Kamis, 11 Juni 2009

Bulletin minggu Juni 2009


“HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH”

minggu 7 juni 09


HARI KE-50 = HARI PENTAKOSTA yaitu sejak Yesus bangkit dari antara orang mati sampai kepada pencurahan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 1 : 6 - 11 menjelaskan proses terangkatnya Yesus ke sorga yang disaksikan oleh murid-murid dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Tuhan Yesus memang telah terangkat ke sorga dan meninggalkan murid-murid, tetapi Ia akan datang kembali dengan cara yang sama. Namun sebelum Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Ia melarang murid-murid-Nya meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ untuk menantikan janji Bapa bahwa tidak lama lagi mereka akan dibabtis dengan Roh Kudus (ayat 4 & 5). Babtisan Roh Kudus itu merupakan Janji Bapa yang harus digenapi di dalam hidup setiap orang supaya memiliki kuasa. Mengapa Tuhan Yesus melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem? Sebab pada saat itu Roh Kudus belum dicurahkan dan murid-muridpun belum dibabtis apalagi dipenuhi oleh Roh Kudus. Itu sebabnya dengan tegas Tuhan Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya supaya jangan meninggalkan Yerusalem sebelum mereka dibabtis dengan Roh Kudus. Supaya dibabtis dengan Roh Kudus dan supaya dipenuhi Roh Kudus, harus ada sikap: sabar menunggu sampai Tuhan memberikan.Saudara-saudara, ada tiga (3) hal yang perlu kita perhatikan mengapa kita harus dibabtis dan dipenuhi dengan Roh Kudus, yaitu:
1. Kisah Para Rasul 1 : 8 = supaya kita benar-benar memiliki kuasa yang berasal dari Allah.Kalau kita sudah dibabtis dan dipenuhi oleh Roh Kudus, maka kita akan memiliki kuasa, yaitu kuasa untuk mengalahkan dosa, kuasa untuk mengalah kan setan dan kuasa untuk mengalahkan tabiat-tabiat daging. Sebaliknya kalau tidak dibabtis dan kalau tidak penuh dengan Roh Kudus, maka tidak akan memiliki kuasa. Dan kalau tidak memiliki kuasa dari Allah, maka seseorang itu akan tetap diperbudak oleh dosa, ia akan kalah terhadap setan dan terhadap tabiat-tabiat dagingnya sendiri. Galatia 5 : 16 - 18 alasan mengapa kita harus dibabtis dan dipenuhi oleh Roh Kudus adalah: supaya kita tidak lagi menuruti keinginan daging. Dalam ayat ini diterangkan bahwa keinginan daging itu berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Kalau manusia itu selalu menuruti keinginan dagingnya, maka hidupnya akan kacau, gampang tersinggung kepada orang lain, gampang lemah, rela meninggalkan Tuhan hanya karena perkara yang kecil. Mengapa demikian? Sebab di dalam hidupnya tidak ada kuasa yang memberi kekuatan, tidak ada Roh Kudus yang sanggup memberikan penghiburan.Tetapi jika kita sudah dibabtis dan penuh dengan Roh Kudus, barulah kita memiliki kuasa dan kita pun akan menuruti keinginan Roh. Maka hidup kita pun akan aman, kuat dan tidak mudah tersinggung, dan tidak akan meninggalkan Tuhan walaupun sedang dalam penderitaan atau pencobaan. Kalau kita sudah dibabtis dan dipenuhi oleh Roh Kudus, tidak ada ceritanya keinginan Roh kalah terhadap keinginan daging, keinginan Roh lah yang menang. Mengapa Roh Kudus itu selalu menang? Efesus 6 : 17 sebab Roh Kudus itu mempunyai pedang/ senjata yang kuat dan ampuh, yaitu : FIRMAN TUHAN. Karena itu kalau kita lihat dalam Efesus 6 : 10 - 20, firman Tuhan menekankan supaya kita kuat di dalam Tuhan, yaitu kuat di dalam kekuatan kuasa-Nya, dan kekuatan kuasa Allah itu ada pada Firman Tuhan dan Roh Kudus-Nya. Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, melawan roh-roh jahat di udara. Supaya kita dapat mengadakan perlawanan, tidak ada jalan lain kecuali kita harus penuh dengan Roh Kudus supaya kita juga mempunyai pedang Roh yaitu Firman Tuhan.Saudara-saudara, sebelum manusia itu bertobat, hanya ada satu keinginan di dalam dirinya, yaitu keinginan daging. Dan sebelum manusia itu diciptakan menjadi manusia baru, perbuatannya yang paling menonjol adalah selalu ingin berbuat yang jahat, selalu mementingkan diri sendiri. Tetapi setelah mengalami proses pembaharuan, terlebih setelah dibabtis dengan roh Kudus, barulah di dalam manusia itu selain keinginan yang jahat, di dalam dirinya juga sudah ada keinginan untuk berbuat baik. Disinilah perlu kita ketahui, segala tabiat daging bisa dikalahkan, segala sifat dan karakter bisa diubah, hanya apabila kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Walaupun tabiat daging itu selalu menggoda, walaupun iblis selalu mencobai, tetapi oleh Roh Kudus kita dapat mengalahkannya. Sebab jika kita sudah dibabtis dan penuh dengan Roh Kudus, maka roh yang ada pada kita lebih besar kuasanya.
2. Kisah Para Rasul 2 : 5 - 11 = SUPAYA KITA DAPAT MEMULIAKAN ALLAH. Pada hari Pentakosta, ketika murid-murid berkumpul di satu tempat, tiba-tiba dari langit turunlah suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah itu. Semua murid-murid yang berkumpul itu penuh dengan Roh Kudus, sehingga mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahsa lain, seperti yang diberikan oleh Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul psl 2 : 9 - 11 ini dapat kita lihat, Tuhan Allah dapat memakai banyak bahasa untuk memuliakan Allah. Ketika murid-murid dipenuhi dengan Roh Kudus berkerumunlah orang banyak, mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Padahal rasul-rasul itu adalah orang-orang Galilea yang tidak mungkin bisa berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti bahasa Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, Roma, Yahudi, Kreta dan Arab (sebanyak 17 bahasa). Termasuk di dalamnya bahasa Arab, Tuhan juga memakai bahasa Arab untuk memuliakan Allah. Ini membuktikan Allah itu adalah Allah yang mengerti dan mengetahui semua bangsa di dunia ini. Karena itu jemaat-jemaat dan hamba-hamba Tuhan, kalau ada pengajaran yang datang kepadamu untuk mengganti nama Allah dari dalam Alkitab, saudara tidak perlu ragu tentang nama Allah. Ingat Allah juga memakai bahasa Arab untuk memuliakan nama-Nya. Hanya perlu kita perhatikan, Allah yang kita muliakan itu adalah: Bapa yang ada di dalam Yesus dan Yesus yang ada di dalam Bapa (Lihat Yohanes 14 : 8 - 11, 17 : 20 - 23). Artinya adalah : Yesus dan Bapa adalah satu.
3. Efesus 4 : 30 = SUPAYA KITA DIMETERAIKAN. Meterai itu suatu jaminan yang kuat, sebagai tanda bahwa kita adalah milik Allah. Jadi Roh Kudus itu diberikan supaya kita dimeteraikan menjadi milik kepunyaan Allah. Kalau kita tidak dimeteraikan Roh Kudus menjadi milik Allah, keselamatan itu masih bisa hilang. Ada tiga (3) hal yang membuat keselamatan itu bisa hilang, yaitu :
* Kalau tidak berbuah, Yohanes 15 : 2, 6 menjelaskan setiap ranting yang tidak berbuah akan dipotong, ia akan dibuang keluar dan menjadi kering dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
** Kalau memakai cap antikris, Wahyu 14 : 9 - 10 setiap orang yang menerima tanda pada tangan dan pada dahi akan menyembah binatang dan patung, mereka akan minum dari anggur murka Allah.
