sungguh kepada Yesus. Hidup tanpa Kristus sebenarnya manusia itu masih tetap berada di dalam maut dan perbudakan dosa. Dan tidak ada seorang pun yang bisa melepas kan dirinya dari dosa ataupun dari tangan Iblis.

Tetapi atas sekehendak Allah sendiri, Yesus Kristus telah dijadikan sebagai Anak Domba Allah untuk disembelih dan mati di kayu salib. Yesus telah mati di kayu salib dan menyerahkan nyawa-Nya demi untuk penyelamatan kepada semua bangsa.
Korban Paskah : adalah inti sejarah penyelamatan, inti dari kasih karunia Allah yang dicurahkan kepada semua orang. Kejadian 3 : 15 Keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular dan ular akan meremukkan tumitnya. Setelah manusia itu jatuh ke dalam dosa, Allah telah menjanjikan keselamatan dan kelepasan dari dosa. Dan keturunan perempuan itu sendiri bermuara kepada Yesus Kristus. Keselamatan dan kelepasan dari dosa yang telah dijanjikan Allah itu benar-benar telah digenapi di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Ia telah mati namun juga telah bangkit dari antara orang mati untuk mengalahkan maut, sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus beroleh jalan keselamatan.
Iblis tidak akan pernah takluk, pekerjaan Iblis tidak akan bisa dikalahkan, pengampunan dan kelepasan dari dosa tidak akan pernah terjadi kalau Yesus tidak mati di kayu salib. Maka penyelamatan yang dikerjakan Yesus Kristus itu telah dijanjikan sejak dalam kitab Kejadian untuk meremukkan kepala ular hanya dengan tanda korban Kristus.
Maka dalam 1 Korintus 15 : 1 - 5 firman Tuhan telah menyatakan berita yang sangat penting tentang pekerjaan Kristus telah disampaikan oleh rasul-rasul kepada semua orang dan semua bangsa.
- Kristus Yesus telah mati di kayu salib karena
 dosa-dosa manusia: sesuai dengan kitab suci.
- Ia telah dikuburkan tetapi bangkit pada hari
 yang ketiga juga sesuai dengan kitab suci.
Dari ayat tersebut dapat kita ketahui dengan pasti bahwa kematian Yesus Kristus itu bukan karena kebetulan, bukan karena paksaan dan bukan karena dosa atau kesalahan-Nya sendiri, tetapi murni karena rencana Tuhan tentang penyelamatan itu telah digenapi. Sebab untuk menyatakan atau mewujudkan rencana penyelamatan itu Yesus harus mati di kayu salib sebagai korban pendamaian.
Ini membuktikan betapa besarnya kasih Allah yang telah dinyatakan kepada semua orang dan kepada semua bangsa di dunia ini. Yesus merelakan diri-Nya mati di kayu salib sebagai wujud kasih Allah. Maka berita Injil ini benar-benar bisa mendatangkan keselamatan karena Yesus telah menjadi korban paskah. Dan sikap kita sebagai jemaat: harus menerima berita Injil itu dengan sungguh-sungguh, berpegang teguh dan berdiri teguh di dalam korban Kristus. Maka sebesar apapun dosa yang telah kita lakukan bahkan sebanyak apapun kesalahan yang telah kita perbuat, korban Kristus telah  bersedia untuk memperdamaikan kita dengan Allah. 
Roma 8 : 1 - 2 kalau kita sudah di dalam Kristus :
- tidak ada lagi penghukuman karena dosa
- kita telah dimerdekakan dari hukum dosa
          Saudara-saudara, umat Kristiani beribadah pada hari Minggu karena hari Minggu itu adalah hari kemenangan bagi orang-orang percaya.  Hari di mana Yesus telah bangkit dari antara orang mati mengalahkan maut, Ia bangkit untuk memberi kemenangan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kita, hari Minggu adalah hari untuk beribadah kepada Tuhan Yesus, membawa dan menyerahkan seluruh hidup hanya kepada Tuhan Yesus. Maka orang-orang yang sudah dibebaskan dari dosa dan maut, tandanya: ia datang membawa hidupnya kepada Tuhan dengan cara beribadah pada hari Minggu. Orang yang beribadah dengan benar adalah orang yang sudah mengalami kemenangan bersama dengan Kristus, sebab orang yang menanglah yang bisa membawa hidupnya untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai wujud mengasihi Allah dan menghargai kasih karunia-Nya.
Pada zaman akhir ini banyak orang meremehkan ibadah, tidak mau datang kepada Tuhan dengan membawa tubuhnya untuk memuliakan Allah. Kalau tetap seperti ini, ia tidak akan bisa mengasihi Allah dan tidak akan bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, ia akan hidup menurut kehendaknya.
Ketika Yesus menceitakan tentang penderitaan yang segera akan dialami-Nya, Petrus tidak mengerti perkataan Yesus tersebut sehingga ia tidak bisa menerima penderitaan tersebut. Penderitaan yang dialami Yesus itu bersumber dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, Yesus akan dibunuh dan disalibkan tetapi pada hari yang ketiga akan dibangkitkan (Matius 16 : 21 - 23). Kepada murid-murid, Yesus telah menyatakan apa yang segera akan dialami-Nya. Karena Petrus tidak mampu menerima penderitaan itu maka ia menarik Yesus ke samping dan menegor Yesus. Maka Yesus menyebut Petrus sebagai Iblis. Mengapa disebut Iblis? Karena Petrus hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia tanpa mau memikirkan apa yang akan dialami Tuhan Yesus tersebut.

