Senin, 02 Mei 2011

M e i 2011

“KEMATIAN & KEBANGKITAN KRISTUS”


Minggu - 01 Mei 2011



Puji Tuhan!

Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, Ia yang telah bangkit mengalahkan maut supaya kita beroleh kehidupan yang lebih baik. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi berkat yang paling besar bagi dunia. Kuasa kematian dan kebangkitan Yesus itu sejalan untuk menyelamatkan kita dari dosa dan maut.

Hari ini kita mengingat kembali akan hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari antara orang mati. Hari Minggu adalah hari kemenangan bagi kita semua, sebab Yesus bangkit tepatnya pada hari pertama minggu itu. Setelah Yesus dijatuhi hukuman mati di atas kayu salib, Ia mati dan dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali.
Kolose 2 : 16 - 17 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa mengenai makanan, minumam, hari raya, bulan baru ataupun sabad adalah menggambarkan Kristus, yaitu untuk menyatakan pekerjaan Kristus. Hari raya yang dirayakan dalam perjanjian Lama adalah bayangan dari pekerjaan Kristus dalam tanda kematian-Nya di kayu salib. Untuk itulah Kristus harus mati di kayu salib supaya rahasia-rahasia yang ada di dalam Perjanjian Lama itu dibukakan. Kolose 1 : 26 Kristuslah yang bisa membukakan segala rahasia firman Tuhan yang telah dinubuatkan dalam perjanjian Lama tersebut, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan. Dan rahasia firman Tuhan ini dibukakan khusus hanya kepada orang-orang kudus saja, yaitu yang sudah mengalami tanda korban Kristus.

Imamat 23 : 4 - 8 Firman Tuhan telah menubuatkan tentang kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati. Setelah merayakan Paskah, selanjutnya hari raya yang harus dirayakan adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi. Maksudnya setelah makan korban Paskah selanjutnya yang harus dikonsumsi adalah roti yang tidak beragi, tujuh hari lamanya harus makan roti yang tidak beragi kemudian pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus dan tidak boleh melakukan sesuatu pekerjaan berat.

PASKAH = adalah berbicara hari kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.
Sedangkan Hari Raya Roti Tidak Beragi = menunjuk kepada Hari Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati. Kristus itu adalah roti yang tidak beragi, roti yang bisa memberi kuasa yang besar bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Yohanes 6 : 50 - 51 Yesus mengatakan: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga” ROTI yang dimaksud adalah daging-Nya sendiri yang diberikan untuk hidup dunia sebagai korban penebus dosa dan sebagai korban untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Maka setiap orang yang memakannya akan hidup selama-lamanya.
Tetapi bagi kita sekarang, yang dimaksud dengan ROTI HIDUP itu ialah firman Tuhan yang sanggup memberi kehidupan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, Yesus itu adalah firman Allah yang telah menjadi manusia untuk mewujudkan semua rencana-Nya. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus mengkonsumsi firman.
Sekarang ini, gereja Tuhan sudah seharusnya berada dalam suasana pesta, yaitu menikmati firman Tuhan sebagai roti yang bisa memberi kehidupan. Hal ini bisa kita lihat dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 setelah kita menerima korban Paskah firman Tuhan menghimbau: “Marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.”
Berpesta yang dimaksud adalah menikmati firman Tuhan yang bisa memberi sukacita yang besar. Sebab setelah kita menerima korban Kristus yang telah menebus dan memperdamaikan dengan Allah, kita harus hidup dalam firman Tuhan. Yang harus kita lakukan: membuang ragi yang lama, yaitu segala sikap dan perbuatan yang buruk maupun segala bentuk kejahatan.

