Senin, 30 September 2013

Buletin Minggu

“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH 
YANG SEMULA” 

Minggu, September 2013


Puji Tuhan! Kita sudah melihat kebesaran firman Tuhan dalam tema: “Kembali kepada maksud Allah yang semula” dan tentunya Saudara-saudara sudah diberkati. Asal Saudara selalu membuka hati untuk firman Tuhan dan dengan sungguh-sungguh menerima firman Tuhan, maka Tuhan pasti akan melimpahkan kasih dan kuasa-Nya di dalam hidup kita. Kerinduan Tuhan adalah supaya kita semua benar-benar sudah masuk ke dalam rencana Allah yang semula, ke dalam rencana penyelamatan dan yang menjadikan kita sebagai sidang mempelai perempuan Kristus yang dikuduskan dan disempurnakan. Saudara-saudara, tema kita dari tahun ke tahun selalu berganti sebagai wujud perkembangan pembukaan rahasia firman Tuhan. Kalau tema kita tahun 2012 yang lalu: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5 : 48). Tetapi tema kita di tahun 2013 ini adalah: “HENDAKLAH KAMU JUGA SIAP SEDIA” yang dikutip dari Matius 24 : 44. Setelah firman Tuhan menyatakan rahasia tentang kesempurnaan, langkah selanjutnya kita harus mempersiapkan diri dengan cara tetap hidup dalam terang firman Tuhan. Supaya apabila Tuhan Yesus datang kali yang kedua, Ia mendapati kita dalam keadaan siap sedia untuk diangkat hidup-hidup menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. 

Kesiapan itu ada dua hal: kalau mati sebelum Tuhan datang biar mati di dalam Tuhan, tetapi kalau masih hidup pada saat Tuhan Yesus datang yang kedua kalinya biar kita diangkat hidup-hidup tanpa harus mengalami kematian. Yang disebut mempelai perempuan Kristus adalah orang-orang yang hidup dan yang diangkat pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba. Di sanalah gereja Tuhan yang berhasil menjadi mempelai perempuan itu dipermuliakan lebih dari orang-orang yang mati dibangkitkan. Gereja Tuhan yang jadi mempelai perempuan itu tidak mengalami kematian tetapi diubahkan dalam sekejap mata dan diangkat di awan-awan dan disingkirkan ke tempat yang telah disediakan oleh Allah supaya dipelihara dengan sempurna. Saudara-saudara, Tuhan Yesus memberi nasihat dan perintah: “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya tidak ada seorang pun yang tahu, baik tahun, bulan ataupun tanggalnya. Tetapi yang perlu kita perhatikan adalah kita semua harus siap sedia supaya apabila Tuhan Yesus datang kembali, Ia mendapati kita dalam keadaan siap sedia untuk dibawa masuk ke dalam kemuliaan-Nya yang besar. 

Karena itu kalau Yesus berkata hendaklah kamu juga siap sedia, siap sedia yang dimaksud adalah untuk menghadapi dua (2) hal : 
1. kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali 
2. menghadapi goncangan demi goncangan yang akan menimpa dunia dan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Sebab itu sebagai jemaat Tuhan maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus tetap waspada dan siap sedia dengan hidup dalam terang firman Tuhan. Ditekankan kita harus siap sedia sebab pada zaman akhir ini akan semakin banyak goncangan demi goncangan yang akan terjadi menimpa dunia ini. Keadaan dunia pada akhir zaman ini sangat tidak menyenangkan sebab masa-masa yang sukar akan datang. Yang mengalaminya bukan hanya orang-orang di luar Tuhan tetapi orang-orang yang di dalam Tuhan pun pasti mengalaminya. Hanya bedanya setiap orang yang tetap berada di dalam Tuhan selalu mendapat pertolongan tepat pada waktunya. Sebab Yesus Kristus sebagai Kepala pasti siap sedia membela dan memelihara. Karena itu dalam Matius 24 : 37 - 39 ketika Yesus memberi nasihat supaya berjaga-jaga dan siap sedia, Yesus mengangkat kembali tentang keadaan manusia pada zaman Nuh. 