Orang Kristen yang benar bukan hanya sekedar percaya saja, tetapi ia harus mengalami apa yang telah dialami Tuhan Yesus: menderita karena firman Tuhan, mengalami tanda kebangkitan dan kemenangan. 
Matius 16 : 24 dua (2) hal yang harus kita lakukan:
1. menyangkal diri = mampu menaklukkan segala keinginan diri sendiri/tabiat daging.
2. memikul salib = mau menderita karena kebenaran atau karena nama Yesus.
Kalau kita sudah mampu menyangkal diri dan memikul salib, barulah kita bisa mengikut Yesus dengan benar. Sama seperti Timotius seorang yang bisa sehati dan sepikir  dengan rasul Paulus dan yang bersungguh-sungguh memperhatikan ibadah dan pelayanan. Firman Tuhan menyatakan kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong Paulus dalam pelayanan Injil (Filipi 2 : 19 - 24). 
Demikian juga Epafroditus yang telah dianggap rasul Paulus sebagai saudara dan teman sekerja serta teman seperjuangannya. Walau Epafroditus sedang sakit dan nyaris mati, tetapi hatinya tetap bisa mengikuti Tuhan dan memperhatikan pelayanan (Filipi 2 : 25 - 30). Setiap orang yang mengerti kehendak Tuhan, ia pasti bisa mengikut Yesus dan melayani dengan segenap hati. Haleluya ... !!!


“KUASA KEBANGKITAN KRISTUS” 


Minggu, 22 April 2012


 Puji Tuhan! Yesus Kristus telah mati dan bangkit pada hari yang ketiga untuk memberi kelepasan kepada orang yang mau percaya kepada-Nya. Roma 7 : 4 kematian dan kebangkitan Kristus adalah untuk membatalkan kutuk hukum Taurat supaya kita bisa menjadi milik Kristus dan berbuah bagi Allah. Artinya lewat kematian dan kebangkitan Kristus, Ia telah mengangkat hidup kita menjadi umat Allah, yang dahulu tidak layak disebut umat dan yang tidak dikasihani tetapi sekarang telah beroleh belas kasihan. Tanpa Kristus, manusia itu akan tetap hidup dalam daging atau dalam hawa nafsu dosa yang bekerja di dalam anggota-anggota tubuh. Tetapi setelah Kristus mengangkat hidup kita, oleh kuasa kebangkitan-Nya kita telah beroleh kuasa untuk mengalahkan maut termasuk mengalahkan segala keinginan atau hawa nafsu daging.
         -Kematian Tuhan Yesus di kayu salib adalah permulaan kehidupan kepada orang-orang kafir supaya bebas dari perbudakan dosa dan dari lingkaran Iblis. Lewat kematian Yesus di kayu salib terbukalah jalan keselamatan kepada orang-orang kafir yang selama ini tidak diakui sebagi umat Allah. 
         -Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati adalah permulaan kemenangan kepada orang-orang kafir yang telah dilepaskan dari perbudakan dosa untuk dibawa menjadi sidang jemaat yang berkenan kepada Allah. Wahyu 1 : 5 Yesus disebut yang pertama bangkit dari antara orang mati karena Ia mau memberi kemenangan dan memberi kuasa kepada orang-orang yang telah menjadi jemaat-Nya. Kemudian kalau Yesus disebut “yang pertama bangkit” karena Ia adalah kegenapan hukum Taurat, ini juga berarti masih ada kebangkitan yang kedua yaitu kepada gereja Tuhan yang telah percaya dan hidup dalam kebenaran-Nya. Itu sebabnya di atas telah dikatakan bahwa kebangkitan Kristus adalah permulaan kemenangan kepada orang-orang kafir yang selama ini tidak disebut sebagai umat Allah. Tetapi lewat kebangkitan Kristus maka orang-orang kafir yang telah menerima Kristus itu juga akan mengalami kebangkitan yang kedua yaitu pada saat gereja Tuhan mengalami kebangkitan untuk menerima hidup yang kekal.

