Rabu, 23 Oktober 2013

Bible Study

YOSUA PASAL - 19 

Kamis, Oktober 2013

 Yohanes 9 : 5 kita harus mau dijadikan sebagai terang dunia supaya dosa tidak lagi menguasai hidup kita. Caranya : dengarkan dan terima firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan lakukan maka Tuhan sendiri akan menerangi hati kita, Tuhan sendiri yang membuat kita menjadi terang bagi banyak orang dan banyak bangsa. Amos 8 : 11 - 14 firman Tuhan menjelaskan kepada kita karena tidak mau memperhatikan firman Tuhan dan tidak mau mempergunakan waktu suatu saat akan merasa lapar dan haus. Tuhan sendiri yang mendatangkan masa-masa kelaparan dan kehausan itu tetapi bukan lapar akan makanan dan haus akan minuman, tetapi akan mendengarkan firman Tuhan. Setelah datang masa-masa kelaparan itu, walaupun mereka mencoba mengembara dari laut ke laut dan menjelajah ke utara dan ke timur untuk mencari firman Tuhan, tetapi mereka tidak akan mendapatkannya. 

Bahkan sekalipun mereka masih muda dan mempunyai kekuatan, tetapi mereka tidak akan mendapatkannya, justru mereka akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi. Jadi sikap dengar-dengaran itu sangat penting menyangkut bertumbuh atau tidaknya rohani kita, kalau bertumbuh maka akan menjadi terang dunia tetapi kalau tidak bertumbuh akan masuk ke dalam ke gelapan karena dosa. Dalam 1 Raja-raja 19 : 9 - 10 ketika Elia masuk ke dalam sebuah gunung dan bermalam di situ maka Tuhan datang dan bertanya apa yang sedang dilakukannya pada saat itu. Elia pun mengaku bhw ia telah bekerja dengan segiat-giatnya seorang diri. 

Perkataan ini merupakan kebohongan sebab pada saat itu sebenarnya Elia sedang ketakutan dan sedang bersembunyi di dalam gua tersebut. Sebenarnya ketika Tuhan bertanya: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” yang Tuhan tanya pada saat itu apa yg sedang dikerjakannya sekarang bukan yang lalu-lalu. Tetapi yang dijawab Elia justru yang lalu-lalu bukan apa yang sedang dikerjakannya saat itu. Sebenarnya kalau ia jujur, Elia harus berkata kepada Tuhan: “Aku sedang ketakutan” sebab itulah yang sedang dialaminya pada saat Tuhan berfirman. Sebenarnya Tuhan tahu kalau pada masa-masa yang lalu Elia itu seorang yang sangat giat untuk Tuhan, seorang pemberani dan tidak takut kepada siapapun. Tetapi keadaannya ketika Tuhan datang dan bertanya kepadanya, Elia sedang dalam ketakutan maka ia bersembunyi. 

Kalau Saudara-saudara rindu menjadi terang dunia, tetaplah dengar-dengaran kepada firman Tuhan dan jangan takut kalaupun sedang dikejar-kejar oleh musuh. Sebab justru dalam hal yang demikianlah kuasa Tuhan menjadi nyata dan Ia akan memberi pertolongan dengan segera. Sikap yang harus kita lakukan: ketika mendengarkan firman Tuhan jangan sembunyikan dosamu atau pelanggaramu, tetapi nampakkan dirimu dan terima perkataan Tuhan itu dengan hati yang lemah lembut. Kita harus sama seperti rasul Paulus, yang dikehendaki ialah mengenal Kristus dalam kuasa kebangkitan-Nya, menge- nal persekutuan dalam penderitaan-Nya supaya menjadi serupa dengan Kristus. Jadi kalau sudah demikian maka kita akan beroleh kebangkitan dan beroleh hidup yang kekal.

Buletin Minggu

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 

 Minggu, Oktober 2013


 Saudara-saudara, dosa telah membuat hubungan manusia dengan Allah terputus bahkan oleh karena dosa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Dosa itu merupakan pemisah sehingga oleh karena dosa tidak ada seorang pun yang bisa berkenan kepada Allah. Namun demikian Tuhan Allah mau kembali memperbaiki supaya manusia bisa berhubungan dengan Allah. Caranya : Allah sendiri yang turun ke dalam dunia dan menjadi sama dengan manusia dan mati di atas kayu salib sebagai korban pendamaian. Supaya setiap orang yang percaya kepada nama Yesus dan yang mau melakukan segala perintah-Nya beroleh jalan keluar dan menerima pengampunan dari dosa mereka. Yohanes 1 : 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Jadi lewat ayat ini ditegaskan Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia dan mau diam di antara kita supaya kita bisa melihat kemuliaan-Nya. 

