Senin, 22 April 2013

Bulletin Biblle Study

KITAB FILIPI 



Kamis, April 2013



Kitab Filipi hanya terdiri dari empat (4) pasal saja namun demikian mengandung arti yg sangat besar dan banyak rahasia firman Tuhan yang bisa kita gali di dalamnya. Dan kitab Filipi ini juga merupakan kitab yang menekankan supaya jemaat-jemaat itu tetap hidup da- lam sukacita yang besar. 

Sekalipun jemaat di Filipi ini bertumbuh di tengah-tengah penga- niayaan yang begitu hebat namun rohani mereka bisa bertumbuh dengan baik dan penge- nalan mereka kepada Kristus bisa berkembang. Karena itu dalam keempat pasal yang ada dalam kitab Filipi ini terdapat empat jenis sukacita : 
- Psl 1 = sukacita dalam penderitaan
- Psl 2 = sukacita karena mau melayani Tuhan 
- Psl 3 = sukaita karena percaya kepada Tuhan dan firman-Nya 
- Psl 4 = sukacita karena berkat-berkat yang dianugerahkan Tuhan 

Karena kalau Tuhan memanggil kita semua tentu ada maksud dan tujuan Tuhan yang ha- rus kita pahami yaitu untuk menerima janji-janji Tuhan tentang keselamatan dan hidup kekal dalam Kristus Yesus. Dan bukan hanya itu saja, kalau Tuhan memanggil kita ada yang harus kita lakukan: kita harus mau menjadi berkat kepada orang lain, kita harus mau digu- nakan sebagai alat ditangan Tuhan (melayani) dan kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri saja tetapi juga untuk Tuhan dan orang lain. 

Kisah Para Rasul 16 : 13 - 34 latar belakang lahirnya jemaat di Filipi : 
 - ada seorang perempuan yang bernama Lidia yang sangat mengasihi Tuhan 
 - ada seorang hamba perempuan yang mengalami kelepaan 
 - ada seorang kepala penjara di Filipi yang bertobat dan menerima Yesus Sekalipun jemaat di Filipi ini bertumbuh di tengah-tengah penderitaan dan penganiayaan yang begitu berat, namun mereka bisa menerima Injil keselamatan dengan iman dan mau menanggung penderitaan itu dengan sukacita. 

Bersukacita dalam penderitaan itu ada empat (4) poin berkatnya : 
1. Kita bisa mengerti bahwa penderitaan itu bisa membuat orang berhenti dari 
    berbuat dosa  1 Petrus 4 : 1 - 2 dengan kata lain mau mengejar kekudusan. 
2. Penderitaan itu bisa membuat kita belajar menjadi taat kepada Tuhan 
   - Ibrani 5 : 8 3. Penderitaan itu berfungsi untuk mempersekutukan kita dengan 
      Kristus dalam kematian dalam penderitaan dan kebangkitan-Nya 
   - Filipi 3 : 10 4. Kita mampu dan mau menderita karena orang lain supaya orang lain itu 
      menerima Injil dan diselamatkan oleh Allah 
   - 1 Petrus 3 : 18, Kolose 1 : 24.

Bulletin Minggu

“MENGENAL YESUS KRISTUS DALAM KUASA KEBANGKITAN-NYA"


Minggu, April 2013

 Saudara-saudara apa yang dirindukan rasul Paulus juga harus menjadi kerinduan kita bersama. 
Filipi 3 : 10 - 11 kita harus menghendaki mengenal Kristus dalam persekutuan dengan penderitaan, dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Sebab kalau kita sudah mengenal Dia dalam penderitaan dan kematian-Nya maka kita akan menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya. Dan kalau kita sudah sama dengan Kristus dalam kematian-Nya, kita juga akan sama dengan kebangkitan-Nya. Jadi tujuan mengapa kita harus mengenal Kristus dalam penderitaan, dalam kematian dan kebangkitan-Nya adalah supaya kita beroleh kebangkitan. 

Jadi tujuan mengikut Kristus itu sangat jelas, tidak buram dan tidak perlu diragukan. Tujuannya: kita akan menjadi sama seperti Kristus. Pada dasarnya Paulus tidak pernah berusaha mengenal Yesus, sebab ia adalah seorang penganiaya jemaat dan seorang yang sangat tekun dalam menjalankan agama Yahudi. Bahkan selama ini tidak pernah ada pertanyaan dalam benaknya: “Mengapa banyak orang menjadi percaya dan menjadi pengikut Kristus?” Maka tidak heran Paulus menjadi seorang yang suka menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus bahkan tidak segan-segan membunuh mereka. Karena Paulus itu seorang yang sangat tekun menjalankan agama Yahudi dan dalam mentaati hukum Taurat tidak bercela, inilah yang membutakan mata rohaninya, membutakan pengenalannya akan Kristus sehingga ia menjadi seorang penganiaya jemaat. 

Kalau ada orang bertanya: “mengapa kita juga harus mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus?” Matius 27 : 52 - 53 sebab ketika Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga ada satu peristiwa besar yang terjadi, yaitu kuburan-kuburan terbuka dan orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit, mereka keluar dari kubur dan masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Peristiwa ini merupakan kejadian yang paling besar, suatu peristiwa yang bisa terjadi hanya karena kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Jadi kematian dan kebangkitan Kristus itu benar-benar berkuasa dan menjadi berkat kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Maka tidak heran setelah Paulus mengenal Yesus yang menjadi kerinduannya yang paling besar adalah mengenal Kristus dalam penderitaan, dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Sebab rasul Paulus sendiri sudah merasakan kuasa Kristus yang nyata mengubah hidupnya. 