         Matius 28 : 1 Yesus telah bangkit pada hari pertama minggu itu, bagi kita hari pertama itu adalah hari Minggu. Inilah sejarahnya mengapa orang Kristen zaman sekarang ini beribadah pada hari minggu, bukan hari Sabat (=Sabtu). Sebab hari Minggu itu adalah hari kebangkitan Kristus sekaligus juga sebagai hari kemenangan bagi orang-orang yang mau percaya kepada Yesus Kristus. Dan hari Minggu itu telah ditetapkan sebagai hari untuk beribadah kepada Allah sebagai tanda kita telah ditebus dan dilepaskan dari perbudakan dosa. Maka kalau ada orang yang menyebut dirinya sebagai orang Kristen tetapi tidak mau beribadah, itu membuktikan ia masih hidup dalam ikatan dosa, ia belum mengalami tanda kelepasan. 
Dan kalau ada orang bertanya: mengapa kita tidak beribadah pada hari Sabat? Sabat itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, yaitu Kristus. Kolose 2 : 16 - 17 firman Tuhan memberi ketegasan mengenai hari Sabat: supaya kita jangan membiar kan orang menghukum kita mengenai makanan dan minuman, mengenai hari raya, bulan baru bahkan mengenai hari Sabat. Sebab semua ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, semua ini berlaku hanya kepada bangsa Israel yang hidup menurut hukum Taurat. Wujudnya ialah Kristus! Kematian dan kebangkitan Kristus itu adalah untuk membatalkan kutuk hukum Taurat, Tuhan mau membawa kita mengenal pribadi-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, Kristuslah yang mampu melepaskan kutuk dosa dan membawa kita menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Roma 10 : 1 - 3 kerinduan Paulus sebagai rasul Kristus adalah supaya bangsa Israel diselamatkan. Memang bangsa Israel itu adalah orang yang sungguh-sungguh giat untuk Allah, mereka sudah lama mengenal Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar, mereka selalu berusaha mendirikan kebenaran diri sendiri. Akibatnya sekalipun mereka sudah lama disebut sebagai umat Allah tetapi kenyataannya mereka tidak mengenal pekerjaan Yesus Kristusyang datang untuk membatalkan kutuk hukum Taurat. Itu sebabnya bangsa Israel selalu merasa diri lebih benar, merasa lebih kuat dari bangsa-bangsa lain, bahkan merasa tidak membutuhkan Kristus. Kalau tetap seperti ini maka keselamatan mereka perlu dipertanyakan. 
Yang disebut “tanpa pengertian yang benar”  :
         - tidak mengenal korban Kristus sebagai pembuka jalan keselamatan. 
       - tidak bisa beribadah dengan benar sebab selalu mempertahankan kebenaran diri sendiri. Matius 28 : 2 setelah Yesus bangkit dari antara orang mati maka terjadilah gempa bumi yang dahsyat sehingga semua orang menjadi takut dan gentar bahkan mereka menjadi seperti orang-orang mati. Ini membuktikan bahwa Yesus itu adalah benar-benar Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, Ia mau membuktikan lewat kebangkitan-Nya ada kuasa yang besar untuk mengalahkan kematian/maut. Maka kalau zaman sekarang ini kita mendengar ada gempa bumi, ingatlah bahwa semua itu telah terjadi ketika Yesus bangkit untuk membuktikan kuasa-Nya yang begitu besar dan hebat.

Dan di mana banyak anak-anak Tuhan mengalami penganiayaan atau penyiksaan, maka di situ Tuhan Yesus akan menyatakan kuasa-Nya yang dahsyat dan mendatangkan gempa bumi sebagai peringatan dan penghukuman. Anak-anak Tuhan itu berharga di mata Tuhan maka Ia pasti memberi perhukuman kepada orang-orang yang menganiaya atau menindasnya. Matius 28 : 5 - 6; setelah Yesus bangkit yang pertama-tama melihat Yesus adalah Maria Magdalena dan perempuan-perempuan yang lain. 
 Maria Magdalena mendapat kesempatan pertama melihat Yesus. Mengapa Maria Magdalena menjadi orang prioritas di mata Yesus? karena Maria Magdalena itulah orang yang melihat di mana Yesus dibaringkan, ia menjadi saksi mata sampai Yesus dikuburkan, sedangkan murid-murid tidak bisa menyaksikan di mana Yesus dikuburkan, mereka semua telah kembali ke jalan masing-masing. Sekalipun Maria Magdalena itu pernah dimasuki oleh tujuh roh jahat, tetapi karena ia mau mengikut Yesus dengan benar maka iapun mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi karena Yesus sangat mengasihi murid-murid-Nya, Yesus sendiri yang datang kepada mereka dan menampakkan diri-Nya. Hanya kalau kepada Maria Magdalena Yesus menampakkan diri pada pagi hari tetapi kepada murid-murid, Yesus menampakkan diri pada malam hari itupun disertai dengan rasa takut. Ketika itu mereka berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena takut kepada orang-orang Yahudi, maka datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yohanes 20 : 19 - 23). 