Firman itu adalah Allah sendiri, jadi setiap orang yang percaya kepada Yesus berarti ia sudah percaya kepada Allah. Firman yang telah menjadi manusia itu adalah menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus, yang rela turun menjadi manusia. Sebab dengan kerelaan Allah menjadi manusia maka Ia mau diam di antara kita, diam di dalam rumah tangga kita, Tuhan merindukan supaya hubungan manusia yang pernah terputus itu dipulihkan kembali. Dan Tuhan mau supaya kita bisa kembali melihat kemuliaan Allah.Karena itu kalau dulu akibat dosa manusia takut bertemu dengan Allah, Adam dan istrinya bersembunyi dan tidak mau menunjukkan dirinya kepada Allah. Tetapi Tuhan tahu bagaimana cara membuat supaya Adam dan istrinya keluar dari persembunyiannya, Tuhan punya cara supaya Adam dan istrinya jangan terus saja takut kepada Allah. Cara Tuhan itu ialah : Ia datang dengan berfirman, Tuhan sendiri yang memanggil supaya manusia itu mau keluar dari persembunyiannya. 

Kejadian 3 : 9Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Kalau Tuhan Allah berkata demikian sebenarnya bukan karena Allah tidak tahu di mana mereka, bukan berarti Allah tidak melihat mereka. Tetapi itulah cara Tuhan, Ia memanggil dan berfirman supaya manusia mau keluar dari persembunyiannya dan ketakutannya pun hilang. Saudara-saudara, kalau firman Allah telah menjadi manusia dalam pribadi Tuhan Yesus, hal ini sesuai dengan terang Tabernakel. Sebab Yesus itu adalah kegenapan dari segala firman yang telah dinubuat kan dalam Alkitab. Keluaran 25 : 8 - 9 ketika itu Allah berfirman kepada Musa dan Harun supaya membuat tempat kudus supaya Tuhan mau diam di tengah-tengah mereka. Mereka harus membuat tempat kudus itu menurut segala apa yang telah ditunjukkan Tuhan kepada Musa sebagai contoh kemah suci dengan segala perabotannya. 

Tabernakel itu dibangun sesuai dengan ketentuan Tuhan baik ukurannya maupun segala perabotannya.Jadi tujuan mengapa Musa dan Harun diperintahkan supaya membuat tempat kudus (=Tabernakel) adalah supaya Tuhan mau diam di tengah-tengah manusia. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam Keluaran 29 : 42 - 43 kalau Tabernakel itu telah selesai dibangun maka di sanalah Tuhan akan bertemu dengan orang Israel untuk berfirman kepada mereka. Tuhan Allah akan menguduskan tempat itu dengan kemuliaan-Nya. Inilah yang dimaksud dalam Yohanes 1 : 14 kalau firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita maka kita akan dapat melihat kemuliaan Kristus sebagai Anak Tunggal Bapa. Dalam Hosea 8 : 11 - 14 satu teguran yang sangat tegas dari Tuhan kepada Efraim, Yehuda maupun orang Israel. 

Karena mereka menganggap pengajaran dari Tuhan itu sebagai sesuatu yang asing. Mereka menganggap firman Tuhan itu sebagai sesuatu yang asing sehingga mereka tidak membuka telinga untuk mendengarkan firman Tuhan. Sekaliupun Efraim telah memperbanyak mezbah, justru mezbah-mezbah itulah yang membuat mereka berdosa terhadap Allah. Bahkan sekalipun sebenarnya mereka mencintai korban sembelihan, mempersembahkannya dengan memakannya, tetapi Allah tidak berkenan kepada mereka. Penyebabnya: karena mereka tidak mau dengar-dengaran kepada firman Tuhan. Setiap orang yang tidak mau dengar-dengaran kepada firman Tuhan berarti mereka sedang mengundang murka Tuhan turun ke atas mereka. Dan kalau tidak membuka hati kepada firman Tuhan berarti ia sedang membuat dirinya jauh dari Tuhan, tidak mempunyai persekutuan dengan Tuhan. Sebagai akibat kalau tidak dengar-dengaran kepada firman Tuhan : Tuhan Allah akan tetap mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka dan harus kembali ke Mesir. Artinya setiap orang yang menganggap asing akan pengajaran firman Tuhan, maka sesungguhnya dosa-dosa mereka tetap diingat Tuhan, dan mereka akan kembali kepada hidup yang lama : tetap berada dalam perbudakan dosa dan selalu dikuasai oleh keinginan diri sendiri. Sekalipun mereka berdoa dan memohon ampun tetapi kalau tetap menganggap asing akan pengajaran Tuhan, maka dosa-dosa mereka akan tetap diingat oleh Tuhan.