Dari seorang penganiaya jemaat sekarang menjadi pengikut Kristus, dari seorang yang tekun menjalankan agama Yahudi sekarang menjadi pemberita Injil kebenaran. Tujuan dari pengenalan akan Kristus adalah supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. “Mengenal” dari bahasa Yunani disebut “ginasko” yang artinya: suatu hubungan pribadi yang sangat erat, yang datang atau terjadi karena hubungan yang erat dengan pribadi Yesus Kristus. Jadi walaupun selama ini Paulus tidak pernah berusaha mengenal Yesus Kristus, tetapi Yesus sendirilah .... .... yang datang menyatakan diri kepada Paulus. Yesus sendirilah yang memilih Paulus untuk dijadikan sebagai rasul untuk memberitakan Injil tentang keselamatan kepada banyak bangsa. 

Dan setelah rasul Paulus berhasil mengenal Kristus dalam penderitaan-Nya, dalam kematian-Nya dan dalam kebangkitan-Nya, rasul Paulus membuat pengenalan akan Kristus itu lebih utama dari semuanya. Setelah Paulus mengenal Kristus dengan tepat dan benar ia menganggap segala sesuatu menjadi kerugian karena pengenalan akan Kristus Yesus itu lebih mulia dari pada semuanya. Apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi karena Kristus. Dan oleh karena pengenalan itulah maka rasul Paulus rela melepas kan semuanya itu dan menganggapnya hanya sampah saja. Sekalipun dahulu Paulus ketika dalam mentaati hukum Taurat tidak bercacat, tetapi sekarang setelah berada dalam Kristus bukan lagi karena kebenarannya sendiri karena mentaati hukum Taurat. Melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang telah dianugerahkan Allah kepada Paulus berdasarkan kepercayaan. Karena itu supaya kita juga bisa mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus,
 Filipi 3 : 1b - 3 ada hal-hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
 - hati-hatilah terhadap anjing-anjing 
 - hati-hati terhadap pekerja-pekerja yang jahat
- hati-hati terhadap penyunat-penyunat palsu 

Mengapa rasul Paulus begitu menekankan supaya kita hati-hati? sebab ketiga hal tersebut di atas merupakan penghalang bagi seseorang untuk mengenal Kristus. Rasul Paulus sangat mengerti ketiga hal tersebut lebih mengutamakan pengenalan yang lahiriah, bukan yang rohani. Baik anjing-anjing, baik pekerja-pekerja jahat maupun penyunat-penyunat palsu, sama-sama punya sifat mengajak orang supaya jauh dari pengenalan yang benar akan Kristus. Itu sebabnya rasul Paulus menasihatkan supaya jemaat di Filipi hati-hati, supaya tidak terseret kepada ajaran-ajaran paslu yang mengajak orang supaya jangan memperhatikan hal-hal yang rohani. Pekerjaan Iblis itu memang harus diwaspadai dengan sungguh-sungguh sebab ia akan memakai orang-orang tertentu untuk menjerat orang percaya. Keadaan Paulus sebelum mengenal Kristus dengan benar: disunat pada hari kedelapan, bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, dari golongan Farisi, penganiaya jemaat, dalam mentaati hukum Taurat tidak bercela. Tetapi setelah Paulus mengenal Kristus, apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi. Mengapa? karena rasul Paulus telah membuat pengenalan akan Yesus Kristus itu lebih mulia, dan lebih mengutamakan perkara yang rohani dari perkara lahiriah, dan lebih mengejar kebanggaan sebagai milik Kristus dari pada sekedar jabatan atau kedudukan. 

Demikian juga sebagai jemaat maupun sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus hati-hati terhadap ajaran-ajaran yang palsu. Ajaran yang palsu itu sifatnya tidak mengutamakan perkara yang rohani tetapi perkara yang lahiriah, tidak mengajak orang supaya mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus tetapi hanya sekedar percaya begitu saja. Kita harus mengejar pengenalan akan Kristus lebih utama dari kebanggaan pribadi. Dengan demikian maka Allah akan menganugerahkan kebenaran, tetapi bukan kebenaran diri sendiri melainkan kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Inilah yang telah dianugerahkan Allah kepada Paulus. Karena itu kitapun harus berusaha dengan sungguh-sungguh supaya kita bisa mengenal Kristus baik dalam penderitaan-Nya, dalam kematian-Nya, dalam kebangkitan-Nya. Dan kalau kita sudah berhasil mengenal Kristus dengan tepat dan benar maka kita juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus supaya ditempatkan sebagai jemaat yang kudus dan tidak bercacat cela. 

Dengan demikian genaplah apa yang dikatakan firman Tuhan Filipi 3 : 3  
- kitalah orang-orang bersunat
- yang beribadah oleh Roh Allah 
- yang bermegah dalam Kristus Yesus 
- tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah 
Efesus 1 : 9 - 10 Tuhan telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi. Dan yang akan dipersatu kan itu adalah gereja Tuhan yang telah mengenal Kristus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus akan menyatakan diri-Nya kepada kita.