*** Kalau mengubah firman Tuhan, Wahyu 22 : 19 - 20 menjelaskan menambah dan mengurang firman Tuhan tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.



“HIDUP DI DALAM TERANG ALLAH”

Minggu 14 juni 09

Ada dua (2) yang diterima Musa di atas gunung Sinai, yaitu:
Dua Loh Batu dan Petunjuk untuk membangun Tabernakel.
Tuhan Allah berfirman kepada Musa di atas gunung Sinai, tujuan nya supaya bangsa Israel tidak tersesat selama dalam perjalanan. Tuhan tahu bahwa bangsa Israel itu akan berjalan di padang gurun selama empat puluh tahun, maka Tuhan mau memperlengkapi mereka dengan firman Tuhan sebagai modal supaya mereka kuat. Sekalipun demikian, bangsa Israel masih banyak yang sesat, diantara mereka banyak yang mati karena tidak mau memperhatikan firman Tuhan. Padahal sejak mereka keluar dari Mesir, Tuhan Allah sudah banyak melakukan perbuatan-perbuatan besar dan mujizat supaya Firaun melepaskan mereka dari perbudakan. Mazmur 103 : 7 = Tuhan sudah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan perbuatan-perbuatan-Nya kepada bangsa Israel. Tetapi dalam Mazmur 106 : 7 bangsa Israel tidak mengerti perbuatan-perbuatan Tuhan yang begitu ajaib, tidak mengingat besarnya kasih setia Tuhan, melainkan memberontak terhadap Allah. Mazmur 106 : 13 - 14 sifat bangsa Israel :
- Sebentar percaya kepada firman dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, tetapi setelah itu segera pula mereka melupakan perbuatan-perbuatan tangan Tuhan dan tidak menantikan nasehat Tuhan. Penyebabnya : selama di padang gurun mereka dirangsang oleh nafsu mereka sendiri dan sering mencobai Tuhan. Akibatnya Tuhan mendatangkan penyakit paru-paru kepada mereka.Mazmur 95 : 10 - 11 selama empat puluh tahun Tuhan jemu terhadap bangsa Israel sebab mereka adalah suatu bangsa yang sesat hati dan tidak mengenal jalan Tuhan. Akhirnya : Tuhan sendiri yang bersumpah dalam murka-Nya: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian Tuhan.” Sifat bangsa Israel ini juga masuk ke dalam gereja Tuhan yang diakhir zaman ini. Memang masih beribadah kepada Tuhan, masih memuji Tuhan dengan sorak-sorai yang besar bahkan masih mendengar firman Tuhan, tetapi sayang secepat itu pula melupakan firman Tuhan. Kalau tetap seperti ini tidak mungkin bisa masuk ke dalam kerajaan Sorga. Kunci supaya kita dibela dan dipelihara Tuhan: “Ikuti gerak firman Tuhan, lakukan dengan taat dan setia” Sebab kalau kita sudah mengikuti gerak firman Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan memperha-tikan dan mencukupkan segala kebutuhan kita. Sama seperti kepada bangsa Israel, pada waktu di padang gurun, tidak ada seorangpun di antara mereka yang kekurangan. Sebab pada waktu pagi hari, Tuhan sudah memberikan Manna sebagai kebutuhan mereka. Hanya syaratnya : pada pagi hari harus bangun untuk mengumpulkan Manna, sebab apabila terlambat maka Manna itu tidak ada lagi. Dalam perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan, Tuhan mengangkat Musa sebagai gembala untuk memimpin mereka. Dan setelah Musa mati, kemudian dilanjutkan oleh Yosua.Bilangan 27 : 15 - 17 Tuhan Allah, roh dari segala makhluk mengangkat seorang untuk mengepalai bangsa Israel keluar masuk, supaya mereka jangan seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Jalan Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya adalah lewat jalur penggembalaan. Ester berhasil menjadi ratu karena ia juga berada dalam penga-wasan. Walaupun ia cantik, tetapi kalau seandai-nya ia tidak masuk ke dalam