Ciri-ciri murid yang belum mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus: menutup diri dan takut. Tomas adalah murid yang paling lama melihat Yesus setelah bangkit karena ia adalah murid yang paling sulit diajak percaya. Sifat Tomas: tidak percaya sebelum ia melihat dan mencucukkan jarinya kebekas paku dan ke dalam lambung Yesus. Karena ketidakpercayaannya itu maka tidak heran kalau Yesus menampakkan diri delapan hari kemudian, sungguh waktu yang cukup lama. Demikian juga kepada orang-orang yang sulit diajak percaya akan lama mengalami jamahan Tuhan, akan lama mendapat jawaban doa. Sebagai jemaat mari kita meniru sikap Maria Magdalena: setialah kepada Tuhan dan percaya bahwa di dalam Yesus ada keselamatan.



“MATI DAN BANGKIT BERSAMA KRISTUS”


Minggu, 29 April 2012


 Saudara-saudara untuk memahami kebenaran tidak boleh ada perbedaan pendapat, tetapi harus disesuaikan dengan firman Tuhan. Sebab kalau masih ada perbedaan dalam hal memahami kebenaran berarti ada yang tidak mau menyesuaikan diri dengan kebenaran dan cenderung mempertahankan kebenaran diri sendiri. Dalam politik perbedaan pendapat itu hal yang biasa tetapi kalau dalam hal memahami firman Tuhan tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus mempunyai satu pendapat saja yaitu pendapat yang sesuai dengan firman Tuhan. Untuk itu semua orang harus mau menyesuaikan dirinya dengan firman Tuhan, sama-sama menerima firman Tuhan sebagai sumber pemahaman. Kalau sudah seperti ini sekalipun banyak orang, terdiri dari banyak kalangan semua pasti bisa menjadi satu pendapat. Untuk membuat supaya iman semakin bertumbuh ke arah Kristus sebagai Kepala, kita semua harus mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita harus mengerti apa yang Tuhan inginkan untuk dilakukan. Dan yang paling dibutuhkan adalah kesiapan hati untuk menanggapi firman Tuhan supaya bisa mengerti segala kehendak Tuhan. Memang membutuhkan waktu, tenaga dan pengorbanan namun perlu kita ketahui bahwa apapun yang telah difirmankan Tuhan tidak akan ada yang gagal, semua pasti dilaksanakan. Abraham adalah contoh orang yang berhasil memiliki iman yang bertumbuh dan bertambah-tambah sebab ia selalu melakukan apa yang Tuhan perintahkan. 

Untuk menantikan janji-janji Allah yang akan memberikan anak kepadanya, ia menantikannya dengan waktu yang cukup lama sampai puluhan tahun. Tetapi Abraham tetap sabar menantikan janji Tuhan sebab ia percaya bahwa apapun yang telah dijanjikan Tuhan itu pasti akan dinyatakan kepadanya. Imannya tidak menjadi lemah dan kepercayaannya kepada Tuhan juga tidak luntur walau ia harus menantinya dengan waktu yang cukup lama. Karena kesabaran Abraham itu maka Allah pun memberikan anak yaitu Ishak sebagai wujud janji Allah selama ini. Abraham berhasil mendapatkan janji-janji Allah baik tentang anak maupun tentang berkat-berkat yang sudah dijanjikan Allah pada waktu Allah mulai memanggilnya. Kemudian setelah anaknya bertambah besar, Allah kembali menguji Abraham supaya ia membawa anaknya itu untuk dipersembahkan sebagai korban di atas gunung yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Karena ketaatannya kepada Allah, Abraham sendiri yang membawa anaknya ke atas gunung, ia sendiri yang mendirikan mezbah sebagai tempat untuk mempersembahkan Ishak, ia sendiri yang menyusun kayu di atasnya dan ia sendiri juga yang mengambil pisau untuk menyembelih anaknya di atas mezbah yang didirikannya itu. Abraham melakukan semua itu karena ia yakin bahwa semua janji-janji Allah itu tidak ada yang pernah gagal dan bahwa Allah itu sanggup membangkitkan orang yang sudah mati sekalipun. Kolose 3 : 1 - 4 rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menyatakan supaya jemaat itu mempunyai pengalaman yang sama dengan Kristus, yaitu mengalami proses mati dan bangkit bersama dengan Kristus. Ini adalah proses yang harus kita miliki kalau ingin bertemu dengan Kristus dalam segala kemuliaan-Nya yang besar. Maka kalau kita lihat dalam ayat ini setiap orang yang sudah mengalami proses mati dan bangkit bersama dengan Kristus :
                                       - ia akan mencari perkara yang di atas 
                                       - ia akan memikirkan perkara yang di atas. 