Tabernakel yang dibangun Musa dan Harun di padang gurun itu memang tidak menarik sebab tidak cantik dipandang mata. Sebab kalau dilihat dengan mata jasmani Tabernakel atau tempat kudus itu hanya seperti kotak biasa saja jadi tidak cantik dipadang mata. Tetapi kalau sudah masuk ke dalam dan melihat alat-alat Tabernakel terlebih kalau Allah sudah hadir dan berfirman, maka sesungguhnya tidak ada tempat seindah bait kudus Tuhan. Demikian juga firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah ini sebenarnya tidak menarik hati sebab sifatnya mengoreksi dan menegor dosa. Dalam firman pengajaran ini tidak bisa dosa sekecil apapun disembunyikan, semua pasti dibongkar sehingga tidak menyenangkan di hati. Tetapi kalau kita mau membuka hati dan mengijinkan firman pengajaran ini bekerja maka sesungguhnya hidup kita akan diubahkan menjadi manusia baru, walau dosa ditegor tetapi bisa bersyukur dan mengakui bahwa hidup di dalam firman pengajaran ini memang sungguh indah. Firman pengajaran ini kalau sudah dinikmati akan membangun hidup kita, nikah atau keluarga kita menjadi indah dan berkenan kepada Tuhan. 

Sebagaimana Allah hadir dan berfirman kepada bangsa Israel demikian juga Ia akan hadir dan berfirman untuk menyelamatkan hidup kita dan keluarga kita. Setiap orang yang membuka hati untuk menerima firman pengajaran, dialah yang dapat menikmati firman itu dan Tuhan akan diam di dalam hidupnya. Dan kalau Tuhan sudah diam di dalam hidup kita berarti firman itu telah menjadi daging dan menyatu dengan hidup kita. Kolose 1 : 27 kalau Tuhan Yesus Kristus sudah ada di tengah-tengah kita maka Krstus akan menjadi pengharapan akan kemuliaan. Artinya kalau Kristus sudah diam di dalam hidup kita maka kita akan melihat kemuliaan Allah. Yohanes 12 : 28; 14 : 13; 17 : 1, 4, 24 ayat-ayat firman Tuhan yang menyatakan tentang kemuliaan Tuhan Yesus, Yesus diperuliakan Bapa karena Ia telah melakukan segala kehendak Bapa. Demikian juga setiap orang yang melakukan segala kehendak Tuhan, maka Tuhan akan mempermuliakan hidupnya dan akan menyatakan segala kehendak-Nya. Kesiapan gereja Tuhan diakhir zaman ini harus sampai kepada puncaknya : menjadi sempurna sama seperti Yesus Kristus.

Selasa, 08 Oktober 2013

Bible Study 2013

YOSUA PASAL 15 - 19


Kamis, Oktober 2013

Puji Tuhan! Saudara-saudara, kita telah melihat bersama-sama bagaimana Otniel dan Akhsa yang berhasil mendapatkan mata air yang di hilir dan mata air yang di hulu, sebab Akhsa sebagai istri sangat mengerti apa yang sangat dibutuhkan dalam keluarganya. Mereka tidak puas kalau hanya mendapatkan tanah yang gersang, tetapi mereka juga meminta kepada Kaleb supaya memberi kan tanah yang ada airnya. Kaleb sebagai orang yang istimewa di mata Tuhan mendapat Hebron, sebagai upah bagi orang yang tetap setia mengikuti dan melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Kaleb berhasil menjadi seorang pelayan Tuhan sudah dimulai sejak dalam pimpinan Musa yang keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan sampai dalam pimpinan Yosua yang diangkat Tuhan untuk meng- gantikan Musa memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. 