Mengapa harus demikian?
Sebab ragi itu adalah berbicara pekerjaan dosa yang bisa merusak hidup manusia. Ragi yang lama dan ragi keburukan ini menjadi penghalang bagi seseorang untuk menerima korban Paskah. Dan kalau tetap hidup dengan ragi yang lama, firman Tuhan tidak akan bisa tinggal di dalam hidupnya. Maka Firman Tuhan dalam 1 Korintus 15 : 26 - 27 menjelaskan bahwa kematian Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk menantang dan membinasakan maut, supaya oleh kebangkitan-Nya kita beroleh persekutuan dalam kebangkitan Kristus.
Keluaran 12 : 16 - 20 kita bisa melihat pelaksanaan perayaan Paskah yang pertama itu dilanjutkan dengan merayakan hari raya roti yang tidak beragi. Selama tujuh hari tidak boleh ada ragi di dalam rumah, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel. Inilah yang dimaksud dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 tadi, supaya bisa berpesta dan menjadi adonan yang baru kita harus membuang ragi yang lama, yaitu ragi keburukan dan kejahatan. Orang Kristen yang benar tidak cukup hanya menerima korban Paskah saja, kita juga harus mengkonsumsi firman Tuhan, menerima firman Tuhan dengan hati yang tulus dan bersih. Sebab kalau tidak mau menerima firman Tuhan maka korban Paskah itu tidak ada artinya, kalau tidak menerima firman Tuhan, tidak akan bisa menghargai korban Kristus yang telah mati sebagai korban penghapus dosa.
Saudara-saudara, kalau gereja Tuhan itu tidak mau meninggalkan cara hidup yang lama, tidak mungkin bisa masuk ke dalam suasana pesta. Atau dengan kata lain: tidak mungkin mengalami kuasa kebangkitan Kristus. Sebab suasana pesta bisa dialami kalau gereja Tuhan itu punya cara hidup yang benar dan berkenan kepada Tuhan.

Proses kematian Tuhan Yesus: kaki dan tangan-Nya di paku, kepala-Nya dimahkotai dengan duri sehingga mengeluarkan darah, kemudian setelah Ia mati, lambung-Nya ditikam sehingga mengeluarkan air.

Kalau darah-Nya yang mengalir baik lewat kepala, kaki dan tangan-Nya itu untuk menebus bangsa Israel sebagai bangsa pilihan. Darah-Nya yang menetes untuk menunjukkan kasih-Nya kepada bangsa Israel. Sedangkan air yang keluar dari lambung-Nya itu untuk gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir. Air yang keluar dari lambung Yesus itu berfungsi untuk melahirkan gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir supaya sama-sama dikuduskan dan dibentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus.

1 Yohanes 5 : 6 - 10 firman Tuhan menjelaskan:
- di sorga ada tiga kesaksian: Bapa, Firman dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu.
- di bumi, juga ada tiga kesaksian: Roh, air dan darah, dan ketiganya juga adalah satu.

Gereja Tuhan supaya diakui sebagai umat Tuhan yang layak disebut sebagai umat kepunyaan Allah dan masuk ke dalam kerajaan sorga harus memiliki tiga tanda, yaitu Roh, air dan darah. Tiga tanda inilah menunjukkan kepada Allah bahwa kita adalah umat-Nya yang telah ditebus.
Artinya:
- kita harus hidup dalam pimpinan/dalam kuasa Roh Kudus,
- kita harus hidup dalam kebenaran firman Tuhan
- kita harus tetap menjunjung tinggi korban Kristus.

Maka Paulus sebagai rasul Kritus, yang dikehendaki ialah mengenal kuasa kebangkitan Kristus dan persekutuan dalam penderitaan-Nya. Keyakinan rasul Paulus: ia akan menjadi serupa dengan Kristus dan akan beroleh kebangkitan dari antara orang mati (Filipi 3 : 10 - 11). Apa yang menjadi kerinduan Paulus ini juga harus menjadi kerinduan kita supaya kita juga menjadi serupa dengan Kristus dan layak beroleh kebangkitan.