 Dan supaya kita bisa mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas, ada satu sikap yang harus kita miliki, yaitu kita harus bisa menjadi nol, artinya bisa merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan maupun di hadapan sesama. Dalam Alkitab ada banyak nabi yang dipakai Tuhan dengan luar biasa, baik dalam menyampaikan firman Tuhan, baik dalam menegur bangsa Israel ataupun dalam hal melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib. Tetapi dari semua nabi itu hanya ada satu nabi yang diangkat Yesus untuk menggambarkan pribadi Tuhan Yesus maupun tentang pengalaman-Nya, yaitu nabi Yunus. Matius 12 : 40 Yesus sendiri yang mengangkat nabi Yunus sebagai gambaran pekerjaan atau pengalaman yang akan segera dialami oleh Yesus. Seperti Yunus pernah tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi juga tiga hari tiga malam. Ketika Yesus mengangkat nabi Yunus sebagai contoh sebenarnya Yesus sedang memberitahukan kepada orang Israel apa yang segera akan dialami-Nya. Yesus akan ditangkap, dianiaya, disalibkan, kemudian mati dan dikuburkan tetapi pada hari yang ketia Ia bangkit dari antara orang mati. Hanya sayang Yunus sendiri tidak menyadari akan pengalamannya yang begitu luar biasa, ia tidak bisa bersyukur kepada Allah bahkan ia sampai mempersalahkan Allah. Andaikata Yunus mengerti, Yunus pasti bisa bersyukur kepada Allah sebab Allah telah memberi pengalaman yang begitu besar kepadanya, ia hidup walau sudah tiga hari tiga malam di dalam perut ikan. Penyebabnya: karena Yunus tidak suka orang-orang di Niniwe itu selamatkan. Filipi 2 : 5 - 1 firman Tuhan menjelaskan tentang pengalaman Tuhan Yesus sejak Ia lahir sampai Ia mati dan naik ke sorga. Walaupun dalam rupa Allah, tetapi tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, tetapi Ia mengosong kan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Mengosongkan diri : menyembunyikan diri dengan jalan merendahkan diri sampai ketitik yang terendah, yaitu NOL. Pengalaman Yesus ini harus menjadi pengalaman kita, sebagaimana Yesus mau menyembunyikan diri sampai ketitik nol demikian juga kita harus mau merendahkan diri sampai serendah-rendahnya. 

Untuk itu sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita semua harus mempunyai pengalaman yang sama seperti Kristus, kita harus mau menjadi satu dengan Kristus, yaitu mati dan bangkit bersama dengan Kristus. Mati terhadap keinginan diri sendiri atau terhadap segala tabiat daging, mati terhadap ego dan jangan mengandalkan kekuatan diri sendiri apalagi mengandalkan orang lain. Jika kita sudah sama dengan Kristus dalam kematian-Nya maka kita juga akan menjadi sama dengan Kristus dalam kebangkitan-Nya dan hidup kita akan tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Dan tidak cukup hanya di situ saja, jika kita sudah sama dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, apabila Kristus menyatakan diri kelak, kitapun akan menyatakan diri besama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya. Mencari perkara yang di atas dan memikirkan perkara yang di atas adalah cara hidup orang Kristen yang benar. Salib atau penderitaan itu memang sakit tetapi inilah cara Tuhan membuat supaya kita bisa merendah kan diri serendah-rendahnya. Sama seperti Yesus rela mati di kayu salib, Ia mau menderita bukan karena dosa-Nya demikian juga kita harus mau menderita bersama karena firman, penderitaan itu bagaikan salib bagi kita. Bahkan dengan adanya salib atau penderitaan Tuhan sedang membawa kita kepada penyucian hidup. Maka setiap orang yang sedang mengalami salib/ penderitaan jangan coba-coba keluar dari rencana Tuhan apalagi menyalahkan Tuhan. Kita harus mengambil sikap yang benar: masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar dan terima firman Tuhan yang sanggup memberikan pengharapan. Lewat ibadah itulah kita akan merasakan pertolongan Tuhan. Haleluya..!!



“MENDERITA BERSAMA DENGAN KRISTUS” 

Minggu, 06 Mei 2012


Latar belakang sebutan “Kristen” di Antiokhia murid-murid atau orang-orang yang percaya kepada Yesus untuk pertama kali disebut Kristen yang artinya pengikut Kristus (Kisah Para Rasul 11 : 26). Sebenarnya sebutan Kristen ini adalah sebagai ejekan kepada orang-orang yang mengikut Kristus yang menganggap orang-orang Kristen itu sebagai budak dalam keluarga. Kalau di hadapan orang dunia orang Kristen itu menjadi ejekan tetapi di hadapan Tuhan orang-orang Kristen itu adalah orang-orang yang teristimewa, yang telah diangkat dan dijadikan sebagai jemaat Tuhan. Puncaknya: menjadi kepunyaan Tuhan sendiri. Dalam membangun iman, sikap dengar-dengaran menjadi kunci supaya rohani bisa hidup dan terbangun dan bertumbuh terus sampai menjadi dewasa rohani, menjadi jemaat yang dikuduskan dan disempurnakan supaya layak disebut sebagai sidang mempelai perempuan Kristus. Kita harus mengetahui bahwa kematian dan kebangkitan Kristus dari antara orang mati menjadi tolak ukur keselamatan kita. Sebab lewat kematian dan kebangkitan Kristus, kita bisa dibebaskan dan dimerdekakan dari perbudakan dosa. Bahkan Yesus yang telah mati dan bangkit itulah yang menjadi Pengantara supaya kita bisa diterima sebagai anak. Makanya tanpa Yesus tidak mungkin seseorang bisa diterima di hadapan Allah, tanpa Yesus seseorang tidak mungkin bisa diterima sebagai jemaat. Bagi kita: kematian dan kebangkitan Kristus adalah untuk membatal kan hukum Taurat supaya diterima sebagai anak Tuhan. Efesus 2 : 12 firman Tuhan menyatakan manusia yang hidup tanpa Kristus: - tidak termasuk kewargaan Israel - tidak mendapat janji-janji - hidup tanpa pengharapan - hidup tanpa Allah Karena itu kalau kita lihat dalam kitab Kejadian firman Tuhan sudah menyatakan sejarah tentang penyelamatan kepada manusia yang berdosa, sudah dimulai kepada orang-orang yang mau menangkap rencana Tuhan. 