Rabu, 17 April 2013

Bulletin Kamis

KITAB FILIPI 

 Kamis, April 2013
Bible Study


kepala penjara pun bertobat dan diselamatkan serta seisi rumahnya Sebagaimana telah kita lihat sebelumnya, kitab Filipi adalah kitab yang berbicara ttg sukacita sebab di dalam kitab Filipi ini rasul Paulus banyak mengatakan: “Bersukacitalah”

Karena itu kalau Saudara ingin memiliki sukacita, kita harus menyadari salah satu yg tidak bisa kita hindarkan adalah penderitaan. Sebab firman Tuhan sendiri mengatakan bahwa kepada kita dikaruniakan bukan hanya untuk percaya saja tetapi juga untuk menderita untuk Dia, yaitu menderita karena mengikut Kristus (ayat 29). Karena itu supaya kita bisa menderita dalam penderitaan kita harus menang dalam menghadapi 
ketiga hal ini, yaitu:   
- menang melawan tabiat atau keinginan daging 
- menang melawan segala pengaruh yang duniawi 
- menang melawan tipu muslihat Iblis 
Kalau kita tidak tetap terikat dengan Kristus, sering sekali ketiga hal tersebut menjadi sandu- ngan yang membuat orang menjadi lemah, bahkan akhirnya undur dari ibadah dan bahkan dari pelayanan. Jemaat di Filipi adalah jemaat yang bertumbuh ditengah-tengah penderiaan namun mereka bisa bersukacita karena sudah berhasil memiliki persekutuan dlm berita Injil. Filipi 1 : 3 - 6 Paulus sendiri sebagai rasul yang melayani jemaat di Filipi bisa bersukacita setiap kali mengingat jemaat di Filipi dalam doanya. 

Mengingat jemaat dalam doa bukan hal yang mudah sebab kadang-kadang jemaat itu kurang menghargai penggembalaan, kurang menghargai ibadah dan pelayanan bahkan kadang-kadang juga menyepelekan arti ibadah. Tetapi khusus jemaat di Filipi ini bisa membuat rasul Paulus bersukacita di dalam Tuhan setiap kali ia berdoa kepada Tuhan. Apa penyebabnya? Karena jemaat di Filipi sudah berhasil mempunyai persekutuan dalam beritan Injil sejak pertama kali mereka mendengar atau menerima berita Injil tentang keselamatan. 

Mereka sangat meresponi pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan rasul Paulus sehingga rasul Paulus sendiri melihat dan menyaksikan bahwa jemaat di Filipi adalah jemaat yang sangat mengasihi Tuhan dan firman-Nya. Demikian juga setiap orang yang mau meresponi pemberitaan firman Tuhan, imannya pasti cepat bertumbuh dan mampu bersukacita walaupun sedang mengalami berbagai-bagai tekanan karena firman Tuhan. Supaya kita bersukacita dalam penderitaan : kita harus tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Kisah Para Rasul 16 : 25 sama seperti Rasul Paulus dan Silas ketika sedang berada di dalam penjara di kota Filipi mereka berdoa dan memuji-muji Tuhan maka terjadilah gempa bumi yang hebat. Berkatnya: pintu-pintu penjara terbuka, kaki dan tangan terlepas dari belenggu dan kepala penjarapun bertobat dan diselamatkan serta seisi rumahnya.

Bulletin Minggu 2013

"MENGENAL YESUS KRISTUS DALAM 
KUASA KEBANGKITAN-NYA" 

Minggu, April 2013
Puji Tuhan! 

Kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab dalam suasana PASKAH tahun ini Tuhan begitu melawat kita lewat hamba-hamba Tuhan yang datang dari berbagai negara. Baik tim dari Singapura maupun tim dari Korea Selatan, Tuhan mengutus hamba-hamba-Nya untuk memberkati kita semua. Ini terjadi bukan karena kebetulan tetapi benar-benar pekerjaan Tuhan untuk memperlengkapi gereja Tuhan supaya tetap bergairah dalam beribadah maupun melayani Tuhan. 

Tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan kita, tidak ada seorangpun yang mampu memberikan pertolongan, kecuali Tuhan Yesus yang telah datang sebagai manusia dan menyediakan diri-Nya sebagai korban pendamaian. Pekerjaan Tuhan itu sungguh luar biasa sebab Ia mau menerima kita dan memperbaiki hidup kita supaya layak dihadapan-Nya. Lukas 10 : 25 - 37 Yesus memberikan satu contoh atau gambaran keadaan manusia sebelum menerima tanda pendamaian. Digambarkan seperti seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan meninggalkannya setengah mati. 

Tidak ada seorang pun yang mau menolongnya, baik imam maupun orang Lewi sama-sama melihat orang itu tetapi tidak ada yang mau menolongnya. Baik imam dan orang Lewi itu hanya melihat dan melewati orang itu dari seberang jalan tanpa ada yang mau menolongnya, tidak ada yang berbelas kasihan kepadanya. Tetapi ketika ada seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu dan ketika ia melihat orang yang sedang tergeletak itu, maka tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Lalu ia membalut luka-lukanya, menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian orang Samaria itu menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan supaya dirawat. Bahkan tidak cukup sampai di situ saja, orang Samaria itu juga masih memberikan dua dinar kepada pemilik penginapan itu dengan berkata: “Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.” Orang Samaria yang murah hati adalah menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia ini sebagai Juruselamat untuk melepaskan manusia dari hutang dosa. 

Orang yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun itu adalah menunjuk kepada orang-orang yang tetap berada di dalam dosa dan yang sangat memerlukan uluran tangan Tuhan Yesus Kristus. Tempat penginapan itu adalah menunjuk ibadah dan penggembalaan, tempat yang ditentukan sendiri oleh Tuhan sebagai tempat untuk memulihkan setiap orang berdosa supaya layak dan berkenan kepada Tuhan. Untuk memulihkan manusia dari dosa murni hanya pekerjaan Tuhan Yesus Kristus saja, tidak ada seorang pun yang bisa melepaskan manusia dari dosa kecuali oleh Yesus. Karena itu berita tentang kematian dan kematian Tuhan

Yesus merupakan berita tentang kebenaran yang membawa berkat. Yohanes 17 : 17 untuk menguduskan kita dari dosa adalah kebenaran. Jadi setiap kali kita mau menerima firman kebenaran maka kebenaran itu akan menguduskan kita. Kebenaran yang bagaimana? Yaitu kebenaran tentang Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia sebagai Juruselamat, tentang Yesus yang disalibkan dan mati, tentang kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan puncaknya tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Ini adalah berita tentang kebenaran yang telah diceritakan dalam Alkitab dan yang telah teruji kebenaran-Nya. Yang menjadi pertanyaan apakah Saudara sudah siap apabila Yesus datang yang kedua kalinya? sebab apabila masih ada dosa yang belum diselesaikan jangan harap bisa bertemu muka dengan Kristus. 