Bahwa apa yang telah terjadi pada zaman Nuh ini akan terjadi lagi pada saat kedatangan Anak Manusia. Kesibukan atau hal-hal yang dilakukan manusia pada zaman Nuh: - makan dan minum - kawin dan mengawinkan Nah, ketika mereka sibuk melakukan hal-hal yang demikian, mereka tidak tahu kedatangan akan sesuatu sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Dikatakan “mereka tidak tahu” sebenarnya bukan karena mereka tidak pernah mendengar bahwa dunia akan dibinasakan. 2 Petrus 2 : 5 firman Tuhan mengatakan bahwa Nuh itu adalah pemberita kebenaran, berarti setelah Nuh menerima firman Tuhan untuk membangun bahtera dan bahwa Allah akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa, berarti Nuh memberitakannya juga kepada orang-orang lain. Tetapi karena mereka lebih sibuk mengurusi perkara makan dan minum, kawin dan mengawinkan, maka bagi mereka pemberitaan itu hanya cerita isapan jempol saja. 

Bahkan ketika mereka melihat Nuh yang sedang membangun bahtera di atas gunung, mereka tidak mau tahu untuk apa bahtera itu dibangun. Mereka tidak percaya kepada pemberitaan Nuh sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Keadaan manusia pada zaman Nuh benar-benar sudah terjebak ke dalam perkara-perkara yang duniawi sehingga tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Walau ada kesempatan melihat Nuh yang sedang membangun bahtera, tetapi mereka tidak mau tahu apa tujuaan bahtera itu dibangun, walau ada kesempatan mendengar kesaksian dari Nuh tetapi mereka tidak mempergunakan telinga untuk mendengarkan firman Tuhan, bahkan sekalipun mereka punya mata tetapi mereka tidak mau melihat sikap dan perbuatan Nuh. Manusia pada zaman Nuh benar-benar telah dibutakan oleh berhala atau ilah zaman. 

Hal ini juga telah dikatakan oleh firman Tuhan dalam 2 Korintus 4 : 3 - 4 Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah tertutup untuk orang-orang yang akan binasa, yaitu :
 - orang-orang yang tidak percaya 
 - orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman. Bagi kita sekarang, apakah yang dimaksud dengan ilah zaman tersebut? kalau manusia lebih mementingkan diri sendiri, lebih mengutamakan perkara makan dan minum atau kawin mengawinkan, berarti ia sedang diikat oleh berhala. Karena itu dalam Zepanya 1 : 2 - 6 firman Tuhan mengatakan tentang rencana Tuhan yang akan menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi, baik manusia dan hewan, burung-burung di udara dan ikan di laut. Hal ini terjadi baik terhadap Yehuda maupun terhadap penduduk Yerusalem yang telah meninggalkan Tuhan dengan menyembah kepada berhala Dewa Milkom. Ini menunjuk sikap orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan dan tidak sungguh-sungguh melakukan firman. 

Demikian juga Ibrani 12 : 26 - 28 suara Tuhan akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja melainkan langit juga. Tujuannya : supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi Tuhan menghendaki supaya kita menjadi jemaat yang tetap setia kepada Tuhan dan yang tetap berpegang teguh kepada firman Tuhan, jangan mau digoyahkan oleh persoalan atau penderitaan apapun. Mazmur 25 : 12 - 14 kalau kita takut akan Tuhan maka Tuhan akan menunjukkan jalan yang lurus dan kepada setiap orang yang mau bergaul karib dengan Tuhan maka Tuhan juga akan bergaul karib dengan mereka. Haleluya....!!!

Minggu, 22 September 2013

Bulletin BIble Study

YOSUA PASAL 15 


Kamis, September 2013

 
 Sebagaimana telah kita lihat bersama pada minggu yang lalu, Yosua pasal 15 ini berhubungan dengan hubungan suami istri yang sama-sama takut akan Tuhan, sama-sama mengerti apa yg harus dilakukan, sama-sama mengerti apa yang dibutuhkan dalam rumah tangganya. OTNIEL = gambaran laki-laki atau suami yang takut akan Tuhan, seorang yang gagah berani yang mau mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan kemenangan. Sebab Otniel itu tahu apabila ia berhasil menggempur serta mengalahkan Kiryat-Sefer, bukan saja ia mendapatkan Akhsa tetapi ia juga mendapatkan tanah sebagai milik pusakanya. Otniel ini memang benar-be- nar seorang yang gagah berani, mau mempertaruhkan nyawanya dan menunjukkan tanggung jawabnya sebagai seorang laki-laki atau sebagai seorang suami. Maka Tuhan pun berkenan ke- padanya sehingga Tuhan menyertainya dan memberikan kemenangan dan berhasil merebut kota itu dari tangan musuh. Mazmur 128 : 1 - 6 seorang laki-laki yang takut akan Tuhan dan yg hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, firman Tuhan mengatakan mereka adalah orang yang berbahagia. 