Kemudian dalam Yosua 15 : 20 - 63 selanjutnya suku Yehuda juga mendapatkan milik pusaka menurut kaum-kaum mereka lengkap dengan batas-batasnya. - Yosua psl 16 sampai 17 = setelah keluar undian bagi Yusuf, suku Efraim dan suku Manasye menerima milik pusaka. - Yosua psl 18 = suku Benyamin menurut kaum-kaum mereka mendapatkan milik pusakanya. - Yosua psl 19 = suku Simeon, suku Zebulon, suku Isakhar, suku Asyer, suku Naftali, suku Dan & Yosua mendapatkan bagian sebagai milik pusaka mereka. Khusus Yosua 19 : 49 - 50 Yosua sebagai pemimpin bangsa Israel yang berhasil membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan jg mendapatkan milik pusaka tentunya setelah seluruh orang Israel selesai membagi-bagi negeri itu menjadi milik pusaka mereka. Walaupun Yosua yang paling akhir mendapatkan milik pusaka, tetapi Yosua juga mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel dan mendapatkan pegunungan. Yosua mendapatkan milik pusaka karena ia sendiri yang meminta kepada Tuhan. 

Sesuai dengan titah Tuhan, orang Israel memberikan kepada Yosua kota yang di mintanya, yakni Timnat-Serah di pegunungan Efraim. Yosua pun membangunnya dan menetap di sana dengan aman dan damai sebab Tuhan Allah menyertainya. Memang kalau kita sudah berkenan kepada Tuhan, apa saja yang kita minta pasti akan diberikan Tuhan sebagai upah kita. Yohanes 15 : 7 - 8 Yesus sendiri yang memberi jaminan kepada kita, jika kita tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya tinggal di dalam kita, maka Tuhan sendiri memberi perintah supaya kita meminta kepada-Nya. Dan kalau kita meminta kepada Tuhan, apa saja yang’ kita minta itu pasti akan diberikan Tuhan. Sebab kalau kita meminta dan Tuhan memberikannya maka dalam hal inilah Bapa dipermuliakan, Tuhan sangat senang melihat kehidupan orang-orang yang mau mengikuti gerak firman Tuhan dan yang melakukannya dengan taat dan setia. Sama seperti Yosua ketika meminta diberikan demikian juga kita akan menerima apa saja yang kita minta.

Buletin Minggu

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 

Minggu, Oktober 2013


Saudara-saudara, tema: “HENDAKLAH KAMU JUGA SIAP SEDIA” ditujukan pertama-tama kepada murid-murid, atau orang-orang yang sudah bertumbuh rohaninya. Matius pasal 24 sampai 25 ini merupakan pengajaran khusus yang disampaikan Yesus kepada murid-murid, bukan kepada orang banyak. Sebab kalau yang bukan murid, sudah pasti mereka tidak akan mengerti berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Jangan kan mendengar berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, percaya kepada Yesus saja masih sebatas percaya di mulut saja. Karena itu kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan firman-Nya untuk selalu mengingatkan kita akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga. Kalau pada tahun yang lalu tema tahunan kita “Karena itu haruslah kamu sempurna” tetapi pada tahun ini tema firman Tuhan bagi kita “Hendaklah kamu juga siap sedia”. 

Rangkaian tema firman Tuhan yang setiap tahunnya berganti sebagai wujud perkembangan firman Tuhan. Bahkan lewat tema-tema firman Tuhan tersebut, kita semua diingatkan untuk selalu tekun beribadah dan melayani Tuhan. Kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat karena itu haruslah kita mempersiapkan diri dengan cara hidup dalam terang firman Tuhan, dengan taat melakukan segala perintah Tuhan, menjaga kekudusan dan selalu menyerahkan diri kepada pimpinan Tuhan. Bagi kita yang disebut ibadah itu bukan hanya sekedar kegiatan saja, bukan hanya untuk menunjukkan bahwa kita orang Kristen. Tetapi defenisi ibadah yang sesungguhnya adalah untuk memberi hormat, pujian, pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan. Karena itu kalau Saudara datang beribadah ke gereja jangan hanya untuk mengisi waktu luang saja, jangan hanya sebagai rutinitas saja, tetapi harus didasari dengan kasih akan Tuhan. 