Karena itu dalam 1 Yohanes 2 : 28 supaya kita jangan malu melihat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, hal yang harus kita lakukan adalah: kita harus tetap tinggal di dalam Kristus. Dan yang dimaksud tinggal di dalam Kristus adalah tinggal di dalam kebenaran dan menjadi pelaku-pelaku kebenaran. Kita bisa melihat setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa jangankan melihat Tuhan mendengar bunyi langkah-Nya saja Adam dan istrinya sudah malu dan menyembunyikan diri. Demikian juga ketika Yesus Kristus datang kembali dalam segala kemuliaan-Nya, yang bisa memandang Nya hanyalah orang-orang yang tinggal di dalam kebenaran. 

Walaupun karena seijin Tuhan, kita harus mengalami berbagai-bagai penderitaan bahkan sekalipun tubuh kita ini hancur, jangan sampai Saudara meninggalkan kebenaran. Yesus bangkit dari antara orang mati dibangkitkan oleh kuasa-Nya sendiri, yaitu oleh Roh-Nya sendiri. Roma 1 : 4 Firman Tuhan menyatakan bahwa kebangkitan Yesus dari antara mati adalah untuk membuktikan bahwa Yesus itulah yang berkuasa atas segala sesuatu. Kuasa kebangkitan Yesus telah membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah, Dialah yang berkuasa atas dunia termasuk atas hidup kita. 

Maka kalau gereja Tuhan membuka hatinya untuk menerima Roh Tuhan akan mengalami kemenangan dan akan menerima kuasa. Maka tidak heran inilah yang paling dikehendaki oleh rasul Paulus, ia rindu mengenal Yesus dalam penderitaan-Nya, dalam kematian maupun dalam kebangkitan-Nya. Saudara-saudara, kalau kita sudah mengenal Yesus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya maka Yesus dalam kuasa darah-Nya telah menghubungkan kita dengan Bapa. Karena manusia sudah terpisah dengan Allah karena dosa maka Yesus adalah satu-satunya perantara yang bisa menghubungkan manusia dengan Allah. Doa kita bisa didengar dan dijawab oleh Allah karena Yesus adalah Imam Besar sebagai pengantara yang membawa doa kita kepada Bapa. Jadi jelas Allah bisa menolong kita dan melepaskan kita dari dosa hanya oleh Yesus, yang bisa menjawab doa kita adalah Yesus. 

Sebab kalau kita sudah tinggal di dalam Yesus bagaikan ada tangga yang menghubungkan kita dengan Allah. Tangga itu merupakan penghubung antara manusia dengan Allah. Sama seperti Yakub dalam mimpinya melihat ada sebuah tangga yang ujungnya sampai ke langit dan melihat malaikat Tuhan turun naik di tangga itu. Demikian juga kalau kita sudah tinggal di dalam kebenaran maka ada jalan Tuhan memberkati kita, ada jalan Tuhan menyelamatkan dan ada jalan bagi kita untuk betemu dengan Yesus di dalam kerajaan-Nya. Dalam 1 Yohanes 5 : 11 - 13 firman Tuhan menegaskan Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu hanya ada di dalam Yesus Kristus saja. Jadi barangsiapa memiliki Anak berarti dia memiliki hidup, sebaliknya kalau tidak memiliki Anak berarti ia tidak memiliki hidup di dalam dirinya. Itu sebabnya seberat apapun beban pergumulanmu jangan coba-coba mengganti Yesus dalam hidupmu, jangan coba-coba meninggalkan kebenaran. 

Kalau Saudara mau memperoleh hidup yang kekal hanya ada di dalam nama Tuhan Yesus, sekalipun orang bisa bercerita tentang sorga tetapi kalau di luar Yesus semua itu hanya cerita dongeng saja . Karena itu betapa pentingnya kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Dalam 2 Korintus 13 : 4 - menjelaskan sekalipun Yesus disalibkan dalam kelemahan (karena dosa-dosa manusia) tetapi Yesus dihidupkan oleh kuasa Allah. Demikian juga sekalipun kita adalah orang yang lemah tetapi kita juga akan hidup bersama-sama dengan Kristus dalam iman. Itu sebabnya firman Tuhan menegaskan supaya kita bisa menjadi orang yang tahan uji, kita harus hidup di dalam Kristus, mengenal Dia dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Maka kitapun akan hidup.

Senin, 08 April 2013

KITAB FILIPI 


Bible Study
 

          Supaya pelita kita tetap menyala : kita harus tetap setia beribadah dan melayani Tuhan di dalam kasih. Sebab kalau melayani Tuhan dengan kasih maka ibadah dan pelayanan itu akan dikenan oleh Tuhan. Karena jemaat di Filipi bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Kristus, maka Paulus bisa berdoa kepada Tuhan dengan sukacita. Mengapa kita harus beribadah dan melayani Tuhan dengan sukacita? tujuannya supaya pelita kita tidak padam dan supaya kita tidak kehilangan kasih.Sebab kalau kita setia beribadah maka Tuhan akan membuat hati kita tetap bergairah dan mata rohani kita terus tertuju hanya kepada Tuhan. Dan kalau setia melayani Tuhan, maka pelayanan itu akan membuat kita tetap berada di dalam gerak Tuhan.
Sebab akan datang waktunya pada zaman akhir ini banyak orang akan semakin dingin kasihnya kepada Tuhan karena tidak tahan menghadapi berbagai-bagai pencobaan dan penderitaan yang datang menimpa dunia ini sebagai tanda- tanda akhir zaman dan tanda kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. 