“KEMATIAN & KEBANGKITAN KRISTUS”


Minggu - 08 Mei 2011


Sebagaimana telah kita lihat pada Minggu yang lalu sebelum keluar dari Mesir, terlebih dahulu bangsa Israel harus mengadakan Paskah sebagai langkah untuk menghukum Mesir dengan tulah kesepuluh, yaitu kematian anak sulung. Paskah bagi bangsa Israel sebagai tanda awal kelepasan dari perbudakan Mesir untuk selanjutnya dibawa ke tanah Kanaan, tanah yang telah dijanjikan Allah kepada mereka. Sebaliknya bagi bangsa Mesir lewat Paskah mereka dihukum dengan tulah yang begitu hebat, semua mengalami kematian anak sulung sehingga tidak ada alasan lagi untuk menahan bangsa Israel di Mesir. Oleh Paskah yang pertama itu bangsa Israel berjalan keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan sebagai tanah perjanjian.
Dan setelah mengadakan Paskah, pada hari yang kelima belas setelah Paskah bangsa Israel mengada kan “Hari Raya Roti Yang Tidak Beragi” bagi Tuhan. Imamat 23 : 6 - 8; Keluaran 12 : 17 firman Tuhan membuat suatu ketetapan untuk selama-lamanya: Paskah dan Hari Raya makan roti yang tidak beragi harus dirayakan turun temurun. Korban Paskah itu akan berguna kalau dilanjutkan dengan makan roti yang tidak beragi, tetapi sebaliknya kalau Paskah itu tidak dilanjutkan dengan makan roti yang tidak beragi maka korban Paskah itu tidak akan ada gunanya. Maka bangsa Israel tidak akan pernah bisa keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan.
Lamanya memakan roti yang tidak beragi: tujuh hari.

Angka “tujuh hari” = menunjuk perjalanan gereja “setiap hari” harus memelihara kesucian hidup.
Angka tujuh ini juga menunjuk perjalanan gereja Tuhan menuju kekudusan dan kesempurnaan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus.

Maka sebagai jemaat Tuhan setelah menerima korban Kristus sebagai korban Paskah, selanjutnya kita harus mengkonsumsi firman Tuhan, yaitu membuat firman Tuhan itu sebagai kebutuhan supaya rohani kita hirup. Inilah yang dimaksud dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 kita berpesta bukan dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yg tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. Setelah menerima korban Kristus, kita dihimbau supaya berpesta, tetapi pesta yang dimaksud adalah menerima firman Tuhan, berpesta untuk menikmati kasih Kristus yang rela mati di kayu salib. Kematian-Nya adalah untuk menebus dan memperdamaikan kita dengan Bapa di sorga. Maka segala ragi keburukan, ragi kejahatan harus dibuang dari hidup kita.

Filipi 3 : 10 - 11 kerinduan Paulus setelah mengenal Kristus:
- mengenal kuasa kebangkitan Kristus
- mengenal persekutuan dalam penderitaan-Nya
- supaya beroleh kebangkitan
Maka setelah rasul Paulus berhasil mengenal Kristus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, Paulus rela melepaskan semua kebanggaan nya, kepintarannya, kehebatannya, dan ia juga menganggap semua yang ada di dalam dunia ini sebagai sampah. Ia membuat pengenalan akan Kristus lebih utama dari semua yang ada di dunia.

1 Korintus 15 : 23 dalam kuasa kematian dan kebangkitan Kristus urutannya:
1. KRISTUS sebagai buah sulung, yang telah mati tetapi yang pertama bangkit dari antara orang mati untuk mengalahkan maut.
2. Setiap ORANG YANG PERCAYA, yaitu yang telah mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus menjadi milik Kristus pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali.

Inilah yang telah dikatakan Yesus sebelum Ia mati di kayu salib: “sebab Yesus hidup maka kita pun akan hidup” yaitu hidup oleh iman di dalam darah Kristus dan di dalam kuasa kebangkitan-Nya.
Yang disebut sebagai orang Kristen yang benar setelah menerima korban Kristus ada tanda yang akan dimiliki, yaitu:
- ada penderitaan Kristus yang akan kita alami tetapi bukan karena dosa
dan bukan pula karena kesalahan kita, melainkan karena melakukan
kebenaran firman Tuhan.