Tuhan sendiri yang menjamin mereka akan dapat memakan hasil baik dari jerih payah tangannya dan keadaan mereka akan baik sebab Tuhan akan memberi kekuatan dan kesehatan. Laki-laki yang takut akan Tuhan akan menjadi teladan dalam rumah tangganya se- hingga istri dan anak-anaknya akan meneladani serta menghormatinya. AKHSA = gambaran istri yang takut akan Tuhan, seorang istri yang sangat mengerti dan mengetahui apa yang dibutuhkan dalam rumah tangganya. Itu sebab Akhsa pergi kepada Kaleb dan meminta supaya Kaleb sebagai orang tuanya memberikan kepadanya mata air yang dihulu dan mata air yang dihilir. Ini berbicara orang yang mau memperhatikan kerohaniannya supaya tetap diberi kesegaran, sebab berbicara air yang di hulu dan air yang di hilir adalah berbicara pekerjaan Roh Kudus yang sanggup memberikan kesegaran bagi jiwa. 

Akhsa ini juga adalah gambaran anak-anak Tuhan yang mau memperhatikan keadaan rohaninya, tidak bertahan dengan keadaan rohani yang biasa-biasa saja, tetapi terus menginginkan peningkatan rohani sehingga ia tahu meminta apa yang diperlukannya. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita hrs mengetahui dan menyadari keadaan rohani kita supaya bisa meminta kepada Tuhan apa yg perlu untuk kebaikan kita. Bagi kita sekarang firman Tuhan dan Roh Kudus itulah yang memberi kesegaran rohani, yang memberi kepuasan sehingga kita tidak hanya memfokuskan diri kepada hal-hal yang lahiriah. Tabiat daging dan keinginan yang duniawi bisa dikalahkan hanya apabila kita tetap terikat dengan kuasa Tuhan. Maka kita harus dipersekutukan dengan Tuhan dalam terang Roh Kudus, dipersekutukan dengan terang firman Tuhan, dipersekutukan dengan Tuhan dalam doa dan penyembahan. Dengan keterikatakan kita kepada Tuhan maka kita akan mampu berjalan bersama dengan Tuhan, mengerti apa yang harus kita lakukan supaya menang.

Bulletin Minggu 2013

“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH 
YANG SEMULA” 


Minggu, September 2013

 Puji Tuhan! Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah menyatakan kepada kita rahasia firman-Nya. Tuhan Allah merindukan supaya kita semua kembali kepada maksud dan rencana-Nya yang semula. Yaitu menjadikan kita segambar dan serupa dengan Allah dan yang akan dilayakkan untuk menerima kemuliaan-Nya yang besar. Efesus 2 : 10 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa kita ini adalah buatan Allah yang diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Tuhan mau supaya kita hidup di dalam rencana Allah yang semula. Karena itu Allah mengutus Yesus Kristus ke dalam dunia ini sebagai Tuhan dan Juruselamat supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya diciptakan dalam Kristus Yesus. Yaitu diciptakan supaya menjadi ciptaan yang baru. Sebab kalau manusia itu masih tetap dalam hidup yang lama sudah tentu tidak akan bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Mereka akan tetap berada dalam kekuasaan dosa dan tidak bisa diciptakan menjadi ciptaan yang baru. Karena itu supaya kita ini bisa disebut buatan Allah, yang diciptakan dalam Kristus Yesus, kita harus tetap bertekun beribadah, tekun melayani Tuhan dan tekun melakukan segala kehendak Tuhan sampai Ia datang atau sampai kepada akhir hidup kita. Ketekunan kita dalam melakukan firman Tuhan membuat hidup diperbaharui dan menjadikan kita berharga di mata Tuhan. 