HENOKH setelah berumur enam puluh lima tahun hidup bergaul dengan Allah karena mata rohaninya sangat terbuka kepada firman Allah. Henokh mau mendengarkan ajaran tentang Tuhan dari orang tua atau dari nenek moyangnya dan ia mau membangun kerohaniannya di dalam Tuhan. Dan ketika Henokh memperanakkan Metusalah, ia memberi nama Metusalah karena ia sangat mengerti apa yang akan terjadi kelak. Kalau kita lihat Yudas 1 : 14 - 15 arti nama Metusalah adalah: Tuhan Allah akan datang dengan penghakiman, sebab Allah akan datang dengan beribu-ribu orang-orang kudus-Nya hendak menghamiki semua orang dan menjaduhkan hukuman karena perbuatan kefasikan. Jadi karena Henokh itu hidup bergaul erat dengan Allah, Allah sendiri yang menyatakan suatu rahasia yang besar tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Henokh tidak terpengaruh dengan keadaan orang disekitarnya, tidak terpengaruh dengan kefasikan bahkan dengan penderitaannya. Henokh berhasil membangun persekutuannya dengan Allah dan selalu mempercayai firman Allah walau di tengah-tengah kefasikan, firman Allah yang telah didengar dari nenek moyangnya itu dipegang dan dijadikan sebagai teladan hidup. Maka Allah menganggap Henokh itu layak di hadapan Allah, menjadi orang yang berkenan dan yang diangkat hidup-hidup tanpa mengalami kematian. Henokh berhasil membangun persekutuannya dengan Allah selama tiga ratus tahun. Sungguh waktu yang cukup lama. 

Sebab kalau kita lihat zaman sekarang ini banyak orang Kristen sudah undur dari Tuhan karena terpengaruh dengan keadaannya, terpengaruh dengan penderitaan atau dengan penyakitnya, mula-mula memang semangat mengikut Tuhan tetapi dalam waktu yang sebentar sudah undur kembali dan meninggalkan Tuhan. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus tetap percaya kepada firman Tuhan walaupun sedang dalam keadaan yang menyakitkan. Dalam kesemua nya itu Tuhan sedang menguji kita dan Ia ingin melihat kesetiaan kita sampai Tuhan datang kembali. Kalau Henokh berhasil bersekutu atau bergaul dengan Alllah selama tiga ratus tahun, demikian juga kita harus berhasil memelihara persekutuan kita dengan Allah. Sebagaimana Henokh sempurna dan diangkat hidup-hidup, demikian juga Tuhan Allah akan mengangkat kita dan menyempurnakan kita sehingga layak menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, yang akan dibawa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba. Ibrani 5 : 8 Yesus sebagai Anak: belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. Ayat firman Tuhan ini sedang mengajak supaya kita sebagai jemaat Tuhan belajar menjadi taat dari segala bentuk penderitaan yang sedang kita alami. Kalau Yesus sebagai Anak bisa menjadi taat sampai Ia mati di kayu salib demi untuk keselamatan manusia, demikian juga kita harus taat sampai Tuhan datang kembali supaya kita diselamatkan dari murka Allah yang akan datang menimpa dunia ini. Jangan takut kalau Saudara sedang menghadapi penderitaan, jangan takut ketika Saudara sedang diperhadapkan kepada penyakit, kita harus tetap percaya kepada Tuhan dan kepada firman-Nya bahwa Ia pasti memberi pertolongan. Kita harus mampu menganggap penderitaan itu sebagai sarana yang diberikan Tuhan supaya kita bisa belajar taat dari apa yang harus kita alami. Bagi kita: penderitaan itu adalah guru yang paling besar supaya kita bisa belajar taat kepada Allah. Mengapa? sebab ketika Tuhan mengijinkan penderitaan itu datang, Tuhan pasti bersedia memberikan pertolongan tepat pada waktunya, Tuhan pasti bersedia memberikan jalan keluarnya. Sebagaimana telah dikatakan firman Tuhan dalam 1 Korintus 10 : 13 bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami itu ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Mengapa disebut pencobaan biasa? sebab pencobaan yang kita alami itu tidak akan melampaui kekuatan kita dan pada waktu kita sedang dicobai, Tuhan akan memberi jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. Jadi pencobaan sebesar apapun disebut sebagai pencobaan biasa karena Tuhan bersedia memberikan jalan keluarnya. Jadi kalau Saudara sedang diperhadapkan kepada penderitaan jangan takut memandang penderitaan itu tetapi pandanglah Yesus Kristus sebagai teladan yang telah mengalahkan maut/kematian supaya kita juga bisa mengalami kemenangan demi kemenangan. 