Menahan diri supaya tidak terlanjur berbuat dosa pasti ada penderitaan yang akan dialami, sebab biasanya bagi daging dosa itu enak tetapi setelah menerima firman Tuhan keinginan daging itu harus dimatikan, jadi benar-benar mengalami penderitaan.
- mengalami kuasa kebangkitan, yaitu diberi kuasa supaya mampu hidup
dalam kebenaran.

Sama seperti Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut demikian juga jika kita sudah mengalami kuasa kebangkitan Kristus, maka kita juga akan memiliki kuasa supaya mampu mengalahkan dosa dan segala pekerjaan iblis.
Sama seperti yang telah dikatakan oleh Yesus dalam Matius 11 : 29 - 30 datang kepada Yesus Kristus akan diberi “kuk atau beban” tetapi kuk yang diberi Tuhan ini enak, kita pasti bisa melakukannya, kita pasti bisa menanggungnya. Mengapa? sebab Yesus pemberi kuk itu akan memberi kelegaan, Ia yang memberi kuk tetapi Ia juga akan memberi kelegaan.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, tidak ada alasan bagi kita untuk menolak penderitaan, tidak ada alasan tidak mampu menanggung kuk yang diberi Tuhan. Kalau kita mau melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita pasti bisa menanggungnya dengan baik sebab Kristus Yesus tidak akan tinggal diam, Ia akan memberi kekuatan.
Saudara-saudara, nubuat tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus sudah dikatakan oleh Yesus sendiri, baik kepada murid-murid-Nya, kepada orang banyak maupun kepada orang-orang Farisi ataupun ahli-ahli Taurat. Yaitu ketika Yesus mengatakan: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali” (Yohanes 2 : 19).
Yesus sendiri telah memberitahukan proses tentang kematian dan kebangkitan-Nya, Ia mati tetapi pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali. Jadi ketika Yesus mengatakan demikian, sebenarnya Ia telah memberi tahukan pekerjaan yang akan dilakukan-Nya dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Yesus mati tetapi pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali adalah sebagai kegenapan firman Tuhan demi terbangunnya Bait Allah yang kudus, yaitu tubuh Kristus. Maka sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap mengingat bahwa kematian Kristus di kayu salib adalah untuk mengerjakan penebusan dan untuk mengadakan pendamaian kepada Allah. Supaya kita yang dahulu telah berdosa diberi tanda kelepasan, supaya kita yang dahulu berada di dalam maut diberi kehidupan di dalam Kristus.
Dunia memang tidak bisa mengerti kuasa kematian dan kebangkitan Kristus tersebut, sama seperti orang-orang Yahudi menantang Yesus dan meminta tanda, demikianlah setiap orang yang tidak hidup dalam kebenaran tidak akan mengerti akan pekerjaan Kristus ini. Mereka menganggap pemberitaan tentang kematian Yesus itu hanya sebagai cerita biasa saja, bahkan menganggap kebangkitan Yesus itu hanya sebagai dongeng saja. Kalau tetap tidak mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus, maka sudah jelas mereka tidak akan pernah terbentuk menjadi tubuh Kristus.
Bagi kita, kematian dan kebangkitan Kristus itu membawa berkat yang sangat besar, yaitu kita diberi kesempatan dibangun menjadi “Bait Allah yang Kudus” yaitu menjadi tubuh Kristus. Karena itu kita harus mau diperbaharui dari hari ke hari, diperbaharui di dalam hati dan pikiran, jauhkan sikap seperti orang-orang Yahudi yang tidak percaya akan kuasa kematian dan kebangkitan kristus. Yesaya 61 : 6 yang hidup dalam kebenaran akan disebut sebagai imam-imam Tuhan dan pelayan-pelayan Tuhan yang akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa. Haleluya.....!!!