pengawasan Hegai, Ester tidak akan pernah menjadi ratu. Yesaya 62 : 3 - 4 gereja Tuhan yang sudah berada di dalam penggembalaan yang benar, tidak disebut lagi: “yang ditinggalkan suami” “yang sunyi”, tetapi akan dinamai “yang berkenan kepada Tuhan” puncaknya akan disebut “yang bersuami.” Inilah gereja yang sudah jadi istri Tuhan, yang dikudus kan dan disempurnakan menjadi mempelai perempuan Kristus. Roma 11 : 33 - 36 firman Tuhan menjelaskan betapa dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah. Tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan tak terselami jalan-jalan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan tidak ada yang dapat mengetahui pikiran Tuhan dan tidak ada seorangpun manusia yang pernah menjadi penasehat Tuhan. Intinya: segala sesuatu adalah dari Tuhan dan oleh Dia dan kepada Dia.Untuk itulah Tuhan mengutus dan mencurahkan Roh Kudus-Nya, sebab Roh Kudus itulah yang akan memberi kekuatan bahkan kuasa. Kisah Para Rasul 4 : 31 ketika Roh Kudus dicurahkan, goyanglah tempat mereka berkumpul dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasil setelah penuh dengan Roh Kudus:
- rasul-rasul yang dahulu takut, sekarang dapat memberitakan firman Tuhan dengan berani (ayat 31).
- jemaat-jemaat berkumpul dengan sehati dan sejiwa dan tidak seorangpun berkata, bahwa sesuatu adalah kepunyaan sendiri tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan bersama (ayat 32).
- rasul-rasul memberi kesaksian kebangkitan Tuhan Yesus dengan kuasa yang besar dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah (ayat 34). Khusus Efesus pasal 5 & 6 dapat kita bagi menjadi dua (2) bagian:
1. Efesus 5 : 1 - 21 = berbicara tentang cara hidup sebagai anak-anak terang firman Tuhan.
2. Efesus 5 : 22 - psl 6 = berbicara tentang cara hidup nikah atau keluarga yang berjalan dalam terang firman Tuhan. Yesaya 2 : 5 firman Tuhan menghimbau supaya umat Tuhan itu berjalan dalam terang firman Tuhan dan yang dimaksud dengan hidup di dalam terang firman itu adalah hidup di dalam firman pengajaran dan firman pengajaran itu sendiri keluar dari Sion.
Maka kalau jemaat-jemaat dan keluarga-keluarga itu sudah hidup di dalam terang firman pengajaran, hasilnya:
- menjadi penurut-penurut Allah
- hidup di dalam kasih- mempersembahkan persembahan dankorban yang harum bagi Allah. Efesus 5 : 3 - 4 beberapa hal yang tidak boleh disebut :
- percabulan
- rupa-rupa kecemaran
- keserakahan
- perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono Hal-hal tersebut tidak pantas untuk disebut sebab jika disebut justru akan mendatangkan masalah dalam hidup kita. Sebaliknya yang pantas keluar dari mulut kita adalah ucapan syukur, bersyukur karena firman pengajaran telah diberikan kepada kita.Hidup di dalam kasih itu indah demikian juga hidup di dalam firman pengajaran itu sangat indah. Sebab lewat firman pengajaran ini mata rohani dicelikkan untuk mengenal Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat saja, tetapi kita juga dapat mengenal Kristus sebagai Suami atau sebagai Mempelai Pria Sorga. Karena itu sudah sepatutnya kita menghargai firman pengajaran yang besar dan mulia ini. Jangan seperti contoh-contoh dalam Alkitab, sudah mengalami mujizat yang besar tetapi tidak dilanjutkan dengan menghargai perbuatan Tuhan tersebut. Misalnya: *sepuluh orang kusta, mereka semua disembuhkan, tetapi mengapa hanya seorang saja yang datang kepada Tuhan? **Bartimeus dapat melihat, tetapi tidak berlanjut karena tidak dicatat dlm Alkitab.