HENOKH = menggambarkan pribadi Kristus yang mau taat sampai kepada akhirnya bahkan sampai mati di kayu salib dan berhasil menjaga hubungannya dengan Bapa. 
YESUS = teladan kita yang sempurna, yang telah memberikan teladan kepada semua orang supaya bisa belajar taat sampai kepada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Yohanes 8 : 29 firman Tuhan membuktikan ketaatan Tuhan Yesus: Yesus senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Bapa-Nya maka Yesus pun selalu disertai dan tidak membiarkan-Nya sendiri. Demikian juga setiap orang yang mau menjaga hubunggannya tetap baik dengan Allah, maka Allah pasti akan menyertainya dan tidak akan membiarkan nya berjalan sendiri. Sebagaimana Bapa menyertai Yesus demikian juga Bapa akan menyertai kita dan tidak akan membiarkan kita ditimpa kebinasaan. Bahkan sekalipun kita tertidur sama seperti lima gadis bijaksana, tetapi pelita kita akan tetap menyala dan siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Dalam suasana malam pun Tuhan Allah akan menunjukkan penyertaan-Nya bahkan di tengah-tengah keadaan yang sudah rusak pun Tuhan akan menyertai kita dan tidak akan membiarkan kita.

DALAM TINGGAL TENANG DAN TINGGAL DIAM”


Minggu, 13 Mei 2012

 
Puji Tuhan! Yesus Kristus telah mati dan bangkit dari antara orang mati untuk memberikan keselamatan kepada semua orang. Roma 6 : 23 memang upah dosa itu adalah maut tetapi oleh kasih karunia Allah lewat kematian dan kebangkitan Kristus, Ia telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada semua orang yang mau percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Bagi kita kematian Kristus itu adalah untuk membuka jalan keselamatan sebab lewat kematian-Nya, Ia telah memberikan tebusan ganti nyawa kita. Dan kebangkitan-Nya adalah jalan untuk memberi kemenangan yang gilang gemilang supaya dosa tidak lagi berkuasa dalam hidup kita. Karena itu sebagai jemaat Tuhan supaya keselamatan itu bisa menjadi milik yang pasti, kita harus mempunyai sikap yang baik dan benar menurut firman Tuhan: memperhatikan setiap perintah Tuhan yang telah ditetapkan untuk dilakukan. Yesaya 30 : 15 firman Tuhan telah menegaskan apa yang harus kita lakukan supaya kita diselamatkan: 

“Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Dari ayat ini dapat kita ketahui apa yang harus kita lakukan supaya kita diselamatkan, yaitu: dengan bertobat dan tinggal diam/tinggal tenang dan percaya bahwa Tuhan Yesus itu adalah benar-benar Juruselamat dunia yang mampu menyelamatkan setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Percaya yang dimaksud bukan sekedar percaya begitu saja tetapi percaya karena firman Tuhan. 
         - Yang dimaksud dengan ”bertobat” ada tanda keubahan dari cara hidup yang lama, mau meninggalkan segala perbuatan-perbuatan kefasikan.
             - Yang dimaksud dengan “tinggal diam/tinggal tenang
 bukan berarti diam seribu bahasa tetapi ada sikap membawa hidup ke dalam rumah Tuhan untuk beribadah dengan benar. Mazmur 27 : 4 frman Tuhan mengatakan: “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: DIAM di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.” Jadi yang dimaksud “diam & tenang” itu adalah datang ke dalam rumah Tuhan untuk beribadah dan digembalakan dengan firman Tuhan. Dan kalau kita sudah beribadah dan digembalakan yang benar, berkatnya: kita dapat menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya. 

Jadi kalau kita beribadah dengan benar, Tuhan akan menjamin hidup kita, dibela dan dipelihara dan akan mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. Bahkan ketika datang bahaya, Tuhan akan menyembunyikan kita dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia akan mengangkat kita ke atas gunung batu yang tinggi/ayat 6. Saudara-saudara, kalau kita lihat firman Tuhan sikap “tinggal tenang dan tinggal diam” tidak semua orang mau memiliki sikap seperti ini, banyak orang lebih sibuk memperhatikan kepentingannya sendiri, lebih mementingkan usaha atau pekerjaan nya dari pada memperhatikan ibadahnya. Namun demikian sikap “tinggal diam dan tinggal tenang” ini bisa kita lihat dalam kehidupan domba-domba yang suka digembalakan. Mazmur 23 : 1 - 6 firman Tuhan telah memberikan ketegasan kalau kita membuat Tuhan itu sebagai Gembala dan kita menenpatkan diri sebagai domba-domba-Nya, maka kita tidak akan kekurangan sesuatu apapun. 