“KEMATIAN & KEBANGKITAN KRISTUS”


Minggu - 22 Mei 2011


Saudara-saudara, yang dijamin masuk ke dalam kerajaan sorga adalah domba, yaitu yang tergembala dengan baik dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Tanda sebagai domba: mendengar suara penggem-balaan dan mengikuti gembala.
Sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus mengetahui bahwa hanya Yesus Kristus saja yang bisa melepas kan manusia dari maut, dan hanya Yesus saja yang bisa mengampuni manusia dari dosa. Hal ini sudah dikatakan firman Tuhan dalam Mazmur 49 : 8 - 9 “Tidak seorang pun yang dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya.”
Artinya: sebanyak apapun harta yang kita berikan bahkan seandainya seisi dunia ini bisa kita berikan kepada Tuhan, itu semua tidak membebaskan kita dari maut ataupun mengampuni segala dosa kita.
Kita bisa melihat apa yang telah terjadi setrelah Adam dan istrinya jatuh ke dalam dosa, setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa mereka menjadi telanjang sehingga mereka mencoba menutupi ketelanjangan itu dengan menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (Kejadian 3).

Menyemat daun pohon ara = usaha manusia untuk menutupi ketelanjangannya.

Tetapi usaha mereka itu tetap tidak berguna dan sia-sia saja sebab kenyataannya mereka takut mendengar bunyi langkah Tuhan Allah yang berjalan-jalan dalam taman itu dan mereka pun menyembunyikan diri. Walaupun mereka telah berhasil menyemat daun pohon ara dan membuat cawat tetapi di mata Allah mereka tetap saja telanjang.
Ini membuktikan bahwa segala yang dilakukan manusia untuk menutupi dosa atau pelanggaran nya dari hadapan Tuhan, tetap tidak berhasil. Apapun yang dilakukan manusia tidak bisa menutupi dosanya, bahkan apapun yang dimiliki tidak bisa dibuat sebagai tebusan nyawanya.

Kejadian 3 : 8 akibat dosa: mereka menjadi telanjang dan takut bertemu dengan Allah, dosa itu membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3 : 23). Maka untuk menutupi ketelanjangan itu, Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang. Ini adalah usaha Allah untuk menutupi dosa dan pelanggaran manusia, Allah mau supaya manusia itu kembali mempunyai hubungan dan komunikasi dengan Allah. Untuk itulah Allah sendiri yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 : 16).

Filipi 2 : 6 - 8
harga yang bibayar Yesus untuk menyelamatkan manusia yang berdosa:
- mengosongkan diri-Nya sendiri
- mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia
- merendahkan diri dan taat sampai mati

JALAN SALIB = ada kerelaan menanggung banyak penderitaan dan menyangkal diri supaya bisa mengikuti kehendak Allah. Yang dilakukan Tuhan Yesus untuk mengerjakan keselamatan itu sungguh besar dan luar biasa. Lukas 9 : 23 syarat mengikut Yesus: harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya setiap hari.
Jadi setiap orang yang mau mengikut Yesus dengan benar, ia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya sendiri setiap hari, setelah itu barulah boleh mengikut Yesus dari belakang.
Matius 26 : 38 - 39 bukti Yesus menyangkal diri-Nya:
- Ia mau menanggung penderitaan yang berat itu walaupun harus mati di kayu salib
- Ia mau menaklukkan kehendak-Nya sendiri untuk melakukan kehendak Bapa.