Filipi 1 : 23 - 24 di tengah-tengah penderitaan itu kita bagaikan didesak dari dua pihak:

- pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus 
memang jauh lebih baik 
- tetapi tinggal dan diam di bumi ini karena pelayanan 
masih jauh lebih perlu

Kedua-duanya memang sangatlah baik, tetapi selagi kita masih hidup kita harus mau berbuat lebih baik lagi kepada Tuhan lewat beribadah dan melayani Tuhan didalam kasih. Walaupun di dunia ini banyak pergumulan dan penderitaan tetapi kita tidak boleh putus asa, jangan langsung minta supaya cepat-cepat pulang ke ruman Bapa. Memang pergi kerumah Bapa itu baik tetapi masih lebih baik lagi kalau kita pergunakan waktu yang ada ini untuk beribadah dan melayani Tuhan. 

Khusus dalam Filipi pasal 1 ada tiga (3) sukacita yang bisa kita dapatkan : 
          1. sukacita dalam doa - Filipi 1 : 4 ini bisa terjadi kalau rohani kita bertumbuh sehingga dalam berdoa pun kita bisa bersukacita kepada Tuhan dengan ucapan yang memuliakan Tuhan. 
          2. sukacita dalam pemberitaan Injil - Filipi 1 : 18 kalau pemberitaan Injil tentang keselamatan diberitakan kepada banyak orang akan mendatangkan sukacita sebab akan banyak orang percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Kalau orang lain diselamatkan maka tentunya pasti ada sukacita yang besar.
          3. sukacita dalam iman - Filipi 1 : 25 kalau rohani kita semakin bertumbuh dan tetap tinggal dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan maka iman kita akan semakin maju, dan iman yang semakin maju itu tentunya akan mendatangkan sukacita yang besar. 
Jika kita sudah bisa bersukacita seperti sukacita tersebut di atas maka kemegahan kita di dalam Yesus Kristus juga semakin bertambah, kita percaya bahwa penderitaan yang ada sekarang ini tidak menjadi penghalang bagi kita untuk terus beribadah dan melayani Tuhan. Karena itu selagi kita hidup di dunia ini, itu berarti kita masih harus bekerja memberi buah supaya hidup kita selalu disertai dan dipelihara sampai kepada kedatangan-Nya yang kedua kali. 
Itu sebabnya rasul Paulus sangat bersukacita di dalam Tuhan ketika ia berdoa kepada Tuhan dalam doanya, setiap kali Paulus mengingat jemaat di Filipi, ia mengucap syukur. Kelebihan jemaat di Filipi : sejak pertama kali menerima berita Injil, mereka terus bertekun dalam persekutuan dalam Berita Injil sampai sekarang ini. Dan kalau terus menerus berada dalam persekutuan Berita Injil, berkatnya : kalau Tuhan sudah memulai pekerjaan yang baik di antara kita maka Tuhan akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus
Artinya : Tuhan Yesus akan memelihara kita sampai kepada kedatangan-Nya yang kedua kali, Ia akan datang sebagai Mempelai laki-laki yang akan menikah dengan mempelai perempuan-Nya dalam pesta kawin Anak Domba

Bulletin April 2013

"MENGENAL YESUS KRISTUS
 DALAM KUASA KEBANGKITAN-NYA"

Minggu, 07 April 2013

Berkat PASKAH bagi bangsa Israel di Mesir : ada kelepasan dari tangan atau dari perbudakan Firaun. Sebab bagi orang Mesir semua orang termasuk binatang ternak mengalami kematian anak sulung, ada tangisan dan ratapan yang besar. Sedangkan bagi orang Israel tidak ada kematian sebab ada tanda darah pada tiang ambang pintu rumah sehingga malaikat maut tidak menjamah rumah-rumah orang Israel.
Bagi kita, PASKAH merupakan berkat yang terbesar sebab lewat korban PASKAH ada kelepasan dari maut dan dari perbudakan dosa. Yesus adalah Anak Domba PASKAH yang disembelih untuk keselamatan semua bangsa di dunia ini. Ibrani 9 : 15 Tuhan Yesus adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru supaya semua orang yang telah dipanggil menerima bagian yang kekal yang telah dijanjikan Tuhan. 

Yesus Kristus telah mati di kayu salib untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah kita lakukan selama ini. Kemudian Ibrani 9 : 16 kalau ada wasiat harus diberitahukan juga tentang kematian pembuat wasiat tersebut sebab wasiat itu bisa berlaku apabila pembuat wasiat itu sendiri telah mati. Selama pembuat wasiat itu masih hidup maka wasiat itu tidak akan berlaku. 
Wasiat = janji Allah tentang keselamatan dari maut dan tentang kelepasan dari perbudakan dosa. Sedangkan pembuat wasiat itu sediri adalah Tuhan Yesus Kristus yang harus mati supaya segala isi wasiat itu bisa berlaku. Kematian Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk mewujudkan janji-janji-Nya. 
1 Petrus 1 : 3 - 5 warisan yang disiapkan Tuhan bagi kita adalah untuk menerima bagian yang tidak dapat cemar, yang tidak dapat layu dan yang tidak dapat binasa. Inilah warisan yang telah di buat Tuhan untuk diberikan kepada semua orang yang mau menerima Yesus dan yang percaya kepada-Nya dengan
sungguh-sungguh. 

Dengan cara : mengenal Yesus Kristus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, bahkan mengenal Dia dalam penderitaan-Nya. Sebagai jemaat, kita harus mengetahui bahwa sebenarnya Tuhan tidak pernah menciptakan maut. Tetapi Iblislah yang pertama-tama mendatangkan maut karena pemberontakannya kepada Allah. Sebenarnya Iblis itu adalah salah satu malaikat yang paling tinggi kedudukannya di Sorga. Tetapi karena Iblis ingin manyamai Yang Maha Kuasa maka ia pun dijatuhkan ke bumi bersama-sama dengan pengikut-pengikutnya. Iblislah yang menggoda supaya manusia itu juga terjebak ke dalam dosa. Pertama-tama kepada perempuan dan perempuan itu memberikan kepada suaminya sehingga keduanya sama-sama jatuh ke dalam dosa. Roma 3 : 23; 6 : 23 menyatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan upah dosa itu sendiri adalah maut. Jadi setiap orang yang tetap berada di dalam dosa sesungguhnya ia sedang berada di dalam maut. 

Maut = adaalah berbicara kematian karena dosa, kematian yang kekal di dalam api neraka sebagai tempat Iblis dan orang-orang yang berdosa. Tetapi dalam 1 Korintus 15 : 26 dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus ada kuasa untuk membinasakan maut. Supaya genap firman Tuhan yang mengatakan bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular. Ini adalah berbicara pekerjaan Yesus Kristus yang datang sebagai manusia dan menyediakan diri-Nya sebagai jalan pendamaian. Maksudnya supaya setiap orang berdosa yang mau percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya mendapatkan pendamaian dan keselamatan dari maut. 

Di dunia ini tidak ada seorangpun manusia yang bisa melepaskan dirinya dari dosa dan dari maut, kecuali oleh manusia Yesus. Supaya setiap orang yang selama ini berada di dalam maut mendapatkan jalan pendamaian, kita dihidupkan dan dibebaskan dari maut. 1 Korintus 15 : 27 lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus nyata bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah kaki-Nya. Sehingga kita bisa percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, sebab sudah nyata bahwa kematianpun tidak bisa menghalangi Yesus dan maut telah dikalahkan-Nya. Roma 8 : 11 yang membangkitkan Yesus adalah Roh-Nya sendiri, itulah Roh Allah yang mampu memberikan kuasa dan kehidupan kepada semua orang yang percaya. 

Adam karena dihembuskan dengan nafas yang dari Allah maka ia hidup, dan Yesus pun bisa bangkit dari antara orang mati karena Roh-Nya sendiri. Karena itu Roh yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuh kita yang fana ini dan akan memberikan kehidupan supaya kita memiliki kuasa. Filipi 3 : 10 - 11 Paulus sebagai rasul Kristus yang dikehendaki adalah
mengenal Kristus dalam :    - kuasa kebangkitan-Nya 
                                          - dan persekutuan dalam penderitaan-Nya 
Sebab kalau kita sudah mengenal Kristus dalam kebangkitan dan dalam penderitaan-Nya maka kita juga akan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Dan kalau kita sudah sama dengan Kristus dalam kematian-Nya maka kita juga akan sama dengan Dia dalam kebangkitan-Nya, sehingga akhirnya kita beroleh kebangkitan dari antara orang mati dan benar-benar bebas dari dosa dan maut. Pengenalan yang benar akan Yesus Kristus membuat hubungan kita dengan Tuhan semakin bertumbuh dan bertumbuh terus sampai menjadi dewasa rohaninya. Hosea 2 : 18 - 19 Tuhan sendiri menginginkan hubungan-Nya dengan manusia itu supaya semakin erat bagaikan tidak terpisahkan lagi oleh apapun. Maka Tuhan mau menjadikan umat-Nya itu menjadi istri-Nya, suatu hubungan yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun kecuali oleh kematian. 

Tuhan mau menjadikan umat-Nya itu sebagai istri-Nya untuk selama-lamanya dalam keadilan, dalam kasih setia dan kebenaran. Tujuannya : supaya kita dapat mengenal Tuhan dengan tepat dan benar sebab lewat pengenalan itulah Tuhan mau membawa kita semakin erat bahkan akan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun. Bagaikan suami dengan istri yang menjadi satu dan diikat dalam pernikahan demikian juga gereja Tuhan akan menjadi satu dengan Kristus sebagai Suami dalam pesta kawin Anak Domba. Tetapi pengenalan yang tidak benar akan membuat orang Kristen menjadi lemah dan tidak stabil dalam kepengikutannya kepada Tuhan. Bahkan kalau terus menerus seperti ini maka pengenalannya tidak akan bisa bertumbuh, ia akan menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja. 

Pengenalan dan pengetahuan yang biasa-biasa saja akan membuat orang hanya Kristen yang biasa-biasa saja. Tidak akan mengalami tanda keubahan hidup dan tidak akan pernah mengalami kuasa kebangkitan Kristus. Hosea 4 : 6 setiap orang yang tidak mengenal Allah akan binasa. Sebab kalau menolak pengenalan akan Allah maka Allah juga akan menolak dia menjadi imam. Bahkan yang lebih parah lagi kalau sempat melupakan pengajaran Allah maka Allah juga akan melupakan anak-anaknya. Jadi akibat kalau tidak mengenal Tuhan dengan benar, bukan hanya pribadinya yang ditolak dan dilupakan Tuhan tetapi juga anak-anaknya. 

Karena itu baik sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita semua harus berusaha mengenal Tuhan dengan tepat dan benar. Baik dalam kuasa kematian-Nya, baik dalam kuasa kebangkitan-Nya maupun dalam penderitaan-Nya. Sebab dengan demikian maka kita akan disebut sebagai ahli waris, yang layak menerima kerajaan Sorga. Roma 8 : 17 kalau kita mau menderita bersama-sama dengan Kristus maka kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Kristus.

Senin, 01 April 2013

Bible Study April 2013

KITAB FILIPI

 

Kamis, 28 Maret 2013


Saudara-saudara, kitab Filipi hanya terdiri dari empat pasal, ditulis oleh rasul Paulus ketika ia sedang dipenjarakan di kota Filipi dan dalam terang Tabernakel kitab Filipi ini kena mengenai dengan Pelita atau kaki dian emas. Sama seperti pelita yang ditempa dari satu talenta emas, yang mengalami berbagai-bagai proses sampai pelita itu selesai dibentuk, demikianlah jemaat di Filipi ini bertumbuh di tengah-tengah penderitaan yang begitu berat. 

Namun demi- kian jemaat di Filipi tetap percaya kepada Tuhan dan mau menerima firman yang diberita- kan oleh rasul Paulus. Karena itu berbicara kitab Filipi adalah berbicara kitab sukacita yang di dalamnya ada banyak kalimat yang mengatakan “Bersukacitalah.” Kemudian kitab Filipi ini juga adalah kitab yg berbicara persekutuan pelayanan dalam terang firman Tuhan maupun dalam pimpinan Roh Kudus. Ada persekutuan yang erat dengan Tuhan dalam firman dan Roh Kudus-Nya, ini menjadi kunci kemenangan jemaat di Filipi maka mereka pun bisa bertumbuh walau sedang berada di tengah-tengah penderitaan yg begitu berat. 

Karena jemaat di Filipi ini bisa bertumbuh dengan baik maka rasul Paulus pun bisa bersukacita dalam doanya setiap kali ia mengingat jemaat di Filipi dalam doanya. Wahyu 12 : 1 - 2 ada perempuan yang berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahko- ta dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ini adalah penampilan gereja Tuhan yg telah berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus. Walau ditimpa oleh berbagai-bagai penderitaan yang begitu berat dan walau sedang dalam kesakitan karena hendak melahirkan, tetapi berhasil melewati semua penderitaan tersebut dan akhirnya mengalami kemenangan yang luar biasa. Matius 16 : 21 - 23 orang pertama yang menolak penderitaan adalah Petrus murid Yesus sendi- ri karena tidak sanggup menerima penderitaan. 

Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia harus men derita dan mati dikayu salib, Petrus langsung menarik Yesus ke samping seolah-olah ia orang yg sangat peduli dengan Yesus dan mengatakan: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Petrus tidak tahu bahwa perkataannya itu merupakan bisikan Iblis, sehingga Yesuspun menghardik Iblis yang telah merasuk Petrus. Petrus tidak memikirkan yang dipikirkan Yesus tetapi yang dipikirkan Petrus hanyalah apa yang biasa dipikirkan oleh manusia. 

Demikian juga halnya kepada kita sekarang ini, sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan kita harus memikirkan apa yang dipikirkan Allah, jangan hanya memikirkan apa yang baik untuk diri sendiri. Kita harus mampu menanggung penderitaan yang berat sekalipun asal kita berkenan kepada Tuhan. Mengikut Tuhan itu memang menderita tetapi selalu ada sukacita yang di sediakan Tuhan bagi kita, Kristus Yesus pasti membela dan memelihara hidup kita.

Bulletin April 2013

“HIDUP YANG PENUH 
PENGHARAPAN”


Minggu, 31 Maret 2013

 Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan : - harus ada kerelaan untuk bersaksi supaya orang lain juga diselamatkan. - harus mau digunakan sebagai alat di tangan Tuhan. - hidupnya bukan untuk dirinya saja tetapi juga untuk Tuhan dan pelayanan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa tujuan Tuhan memanggil kita adalah supaya kita semua berhak menerima janji-janji Allah yang besar dan mulia. Baik tentang keselamatan, tentang berkat-berkat, maupun tentang hidup kekal yang telah disediakan Tuhan bagi setiap orang yang mau hidup dalam kebenaran. Dan bukan hanya itu saja, Tuhan Allah juga sudah berjanji untuk memberkati kita dan memelihara kita selama masih tinggal di bumi ini. 

Karena itu pengharapan akan janji-janji Tuhan bukan hanya tentang berkat-berkat secara jasmani saja, tetapi juga janji untuk menerima berkat-berkat rohani, yaitu untuk beroleh hidup yang kekal. Pada zaman akhir ini ada banyak orang percaya dan mengikut Yesus tetapi tidak mengarahkan diri kepada perkara-perkara yang rohani. Bahkan ada banyak orang memakai nama Tuhan hanya untuk mendapatkan berkat-berkat lahiriah saja, misalnya mengusir setan atau untuk mendapatkan kesembuhan tanpa mau melakukan kehendak Tuhan. Kalau hanya untuk mendapatkan perkara-perkara yang lahiriah saja maka sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling malang sebab tidak akan mendapakan hidup yang kekal. Tetapi firman Tuhan begitu tegas menyatakan kepada kita apa-apa saja yang telah disediakan Tuhan bagi semua orang yang mau hidup dalam kebenaran firman-Nya. 1 Petrus 1 : 3 - 9 hidup yang kekal itu bisa kita dapatkan hanya apabila kita sudah mengalami tanda kelahiran baru. 

Maksudnya : telah mengalami tanda keubahan dari orang berdosa menjadi orang yang telah dibenarkan, dari orang yang dibenarkan menjadi orang yang dikuduskan dan disucikan untuk selanjutnya dijadikan sebagai umat kepunyaan Tuhan. Sebab yang bisa mengubah hidup kita menjadi orang yang dibenarkan hanyalah lewat kuasa Tuhan. Maka firman Tuhan mengatakan: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.

Dan pengharapan yang sedang kita nanti-nantikan itu adalah untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di  sorga :
 - yang tidak dapat binasa
 - yang tidak dapat cemar 
 - yang tidak dapat layu
 Karena itu sebelum Tuhan Yesus datang kembali, dunia ini akan masuk ke dalam masa-masa yang sukar, sukar bukan hanya dalam perkara-perkara makan dan minum saja tetapi juga sukar diajak untuk rohani bahkan sukar diajak percaya kepada janji-janji Allah. Kebanyakan orang lebih memusatkan pikiran kita kepada perkara jasmani. Tetapi orang-orang yang telah mengalami tanda keubahan hidup akan dipelihara Tuhan dan akan diberi kekuatan supaya bisa luput dari malapetaka-malapetaka yang akan menimpa dunia ini. 1 Petrus 1 : 5 sebagai orang yang telah mengalami tanda keubahan hidup, kita akan dipelihara dalam kekuatan Allah karena iman di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan sendiri yang akan memelihara jiwa kita dengan kekuatan firman dan Roh Kudus-Nya. Sehingga sekalipun sekarang ini seketika kita harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan, kita bisa bergembira sebab ada pengharapan bahwa Tuhan pasti akan memberkati, pasti memelihara dan melindungi kita dari mara bahaya. 

Maksud Tuhan membawa kita ke dalam berbagai-bagai penderitaan adalah untuk menguji iman kita, supaya kita berhasil memiliki iman yang terbukti telah teruji. Sebab kemurnian iman itu jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana. Maksudnya kita menjadi orang beriman yang tahan uji dan tidak tergoyahkan oleh apapun. Iman yang murni itu lebih berharga dari pada semua harta di dunia ini. Sebab kalau kita sudah memiliki iman yang tahan uji, kita akan memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Artinya kalau Tuhan Yesus datang yang kedua kalinya, Ia akan mendapati kita dalam keadaan layak dan berkenan kepada-Nya, Ia menganggap kita layak untuk menerima hidup yang kekal. Bahkan akan menerima kehormatan dan kemuliaan yang begitu besar. Kuncinya : kita harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan serta melakukan segala kehendak-Nya dengan taat dan setia. 1 Yohanes 2 : 3 - 6 sebagai tanda bahwa kita telah mengenal Allah yaitu jikalau kita telah menuruti perintah-perintah Tuhan dengan taat dan setia. Bukan hanya satu kali saja, bukan hanya satu minggu, satu bulan, satu tahun, tetapi sampai Tuhan datang atau sampai mati. Setiap orang yang mengatakan bahwa ia hidup di dalam Kristus, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Sebab barangsiapa telah menuruti firman Tuhan, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah. Jadi tanda orang yang mengasihi Tuhan, ia mau menuruti segala perintah-perintah Tuhan. 

Sebaliknya kalau tidak menuruti perintah-perintah Tuhan disebut sebagai pendusta sebab di dalam dirinya tidak ada kebenaran. Walau mereka mengaku percaya kepada Yesus tetapi kalau tidak menuruti kehendak Tuhan sesungguhnya mereka adalah pendusta. Sebab orang Kristen yang benar bukan hanya percaya saja tetapi harus mau menjadi penurut-penurut firman Tuhan dan hidup di dalam kasih. Selanjutnya ia akan semakin setia mengikuti gerak firman Tuhan sehingga hidupnya semakin disucikan dan dimurnikan supaya menjadi sama seperti Kristus. Dengan demikian kita akan layak disebut sebagai mempelai perempuan Kristus, yang dikuduskan dan disempurnakan. Karena itu sekalipun sekarang ini kita belum pernah melihat Yesus namun kita mengasihi-Nya, dan sekalipun sekarang ini kita belum melihat-Nya namun kita percaya bahwa Yesus akan datang dalam segala kemuliaan-Nya untuk menjemput umat kepunyaan-Nya. Kita bisa percaya dan bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan karena kemuliaan Tuhan yang begitu besar dan agung. Tuhan Yesus benar-benar sedang membawa kita kepada suatu hidup yang penuh pengharapan dan yang memelihara kita dalam kuasa-Nya yang ajaib. 1 Petrus 1 : 9 tujuan iman kita adalah untuk mencapai keselamatan jiwa. Saudara boleh mempunyai jabatan dan pangkat yang tinggi, boleh menjadi orang yang sangat diberkati secara jasmani, tetapi yang paling tidak boleh kita lupakan adalah keselamatan jiwa kita. Sebab untuk apa kita berhasil memiliki segala harta di dunia ini kalau jiwa kita sendiri tidak selamat. Semua itu sia-sia saja dan tidak berguna kalau jiwa kita sendiri tidak selamat. Jadi keselamatan jiwa itu jauh lebih penting dan lebih tinggi dari segala harta dunia ini. 

Jangan melalaikan ibadah atau pelayanan karena mengejar perkara-perkara yang duniawi, jangan menganggap rendah perkara-perkara rohani demi untuk mendapatkan perkara yang lahiriah. Hal ini tidak boleh terjadi di dalam hidup kita, kita harus membuat perkara yang rohani itu jauh lebih tinggi nilainya dari segala perkara yang lahiriah. Wahyu 12 : 1, 2, 6, 14 kalau kita hidup dalam kebenaran ada jaminan diselamatkan dari cengkraman ular naga yang memburu perempuan yang telah melahirkan anak laki-laki itu. Ini adalah gambaran gereja Tuhan yang dijamin selamat dari Iblis maupun dari aniaya antikristus 3 ½ tahun.