Sebab Kristus sebagai Gembala yang baik akan: 
         - membaringkan kita di padang yang berumput hijau 
         - membimbing kita ke air yang tenang
         - menyegarkan jiwa kita 
         - menuntun kita di jalan yang benar Yohanes 10 : 2 - 4; 9, 11 Yesus sebagai Gembala yang baik telah membutikan kasih-Nya yang begitu besar untuk mempertahankan domba-domba-Nya. Walau pun domba-domba itu hanya binatang yang lemah, yang tidak punya senjata untuk mengalahkan binatang buas, tetapi domba-domba itu tahu ada gembalanya yang bertanggung jawab untuk melindunginya dari segala bahaya yang mengancam. Yesus sebagai Gembala yang baik telah memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dengan cara mati di atas kayu salib sebagai tebusan dan sebagai jalan untuk melepaskan domba-domba itu dari hutang nyawa. Bahkan Yesus sebagai Gembala yang baik juga telah membuka pintu supaya barangsiapa masuk melalui Yesus akan selamat akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Sikap kita sebagai domba: kita harus mendengar suara Gembala yang berjalan di depan dan mengikuti setiap teladan yang telah ditinggalkan. Kemudian sikap “tinggal tenang dan tinggal diam” ini juga adalah sikap seorang anak yang suka tinggal di rumah bapanya. Amsal 4 : 1 - 6 firman Tuhan menjelaskan kepada kita sikap sebagai seorang anak yang suka tinggal di rumah bapanya: mau mendengar dan memperhatikan didikan dari kedua orang tuanya. Seorang anak yang benar hatinya selalu memegang perkataan ayahnya dan kepada semua petunjuk-petunjuknya. 

Walau pun sebenarnya anak itu adalah lemah, tetapi selagi dia tinggal di rumah bapanya, maka bapanya itu akan memperhatikan hidupnya dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hidupnya. Seorang bapa ia pasti ingin berbuat yang terbaik kepada anak-anaknya. Demikian juga kalau kita sudah menempatkan diri sebagai seorang anak di hadapan Tuhan, yang mau memperhatikan setiap firman-Nya dan mau melakukan perintah-Nya dengan taat dan setia, maka Tuhan Allah akan tampil sebagai seorang Bapa, Ia akan memperhatikan hidup kita dan selalu bersedia memberi pertolongan tepat pada waktunya. Walaupun sebenarnya kita tidak mampu berbuat apa-apa, sebagai Bapa yang baik, Ia akan memberikan kuasa-Nya supaya kita kuat. Bahkan sebagai Bapa yang baik, Ia juga memperhatikan apa yang kita perlukan dan Ia akan tetap mempertahankan hidup kita.

Tetapi kalau kita lihat kembali Yesaya 30 : 16 - 17 banyak orang tidak mau memperhatikan firman Tuhan ini bahkan mereka mencoba mengandalkan kekuatannya sendiri dan mencoba menjauh dari kasih karunia Tuhan. Akibatnya: Tuhan Allah akan mengijinkan mereka lari dan lenyap. Bahkan Tuhan Allah juga mengijinkan mereka mengendarai kuda tangkas, tetapi Tuhan membuat para pengejar itu lebih tangkas lagi. Akibatnya: seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang. Inilah yang pernah terjadi kepada bangsa Israel, karena mereka meninggalkan Tuhan Allah dan beribadah kepada allah yang lain, maka Tuhan Allah membuat mereka seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit. Setiap orang yang tidak menempatkan dirinya di hadapan Tuhan sebagai domba atau sebagai seorang anak, Tuhan tidak akan mempertahankan hidupnya tetapi Tuhan akan mengijinkan mereka ditimpa kebinasaan sama seperti bangsa Israel yang mati dibinasakan selama di padang gurun. Kalau mereka tidak mau tinggal tenang dan tinggal diam di rumah Tuhan, maka pencuri akan datang untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan hidupnya/Yohanes 10 : 10a. Pencuri itu adalah Iblis yang akan merusak hubunganmu dengan Tuhan bahkan yang akan membawa hidupmu kepada kebinasaan. 

Karena itu Saudara-saudara, kita semua harus mau tinggal tenang dan tinggal diam di rumah Tuhan, kita harus tetap setia kepada Tuhan, beribadah dan digembalakan dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Maka Tuhan akan mempertahankan hidup kita dan menjamin keselamatan kita, bahkan Tuhan akan menjamin masa depan kita indah setiap saat.