Dengan demikian maka kita pasti bisa beribadah dengan benar, memberi hormat, pujian, pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab sejak dalam kitab Perjanjian Lama, Tuhan Allah telah memberi firman-Nya untuk mengatur dan mengajari bangsa Israel cara beribadah yang benar, bagaimana cara membawa persembahan dan mengaturnya supaya berkenan kepada Tuhan. Setiap kali bangsa Israel datang menghadap kepada Allah, mereka harus membawa korban persembahan kepada Allah sesuai dengan kebutuhannya. Jadi kalau firman Tuhan mengatur cara beribadah dan berkorban yang benar tentu ada tujuannya, yaitu supaya kita bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah. Bisa beribadah dengan benar, bisa menyembah dengan benar, bisa mempersembah kan korban dengan benar. Bahkan dengan beribadah yang benar, hidup kita ini akan dibaharui dari hari ke hari supaya kita bisa menjadi jemaat yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Kita beribadah dan membahwa korban persembahan kepada Tuhan adalah untuk keselamatan kita sendiri dan untuk keselamatan keluarga kita. Efesus 1 : 4 firman Tuhan menjelaskan orang-orang yang telah terpilih itu adalah orang-orang yang telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan, kita dipilih untuk dijadikan sebagai jemaat yang kudus dan tidak bercacat di hadapan Tuhan. 

Dan Tuhan Allah memilih kita karena Kristus Yesus benar-benar ada dalam hidup kita. Itu sebabnya dikatakan di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan untuk dijadikan sebagai umat yang berkenan kepada-Nya. Dan kalau Tuhan Allah telah memilih kita, maka Tuhan sendiri yang menjamin keselamatan kita, kesehatan kita, keselamatan keluarga kita, bahkan Tuhan juga yang menjamin memulihkan eknomi kita. Sekalipun pada zaman akhir ini akan datang masa-masa yang sukar tetapi Tuhan punya cara untuk memberkati kita. Bahkan sekalipun dunia ini sedang berada dalam kekuasaan kegelapan, tetapi orang-orang yang telah dipilih Tuhan itu akan tetap terpelihara dengan baik sebab Kristus Yesus sebagai Kepala akan memenuhi seluruh hidup kita, Kristus sebagai Kepala akan membuat segala sesuatu beres. Karena itu Matius 24 : 37 - 39 Tuhan Yesus mengangkat kembali kehidupan Nuh dan orang-orang yang hidup pada zaman Nuh. Pada zaman Nuh ini manusia telah dibutakan oleh ilah zaman dengan kegiatan makan dan minum, kawin dan mengawinkan. Jadi aktifitas mereka hanya sibuk untuk melakukan kesenangan diri sendiri. 

Maka sekalipun mereka melihat Nuh yang sedang membangun bahtera, sekalipun Nuh bersaksi memberitakan kebenaran bahwa dunia akan dibinasakan, tetapi mereka tidak mau tau dan tidak mau menanggapinya dengan benar. Sehingga benar apa yang dikatakan firman Tuhan sekalipun mereka punya mata tetapi tidak bisa memperhatikan, punya telinga tetapi tidak dipakai untuk mendengar. Apa yang disebut dengan ilah zaman ini benar-benar telah membutakan mata dan pikiran mereka. Dan ketika mereka sedang sibuk dengan urusan diri sendiri, saat itulah air bah datang untuk membinasa kan manusia dan binatang. Hanya Nuh bersama istrinya, tiga orang anaknya dan tiga orang menantunya yang selamat dari air bah. Mengapa mereka selamat dari air bah? karena mereka mau melakukan tepat seperti yang dikatakan oleh Tuhan. Berkat kalau kita mau meneladani Nuh : - kita akan dibuat untuk selalu siap sedia kapan pun Tuhan Yesus datang. Dikatakan “selalu siap sedia” karena setiap orang yang mau mendengar dan melakukan firman Tuhan akan hidup sebagai anak-anak terang yang tidak terpengaruh dengan kegelapan dunia karena dosa, tetap percaya kepada Tuhan walaupun sedang dalam keadaan yang sulit. 1 Tesalonika 5 : 4 - 6 rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika berbicara tentang akhir zaman karena jemaat di Tesalonika adalah jemaat yang benar-benar sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. 