HIDUP DI DALAM ALLAH


Minggu 21 Juni 2009


Mazmur 43 : 1 - 3 = pemazmur meminta supaya terang dan kesetiaan Tuhan datang dalam hidupnya. Fungsinya: untuk menuntun dan mem-bawa ke gunung Tuhan yang kudus dan ke tempat kediaman Tuhan. Memang ada ayat firman Tuhan yang mengatakan: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2 : 8), tetapi keselamatan itu didapat bukan begitu saja. Setelah mendengar ayat ini, banyak orang Kristen menjadi tidak serius beribadah, tidak serius mendengar firman Tuhan apalagi untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Sebab setelah mereka mengetahui ayat firman Tuhan tersebut, mereka menyangka keselamatan itu sudah pasti walaupun tidak melakukan firman Tuhan. Padahal firman Tuhan dalam Filipi 2 : 12 dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan itu harus dikerjakan dengan takut dan gentar. 1 Korintus 3 : 10 berbicara tentang kelanjutan yang harus dilakukan setelah menerima keselamatan, yaitu kita harus memiliki dasar atau pondasi yang kokoh. Sebab dalam ayat ini dijelaskan, gereja Tuhan itu diumpamakan seperti bangunan, setelah memiliki dasar bangunan itu harus dilanjutkan terus sampai selesai dibangun dan siap untuk ditempati. Dalam membangun tidak boleh berhenti walaupun hanya sebentar saja, tetapi harus terus dikerjakan walaupun banyak yang harus dihadapi. Demikian juga dalam mengikut Tuhan, harus ada kerelaan melakukan seluruh kehendak Allah walaupun banyak cobaan. 1 Petrus 2 : 1 - 5 dalam hal membangun ada hal penting yang harus kita perhatikan, yaitu: kita harus mempunyai sifat/karakter seperti anak yang baru lahir. Bayi yang baru lahir tidak tahu berbuat apa-apa selain menangis supaya mendapatkan apa yang diperlukan. Bayi yang baru lahir itu tidak tahu berbuat jahat, tidak tahu melakukan hal-hal yang bertentangan kehendak Tuhan, di dalam dirinya hanya ada satu keinginan yaitu untuk mendapatkan air susu yang murni.Bayi yang baru lahir = berbicara mengalami proses kelahiran baru, hidup yang sudah mengalami tanda pembaharuan. Jika kita sudah sama seperti bayi yang baru lahir, maka ada tiga (3) kebaikan Tuhan yang akan kita alami, yaitu:
1. Hidup kita akan mengalami tanda pembaharuan, diubah menjadi manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah. Maka supaya kita bisa mengalami proses kelahiran baru, ada yang harus kita kerjakan, yaitu: membuang segala bentuk kejahatan, kemunafikan, kedengkian dan fitnah, setelah itu barulah akan ada keinginan mendapatkan air susu yang murni, yaitu firman pengajaran yang murni. Dan setelah kita mengalami proses kelahiran baru, maka kita akan bertumbuh dan beroleh keselamatan.Supaya bertumbuh, tidak perlu meniru cara-cara yang duniawi, jangan mengadopsi cara-cara ibadah yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Memuji Tuhan dengan sorak-sorai itu memang bagus, tetapi tidak perlu dengan cara yang dibuat-buat.
2. Kecap kebaikan Tuhan (ayat 3), Jika sudah mengalami proses kelahiran baru, selalu ingin akan air susu yang murni, barulah kita dapat bertumbuh dengan baik dan beroleh keselamatan. Supaya kita dapat mengecap kebaikan Tuhan, langkah yang harus kita lakukan adalah: “Datang kepada Tuhan, batu yang hidup” DATANG = datang beribadah kepada Tuhan, datang untuk melayani Tuhan, datang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Jangan puas kalau hanya sebagai jemaat biasa saja, tetapi harus datang untuk melayani Tuhan. Yang sudah melayani, jangan puas kalau hanya sebagai penerima tamu, jangan puas hanya sebagai singer, sebagai pemain musik, dll, tetapi harus datang mendekatkan diri kepada Tuhan supaya diberi kesempatan untuk melayani lebih dari yang sudah kita perbuat sekarang. Kalau kita datang kepada Tuhan, maka Tuhan pasti akan memberikan lebih dari yang sudah kita terima saat ini.
