“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
Pengkhotbah 4 : 9 - 12 “Berdua lebih baik dari pada seorang diri” inilah persekutuan yang benar berarti ada persekutuan yang satu dengan yang lain, persekutuan yang saling membutuhkan. Kalau ada yang jatuh ada yang mengangkat, kalau ada yang lemah ada yang menguatkan dan kalau ada yang susah ada yang menghiburkan. Sebaliknya kalau hanya seorang diri, ketika jatuh tidak ada yang mengangkat, ketika lemah tidak ada yang menguatkan atau ketika susah tidak ada yang menghiburkan. Ayat 11 : “Kalau orang tidur berdua, mereka akan menjadi panas” inilah persekutuan yang memberikan kehangatan, ada gairah/semangat dalam memuji Tuhan. ”Seorang dapat dialahkan/ dikalahkan” inilah akibat karena tidak berada di dalam persekutuan, tidak ada kekuatan dan tidak ada yang datang memberikan pertolongan. Mengapa bisa demikian? penyebabnya karena kasihnya dingin/tidak ada gairah. 1 Korintus 16 : 22 kalau tidak mengasihi Tuhan : terkutuk.
Dalam Yesaya 30 : 1, ada persekutuan yang salah yaitu : persekutuan yang menambah dosa, masuk ke dalam persekutuan tetapi dosanya bertambah karena tidak sesuai dengan firman Tuhan. Persekutuan yang menambah dosa adalah yang memasuki persekutuan yang tidak di dorong oleh Roh Kudus, disejajarkan dengan orang yang tidak taat kepada firman Tuhan. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan dengan orang yang tidak taat kepada firman nasibnya sama, yaitu sama-sama dibakar di api neraka.Mungkin ada orang yang berkata: “Saya kan sudah percaya kepada Tuhan dan rajin ke gereja.” tetapi kalau saudara tidak taat kepada firman Tuhan, nasibmu masih sama dengan orang yang belum percaya kepada Tuhan. Misalnya: Saudara memang sudah percaya dan disebut orang Kristen, tatapi kalau masih mau makan darah, berarti saudara sedang melanggar firman Tuhan, melanggar apa yang dilarang oleh Allah. Inilah yang dikatakan dengan orang Kristen yang tidak taat kepada firman Tuhan, nasibnya tetap sama dengan orang yang belum percaya kepada Yesus. Ketidaktaatan itu akibatnya sangat fatal. Bangsa Israel ketika sedang dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah Kanaan banyak yang mati ditewaskan sendiri oleh Allah karena ketidaktaatan mereka kepada firman Tuhan. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam 1 Korintus 10, bangsa Israel diangkat sebagai contoh untuk memperingat kan kita, gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, supaya kita jangan mengambil bagian seperti yang telah mereka lakukan. Penyembahan berhala, melakukan hal-hal yang jahat, percabulan, mencobai Tuhan dan bersungut-sungut merupakan contoh ketidaktaatan yang harus kita buang dari hidup kita. Firman Tuhan sengaja mengangkat bangsa Israel sebagai contoh untuk memperingatkan kita yang hidup diakhir zaman ini. Ayat 11 : Tuhan tidak melihat karena banyaknya, tetapi melihat siapa yang taat kepada firman. Penampilan Kristus sebagai Kepala, dalam Perjanjian Lama penampilan-Nya ada di atas Tabut Perjanjian. Sebab disanalah Tuhan Allah menyatakan kemuliaan-Nya kepada Musa dan kepada bangsa Israel. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap dikendalikan oleh Tuhan, harus tetap berpusat kepada Kristus sebagai Kepala. Mengapa harus demikian? Sebab semua yang ada di dalam dunia ini akan mengalami goncangan, baik ekonomi, politik, dll, termasuk pekerjaan juga pasti mengalami goncangan. Dalam Perjanjian Lama, kalau kita lihat dalam perjalanan bangsa Israel, setiap kali mereka berpusat kepada Allah, mereka selalu berhasil dan selalu menang. Karena Tuhan menyertai mereka, tidak ada satu bangsapun yang tidak takut kepada mereka. Tetapi setiap kali mereka tidak berpusat kepada Allah, mereka selalu kalah, musuh selalu menghancurkan dan merampas mereka. Tidak mau diatur atau dipimpin oleh Tuhan sudah sama dengan melawan Tuhan. Ini yang membuat Tuhan tidak menyertai umat-Nya sehingga membiarkan mereka dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Contohnya dalam 1 Samuel 4, pada zaman imam Eli sebagai imam di Israel, Tuhan Allah tidak lagi mengendalikan Israel sebab Israel telah berdosa terhadap Allah dan pada saat itu Tabut Allah telah dirampas oleh orang Filistin. Imam-imamnya pun tidak hidup dalam kebenaran, termasuk Hofni dan Pinehas yang bukan hanya cenderung kepada harta duniawi, tetapi juga berzinah dengan perempuan-perempuan yang melayani di Bait Allah. Inilah yang membuat kemuliaan Tuhan hilang atau lenyap dari Israel. Karena kemuliaan Allah telah hilang, walaupun mereka membawa Tabut Allah ke medan perang, mereka tetap saja kalah, imam Eli tewas lehernya patah, Hofni dan Pinehas juga tewas. Tetapi dalam 1 Samuel 7 : 2 - 14 setelah 20 tahun, bangsa Israel kembali kepada Allah dalam pimpinan nabi Samuel, mereka berbalik kepada Allah dan beribadah hanya kepada Allah saja. Dan dalam ayat 12 kemudian Samuel mendirikan Eben-Haezer yang artinya “Sampai disini Tuhan menolong kita”. Karena mereka sudah dikendalikan Allah, maka mereka dapat melepas kan diri dan mengalahkan orang Filistin.Karena itu sebagai Jemaat Tuhan, Kristus harus menjadi Kepala dalam hidup kita untuk memimpin dan mengendalikan kita. Dalam Kolose 1 : 15 - 20 firman Tuhan menjelaskan bagaimana keutamaan Kristus sebagai Kepala jemaat, Ialah yang sulung yang pertama bangkit dari antara orang mati sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Sebaliknya kalau tidak mambuat Kristus sebagai yang terutama, Ia akan cemburu dan kecemburuan Tuhan itu bagaikan api yang dapat menghanguskan segala sesuatu. Kata “cemburu” ini biasanya sering dipakai dalam hubungan suami istri. Seorang suami akan cemburu kalau istrinya tidak membuat suaminya lebih utama dari laki-laki lain, demikian juga seorang istri akan cemburu apabila suaminya membuat perempuan lain yang lebih utama. Demikian juga dalam hubungan antara Kristus dengan jemaat, karena Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah suami bagi gereja-Nya, yang terutama dari segala sesuatu. Maka kita harus membuat Kristus lebih utama dari segala sesuatu supaya hidup kita dikendalikan sepenuhnya oleh Dia. Tahun 2009 sudah mulai kita jalani, tahun yang penuh dengan tantangan, dunia memprediksi tahun 2009 adalah tanah yang sangat sulit dalam segala bidang. Tidak ada jalan lain selain kita mendekatkan diri kepada Suami kita, yaitu Kristus, kita harus membuat Dia yang terutama dalam segala sesuatu. Bukti kalau kita sudah mengutamakan Kristus : kita tenang. Yesaya 30 : 15 firman Tuhan mengatakan: “Dengan tinggal diam dan tenang terletak kekuatanmu.” Kalau kita sudah tenang dan percaya kepada firman Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan kuasanya yang hebat dan besar. Firman Tuhan dalam 1 Petrus 4 : 7 juga menekankan tentang ketenangan, supaya kita dapat berdoa kita harus tenang. Ibrani 13 : 5 - 7 berkat kalau sudah membuat Kristus lebih utama, dari pihak Tuhan: Tuhan tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan umat-Nya, dari pihak kita : kita dapat berkata “Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut.” Walaupun dunia dan seluruh kerajaan tergoncang, tetapi gereja Tuhan yang sudah mengutamakan Kristus tidak akan tergoncang lagi. Mengapa demikian? Karena Kristus yang adalah Kepala jemaat akan membela dan memelihara kita semua. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, tidak ada jalan lain selain mendekatkan diri kepada Kristus, mari kita membuat Kristus lebih utama dari segala sesuatu.