Firman Tuhan sendiri yang menyebut jemaat di Tesalonika sebagai jemaat yang tidak hidup dalam kegelapan, mereka adalah anak-anak terang atau anak-anak siang. Yang disebut anak-anak siang atau anak-anak terang : tetap beraktifitas, tetap berjaga-jaga dan sadar. Orang yang seperti inilah yang tahu mempersiapkan diri, kapanpun Tuhan Yesus datang mereka telah siap sedia. Walaupun kedatangan Tuhan itu seperti pencuri pada malam, tetapi karena tetap punya aktifitas baik dalam beribadah maupun melayani Tuhan, inilah yang membuat maka mereka tetap berjaga-jaga dan sadar. Demikian juga dalam Roma 13 : 11 - 12 menjelaskan kita harus mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kita untuk bangun dari tidur, tinggalkan perbuatan-perbuatan yang lama dan beraktifitaslah supaya kita bisa berjaga-jaga dan sadar. Kita harus menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang supaya kita tetap siap sedia kapanpun Tuhan Yesus datang kembali. Sedangkan yang disebut “orang-orang kegelapan” adalah orang-orang yang tidur rohaninya, tidak punya aktifitas rohani, dan hidupnya masih berada dalam perbudakan dosa. Orang-orang kegelapan ini tidak akan memperdulikan rohaninya, tidak punya aktifitas rohani misalnya tidak peduli dengan ibadah apalagi untuk melayani Tuhan. Seluruh hidupnya hanya untuk melakukan kesenangan diri sendiri. Tetapi bagi kita jemaat Tuhan, marilah kita hidup seperti anak-anak siang atau anak-anak terang yang tetap punya aktifitas rohani. Baik dalam beribadah maupun melayani Tuhan, kita harus lebih giat melakukannya menjelang kedatangan Tuhan Yesus.

Rabu, 02 Oktober 2013

Buletin Bible Study 2013

YOSUA PASAL 15 


Kamis, September 2013

 Pada minggu yang lalu kita sudah melihat bahwa AKHSA itu adalah gambaran istri yg takut akan Tuhan dan yang sangat mengerti apa yang dibutuhkan dalam rumah tangganya. Itu sebabnya Akhsa pergi kepada Kaleb dan meminta supaya kepadanya diberikan mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir. Akhsa sangat mengerti air itu sangat bermanfaat bagi nya sehingga ia memberanikan diri meminta kepada bapanya, Kaleb. 

Akhsa ini juga menggambarkan gereja Tuhan di akhir zaman, kita sebagai jemaat Tuhan harus mengerti apa yang paling kita butuhkan dalam hidup kita, bukan hanya perkara-perkara yang jasmani saja, tetapi kita juga harus memperhatikan kepentingan rohani kita. Kita harus mengetahui apa yang paling kita butuhkan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik dan pengenalan yang benar akan Yesus Kristus. Dengan demikian maka rohani kita akan menjadi segar dan dapat bertumbuh dengan baik. Air yang di hulu dan air yang di hilir ini berbicara kebutu- han akan air firman dan Roh Kudus. Bagi kita yang bisa menyegarkan rohani adalah firman Tuhan dan juga Roh Kudus, yang menyegarkan dan juga yang bisa memuaskan sehingga kita tidak hanya berfokus kepada perkara-perkara yang jasmani saja. Hal ini pernah dialami oleh Abraham Kejadian 15 : 1 - 6 saat-saat Abraham dalam keadaan gelisah dan takut sebab pada saat itu ia belum mempunyai keturunan.

Umurnya sudah tua dan Sara, istrinya juga sudah tua jadi Abraham benar-benar sedang gelisah dengan keadaannya. Tetapi Tuhan Allah datang dalam suatu penglihatan dan berkata: “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Tuhan Allah datang kepada Abram supaya jangan terus menerus pikiran nya dikurung oleh kegelisahan dan ketakutannya, tetapi supaya percaya kepada Allah yg sang- gup menjawab doanya. Untuk membuka pikiran Abraham yang dikurung, Allah membawa Abraham keluar dan berfirman supaya melihat ke langit dan menghitung bintang-bintang. Dan setelah Abraham melihat ke langit dan melihat bintang-bintang yang tak terhitung karena banyaknya, maka percaya lah Abraham kepada Allah, lalu Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. 

Jadi Tuhan sendiri yang meneguhkan dan menyegarkan hati Abraham supaya tetap percaya ke- pada janji-janji Tuhan, bahwa Tuhan itu pasti menepati segala janji-janjinya. Karena Abraham percaya maka sekalipun Abraham sudah tua dan rahim Sara telah tertutup, Tuhan tidak bisa mengingkari janji-Nya kepada Abraham dan Sara berhasil mendapatkan anak sebagai hasil kepercayaannya kepada Tuhan. Ketika Allah berfirman: “Akulah perisaimu” sebenarnya Tuhan itu sedang mengajak supaya hati Abraham segar, demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan harus tetap percaya kepada Tuhan walaupun sepertinya sulit dimengerti. Kalau kita mau memperha- tikan firman Tuhan maka Tuhan akan memberi kesegaran supaya kita tetap percaya.