Yesaya 46 : 3 - 4 = perbuatan Tuhan setelah kita datang kepada Tuhan:
- sampai masa tua/sampai masa putih rambut, Tuhan menggendong.
- Tuhan mau menanggung kita terus
- Tuhan mau memikul dan menyelamatkan kita
3. Mau dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani (ayat 5).
Artinya: = kita harus mau tergabung dalam satu fellowship/persekutuan untuk membangun kita menjadi tubuh Kristus yang kudus dan yang sempurna. = kita harus tetap memiliki persekutuan yang erat baik dengan Kristus maupun dengan sesama jemaat dan sesama hamba-hamba Tuhan. Yohanes 15 : 2, 5 = persekutan yang benar itu digambarkan seperti pokok anggur dengan ranting-ranting, Kristuslah pokok dan kita ranting-rantingnya. Setiap orang yang tidak tinngal di dalam Tuhan (=yang tidak memiliki persekutuan), ia akan dibuang keluar seperti ranting yang tidak berbuah dan menjadi kering, kemudian dikumpul kan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu di bakar. Kering karena tidak melekat pada pokok.Fungsi persekutuan = supaya berbuah banyak.Jadi jika kita sudah melekat seperti ranting pada pokok (=sudah memiliki persekutuan dengan Kristus), maka kita akan disucikan sama seperti ranting yang sudah berbuah dibersihkan supaya lebih banyak berbuah. Baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai jemaat, kalau tidak ada persekutuan dengan Tuhan akan menjadi kering (=kering rohani), dan akan kembali kepada hidup yang lama. Karena itu kita harus selalu mengingat bahwa di luar Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. ) Ada dua bentuk kejahatan yang perlu kita ketahui, yaitu:
1. Kejahatan kepada sesama manusia.
2. Kejahatan kepada Tuhan Allah.
Contoh bentuk kejahatan kepada sesama seperti: mencuri, membunuh, merampok, berzinah dengan istri/suami orang, dll. Roma 1 : 24 - 27 penyimpangan sex itu terjadi karena ada kekerasan yang tersimpan di dalam hati. Inilah yang membuat sehingga Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan. Bentuk penyimpangan sex: *Istri menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar (=lesbian), **Suami-suami menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar (gay). Bentuk kejahatan kepada Tuhan: tidak setia beribadah, tidak setia melakukan firman Tuhan, tidak setia melayani, tidak setia dalam penggembalaan. Terikat kepada adat istiadat atau tradisi-tradisi dari nenek moyang juga termasuk kejahatan kepada Tuhan, sebab sudah menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Disebut kejahatan kepada Tuhan karena tidak melakukan firman Tuhan, tidak menyakini firman Tuhan melainkan lebih mempercayai ajaran nenek moyang. Hosea 4 : 6 firman Tuhan menjelaskan penyebab umat Tuhan binasa: *karena tidak mengenal Allah, dan **karena melupakan firman pengajaran. Sebagai akibat karena menolak pengenalan itu, maka Tuhan menolak mereka menjadi imam, dan sebagai akibat kalau melupakan firman pengajaran, maka Tuhan juga akan melupakan keturunan kita. Hidup tanpa firman pengajaran membuat seseorang tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, bahkan mereka juga tidak akan mampu membedakan mana yang benar dengan yang tidak benar.