Dan setelah Yesus menaklukkan kehendak-Nya kepada Bapa, Ia sanggup menanggung semua penderitaan itu, walau Ia diejek, dihina, dipukul, ditinju dan disalibkan di atas kayu salib, Yesus taat sampai mati. Dengan rela Yesus mau menanggung semua penderitaan demi untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan pelanggarannya.
1 Korintus 15 : 3 firman Tuhan menjelaskan bahwa kematian Yesus di kayu salib itu sesuai dengan kitab suci. Kristus telah mati di kayu salib karena dosa-dosa kita, Ia telah dikuburkan dan telah dibangkit kan pada hari yang ketiga sesuai dengan kitab suci. Inilah pekerjaan yang dilakukan Kristus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Murid-murid: setelah Yesus mati, mereka semua tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Padahal sebelum Yesus mati, sebanyak empat kali Yesus telah memberitahukan tentang kematian-Nya bahwa Ia akan ditangkap dan akan mati, tetapi pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula. Inipun tidak dipercayai mereka.
Dari pengalaman Tuhan Yesus tersebut di atas dapat kita lihat: orang yang paling tenang adalah orang yang telah berhasil menaklukkan kehendaknya kepada kehendak Allah untuk melakukan seluruh kebenaran Allah. Sebaliknya kalau tidak berhasil menaklukkan kehendaknya kepada kehendak Allah, maka ia adalah orang yang paling rugi dan hidupnya pasti tidak akan tenang.
1 Korintus 15 : 21 - 22 maut datang karena satu orang manusia dan semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam. Tetapi oleh kematian Kristus di kayu salib: kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia, yaitu Yesus, dan kita juga akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Artinya: kalau percaya akan kematian dan kebangkitan Yesus akan beroleh kemurahan Allah.

Mengapa manusia yang berdosa itu bisa beroleh kebangkitan dari antara orang mati?
Karena yang dikerjakan Yesus pada waktu Ia mati adalah untuk mengalahkan maut. MAUT itu adalah musuh yang terakhir, maka kematian Yesus Kristus itu adalah untuk menantang maut dan mengalahkannya. Maut dikalahkan maka kita pun beroleh hidup di dalam Kristus, dosa-dosa kita diampuni dan pelanggaran-pelanggaran kita pun tidak diperhitung kan lagi.
Karena itu supaya kita bisa mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus, ada dua (2) hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:

1. jangan menjadi jemaat yang bodoh.
Galatia 3 : 1 jemaat di Galatia dikatakan “orang-orang Galatia yang bodoh” karena mereka telah terpesona/ terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi. Padahal berita tentang Yesus Kristus yang telah disalibkan itu telah dilukiskan/dijelaskan dengan terang di depan mereka tetapi mereka tidak percaya kepada pemberitaan tersebut. Demikian juga setiap orang yang tidak percaya kepada pemberitaan tentang kematian Yesus Kristus atau yang tidak menghargai korban Kristus, akan disebut sebagai jemaat yang bodoh. Pada akhirnya orang Kristen yang seperti ini bisa saja dimulai dengan Roh tetapi pada akhirnya akan diakhiri dengan daging.

2. jangan lamban dalam hal mendengar firman
Ibrani 5 : 11 - 14 firman Tuhan memberikan peringatan yang begitu tegas supaya jangan sampai murtad atau meninggalkan kebenaran: jangan lamban dalam hal mendengar. Sebab jika lamban dalah hal mendengar kan firman Tuhan maka rohaninya akan sulit bertumbuh dan akan tetap sebagai anak kecil. Walaupun sudah lama menjadi orang Kristen bahkan sekalipun sudah melayani di gereja, tetapi kalau lamban dalam mendengarkan firman Tuhan, ia akan tetap bayi rohani atau anak kecil. Makanannyapun masih tetap susu bukan makanan keras, dan yang lebih parah lagi orang yang seperti ini tidak akan bisa memahami ajaran tentang kebenaran dan tidak terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Karena itu firman Tuhan dalam Ibrani 6 : 12 menasihat kan supaya kita jangan menjadi lamban, tetapi kita harus menjadi penurut-penurut Allah oleh iman maka kita akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Hidup itu indah kalau dijalani bersama dengan Yesus Kristus, menuruti perintah-Nya dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Pasti kita akan dibela dan dipeliara sampai kepada kedatangan-Nya yang kedua kali. Walau dunia ini mengalami masa-masa yang sangat sukar tetapi anak-anak Tuhan, yagn sudah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus Kristus akan mendapat jaminan pemeliahraan sampai Ia datang kembali. Karena itu jadilah sebagai anak-anak terang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan yang berbyahkan keadilan, kebenara dan kesetiaan.