Apabila kita tekun, kita yakin bahwa Tuhan pasti membela dan memelihara. Lukas 8 : 15 firman Tuhan menjelaskan yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan menyimpannya dalam hati yang baik sehingga berhasil mengeluarkan buah dalam ketekunan. Sikap yang harus kita miliki supaya berhasil mengeluarkan buah dalam ketekunan : mendengar dan menyimpan firman Tuhan dalam hati yang baik. Karena firman Tuhan itu disebut benih yang baik maka kita juga harus memiliki hati yang baik, sikap dan perbuatan yang baik maka firman Tuhan itu akan bertumbuh dalam hati kita bagaikan pohon sampai berhasil mengeluarkan buah. Dan buah yang dihasilkan itu sendiri adalah buah dalam ketekunan. Yang disebut tekun artinya : tidak berhenti sampai kepada akhirnya atau sampai Tuhan Yesus datang kembali. Tidak berhenti beribadah kepada Tuhan, tidak berhenti melayani Tuhan, tidak berhenti melakukan firman Tuhan, tidak berhenti mengem-balikan firman Tuhan, tidak berhenti berdoa, dll. 

Mengasihi Tuhan tidak cukup hanya satu tahun, duat tahun, sepuluh tahun, lima puluh tahun, tetapi sampai Tuhan datang kali yang kedua kita harus tetap mengasihi Tuhan. Sebab kalau berhenti mengasihi Tuhan, berhenti beribadah, berhenti melayani Tuhan, sudah pasti perjalanan kepengikutannya kepada Tuhan juga sedang terhenti. Sama seperti bangsa Israel ketika sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, ketika mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan maka perjalanan mereka juga terhenti. Itu sebabnya firman Tuhan sangat menekankan betapa pentingnya ketekunan itu kita miliki. Sebab jika kita tetap tekun beribadah, melayani Tuhan dan tekun melakukan firman maka Tuhan akan berkenan akan hidup kita. Firman Tuhan dalam Ibrani 10 : 36 mengatakan “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Jadi jelas kita semua memerlukan ketekunan supaya berhasil memperoleh apa yang telah dijanjikan Tuhan. 

Bahwa barangsiapa tetap tekun dan setia melakukan firman Tuhan maka Tuhan akan memberikan kepadanya upah yang besar di sorga. Contoh orang yang tetap tekun walau sedang mengalami beban penderitaan dan ketika nyawa sedang terancam bahaya, yaitu Ayub dan Daniel. 
           - Yakobus 5 : 11; Ayub 2 : 3 Ayub tetap tekun dalam kesalehannya, tetap tekun mempercayai firman Tuhan maka Tuhan memberikan kepadanya dua kali lipat dari yang sebelumnya. Tuhan sendiri yang berkata kepada Iblis bahwa tiada seorang pun di bumi seperti Ayub, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Bahkan yang lebih lagi Ayub tetap tekun dalam kesalehannya meskipun Iblis telah membujuk supaya Allah melawan Ayub untuk mencelakakan nya tanpa alasan. Kita lihat dalam ayat ini begitu luar biasanya Ayub yang tetap tekun dalam kesalehannya, tidak mempersalahkan Tuhan, tidak mengutuki Allah dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. 
          -Daniel 6 : 17, 20 - 23 ketika Daniel akan dilemparkan ke dalam gua singa, berbicaralah raja Darius kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau.” Raja sendiri menyaksikan tentang ketekunan Daniel menyembah dan melayani Allah. Walaupun raja Darius itu seorang yang tidak takut akan Allah bahkan tidak mengenal Allah tetapi ia bisa melihat dan menyaksikan tentang ketekunan Daniel kepada Allah. Ini bisa terjadi karena Daniel itu memang seorang yang sangat tekun beribadah kepada Tuhan. 

Sebab dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji-muji Allah seperti yang biasa dilakukannya setiap hari. Ayub dan Daniel ini menjadi contoh bagi kita dan yang patut kita teladani supaya kita juga tetap bertekun dalam mengikuti dan melakukan firman Tuhan. Walaupun Ayub mengalami beban penderitaan yang begitu berat, bukan hanya hartanya yang habis tetapi ia juga mengalami sakit penyakit yang begitu parah tetapi Ayub tetap tekun dalam kesalehannya. Demikian juga Daniel walaupun nyawanya sedang terancam dengan kematian sebab sudah dimasukkan ke dalam gua singa, tetapi Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengatup kan mulut singa-singa itu sehingga mereka tidak mengapa-apakan Daniel. Demikian juga akan kita alami kalau kita tetap bertekun kepada Tuhan dan tetap setia melakukan setiap firman-Nya. Sebab justru ketika sedang mengalami beban penderitaan yang begitu berat, kita harus bertekun kepada Allah supaya Ia memulihkan keadaan kita. Mungkin Saudara sedang mengalami goncangan dalam hal ekonomi, keadaan keluarga atau rumah tangga, mungkin sedang mengalami sakit penyakit, bahkan ketika nyawa kita sedang terancam, pada saat itulah buah ketekunan itu mendatangkan berkat. 

Lewat ketekunan yang kita lakukan selama ini Tuhan perhitungkan sehingga kita dilepaskan dari segala persoalan yang sedang kita hadapi. Ibrani 10 : 35, 38 firman Tuhan mengingatkan supaya kita jangan melepaskan kepercayaan kita kepada firman Tuhan dan kepada janji-janji-Nya. Mengapa? sebab besar upah yang menantinya. Maksudnya kalau kita tetap percaya kepada firman Tuhan dan kepada janji-Nya maka Tuhan akan memberikan upah yang besar. Tetapi sebaliknya setiap orang yang melepaskan kepercayaannya dan mengundurkan diri, maka Tuhan tidak akan berkenan kepadanya. Walaupun ia sudah lama mengikut Tuhan bahkan sekalipun ia sudah lama melayani Tuhan, tetapi kalau mengundurkan diri ia tidak akan mendapat upah dari Tuhan. Misalnya Yudas, walaupun ia seorang murid yang dipilih langsung oleh Yesus dan sudah sekian lama mengikuti gerak perjalanan pelayanan Tuhan Yesus, tetapi karena ia mengundurkan diri maka ia tidak mendapat upah. Bukan saja ia kehilangan jabatan kerasulannya, tetapi ia malah mati dengan tidak wajar. Jadi berbicara ketekunan dalam mengikut dan melakukan firman Tuhan ditujukan kepada semua orang, baik jemaat maupun hamba Tuhan harus memiliki ketekunan.

Senin, 02 September 2013

Bible Study

YOSUA PASAL 14 


Kamis, September 2013

HEBRON = Tempat khusus yang diberikan Tuhan kepada Kaleb sebagai orang yang layak menerima bagian yang terbaik, sebab Kaleb itu seorang yang setia mengikuti Tuhan mulai dari pimpinan Musa sampai kepada pimpinan Yosua. Kaleb tetap setia mengikuti dan melaku - kan perintah Tuhan sejak ia keluar dari Mesir sampai ia masuk ke tanah Kanaan, tidak pernah menyimpang dari perintah Tuhan. Hebron disebut sebagai tempat khusus karena berkaitan de- ngan orang-orang pilihan Tuhan, yaitu orang-orang yang mau mengikuti dan melakukan pe- rintah Tuhan, mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Daud dan termasuk Kaleb. Abraham = orang yang meninggalkan Ur-Kasdim, rumah bapanya, dan sanak saudaranya dan pergi ke tempat yang akan diberikan Tuhan kepadanya, Abraham mau melakukan seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya. 

Di Hebron, Abraham pernah mendirikan mezbah bagi Allah di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, di Hebron, Abraham menguburkan Sara istrinya, tepatnya di dalam gua ladang Makhpela (Kejadian 13 : 18; 23 : 2, 23 : 19; 35 : 27). Di Hebron, Daud pernah memerintah selama tujuh tahun, diHebron juga lahir anak-anak bagi Daud (2 Samuel 2 : 11; 3 : 2). Jadi Hebron itu memang tempat khusus sebab orang-orang pilihan Tuhanlah yang pernah merebut dan tinggal di Hebron. Yosua 14 : 10 - 12 setelah bangsa Israel sampai ke tanah Kanaan dan pada saat tanah Kanaan akan dibagi-bagikan kepada seluruh suku Israel, Kaleb datang kepada Yosua dan meminta supaya Yosua memberikan kepadanya bagian yang telah diberikan Tuhan sejak zaman Musa. Yaitu pegunungan, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Jadi di Hebron itu ada orang Enak dengan kota-kotanya yang besar dan berkubu sebagai ko- ta atau tempat yang terbaik. 

Walaupun kota-kota di Hebron itu besar dan berkubu, tetapi Kaleb tidak takut merebutnya, Kaleb percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan pasti akan menggenapi janji-Nya dan bahwa apa yang telah difirmankan Tuhan itu pasti jadi. Karena Kaleb telah memelihara janji Tuhan maka Tuhan pun telah memelihara hidupnya, walaupun kini usianya telah delapan puluh lima tahun tetapi kekuatannya tetap sama seperti ketika ia berumur empat puluh tahun. Ini bisa terjadi karena Kaleb itu adalah orang yang benar-benar setia memelihara perintah Tuhan, setia memelihara janji Tuhan. Demikian juga kalau kita mau setia memelihara perintah dan janji Tuhan, maka Tuhan juga pasti akan memelihara hidup kita dan akan memberikan kekuatan untuk mengalahkan musuh. Sebagai hamba Tuhan ataupun sebagai jemaat- jemaat Tuhan, kita tidak perlu takut termakan usia, sebab Tuhan memberi kekuatan bukan hanya kepada orang yang masih muda, kepada orang yang sudah tuapun Tuhan mau memberikan kekuatan utk menunjukkan pemeliharaan-Nya terhadap semua orang yg memelihara firman.

Buletin Minggu

“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH YANG SEMULA” 


Minggu, September 2013


Salam sejahtera buat kita semua jemaat-jemaat Tuhan yang telah diberi kasih karunia yang besar, yang telah diselamatkan dan yang telah dijadikan sebagai umat kepunyaan-Nya. Puji Tuhan kalau Tuhan Yesus selalu memberi perhatian-Nya untuk mengembalikan kita kepada maksud-Nya yang semula. Walaupun Iblis selalu ingin merusak hubungan manusia dengan Allah, walaupun Iblis selalu ingin merusak rencana Allah di dalam hidup manusia, tetapi Tuhan Allah tahu apa yang harus diperbuat-Nya untuk menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu Allah mau membawa kita supaya masuk ke dalam Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 3 : 20 - 21 Allah sendiri yang mengutus Yesus Kristus sebagai jalan pendamaian, Yesus Kristus telah diperuntukkan kepada semua orang supaya semua orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Tujuannya : untuk medatangkan waktu kelegaan. Karena itu kalaupun sampai hari ini Tuhan Yesus belum datang, itu adalah untuk menunjukkan kesabaran-Nya supaya jangan ada seorangpun yang binasa. Itu sebabnya dalam 2 Petrus 3 : 9 firman Tuhan menegaskan Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, tetapi Ia sabar terhadap semua orang karena Ia menghendaki supaya jangan ada seorangpun yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik kepada Allah dan bertobat. Inilah yang membuat mengapa Tuhan Yesus Kristus harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus zaman dahulu. 

Puncak rencana Tuhan adalah supaya manusia yang telah berdosa itu kembali kepada maksud Allah yang semula. Dengan jalan menerima Yesus yang telah diperuntukkan bagi kita semua, berbalik kepada Allah dan bertobat dari segala sifat dan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah. Supaya kita bisa dipulihkan : kita harus memiliki rasa takut kepada Tuhan. Hal ini bisa kita lihat dalam Maleakhi 4 : 2 kepada setiap orang yang takut akan nama Tuhan : baginya akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayap-Nya, betul-betul telah mengalami pemulihan dari Tuhan. Setiap orang yang telah diselamatkan itu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang, ada sukacita dan sorak sorai kegirangan karena telah mengalami kelepasan dari dosa. Jadi kepada setiap orang yang takut akan Tuhan, baginya akan terbit surya yang menyelamatkan dan menyembuhkan tubuh. Berbeda dengan orang-orang yang tidak mau hidup dalam kebenaran, mereka tidak akan dipulihkan dan tidak akan mengalami tanda kelepasan. Kalau kepada orang benar Tuhan akan tampil seperti surya kebenaran tetapi kepada orang fasik, Tuhan akan tampil seperti api yang menyala dalam perapian. 

Mereka ini adalah orang-orang gegabah dan orang-orang fasik yang tidak mau menerima kekenaran dan yang tidak mau bertobat. Mereka akan menjadi sama seperti jerami dan akan terbakar sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka, semua akan dibakar habis. Saudara-saudara, Allah selalu memberi kesempatan supaya orang mau berbalik dan bertobat, dimulai dari kitab Perjanjian Lama sampai dalam kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terbuka untuk firman Tuhan sebaik apapun tidak akan pernah bisa berkenan kepada Tuhan, tetapi sejahat apapun Tuhan masih mau menerimanya kembali. Contoh : orang yang disalibkan disebelah kanan Tuhan Yesus, pada detik-detik terakhir hidupnya tidak banyak yang bisa diperbuatnya. Tetapi suatu keistimewaan baginya karena mau mempergunakan waktu yang begitu singkat untuk percaya dan menerima Yesus. Maka Yesus pun berkata kepadanya : “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Contoh lain dalam Perjanjian Lama : RAHAB perempuan pelacur di Yerikho diselamatkan dan tidak turut dibinasakan karena mau menerima dan melayani kedua pengintai yang diperintahkan untuk mengintai kota Yerikho. Yerikho itu sudah ditentukan untuk dihancurkan supaya bangsa Israel bisa berjalan menuju tanah Kanaan, itu sebabnya Yosua memerintahkan dua orang pengintai untuk menyelediki kota Yerikho. Tujuannya supaya mereka bisa mengatur strategi bagaimana cara yang tepat untuk membinasakan Yerikho dan orang-orang yang diam di dalamnya. 

Tetapi Rahab mempergunakan waktu-waktu yang singkat itu dengan menerima kedua pengintai itu dengan baik. Rahab takut akan Tuhan sebab ia tahu bahwa Allah Israel itu telah mengalahkan bangsa-bangsa disekitarnya. Maka iapun mengikat perjanjian dengan kedua pengintai itu demi untuk menyelamatkan nyawanya dan nyawa seisi rumahnya. Tuhan masih memberi kesempatan kepada orang jahat maupun pelacur yang mau menyadari kesalahannya. Dan Tuhan mau menerima mereka, ini menunjukkan kasih Tuhan yang sangat besar kepada semua orang. Saudara-saudara, Yosua psl 23 sampai ; 24 khusus menekan kan nasihat Yosua kepada semua orang Israel supaya tetap mengasihi Tuhan Allah. Kalau kita mau mengasihi Tuhan Allah itu merupakan jalan untuk menyelamatkan nyawa kita. Yosua 23 : 11 nasihat Yosua kepada bangsa Israel : “Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi Tuhan, Allahmu.” Jadi kalau kita mengasihi Tuhan, itu demi nyawa kita sendiri. Jadi mengasihi itu dibutuhkan ketekunan, mengapa? karena mengasihi Tuhan itu ada ujian. Seseorang yang mengasihi Tuhan tidak hanya sekedar pengakuan di mulut saja, tetapi harus mengalami ujian demi ujian. Kalau kita tetap tekun mengasihi Tuhan, walau ujian demi ujian datang tetapi kita akan tetap mengasihi Tuhan, akan tetap setia beribadah dan melayani Tuhan. Ujian itu untuk membuktikan ketekunan kita mengasihi Tuhan. 

Karena itu supaya kita bisa tetap tekun mengasihi Tuhan, kita harus berada di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Yaitu yang di dalamnya ada firman Tuhan sebagai kebutuhan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik. Pada minggu yang lalu sudah kita lihat kalau orang sudah di tanam di tanah yang baik, maka ia akan bertumbuh dengan baik, tidak ada cetitanya gagal. Yehezkiel 17 : 8 menjelaskan kepada kita kalau sudah di tanam di tanah yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, maka akan bisa menjadi pohon anggur yang baik. Bisa bercabang-cabang yang baik dan tentunya akan menghasilkan buah-buah yang baik pula. Kehidupan yang demikian tidak akan pernah mengecewakan hati Tuhan. Gereja adalah gambaran ladang Tuhan, demikian juga pelayanan ini adalah gambaran ladang Tuhan. Jadi kalau kita sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang baik, ibarat pohon anggur yang ditanam di ladang yang baik. Di ladang yang baik atau di dalam penggembalaan yang baik : ada air yang berlimpah-limpah sebagai kebutuhan yang bisa memberi kesegaran dan yang membuat pohon-pohon bertumbuh dengan baik. Kalau tidak berada di ladang dan pelayanan yang baik, tidak mungkin seseorang bisa teruji sebab tidak mendapatkan air yang berlimpah-limpah. Dan setiap orang yang tidak teruji, ia tidak akan bisa tekun mengasihi Tuhan, dan kalau tidak tekun mengasihi Tuhan maka nyawanya tidak akan terselamatkan. Contoh orang-orang Israel yang ditewaskan di padang gurun, tidak berhasil masuk ke tanah Kanaan. Demikian juga orang-orang yang tidak tekun akan kehilangan keselamatan, tidak akan diijinkan masuk ke dalam kehidupan yang kekal. Tetapi kalau kita mau bertekun di dalam kebenaran, dengan mudah Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam rencana-Nya yang semula untuk dijadikan sebagai sidang mempelai perempuan Kristus.