Buletin Minggu II Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
Saudara-saudara, kalau kita lihat firman Tuhan dalam Yesaya 62 : 12 ada beberapa sebutan untuk gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai, yaitu : “Bangsa yang kudus”, “orang-orang tebusan Tuhan” dan puncaknya mempelai perempuan itu akan disebut: “yang dicari” atau “kota yang tidak ditinggalkan”. Mengapa demikian? karena Kristus sebagai Kepala sudah memenuhi dan mengendali kan seluruh kehidupan mempelai. Karena itu sekalipun dunia ini akan mengalami goncangan yang hebat, hanya gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai saja yang tidak mengalami goncangan. Sebagaimana telah dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 24 : 29 - 31 matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan dan kuasa-kuasa langit akan goncang, semua bangsa akan meratap di bumi tetapi gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai itu tidak akan mengalami goncangan. Sebab justru sebaliknya gereja yang jadi mempelai itu tidak mengalami goncangan sebab sudah berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Inilah puncak penampilan gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus, seluruh hidupnya diterangi oleh terang kemuliaan Allah. Karena itu kalau kita lihat lebih dalam lagi dalam Yesaya 13 : 9 - 10, bagi orang-orang yang belum menempatkan Kristus sebagai Kepala, mereka pasti akan mengalami goncangan-goncangan yang besar.Kepada mereka akan datang waktunya matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan. Ini berbicara tentang keadaan akhir zaman yang segera akan datang menimpa semua orang fasik atau orang-orang berdosa. Tujuannya untuk memperingatkan dan untuk menghukum setiap orang yang tidak percaya kepada Yesus dan yang selalu hidup berbuat dosa. Maksud Tuhan menggocang dunia ini adalah untuk membalaskan kejahatan orang-orang fasik dan untuk merontokkan kesombongan manusia (ayat 11). Karena itu mereka akan seperti kijang yang dikejar-kejar, seperti domba yang tidak digembalakan, mereka akan melarikan diri masing-masing ke negerinya (ayat 14). Dan yang lebih parah lagi dalam ayat 15 - 16 setiap orang yang didapati akan ditikam, setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang, bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan istri-istri mereka akan ditiduri/diperkosa. Inilah akibat kalau tidak mau menerima firman pengajaran yang mengajarkan Kristus sebagai Kepala atau sebagai Mempelai Pria Sorga. Mereka tidak akan mengalami pekerjaan Kristus sebagai Kepala yang membela dan memelihara jemaat yang adalah tubuh-Nya. Satu-satunya yang mampu memelihara dan melindung kita pada akhir zaman ini hanyalah Tuhan Yesus Kristus, yang dapat kita kenal dlm firman pengajaran Mempelai Alkitabiah.1 Samuel 7 : 12 EBEN-HAEZER artinya adalah “Sampai disini Tuhan menolong kita” arti dari bahasa aslinya “Sampai sekarang Tuhan menolong kita.” Dalam 1 Samuel psl 4 & 5 pada zaman imam Eli, bangsa Israel pernah meninggalkan Allah, akibatnya walaupun mereka dekat dengan Eben-Haezer, mereka tetap saja kalah terhadap orang Filistin, Tabut Tuhan dirampas dan dibawa ketanah orang Filistin. Akibatnya kemuliaan Tuhan lenyap dari tengah-tengah mereka, imam Eli mati dengan batang lehernya patah, demikian juga dengan Hofni dan Pinehas dalam peperangan. Tetapi setelah Samuel menjadi imam, ia mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana, ia menamainya: “EBEN-HAEZER” yang artinya: “Sampai disini (=sampai sekarang) Tuhan menolong kita.” Jadi kalau kita sudah membuat Kristus sebagai Kepala yang mengendalikan hidup kita, maka kita akan dapat merasakan pertolongan-Nya yang begitu ajaib dan besar. Demikian juga dalam Ibrani 3 : 1 - 6, sebagai Kepala, Kristus disebut sebagai Rasul dan Imam Besar. Pekerjaan Rasul = untuk melayani jemaat-jemaat Tuhan, sebagai dalam perjalanan gereja mula-mula, pekerjaan rasul-rasul yang paling menonjol adalah untuk melayani dan menetapkan jemaat-jemaat supaya tetap di dalam Kristus Yesus. Pekerjaan Imam Besar = untuk memimpin jemaat-jemaat dan membawanya kepada hidup yang kekal. Dalam Perjanjian Lama yang disebut imam besar adalah Harun sebagai pemimpin bagi bangsa Israel dalam mempersembahkan korban kepada Allah. Kemudian dalam Ibrani 3 : 1 - 6 firman Tuhan menekankan khususnya kepada orang-orang kudus yang telah mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, kita harus memandang kepada Kristus sebagai Rasul dan Imam Besar yang telah kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya. Sebagaimana Kristus telah setia sebagai Anak mengepalai rumah-Nya demikian juga kita harus setia sebab rumah-Nya itu ialah kita sendiri. Khususnya pada akhir zaman ini, dimana dunia sedang mengalami goncangan yang hebat, tidak ada jalan lain yang dapat memberi pertolongan selain Kristus yang adalah Kepala.Pekerjaan Kristus sebagai Kepala dan sebagai Imam Besar yang dapat memberi pertolongan, dapat kita lihat dengan jelas dalam Ibrani 4 : 14 - 16. Kristus sebagai Imam Besar, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, justru sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai dan merasakan apa yang telah kita rasakan, hanya Ia tidak berbuat dosa. Tujuan utama Kristus tampil sebagai Imam Besar adalah supaya jemaat-jemaat yang adalah tubuh-Nya mendapat pertolongan tepat pada waktunya (ayat 16). Jadi kalau saudara ingin mendapat pertolongan tepat pada waktunya, baik itu dari malapetaka, dari penderitaan, dari sakit penyakit, dari segala cobaan iblis, tempatkanlah Kristus sebagai Kepala, sebagai Rasul dan sebagai Imam Besar, maka Ia akan tampil untuk memberikan pertolongan dalam segala perkara tepat pada waktunya. Inilah yang menjadi buktinya bahwa gereja yang sudah jadi mempelai itu adalah benar-benar bagaikan kota yang dicari atau bagaikan kota yang tidak ditinggalkan. Kristus yang adalah Kepala Jemaat akan tetap hadir untuk memberikan pertolongan. Yesaya 54 : 6 - 7 gereja yang jadi mempelai itu disebut sebagai cinta pertamanya Tuhan. Dahulu memang Tuhan pernah meninggalkan mereka karena berselingkuh dengan menyembah berhala, tetapi karena kasih sayang yang besar Tuhan mengambil mereka kembali dan menjadi-kannya sebagai mempelai perempuan. Dijelaskan dalam ayat 6 & 7 = karena Tuhan telah meninggalkan mereka, mereka seperti istri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati. Tetapi karena mereka adalah istri dari masa muda, hanya sesaat saja Tuhan meninggal kan mereka sebab dengan kasih sayang yang besar Tuhan mengambil mereka kembali. Inilah penampilan kasih Krtistus sebagai Mempelai Pria Sorga, yang memanggil mereka kembali untuk dijadikan sebagai istri-Nya. Yesaya 62 : 1 untuk Sion dan Yerusalem, Tuhan tidak dapat berdiam diri dan tidak akan tinggal tenang sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Sion itu adalah menunjuk gereja Tuhan yang jadi mempelai perempuan Kristus, maka Tuhan tidak akan tinggal diam sampai sampai gereja-Nya itu terbentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus yang sempurna. Wujudnya berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan dua belas bintang di atas kepalanya.
Buletin Minggu III Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
Firman Tuhan dalam Ibrani 13 : 5 - 6 berkata: Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Kristus akan tampil sebagai Penolong tepat pada waktunya apabila kita mau mendengar dan menerima firman Tuhan dengan baik. Setiap orang yang mau mendengarkan firman Tuhan dengan baik-baik, maka Tuhan sendiri akan berkata kepadanya: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Dari ayat ini jelas kita lihat, Tuhan menampilkan diri-Nya sebagai Penolong tidak kepada semua orang, hanya kepada mereka yang sudah mendengar dan menerima firman Tuhan. Oleh sebab itu, pada saat dunia ini sedang mengalami goncangan yang hebat, masih ada yang tidak akan mengalami goncangan, yaitu: gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus. Mengapa tidak mengalami goncangan? karena Kristus sebagai Kepala akan tampil sebagai pembela dan pemelihara, tepat pada waktunya Ia akan tampil sebagai satu-satunya Penolong yang bisa melepaskan mempelai itu dari segala goncangan.
Kalau kita lihat dalam Yesaya 62 : 12 gereja yang sudah jadi mempelai itu disebut sebagai:
- bangsa yang kudus
- orang-orang tebusan Tuhan
- yang dicari
- kota yang tidak ditinggalkan
Dalam ayat ini dapat kita lihat, salah satu sebutan kepada gereja yang jadi mempelai itu adalah: KOTA YANG TIDAK DITINGGALKAN, ini menjadi bukti bahwa gereja yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus itu tidak akan mengalami goncangan, sebab Kristus sebagai Kepala tidak akan pernah meninggalkannya. Karena itu, walaupun dunia ini mengalami goncangan yang begitu hebat, mempelai itu tidak akan tergoncangkan sebab Kristus selalu menyer-tainya. Wahyu 21 : 9 - 10, disini juga dijelaskan bahwa mempelai Anak Domba itu digambarkan sebagai kota yang kudus, Yerusalem yang turun dari sorga, sama dengan sebutan yang diberikan Tuhan kepada gereja yang jadi mempelai dalam Yesaya 62 : 12. Jadi berbicara tentang “kota yang tidak ditinggalkan” itu adalah berbicara tentang gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus. Yesaya 54 : 5 Tuhan Allah menampilkan diri-Nya sebagai Suami = kepala jemaat, kemudian dalam ayat 9 - 10 kasih Allah sebagai Suami itu dikatakan tidak akan beranjak dan perjanjian damai Tuhan tidak akan bergoyang. Suatu jaminan kepada kita, bahwa gereja yang sudah menjadi mempelai itu tidak akan mengalami goncangan. Disana dikatakan bahwa biarpun gunung-gunung beran-jak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia Tuhan sebagai Kepala tidak akan beranjak dari mempelai perempuan-Nya.Kasih setia Tuhan akan memimpin disetiap waktu dan pertolongan Tuhan akan tepat pada waktunya. Yesaya 24 : 1 - 20 merupakan suatu peringatan kepada semua orang, firman Tuhan telah menubuatkan tentang keadaan akhir zaman bahwa bumi ini akan dihancurkan. Tuhan akan menan-duskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya dan akan menyerak-kan penduduknya sehingga nasib rakyat sama dengan nasib imam(=nasib jemaat akan sama dengan nasib pendeta), nasib hamba akan sama dengan nasib tuannya, nasib hamba perempuan sama dengan nasib nyonyanya, dst. Ini merupakan suatu nubuatan firman Tuhan yang akan terjadi pada zaman akhir, menjelang kedatangan Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga. Kemudian diulang lagi dalam Wahyu 6 : 12 - 17, ketika terjadi goncangan yang hebat itu, raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, orang-orang kaya, orang yang berkuasa, semua budak serta orang merdeka, mereka semua akan sama nasibnya sebab sama-sama akan melarikan diri karena tidak tahan melihat murka Anak Domba itu yang menggoncang dunia dengan goncangan yang begitu hebat. Jadi tidak ada satu orangpun yang tahan melihat apabila murka Anak Domba itu sudah ditumpahkan ke atas dunia ini. Karena itu pada zaman akhir ini pemisahan itu akan semakin nyata kelihatan, seperti domba dipi-sahkan daripada kambing atau seperti gandum yang dipisahkan daripada lalang. Orang-orang yang cinta kepada Tuhan dan yang mau menerima firman pengajaran mempelai akan nampak perbe-daannya dengan mereka yang tidak mau menerima firman pengajaran. Hal ini dapat kita lihat dalam Wahyu 11 : 1 - 2, dalam ayat ini dapat kita lihat ada tiga (3) yang akan diukur Tuhan, yaitu: BAIT SUCI ALLAH, MEZBAH & IBADAH. Khusus halaman/pelataran tidak disuruh untuk diukur sebab sudah diserahkan kepada antikris untuk menginjak-injaknya selama 3 ½ tahun. Setiap orang yang sudah percaya, sudah bertobat, sudah dibabtis dengan air dan Roh, tetapi kalau tidak meningkat kerohaniannya, masih diserahkan kedatangan antikristus. Tidak meningkat karena selalu menuruti keinginan dagingnya.Jangan heran kalau dalam Wahyu 13 : 7 antikris itu diperkenankan Tuhan untuk berperang melawan orang-orang kudus, dan akan mengalahkan orang-orang kudus tersebut. Jadi orang-orang kuduspun tidak menjadi jaminan selamat dari tangan antikris, harus meningkat jadi mempelai perempuan Kristus. Dalam 1 Yohanes 2 : 3 juga dapat kita lihat, kalau posisi kita masih anak-anak rohani saja, firman Tuhan berkata: “Belum nyata keadaan kita kelak.” artinya kalau tidak sampai jadi mempelai keadaannya masih dipertanyakan. Ada beberapa hal yang membuktikan kita sebagai orang yang sudah dewasa rohani, yaitu: hidup di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, hidup di dalam doa dan penyembahan dan hidup di dalam firman pengajaran. Contoh: NUH, mendapat kasih karunia dimata Tuhan, diselamatkan dari air bah, karena ia adalah seorang yang benar, tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan bergaul dengan Allah (Kejadian 6 : 8 - 9). Kejadian ini menjadi satu contoh kepada gereja yang jadi mempelai, Tuhan sudah memberikan firman-Nya sama seperti Tuhan berfirman kepada Nuh untuk membangun bahtera. Supaya kita selamat dari antikris maka kita harus mau mendengar dan melakukan firman Tuhan, terima firman pengajaran yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Kepala Jemaat atau Mempelai Pria Sorga yang akan datang untuk menjemput mempelai-Nya. Gereja Tuhan yang jadi mempelai itu akan terhindar dari segala goncangan yang menimpa dunia ini, karena Tuhan sudah memberikan firman pengajaran-Nya. Dalam Mazmur 118 : 5 - 7, 17, kalau Tuhan sudah dipihak kita, Tuhan akan menolong, kita tidak akan mati tetapi hidup dan akan menceritakan perbuatan tangan Tuhan. Yang tidak mengalami kematian itu hanyalah gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan, Tuhan sendiri yang telah memberikan jaminannya: tidak akan mati. Kepada mempelai, Kristus akan tampil sebagai Kepala yang memberikan pertolongan supaya kita tetap hidup. Mazmur 118 : 13 disebelah kanan = berbicara posisi yang paling dekat dengan Allah, suatu hubungan yang paling dekat dan yang tidak terpisahkan lagi. Kemudian dalam Kolose 1 : 18 disebelah kanan Tuhan sama dengan yang lebih utama dari segala sesuatu. Demikianlah mempelai perempuan itu menjadi lebih utama dari yang lainnya.
Buletin Minggu IV Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
“Kristus Adalah Penolong Tepat Pada Waktunya.”
Akibat dosa : pertama-tama yang rusak adalah nikah/keluarga, yang mengakibatkan ‘saling mempersalahkan satu dengan yang lain, suami menyalahkan istri demikian sebaliknya istri menyalahkan suaminya. Adam melemparkan kesalahan kepada istrinya, hawa melemparkan kesalahan kepada ular. Dosa inilah yang menjadi pemisah yang memisahkan hubungan manusia dengan Allah, yang memisahkan suami dari istri, yang memisahkan istri dari suami, anak-anak dengan orang tuanya sendiri. Kemudian kalau kita lihat dalam Kejadian 11 : 1 - 9 akibat dosa, bahasa manusia menjadi kacau balau, yang satu dengan yang lain tidak bisa mengerti bahasa masing-masing. Kristus adalah satu-satunya pribadi yang dapat memberi pertolongan tepat pada waktunya. Yesaya 63 : 7 sebagai Penolong, Ia menjadi juruselamat semua orang khususnya bagi mereka yang tidak berlaku curang. Ia datang bukan hanya menebus, tetapi juga untuk mengangkat, kita diangkat karena sudah jatuh ke dalam dosa dan orang yang sudah jatuh itulah yang perlu diangkat. Selain mengangkat, Ia juga menggendong kita seperti seorang ibu yang menggendong anaknya dipangkuannya. Tuhan menggendong : merupakan wujud kasih sayang Tuhan yang ditunjukkan-Nya bagi setiap orang yang mengasihi Allah untuk menunjukkan Ia mau merawat serta mengasuh umat-Nya.Maka kalau kita lihat dalam Yesaya 63 : 7 - 9 ini ada dua jenis anak, yaitu anak-anak yang tidak berlaku curang dan anak-anak yang berlaku curang.
*Anak-anak yang berlaku tidak curang : menunjuk kepada orang-orang yang sudah lahir di Sion, yaitu yang sudah menerima firman pengajaran. Dalam Mazmur 87 : 5 yang lahir di Sion itu namanya sudah diakui oleh Tuhan, namanya disebut seorang demi seorang. Kemudian dalam Ibrani 12 : 22 - 23 nama yang sudah terdaftar di sorga itu disebut anak-anak sulung, nama benar-benar sudah diakui oleh Tuhan.
**Anak-anak yang berlaku curang : menunjuk kepada orang-orang yang tidak jujur, yang belum lahir dari firman pengajaran, belum lahir di Sion. Ini menunjuk kepada orang-orang Kristen yang belum bertobat, suka melakukan kejahatan, tidak suka beribadah dan tidak mau melakukan firman Tuhan. Keluaran 32 : 33 bangsa Israel pernah berlaku curang terhadap Allah dengan membangun anak lembu emas. Akibatnya Allah berkata kepada Musa : “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.” setiap orang yang telah berdosa kepada Allah, nama mereka tidak diakui oleh Allah, tidak tertulis di dalam kitab kehidupan. Demikian juga dalam Matius 7 : 21 - 23, kepada orang berlaku curang Yesus berkata kepada mereka: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mereka memang melayani Tuhan, bisa mengusir setan demi nama Yesus, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat, tetapi nama mereka tidak diakui oleh Tuhan. Kecurangan yang mereka lakukan disamping melayani, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan Yesus, mereka juga melakukan kejahatan. Ini suatu kecurangan yang besar dimata Tuhan, sebab berlaku curang itu sama dengan melakukan kejahatan. Maka dalam Yesaya 63 : 10 sebagai akibat kalau tidak mau memperhatikan firman Tuhan, mereka akan memberontak dan mendukakan Roh Kudus Allah, Tuhan akan berubah menjadi musuh dan Ia akan berperang melawan mereka sendiri. Jadi kalau berlaku curang kepada Allah : Tuhan Allah akan menjadi musuh. Karena itu kepada umat Israel, dengan tegas Allah mengingatkan supaya umat Israel itu jangan pergi mengungsi, tetapi supaya mereka tetap tinggal di negeri, tetap tinggal di Yehuda. Maka Tuhan akan membangun mereka dan tidak akan meruntuhkan mereka, Tuhan Allah akan membuat mereka bertumbuh dan tidak ada yang dapat mencabut mereka dari pada Tuhan. Saudara-saudara, kalau kita lihat firman Tuhan dalam Yesaya 41 : 13, kepada umat-Nya, Allah berjanji akan memberikan pertolongan supaya jangan takut terhadap apapun, sebab Tuhan akan memegang tangan kanan mereka. Dalam ayat 14 : Tuhan memberikan pertolongan itu bukan kepada orang yang kuat sebaliknya Tuhan memberikan pertolongan itu justtru kepada orang yang kecil, orang yang lemah. Tuhan Allah menyebut Yakub hanyalah bagaikan cacing dan Israel hanya bagaikan ulat. Binatang yang lemah, yang dihindari orang tidak ada yang suka melihatnya. Tetapi kesanalah Tuhan menunjukkan perhatian-Nya untuk memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Tuhan itu mau memberikan pertolongan tidak kepada sembarang orang, tidak kepada orang yang menganggap dirinya hebat, mampu, kaya, Tuhan mau menunjukkan pertolongan-Nya hanya kepada mereka yang merasa tidak mampu hidup tanpa Tuhan dan karena itu mereka menyerahkan diri secara sepenuhnya kepada Kristus sebagai Kepala.Kepada sicacing Yakub dan siulat Israel, Tuhan tampil sebagai Penolong dan sebagai Penebus.
Sebagai Penebus = berbicara korban Kristus yang telah diberikan kepada semua bangsa untuk menebus mereka dari segala dosa dan pelanggaran. Puncak Kristus sebagai Penebus dapat kita lihat dalam Yesaya 54 : 5 sebagai Penebus = Ia menampilkan diri-Nya sebagai SUAMI atau sebagai Mempelai Pria Sorga bagi gereja-Nya. Jadi Tuhan mau menyatakan diri-Nya sebagai Suami, sebagai Kepala, atau sebagai Mempelai Pria Sorga yang memberikan pertolongan tepat pada waktunya hanya kepada orang-orang yang mau menganggap dirinya kecil, hina, menganggap dirinya tidak ada apa-apanya. Saudara-saudara, dalam kitab Daniel 9 : 24 Tuhan Allah telah menentukan “Tujuh puluh kali tujuh masa” bagi dunia ini untuk melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapus segala kesalahan, mendatangkan keadilan, untuk menggenapkan penglihatan dan untuk mengurapi Yang Maha Kudus. Tetapi dunia sekarang yang sedang kita tempati ini belum dihancurkan, masih digoncang saja dengan maksud supaya gereja Tuhan terbentuk dulu menjadi mempelai perempuan Kristus. Matius 24 : 3 - 14 tanda-tanda kedatangan Tuhan dan tentang tanda kesudahan dunia memang sudah mulai digenapi. Diantaranya tentang penyesatan, terjadinya peperangan, kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Semua ini menjadi tenda-tanda zaman akhir menjelang zaman baru. Tetapi sekalipun demikian, Tuhan belum mengijinkan puncak goncangan itu terjadi, dunia ini belum diijinkan untuk dihancurkan, mengapa demikian? karena gereja Tuhan masih di bumi ini, mempelai perempuan Kristus belum disingkirkan. Dalam 2 Tesalonika 2 : 6 dunia ini belum dihancurkan karena masih ada yang menahan, yaitu mempelai perempuan Kristus masih berada di bumi ini. Tetapi apabila mempelai itu sudah disingkirkan, saat itulah dunia ini diberikan kepada antikristus untuk menganiaya gereja yang tidak jadi mempelai dalam aniaya besar antikris selama 3 ½ tahun. Sebagaimana telah dikatakan dalam Wahyu 11 : 1 - 2 gereja yang jadi mempelai itu sudah masuk ke dalam ukuran Tuhan, sudah memenuhi syarat. Tetapi yang tidak masuk ukuran Tuhan akan diserahkan ketangan antikris selama 3 ½ tahun untuk dianiaya.
Dalam Yesaya 30 : 1, ada persekutuan yang salah yaitu : persekutuan yang menambah dosa, masuk ke dalam persekutuan tetapi dosanya bertambah karena tidak sesuai dengan firman Tuhan. Persekutuan yang menambah dosa adalah yang memasuki persekutuan yang tidak di dorong oleh Roh Kudus, disejajarkan dengan orang yang tidak taat kepada firman Tuhan. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan dengan orang yang tidak taat kepada firman nasibnya sama, yaitu sama-sama dibakar di api neraka.Mungkin ada orang yang berkata: “Saya kan sudah percaya kepada Tuhan dan rajin ke gereja.” tetapi kalau saudara tidak taat kepada firman Tuhan, nasibmu masih sama dengan orang yang belum percaya kepada Tuhan. Misalnya: Saudara memang sudah percaya dan disebut orang Kristen, tatapi kalau masih mau makan darah, berarti saudara sedang melanggar firman Tuhan, melanggar apa yang dilarang oleh Allah. Inilah yang dikatakan dengan orang Kristen yang tidak taat kepada firman Tuhan, nasibnya tetap sama dengan orang yang belum percaya kepada Yesus. Ketidaktaatan itu akibatnya sangat fatal. Bangsa Israel ketika sedang dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah Kanaan banyak yang mati ditewaskan sendiri oleh Allah karena ketidaktaatan mereka kepada firman Tuhan. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam 1 Korintus 10, bangsa Israel diangkat sebagai contoh untuk memperingat kan kita, gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, supaya kita jangan mengambil bagian seperti yang telah mereka lakukan. Penyembahan berhala, melakukan hal-hal yang jahat, percabulan, mencobai Tuhan dan bersungut-sungut merupakan contoh ketidaktaatan yang harus kita buang dari hidup kita. Firman Tuhan sengaja mengangkat bangsa Israel sebagai contoh untuk memperingatkan kita yang hidup diakhir zaman ini. Ayat 11 : Tuhan tidak melihat karena banyaknya, tetapi melihat siapa yang taat kepada firman. Penampilan Kristus sebagai Kepala, dalam Perjanjian Lama penampilan-Nya ada di atas Tabut Perjanjian. Sebab disanalah Tuhan Allah menyatakan kemuliaan-Nya kepada Musa dan kepada bangsa Israel. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap dikendalikan oleh Tuhan, harus tetap berpusat kepada Kristus sebagai Kepala. Mengapa harus demikian? Sebab semua yang ada di dalam dunia ini akan mengalami goncangan, baik ekonomi, politik, dll, termasuk pekerjaan juga pasti mengalami goncangan. Dalam Perjanjian Lama, kalau kita lihat dalam perjalanan bangsa Israel, setiap kali mereka berpusat kepada Allah, mereka selalu berhasil dan selalu menang. Karena Tuhan menyertai mereka, tidak ada satu bangsapun yang tidak takut kepada mereka. Tetapi setiap kali mereka tidak berpusat kepada Allah, mereka selalu kalah, musuh selalu menghancurkan dan merampas mereka. Tidak mau diatur atau dipimpin oleh Tuhan sudah sama dengan melawan Tuhan. Ini yang membuat Tuhan tidak menyertai umat-Nya sehingga membiarkan mereka dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Contohnya dalam 1 Samuel 4, pada zaman imam Eli sebagai imam di Israel, Tuhan Allah tidak lagi mengendalikan Israel sebab Israel telah berdosa terhadap Allah dan pada saat itu Tabut Allah telah dirampas oleh orang Filistin. Imam-imamnya pun tidak hidup dalam kebenaran, termasuk Hofni dan Pinehas yang bukan hanya cenderung kepada harta duniawi, tetapi juga berzinah dengan perempuan-perempuan yang melayani di Bait Allah. Inilah yang membuat kemuliaan Tuhan hilang atau lenyap dari Israel. Karena kemuliaan Allah telah hilang, walaupun mereka membawa Tabut Allah ke medan perang, mereka tetap saja kalah, imam Eli tewas lehernya patah, Hofni dan Pinehas juga tewas. Tetapi dalam 1 Samuel 7 : 2 - 14 setelah 20 tahun, bangsa Israel kembali kepada Allah dalam pimpinan nabi Samuel, mereka berbalik kepada Allah dan beribadah hanya kepada Allah saja. Dan dalam ayat 12 kemudian Samuel mendirikan Eben-Haezer yang artinya “Sampai disini Tuhan menolong kita”. Karena mereka sudah dikendalikan Allah, maka mereka dapat melepas kan diri dan mengalahkan orang Filistin.Karena itu sebagai Jemaat Tuhan, Kristus harus menjadi Kepala dalam hidup kita untuk memimpin dan mengendalikan kita. Dalam Kolose 1 : 15 - 20 firman Tuhan menjelaskan bagaimana keutamaan Kristus sebagai Kepala jemaat, Ialah yang sulung yang pertama bangkit dari antara orang mati sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Sebaliknya kalau tidak mambuat Kristus sebagai yang terutama, Ia akan cemburu dan kecemburuan Tuhan itu bagaikan api yang dapat menghanguskan segala sesuatu. Kata “cemburu” ini biasanya sering dipakai dalam hubungan suami istri. Seorang suami akan cemburu kalau istrinya tidak membuat suaminya lebih utama dari laki-laki lain, demikian juga seorang istri akan cemburu apabila suaminya membuat perempuan lain yang lebih utama. Demikian juga dalam hubungan antara Kristus dengan jemaat, karena Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah suami bagi gereja-Nya, yang terutama dari segala sesuatu. Maka kita harus membuat Kristus lebih utama dari segala sesuatu supaya hidup kita dikendalikan sepenuhnya oleh Dia. Tahun 2009 sudah mulai kita jalani, tahun yang penuh dengan tantangan, dunia memprediksi tahun 2009 adalah tanah yang sangat sulit dalam segala bidang. Tidak ada jalan lain selain kita mendekatkan diri kepada Suami kita, yaitu Kristus, kita harus membuat Dia yang terutama dalam segala sesuatu. Bukti kalau kita sudah mengutamakan Kristus : kita tenang. Yesaya 30 : 15 firman Tuhan mengatakan: “Dengan tinggal diam dan tenang terletak kekuatanmu.” Kalau kita sudah tenang dan percaya kepada firman Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan kuasanya yang hebat dan besar. Firman Tuhan dalam 1 Petrus 4 : 7 juga menekankan tentang ketenangan, supaya kita dapat berdoa kita harus tenang. Ibrani 13 : 5 - 7 berkat kalau sudah membuat Kristus lebih utama, dari pihak Tuhan: Tuhan tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan umat-Nya, dari pihak kita : kita dapat berkata “Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut.” Walaupun dunia dan seluruh kerajaan tergoncang, tetapi gereja Tuhan yang sudah mengutamakan Kristus tidak akan tergoncang lagi. Mengapa demikian? Karena Kristus yang adalah Kepala jemaat akan membela dan memelihara kita semua. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, tidak ada jalan lain selain mendekatkan diri kepada Kristus, mari kita membuat Kristus lebih utama dari segala sesuatu.
Buletin Minggu II Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
Saudara-saudara, kalau kita lihat firman Tuhan dalam Yesaya 62 : 12 ada beberapa sebutan untuk gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai, yaitu : “Bangsa yang kudus”, “orang-orang tebusan Tuhan” dan puncaknya mempelai perempuan itu akan disebut: “yang dicari” atau “kota yang tidak ditinggalkan”. Mengapa demikian? karena Kristus sebagai Kepala sudah memenuhi dan mengendali kan seluruh kehidupan mempelai. Karena itu sekalipun dunia ini akan mengalami goncangan yang hebat, hanya gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai saja yang tidak mengalami goncangan. Sebagaimana telah dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 24 : 29 - 31 matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan dan kuasa-kuasa langit akan goncang, semua bangsa akan meratap di bumi tetapi gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai itu tidak akan mengalami goncangan. Sebab justru sebaliknya gereja yang jadi mempelai itu tidak mengalami goncangan sebab sudah berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Inilah puncak penampilan gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus, seluruh hidupnya diterangi oleh terang kemuliaan Allah. Karena itu kalau kita lihat lebih dalam lagi dalam Yesaya 13 : 9 - 10, bagi orang-orang yang belum menempatkan Kristus sebagai Kepala, mereka pasti akan mengalami goncangan-goncangan yang besar.Kepada mereka akan datang waktunya matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan. Ini berbicara tentang keadaan akhir zaman yang segera akan datang menimpa semua orang fasik atau orang-orang berdosa. Tujuannya untuk memperingatkan dan untuk menghukum setiap orang yang tidak percaya kepada Yesus dan yang selalu hidup berbuat dosa. Maksud Tuhan menggocang dunia ini adalah untuk membalaskan kejahatan orang-orang fasik dan untuk merontokkan kesombongan manusia (ayat 11). Karena itu mereka akan seperti kijang yang dikejar-kejar, seperti domba yang tidak digembalakan, mereka akan melarikan diri masing-masing ke negerinya (ayat 14). Dan yang lebih parah lagi dalam ayat 15 - 16 setiap orang yang didapati akan ditikam, setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang, bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan istri-istri mereka akan ditiduri/diperkosa. Inilah akibat kalau tidak mau menerima firman pengajaran yang mengajarkan Kristus sebagai Kepala atau sebagai Mempelai Pria Sorga. Mereka tidak akan mengalami pekerjaan Kristus sebagai Kepala yang membela dan memelihara jemaat yang adalah tubuh-Nya. Satu-satunya yang mampu memelihara dan melindung kita pada akhir zaman ini hanyalah Tuhan Yesus Kristus, yang dapat kita kenal dlm firman pengajaran Mempelai Alkitabiah.1 Samuel 7 : 12 EBEN-HAEZER artinya adalah “Sampai disini Tuhan menolong kita” arti dari bahasa aslinya “Sampai sekarang Tuhan menolong kita.” Dalam 1 Samuel psl 4 & 5 pada zaman imam Eli, bangsa Israel pernah meninggalkan Allah, akibatnya walaupun mereka dekat dengan Eben-Haezer, mereka tetap saja kalah terhadap orang Filistin, Tabut Tuhan dirampas dan dibawa ketanah orang Filistin. Akibatnya kemuliaan Tuhan lenyap dari tengah-tengah mereka, imam Eli mati dengan batang lehernya patah, demikian juga dengan Hofni dan Pinehas dalam peperangan. Tetapi setelah Samuel menjadi imam, ia mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana, ia menamainya: “EBEN-HAEZER” yang artinya: “Sampai disini (=sampai sekarang) Tuhan menolong kita.” Jadi kalau kita sudah membuat Kristus sebagai Kepala yang mengendalikan hidup kita, maka kita akan dapat merasakan pertolongan-Nya yang begitu ajaib dan besar. Demikian juga dalam Ibrani 3 : 1 - 6, sebagai Kepala, Kristus disebut sebagai Rasul dan Imam Besar. Pekerjaan Rasul = untuk melayani jemaat-jemaat Tuhan, sebagai dalam perjalanan gereja mula-mula, pekerjaan rasul-rasul yang paling menonjol adalah untuk melayani dan menetapkan jemaat-jemaat supaya tetap di dalam Kristus Yesus. Pekerjaan Imam Besar = untuk memimpin jemaat-jemaat dan membawanya kepada hidup yang kekal. Dalam Perjanjian Lama yang disebut imam besar adalah Harun sebagai pemimpin bagi bangsa Israel dalam mempersembahkan korban kepada Allah. Kemudian dalam Ibrani 3 : 1 - 6 firman Tuhan menekankan khususnya kepada orang-orang kudus yang telah mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, kita harus memandang kepada Kristus sebagai Rasul dan Imam Besar yang telah kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya. Sebagaimana Kristus telah setia sebagai Anak mengepalai rumah-Nya demikian juga kita harus setia sebab rumah-Nya itu ialah kita sendiri. Khususnya pada akhir zaman ini, dimana dunia sedang mengalami goncangan yang hebat, tidak ada jalan lain yang dapat memberi pertolongan selain Kristus yang adalah Kepala.Pekerjaan Kristus sebagai Kepala dan sebagai Imam Besar yang dapat memberi pertolongan, dapat kita lihat dengan jelas dalam Ibrani 4 : 14 - 16. Kristus sebagai Imam Besar, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, justru sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai dan merasakan apa yang telah kita rasakan, hanya Ia tidak berbuat dosa. Tujuan utama Kristus tampil sebagai Imam Besar adalah supaya jemaat-jemaat yang adalah tubuh-Nya mendapat pertolongan tepat pada waktunya (ayat 16). Jadi kalau saudara ingin mendapat pertolongan tepat pada waktunya, baik itu dari malapetaka, dari penderitaan, dari sakit penyakit, dari segala cobaan iblis, tempatkanlah Kristus sebagai Kepala, sebagai Rasul dan sebagai Imam Besar, maka Ia akan tampil untuk memberikan pertolongan dalam segala perkara tepat pada waktunya. Inilah yang menjadi buktinya bahwa gereja yang sudah jadi mempelai itu adalah benar-benar bagaikan kota yang dicari atau bagaikan kota yang tidak ditinggalkan. Kristus yang adalah Kepala Jemaat akan tetap hadir untuk memberikan pertolongan. Yesaya 54 : 6 - 7 gereja yang jadi mempelai itu disebut sebagai cinta pertamanya Tuhan. Dahulu memang Tuhan pernah meninggalkan mereka karena berselingkuh dengan menyembah berhala, tetapi karena kasih sayang yang besar Tuhan mengambil mereka kembali dan menjadi-kannya sebagai mempelai perempuan. Dijelaskan dalam ayat 6 & 7 = karena Tuhan telah meninggalkan mereka, mereka seperti istri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati. Tetapi karena mereka adalah istri dari masa muda, hanya sesaat saja Tuhan meninggal kan mereka sebab dengan kasih sayang yang besar Tuhan mengambil mereka kembali. Inilah penampilan kasih Krtistus sebagai Mempelai Pria Sorga, yang memanggil mereka kembali untuk dijadikan sebagai istri-Nya. Yesaya 62 : 1 untuk Sion dan Yerusalem, Tuhan tidak dapat berdiam diri dan tidak akan tinggal tenang sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Sion itu adalah menunjuk gereja Tuhan yang jadi mempelai perempuan Kristus, maka Tuhan tidak akan tinggal diam sampai sampai gereja-Nya itu terbentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus yang sempurna. Wujudnya berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan dua belas bintang di atas kepalanya.
Buletin Minggu III Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
Firman Tuhan dalam Ibrani 13 : 5 - 6 berkata: Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Kristus akan tampil sebagai Penolong tepat pada waktunya apabila kita mau mendengar dan menerima firman Tuhan dengan baik. Setiap orang yang mau mendengarkan firman Tuhan dengan baik-baik, maka Tuhan sendiri akan berkata kepadanya: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Dari ayat ini jelas kita lihat, Tuhan menampilkan diri-Nya sebagai Penolong tidak kepada semua orang, hanya kepada mereka yang sudah mendengar dan menerima firman Tuhan. Oleh sebab itu, pada saat dunia ini sedang mengalami goncangan yang hebat, masih ada yang tidak akan mengalami goncangan, yaitu: gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus. Mengapa tidak mengalami goncangan? karena Kristus sebagai Kepala akan tampil sebagai pembela dan pemelihara, tepat pada waktunya Ia akan tampil sebagai satu-satunya Penolong yang bisa melepaskan mempelai itu dari segala goncangan.
Kalau kita lihat dalam Yesaya 62 : 12 gereja yang sudah jadi mempelai itu disebut sebagai:
- bangsa yang kudus
- orang-orang tebusan Tuhan
- yang dicari
- kota yang tidak ditinggalkan
Dalam ayat ini dapat kita lihat, salah satu sebutan kepada gereja yang jadi mempelai itu adalah: KOTA YANG TIDAK DITINGGALKAN, ini menjadi bukti bahwa gereja yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus itu tidak akan mengalami goncangan, sebab Kristus sebagai Kepala tidak akan pernah meninggalkannya. Karena itu, walaupun dunia ini mengalami goncangan yang begitu hebat, mempelai itu tidak akan tergoncangkan sebab Kristus selalu menyer-tainya. Wahyu 21 : 9 - 10, disini juga dijelaskan bahwa mempelai Anak Domba itu digambarkan sebagai kota yang kudus, Yerusalem yang turun dari sorga, sama dengan sebutan yang diberikan Tuhan kepada gereja yang jadi mempelai dalam Yesaya 62 : 12. Jadi berbicara tentang “kota yang tidak ditinggalkan” itu adalah berbicara tentang gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan Kristus. Yesaya 54 : 5 Tuhan Allah menampilkan diri-Nya sebagai Suami = kepala jemaat, kemudian dalam ayat 9 - 10 kasih Allah sebagai Suami itu dikatakan tidak akan beranjak dan perjanjian damai Tuhan tidak akan bergoyang. Suatu jaminan kepada kita, bahwa gereja yang sudah menjadi mempelai itu tidak akan mengalami goncangan. Disana dikatakan bahwa biarpun gunung-gunung beran-jak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia Tuhan sebagai Kepala tidak akan beranjak dari mempelai perempuan-Nya.Kasih setia Tuhan akan memimpin disetiap waktu dan pertolongan Tuhan akan tepat pada waktunya. Yesaya 24 : 1 - 20 merupakan suatu peringatan kepada semua orang, firman Tuhan telah menubuatkan tentang keadaan akhir zaman bahwa bumi ini akan dihancurkan. Tuhan akan menan-duskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya dan akan menyerak-kan penduduknya sehingga nasib rakyat sama dengan nasib imam(=nasib jemaat akan sama dengan nasib pendeta), nasib hamba akan sama dengan nasib tuannya, nasib hamba perempuan sama dengan nasib nyonyanya, dst. Ini merupakan suatu nubuatan firman Tuhan yang akan terjadi pada zaman akhir, menjelang kedatangan Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga. Kemudian diulang lagi dalam Wahyu 6 : 12 - 17, ketika terjadi goncangan yang hebat itu, raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, orang-orang kaya, orang yang berkuasa, semua budak serta orang merdeka, mereka semua akan sama nasibnya sebab sama-sama akan melarikan diri karena tidak tahan melihat murka Anak Domba itu yang menggoncang dunia dengan goncangan yang begitu hebat. Jadi tidak ada satu orangpun yang tahan melihat apabila murka Anak Domba itu sudah ditumpahkan ke atas dunia ini. Karena itu pada zaman akhir ini pemisahan itu akan semakin nyata kelihatan, seperti domba dipi-sahkan daripada kambing atau seperti gandum yang dipisahkan daripada lalang. Orang-orang yang cinta kepada Tuhan dan yang mau menerima firman pengajaran mempelai akan nampak perbe-daannya dengan mereka yang tidak mau menerima firman pengajaran. Hal ini dapat kita lihat dalam Wahyu 11 : 1 - 2, dalam ayat ini dapat kita lihat ada tiga (3) yang akan diukur Tuhan, yaitu: BAIT SUCI ALLAH, MEZBAH & IBADAH. Khusus halaman/pelataran tidak disuruh untuk diukur sebab sudah diserahkan kepada antikris untuk menginjak-injaknya selama 3 ½ tahun. Setiap orang yang sudah percaya, sudah bertobat, sudah dibabtis dengan air dan Roh, tetapi kalau tidak meningkat kerohaniannya, masih diserahkan kedatangan antikristus. Tidak meningkat karena selalu menuruti keinginan dagingnya.Jangan heran kalau dalam Wahyu 13 : 7 antikris itu diperkenankan Tuhan untuk berperang melawan orang-orang kudus, dan akan mengalahkan orang-orang kudus tersebut. Jadi orang-orang kuduspun tidak menjadi jaminan selamat dari tangan antikris, harus meningkat jadi mempelai perempuan Kristus. Dalam 1 Yohanes 2 : 3 juga dapat kita lihat, kalau posisi kita masih anak-anak rohani saja, firman Tuhan berkata: “Belum nyata keadaan kita kelak.” artinya kalau tidak sampai jadi mempelai keadaannya masih dipertanyakan. Ada beberapa hal yang membuktikan kita sebagai orang yang sudah dewasa rohani, yaitu: hidup di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, hidup di dalam doa dan penyembahan dan hidup di dalam firman pengajaran. Contoh: NUH, mendapat kasih karunia dimata Tuhan, diselamatkan dari air bah, karena ia adalah seorang yang benar, tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan bergaul dengan Allah (Kejadian 6 : 8 - 9). Kejadian ini menjadi satu contoh kepada gereja yang jadi mempelai, Tuhan sudah memberikan firman-Nya sama seperti Tuhan berfirman kepada Nuh untuk membangun bahtera. Supaya kita selamat dari antikris maka kita harus mau mendengar dan melakukan firman Tuhan, terima firman pengajaran yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Kepala Jemaat atau Mempelai Pria Sorga yang akan datang untuk menjemput mempelai-Nya. Gereja Tuhan yang jadi mempelai itu akan terhindar dari segala goncangan yang menimpa dunia ini, karena Tuhan sudah memberikan firman pengajaran-Nya. Dalam Mazmur 118 : 5 - 7, 17, kalau Tuhan sudah dipihak kita, Tuhan akan menolong, kita tidak akan mati tetapi hidup dan akan menceritakan perbuatan tangan Tuhan. Yang tidak mengalami kematian itu hanyalah gereja Tuhan yang sudah jadi mempelai perempuan, Tuhan sendiri yang telah memberikan jaminannya: tidak akan mati. Kepada mempelai, Kristus akan tampil sebagai Kepala yang memberikan pertolongan supaya kita tetap hidup. Mazmur 118 : 13 disebelah kanan = berbicara posisi yang paling dekat dengan Allah, suatu hubungan yang paling dekat dan yang tidak terpisahkan lagi. Kemudian dalam Kolose 1 : 18 disebelah kanan Tuhan sama dengan yang lebih utama dari segala sesuatu. Demikianlah mempelai perempuan itu menjadi lebih utama dari yang lainnya.
Buletin Minggu IV Januari 2009
“KRISTUS ADALAH KEPALA JEMAAT”
“Kristus Adalah Penolong Tepat Pada Waktunya.”
Akibat dosa : pertama-tama yang rusak adalah nikah/keluarga, yang mengakibatkan ‘saling mempersalahkan satu dengan yang lain, suami menyalahkan istri demikian sebaliknya istri menyalahkan suaminya. Adam melemparkan kesalahan kepada istrinya, hawa melemparkan kesalahan kepada ular. Dosa inilah yang menjadi pemisah yang memisahkan hubungan manusia dengan Allah, yang memisahkan suami dari istri, yang memisahkan istri dari suami, anak-anak dengan orang tuanya sendiri. Kemudian kalau kita lihat dalam Kejadian 11 : 1 - 9 akibat dosa, bahasa manusia menjadi kacau balau, yang satu dengan yang lain tidak bisa mengerti bahasa masing-masing. Kristus adalah satu-satunya pribadi yang dapat memberi pertolongan tepat pada waktunya. Yesaya 63 : 7 sebagai Penolong, Ia menjadi juruselamat semua orang khususnya bagi mereka yang tidak berlaku curang. Ia datang bukan hanya menebus, tetapi juga untuk mengangkat, kita diangkat karena sudah jatuh ke dalam dosa dan orang yang sudah jatuh itulah yang perlu diangkat. Selain mengangkat, Ia juga menggendong kita seperti seorang ibu yang menggendong anaknya dipangkuannya. Tuhan menggendong : merupakan wujud kasih sayang Tuhan yang ditunjukkan-Nya bagi setiap orang yang mengasihi Allah untuk menunjukkan Ia mau merawat serta mengasuh umat-Nya.Maka kalau kita lihat dalam Yesaya 63 : 7 - 9 ini ada dua jenis anak, yaitu anak-anak yang tidak berlaku curang dan anak-anak yang berlaku curang.
*Anak-anak yang berlaku tidak curang : menunjuk kepada orang-orang yang sudah lahir di Sion, yaitu yang sudah menerima firman pengajaran. Dalam Mazmur 87 : 5 yang lahir di Sion itu namanya sudah diakui oleh Tuhan, namanya disebut seorang demi seorang. Kemudian dalam Ibrani 12 : 22 - 23 nama yang sudah terdaftar di sorga itu disebut anak-anak sulung, nama benar-benar sudah diakui oleh Tuhan.
**Anak-anak yang berlaku curang : menunjuk kepada orang-orang yang tidak jujur, yang belum lahir dari firman pengajaran, belum lahir di Sion. Ini menunjuk kepada orang-orang Kristen yang belum bertobat, suka melakukan kejahatan, tidak suka beribadah dan tidak mau melakukan firman Tuhan. Keluaran 32 : 33 bangsa Israel pernah berlaku curang terhadap Allah dengan membangun anak lembu emas. Akibatnya Allah berkata kepada Musa : “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.” setiap orang yang telah berdosa kepada Allah, nama mereka tidak diakui oleh Allah, tidak tertulis di dalam kitab kehidupan. Demikian juga dalam Matius 7 : 21 - 23, kepada orang berlaku curang Yesus berkata kepada mereka: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mereka memang melayani Tuhan, bisa mengusir setan demi nama Yesus, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat, tetapi nama mereka tidak diakui oleh Tuhan. Kecurangan yang mereka lakukan disamping melayani, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan Yesus, mereka juga melakukan kejahatan. Ini suatu kecurangan yang besar dimata Tuhan, sebab berlaku curang itu sama dengan melakukan kejahatan. Maka dalam Yesaya 63 : 10 sebagai akibat kalau tidak mau memperhatikan firman Tuhan, mereka akan memberontak dan mendukakan Roh Kudus Allah, Tuhan akan berubah menjadi musuh dan Ia akan berperang melawan mereka sendiri. Jadi kalau berlaku curang kepada Allah : Tuhan Allah akan menjadi musuh. Karena itu kepada umat Israel, dengan tegas Allah mengingatkan supaya umat Israel itu jangan pergi mengungsi, tetapi supaya mereka tetap tinggal di negeri, tetap tinggal di Yehuda. Maka Tuhan akan membangun mereka dan tidak akan meruntuhkan mereka, Tuhan Allah akan membuat mereka bertumbuh dan tidak ada yang dapat mencabut mereka dari pada Tuhan. Saudara-saudara, kalau kita lihat firman Tuhan dalam Yesaya 41 : 13, kepada umat-Nya, Allah berjanji akan memberikan pertolongan supaya jangan takut terhadap apapun, sebab Tuhan akan memegang tangan kanan mereka. Dalam ayat 14 : Tuhan memberikan pertolongan itu bukan kepada orang yang kuat sebaliknya Tuhan memberikan pertolongan itu justtru kepada orang yang kecil, orang yang lemah. Tuhan Allah menyebut Yakub hanyalah bagaikan cacing dan Israel hanya bagaikan ulat. Binatang yang lemah, yang dihindari orang tidak ada yang suka melihatnya. Tetapi kesanalah Tuhan menunjukkan perhatian-Nya untuk memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Tuhan itu mau memberikan pertolongan tidak kepada sembarang orang, tidak kepada orang yang menganggap dirinya hebat, mampu, kaya, Tuhan mau menunjukkan pertolongan-Nya hanya kepada mereka yang merasa tidak mampu hidup tanpa Tuhan dan karena itu mereka menyerahkan diri secara sepenuhnya kepada Kristus sebagai Kepala.Kepada sicacing Yakub dan siulat Israel, Tuhan tampil sebagai Penolong dan sebagai Penebus.
Sebagai Penebus = berbicara korban Kristus yang telah diberikan kepada semua bangsa untuk menebus mereka dari segala dosa dan pelanggaran. Puncak Kristus sebagai Penebus dapat kita lihat dalam Yesaya 54 : 5 sebagai Penebus = Ia menampilkan diri-Nya sebagai SUAMI atau sebagai Mempelai Pria Sorga bagi gereja-Nya. Jadi Tuhan mau menyatakan diri-Nya sebagai Suami, sebagai Kepala, atau sebagai Mempelai Pria Sorga yang memberikan pertolongan tepat pada waktunya hanya kepada orang-orang yang mau menganggap dirinya kecil, hina, menganggap dirinya tidak ada apa-apanya. Saudara-saudara, dalam kitab Daniel 9 : 24 Tuhan Allah telah menentukan “Tujuh puluh kali tujuh masa” bagi dunia ini untuk melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapus segala kesalahan, mendatangkan keadilan, untuk menggenapkan penglihatan dan untuk mengurapi Yang Maha Kudus. Tetapi dunia sekarang yang sedang kita tempati ini belum dihancurkan, masih digoncang saja dengan maksud supaya gereja Tuhan terbentuk dulu menjadi mempelai perempuan Kristus. Matius 24 : 3 - 14 tanda-tanda kedatangan Tuhan dan tentang tanda kesudahan dunia memang sudah mulai digenapi. Diantaranya tentang penyesatan, terjadinya peperangan, kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Semua ini menjadi tenda-tanda zaman akhir menjelang zaman baru. Tetapi sekalipun demikian, Tuhan belum mengijinkan puncak goncangan itu terjadi, dunia ini belum diijinkan untuk dihancurkan, mengapa demikian? karena gereja Tuhan masih di bumi ini, mempelai perempuan Kristus belum disingkirkan. Dalam 2 Tesalonika 2 : 6 dunia ini belum dihancurkan karena masih ada yang menahan, yaitu mempelai perempuan Kristus masih berada di bumi ini. Tetapi apabila mempelai itu sudah disingkirkan, saat itulah dunia ini diberikan kepada antikristus untuk menganiaya gereja yang tidak jadi mempelai dalam aniaya besar antikris selama 3 ½ tahun. Sebagaimana telah dikatakan dalam Wahyu 11 : 1 - 2 gereja yang jadi mempelai itu sudah masuk ke dalam ukuran Tuhan, sudah memenuhi syarat. Tetapi yang tidak masuk ukuran Tuhan akan diserahkan ketangan antikris selama 3 ½ tahun untuk dianiaya.