“PELAJARAN TENTANG POHON ARA”


Minggu - 29 Mei 2011


Saudara-saudara, menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali akan datang masa-masa yang sukar, akan ada siksaan yang berat seperti yang belum pernah terjadi dan mesias-mesias palsu akan muncul. Menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali peperangan akan semakin besar, kelaparan dan gempa bumi juga akan semakin dahsat. Apa yang menimpa dunia ini memang sudah dinubuatkan oleh firman Tuhan sejak zaman nabi Daniel bahwa sampai akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan seperti yang telah ditetapkan sendiri oleh Tuhan Allah. Antikristus akan membuat perjanjian menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Dan pada pertengahan tujuh masa itu antikristus akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan (Daniel 9 : 26 - 27).

Matius 24 : 20 karena keadaan dunia yang sudah semakin sukar dan mengerikan ini, sebagai jemaat Tuhan ada hal yang harus kita lakukan, yaitu: kita harus tetap berdoa:
- supaya jangan jatuh pada musim dingin
- supaya jangan jatuh pada hari sabat


Kita perlu berdoa demikian supaya jangan sampai jatuh pada saat-saat yang tidak diinginkan oleh Tuhan. Sebab jika jatuh pada musim dingin dan pada hari sabat maka sudah terlalu sulit untuk memulih kannya kembali, tidak ada waktu untuk diperbaiki lagi dari semua kesalahannya. Setiap orang yang tidak hidup dalam kebenaran, ia akan mengalami kematian selama-lamanya di dalam api yang kekal.
Saudara-saudara, untuk mengetahui tanda-tanda tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, ada satu pelajaran penting yang perlu kita perhatikan dengan baik-baik, yaitu pelajaran tentang pohon ara. Matius 24 : 32 - 34; Lukas 21 : 29 - 33 Tuhan Yesus memberikan satu pelajaran dari perumpamaan tentang “pohon ara” atau “pohon apa saja” Tuhan Yesus berkata: “Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.”
POHON ARA = menunjuk bangsa Israeln (Hosea 9 : 10), sedangkan POHON YANG LAIN itu menunjuk bangsa kafir, yaitu bangsa yang dahulu tidak termasuk umat Allah tetapi yang beroleh kemurahan untuk disebut sebagai umat kepunyaan Allah sendiri. Apabila pohon-pohon itu sudah mulai melembut dan mulai bertunas, berarti kedatangan Tuhan Yesus Kristus tidak lama lagi.
Mulai melembut = artinya bangsa Israel mulai menyadari keadaannya, hati mereka mulai terbuka untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Mulai bertunas
= artinya sejak bangsa Israel merdeka tahun 1948 terbentuk menjadi satu negara yang diakui dunia. Mulai bertunas ini juga berarti ada satu tanda keubahan karena terjadinya kegerakan rohani yang besar. Sejak bangsa Israel terbentuk menjadi satu negara yang merdeka, sejak saat itu mereka sudah mulai menyadari keadaan mereka yang sebenarnya. Setelah mereka terserak-serak keberbagai negara, dalam diri mereka ada kerinduan yang besar untuk berkumpul.
Jadi kalau kita lihat dalam Matius 24 : 32 - 34 dan Lukas 21 : 29 - 33 ini baik bangsa Israel maupun bangsa-bangsa kafir sama-sama akan mengalami kebangunan rohani yang besar menjelang kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Pada saat dunia ini mengalami ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, Tuhan Yesus berkata: “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” artinya kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat, sudah diambang pintu kita harus bangun dan memandang Yesus.
Kebangunan rohani itu akan terjadi di tengah-tengah dunia yang semakin sukar/sulit, dan kebanyakan orang sudah semakin dingin kasihnya. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus memperhatikan firman Tuhan dengan baik-baik dan hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar supaya apabila masa-masa sukar itu telah datang, keadaan rohani kita tidak dingin. Pelajaran tentang pohon ara ini harus kita mengerti dengan benar. Mengapa? sebab yang diijinkan Tuhan untuk menyaksikan penggenapan-penggenapan firman Tuhan setelah Israel terbentuk menjadi satu negara hanya satu angkatan saja, tidak lebih. Yesus berkata: “Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.”
Yang dimaksud dengan “angkatan ini” adalah angkatan yang telah menyaksikan kemerdekaan Israel menjadi satu negara, itulah angkatan akhir zaman, yaitu angkatan kita sekarang ini. Maka kalau mendengar berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, jangan tutup telinga dan jangan tidak mau tahu, apalagi jangan sampai menganggap kedatangan Tuhan Yesus itu hanya cerita isapan jempol saja.
Yang harus kita lakukan sekarang:
- perhatikan firman Tuhan dengan baik
- hiduplah dalam ibadah dan penggembalaan yang benar
- pergunakan waktu yang ada untuk hidup dalam kebenaran firman Tuhan