\

“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”

minggu 28 juni 2009



Dalam Perjanjian Lama Ulangan 23 : 1 - 3, ada tiga (3) jenis yang tidak boleh masuk menjadi jemaat Allah, yaitu:
-Yang hancur buah pelirnya atau yang ter-
potong kemaluannya = yang cacat (ayat 1)
-Anak haram, yang tidak jelas siapa bapaknya (ayat 2)
- Amon dan Moab, yang tidak mengasihisaudaranya (ayat 3)
Sedangkan dalam Perjanjian Baru, yang bisa disebut sebagai jemaat Tuhan :
1. yang sudah ditebus dengan darah Kristus, 1 Petrus 1 : 18 - 19 ditebus dari cara hidup yang sia-sia, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan emas dan perak, tetapi dengan darah Kristus, supaya Kristus hidup di dalam kita (Galatia 2 : 20).
2. yang sudah dibangun di atas dasar kebenaran, Matius 16 : 18 Yesus membangun jemaat di atas “batu karang” dan batu karang itu ialah Kristus. Jemaat yang sudah dibangun di atas dasar kebenaran tidak akan dikuasai oleh maut. Dalam Perjanjian Baru dijelaskan bahwa dengan matinya Kristus sebagai manusia, Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala ketentuannya. Karena itu dalam 1 Korintus 3 : 10 - 17, Tuhan akan menguji dengan api, yang tidak tahan akan terbakar dan akan menderita kerugian. Tetapi yang tahan api, ia akan tetap bertahan dan mengalami kemenangan. Yang tahan terhadap api itu adalah mereka yang sudah disebut “kepunyaan Tuhan” (Yesaya 43 : 1 - 2), itulah gereja yang menjadi mempelai perempuan Kristus. Suratan Yohanes berintikan tentang kasih:
- Suratan Yohanes yang pertama = kasih secara umum yang ditandai dengan kebenaran, yang di dalamnya tidak ada kegelapan karena dosa.
- Suratan Yohanes yang kedua = kasih secara khusus yang ditujukan kepada keluarga atau jemaat secara keseluruhan, juga didasari dengan kebenaran yang tinggal di dalam hati supaya benar-benar dapat saling mengasihi.
- Suratan Yohanes yang ketiga = kasih secara pribadi, juga didasari dengan kebenaran dan yang berpusat kepada kebenaran. Jadi inti kasih itu adalah supaya jemaat-jemaat, keluarga-keluarga maupun pribadi-pribadi hidup di dalam kebenaran dan supaya terwujud apa yang sering kita sebut “FILADELFIA” yang artinya jemaat yang hidup di dalam kasih persaudaraan. 1 Yohanes 1 : 9 - 10 = yang disebut lahir dari Allah lahir dari benih ilahi, inilah yang tidak dapat berbuat dosa lagi. Tetapi yang tidak lahir dari Allah, ia akan disebut anak-anak iblis sebab di dalamnya tidak ada kebenaran. Dari kedua ayat ini nyata kita lihat perbedaan antara anak-anak Allah dengan mereka yang disebut anak-anak iblis, yang dapat membedakannya adalah kebenaran. KAIN disebut berasal dari sijahat karena memang segala perbuatannya adalah jahat, membunuh adik nya sendiri. Karena Kain berasal dari sijahat, maka arah perjalannya dan semua keturunannya mati di-binasakan pada saat Allah menghukum dunia dengan air bah, tidak ada seorangpun yang selamat. 3. Yang sudah dipilih, 1 Petrus 2 : 9 kita disebut bangsa yang terpilih, setelah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Kepada orang-orang pilihan, perjuangan Tuhan sangat besar, bukti perjuangan Tuhan itu adalah “mempersingkat waktunya” (Matius 24 : 22) sebab kalau waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat. Khusus karena orang-orang pilihan, waktu kedatangan Tuhan akan dipersingkat. 1 Korintus 7 : 29 firman Tuhan juga menekankan: “Waktu telah singkat”, karena itu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
- yang punya istri seolah-olah tidak punya istri.
- yang menangis seolah-olah tidak menangis.
- yang bergembira seolah-olah tidak bergembira.
- yang membeli seolah-olah tidak memiliki.
Mengapa firman Tuhan menekankan demikian? Maksud dan tujuannya adalah:
1. Supaya kita hidup tanpa kekuatiran
(ayat 32a). Ini hal yang sangat penting kita ketahui, sebab kalau masih tetap kuatir, ia sama dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sama dengan sikap orang kafir. Supaya jangan kuatir: serahkan diri kepada Tuhan sebab Dialah yang memelihara hidup kita. Maksudnya: masuklah ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, yang di dalamnya ada firman pengajaran. Sebab khusus kepada setiap orang yang sudah tergembala dengan baik, Tuhan sendiri yang berjanji, “ada jaminan pemeliharaan.” Lukas 12 : 31, kalau kita sungguh-sungguh mencari kerajaan sorga, maka semua itu akan ditambahkan kepada kita. “Ditambahkan” artinya: ada kepuasan dalam mengikut Tuhan, ada jaminan segala kebutuhan kita akan dipenuhi, tidak akan kekurangan.
2. Supaya kita dapat memusatkan
perhatian kepada Tuhan (ayat 32b). Supaya Tuhan berkenan kepada kita dan supaya kita dijadikan sebagai mempelai perempuan Kristus, maka kita harus dapat memusatkan perhatian kepada Tuhan, yaitu kepada perkara-perkara yang rohani dengan cara melakukan segala perintah Allah. Jemaat yang memusatkan perha-tiannya kepada Tuhan, tidak mudah lemah.Sebab tidak mungkin orang bisa berkenan kepada Tuhan kalau ia sendiri tidak mau melakukan segala perintah Tuhan. Maka tidak heran dalam Matius 22 : 14, Tuhan Yesus berkata: banyak orang yang dipanggil tetapi hanya sedikit saja yang dipilih. Mengapa bisa seperti itu? tentu karena ia tidak mau mSupaya emusatkan perhatiannya kepada Tuhan.
3. Supaya kita dapat melayani Tuhan tanpa gangguan (ayat 35).
Jika firman Tuhan mengajarkan kepada kita supaya seolah-olah tidak punya istri, seolah-olah tidak menangis, seolah-olah tidak bergembira dan seolah-olah tidak memiliki, maksudnya bukan untuk menghalangi dalam kebebasan kita, tetapi sebaliknya supaya kita dapat melakukan apa yang benar dan baik, bahkan supaya kita dapat melayani Tuhan tanpa ada gangguan dari manapun. Maka kalau kita lihat firman Tuhan dalam 1 Timotius 3 : 14 - 15 yang disebut “keluarga Allah” itu adalah jemaat yang sudah hidup di dalam kebenaran atau yang sudah lahir dari kebenaran. Inilah jemaat yang bisa menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran di dalam penggembalaan. Wujud keluarga Allah itu sangat luas pengertiannya. Yang disebut keluarga Allah bukan hanya dimulut saja, tidak segampang mulut berkata: “kita adalah keluarga Allah” kalau hanya di mulut saja mengatakan kita adalah keluarga Allah tetapi berbeda dalam perbuatannya, itu namanya munafik. Tetapi sebagai keluarga Allah harus mampu menunjukkan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari. Jemaat yang sudah disebut “tiang penopang” dan “dasar kebenaran” bisa menjadi berkat kepada banyak orang, saling memperhatikan dan tidak suka menyinggung perasaan sesamanya. Kalau bertemu dengan sesama jemaat Tuhan, sikapnya dapat merendahkan diri dihadapan jemaat yang lain, tidak menganggap diri lebih hebat, lebih kaya dari pada yang lain, dan tidak suka mencari hormat. Jadi kalau sudah disebut keluarga Allah, di dalamnya ada sikap dan perbuatan yang baik, seperti:
- ada sikap saling tolong menolong, saling memperhatikan satu dengan yang lain, menganggap kepentingan bersama lebih penting dari pada kepentingan pribadi.
- ada sikap saling membangun, tidak menjelek jelekkan orang lain demi kepentingannya.