Efesus 3 : 16 - 17 sebagai jemaat Tuhan, supaya kita bisa menjadi jemaat yang kuat dan teguh ada hal yang penting kita perhatikan yaitu: Kristus harus diam di dalam hati kita. Caranya: kita harus berakar serta berdasar di dalam kasih. Kita tidak boleh mundur dan meninggalkan kasih karunia Allah yang besar.
Kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat dekat bahkan tidak akan ditangguhkan lagi, karena itu jangan sampai melepaskan kepercayaanmu kepada Yesus. Seharus nya kita sudah berakar serta berdasar di dalam Kristus supaya kita dapat memahami betapa lebarnya dan panjanganya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus yang rela mati di kayu salib untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Kita harus dapat mengenal kasih Allah itu sekalipun melampaui segala pengetahuan dan kita harus dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah maka Ia akan menganggap kita layak dihadapan-Nya.
Ibrani 10 : 36 - 39 firman Tuhan menegaskan waktu kedatangan Tuhan Yesus itu tinggal sedikit lagi saja, karena itu jangan sampai ada orang yang mengundur kan diri lagi baik dari ibadah maupun dari pelayanan. Sebab kalau mengundurkan diri: Allah tidak akan berkenan kepadanya dan ia akan binasa selama-lamanya di dalam api neraka.

Sebagai orang percaya yang benar diakhir zaman ini yang paling kita butuhkan ketekunan supaya sesudah kita melakukan kehendak Allah, kita memperoleh segala yang telah dijanjikan Allah. Ketekunan kita:
- tekun dalam mendengarkan firman
- tekun dalam beribadah dan melayani
- tekun dalam melakukan firman Tuhan
- tekun menantikan kedatangan Tuhan Yesus sampai Ia datang kembali

HIZKIA adalah contoh orang yang berhasil mendapat kasih dari Allah, penyakitnya disembuhkan dan umur nya diperpanjang selama lima belas tahun lagi. Mengapa? karena Hizkia itu adalah orang yang menghargai kasih Allah, ia mau merendahkan diri dan berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Karena itu Allah mendengar doanya dan melihat air matanya dan memperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi bahkan Allah juga memberi keamanan kepadanya (Yesaya 38 : 1 - 8 ).
1 Korintus 15 : 10
orang yang hidup dalam kasih karunia Allah:
1. tahu menghargai kasih karunia Allah
2. tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah
3. bekerja lebih keras melayani Tuhan
Sebaliknya orang-orang yang tidak menghargai kasih karunia Allah: ia akan kekurangan hikmat, kekurangan pengetahuan dan akan menjadi miskin secara rohani. Orang yang demikian tidak akan mungkin bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan.