Minggu, 10 Juni 2012

buletin Juni 2012

“HARI PENTAKOSTA” 

Minggu, 10-06-2012

 Saudara-saudara, pencurahan hari Pentakosta adalah hari di mana Tuhan Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas rasul-rasul yang telah menanti-nantikan. Dan setelah Roh Kudus di curahkan pada hari Pentakosta terjadilah kegerakan rohani yang dahsyat, gereja mula-mula terbentuk walau di tengah-tengah penganiayaan yang hebat. Pengurapan dari Roh Kudus itu membuat kegerakan rohani yang besar kepada semua orang yang menerimanya. Kemudian bagi kita sekarang, khsusunya gereja Tuhan di akhir zaman, pengurapan Roh Kudus itu sangat penting supaya kita mempunyai rohani yang hidup, bisa bertumbuh ke arah Kristus sebagai Kepala. Pengurapan Roh Kudus itu menjaga kita terhadap segala bentuk pengajaran-pengajaran yang palsu yang sekarang ini sedang bekerja di seluruh dunia. Kalau tidak diurapi oleh Roh Kudus semua orang akan dengan mudah diseret kepada pengajaran yang palsu, termasuk hamba-hamba Tuhan pun kalau tidak diurapi dengan Roh Kudus bisa terjerat dan masuk ke dalam pengajaran yang palsu. Kemudian pengurapan dari Roh Kudus itu juga menjaga kita terhadap dusta, maksudnya kita bisa menjaga mulut atau perkataan sehingga tidak berdusta baik kepada Tuhan maupun kepada orang lain. Banyak orang Kristen zaman sekarang ini tidak sadar sering terjebak kepada dusta, tidak menyadari perkataannya sudah menyimpang dari kebenaran. Untuk itulah kita harus menerima pengurapan dari Roh Kudus supaya tidak terjebak ke dalam dusta. Intinya: pengurapan dari Roh Kudus itu membuat kita mampu berdiri teguh dalam iman, harap dan kasih, kemudian kita bisa berdiri teguh dalam firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah. 1 Yohanes 2 : 27 menjelaskan kalau di dalam kita sudah ada pengurapan dari Roh Kudus, pengurapan itu akan mengajar kita tentang segala sesuatu yaitu pengajaran yang benar, yang di dalamnya ada firman Tuhan yang selalu dibukakan rahasianya.
Kalau pengurapan Roh Kudus itu sudah ada di dalam kita maka kita tidak perlu lagi diajar oleh orang lain, yaitu oleh pengajaran-pengajaran yang di luar kebenaran. Maksudnya walau di dunia ini banyak pengajar-pengajar yang ingin mengajarkan pengajaran yang palsu, pengurapan dari Roh Kudus itu mampu membuat sehingga kita dapat mengenalnya. Perlu kita ketahui bahwa Iblis akan memakai orang-orang yang berhikmat di dunia ini, orang-orang yang berpengaruh, yang cocok dipakai untuk menyebarkan dusta ke seluruh dunia. Yang anehnya antikristus itu berasal dari orang-orang Kristen, tetapi mengapa mereka disebut antikristus? penyebabnya: karena mereka tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan bahkan tidak menerima pengurapan dari Roh Kudus. Iblis sengaja mengambil atau merekrut orang-orang yang berhikmat menurut dunia, orang-orang yang berkuasa, yang kaya, dll, untuk dijadikan sebagai antikristus yang akan menganiaya orang-orang kudus yang tidak berhasil menjadi sempurna.  

Angka 50 = adalah angka hari Pantakosta, yang dirayakan setiap hari yang kelimapuluh, pada saat itulah tergenapi firman Tuhan yang telah dinubuat kan dalam Imamat 23 : 15 - 22. Harus dihitung mulai dari hari sesudah sabat yaitu waktu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus dihitung lima puluh hari. Pada hari itulah bangsa Israel mempersembahkan korban sajian yang baru kepada Tuhan, mereka harus membawa dua buah roti unjukan yang dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi Tuhan. Inilah yang digenapkan pada hari Pentakosta, di mana murid-murid dengan sungguh-sungguh menanti-nantikan pencurahan Roh Kudus. Pada hari yang kelimapuluh segala ragi harus dibakar dengan api, RAGI = sifat-sifat dan karakter atau tabiat-tabiat daging. Jadi segala bentuk keinginan/ tabiat daging atau karakter-karakter yang lama bisa dilepaskan dari diri kita hanya dengan pengurapan dari Roh Kudus, api Roh Kuduslah yang bisa membakar segala tabiat daging kita. Roh Kudus itu memampukan kita supaya dapat melepaskan diri dari segala tabiat daging, termasuk dari dosa-dosa masa lalu bahkan dari dosa yang masih tersembunyi sekalipun. 

- Darah Kristus berfungsi untuk mengampuni atau menyucikan kita dari segala dosa yang telah kita  perbuat selama ini 
- Tetapi Roh Kudus berfungsi bukan hanya untuk mengampuni dosa tetapi juga untuk membakar segala bentuk tabiat-tabiat atau keinginan daging. Termasuk dari sifat-sifat yang tersembunyi di dalam hanya bisa dibakar dengan kekuatan pengurapan dari Roh Kudus. Roma 15 : 16 berkat khusus kepada bangsa kafir setelah hari Pentakosta: bangsa-bangsa bukan Yahudi (=kafir) dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada Allah. Artinya: setelah Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta sejak saat itu terbukalah jalan keselamatan kepada semua bangsa, rasul-rasul yang telah diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus memberitakan Injil keselamatan kepada semua orang dan kepada semua bangsa. Kita harus sadar di dalam diri kita ada banyak pertentangan keinginan-keinginan yang lain, ada .... - banyak sifat atau tabiat yang selalu bertentangan dengan firman Tuhan, yang menimbulkan dosa bahkan yang membuat kehilangan damai sejahtera.

Tetapi syukur kepada Allah, dengan pengurapan dari Roh Kudus, kita telah diberi kekuatan dan kuasa supaya dapat menolak bahkan mengalahkan keinginan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Segala tabiat daging bisa dikalahkan hanya dengan pengurapan dari Roh Kudus. Roma 8 : 26 - 28 firman Tuhan menjelaskan kepada kita dengan pengurapan dari Roh Kudus dapat membantu kita dalam kelemahan. Walaupun sebenarnya kita tidak tahu berdoa, tetapi jika kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus, maka Roh Kudus itu sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dengan pengurapan dari Roh Kudus, Allah selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mau mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, yaitu yang sudah terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Yohanes 20 : 1 - 2, 11 - 15 Maria sebelum menerima pengurapan dari Roh Kudus tidak bisa mengenal Yesus, pandangan matanya masih tertutup/terhalang walau Yesus ada disekitarnya. Memang Maria sudah pergi ke kubur pada hari pertama minggu itu bahkan sudah berdiri dekat kubur sambil menangis, ia menyangka Tuhan Yesus sudah diambil orang dari kubur-Nya. Ini adalah satu contoh bagi orang-orang yang belum menerima pengurapan dari Roh Kudus, ia tidak akan merasakan kehadiran Tuhan Yesus dalam hidupnya, tidak akan merasakan pertolongan Tuhan bahkan tidak akan merasakan kasih Kristus yang telah memberi pertolongan kepadanya. 

Setiap orang yang belum menerima pengurapan dari Roh Kudus: ia tidak akan bisa mengenal pribadi Kristus dengan tepat dan benar, sama seperti Maria tidak mengenal Yesus yang telah bangkit demikian juga orang Kristen zaman akhir ini tidak akan bisa mengenal pribadi Yesus. Kalau kita sudah menerima pengurapan dari Roh Kudus, ada tiga berkat yang akan kita terima, yaitu: 
       1. kita dapat mempersembahkan persembahan hidup yang baru.
      2. kita mampu mematikan segala tabiat daging 
     3. kita memiliki pandangan rohani yang terbuka




“HARI PENTAKOSTA”


  Minggu, 17 Juni 2012

Puji Tuhan, berkat kalau kita sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus ada tiga (3) yaitu: 
               1. kita bisa mempersembahkan persembahan hidup yang baru, yang telah dibaharui 
               2. kita mampu membuang atau mematikan segala bentuk tabiat atau keinginan daging 
              3. kita mampu mempunyai pandangan mata rohani yang terbuka sehingga dapat mengenal pribadi Tuhan Yesus dengan tepat dan benar 
Hujan akhir adalah berbicara pencurahan Roh Kudus untuk mempersiapkan gereja Tuhan supaya siap dituai. Hujan akhir ini juga berbicara kegerakan rohani pada zaman akhir, kegerakan rohani yang dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Roh Kudus akan dicurahkan dua kali lipat ke atas jemaat yang sungguh-sungguh menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya dan yang selalu setia dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Kegerakan hujan akhir ini tidak lama hanya sebentar saja, maka dibutuhkan hati yang taat dan mata rohani yang terbuka supaya dapat melihat kegerakan hujan akhir tersebut. Sebab kalau mata rohaninya buta tidak mungkin bisa melihat kegerakan hujan akhir ini bahkan tidak mungkin bisa mengikuti gerak firman Tuhan. 

Hanya mata rohani yang terbukalah yang bisa melihat kegerakan hujan akhir ini sehingga rohaninya terbangun, hidupnya diperbaharui dan dijadikan menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus dengan teliti memperhatikan gerak firman Tuhan supaya dapat melangkah dengan pasti. Roh-roh dunia ini begitu kuat megikat orang-orang yang tidak hidup menurut Roh Kudus. Iblis memakai apa yang ada di dunia ini untuk memikat hati orang supaya jangan sungguh-sungguh mengikuti Tuhan. Dan salah satu ikatan roh-roh dunia itu ialah roh materialistis, yaitu mengukur segala sesuatu dengan perkara jasmani dengan mengesampingkan perkara rohani. Semua diukur dengan uang : kalau ada uang berarti berhasil sebaliknya kalau tidak uang menganggap dirinya gagal. Bahkan dalam ibadah dan pelayanan pun roh materialistis ini sudah masuk, ibadah yang benar diukur kalau persembahannya banyak, demikian juga pelayanan diukur dengan uang, dengan uang yang banyak menganggap pelayanan berhasil. Sebaliknya kalau tidak ada uang menganggap ibadah dan pelayanan itu belum berhasil. Hal seperti ini harus kita jauhkan dari hidup kita, jangan sampai roh materialistis itu mengikat hati kita tetapi mari kita tingkatkan kerohanian kita supaya kita bisa membangun krohanian kita bertumbuh dengan baik sampai menjadi dewasa. Saudara-saudara kita bisa melihat bahwa pada hari Pentakosta yang pertama terjadi yang mengalami kepenuhan Roh Kudus hanya murid-murid Yesus saja. Padahal pada waktu itu ada banyak juga orang yang percaya kepada Yesus dan juga mengikuti perjalanan pelayanan Yesus, tetapi mereka tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Karena itu mereka tidak mengalalami kepenuhan Roh Kudus dan tidak mengalami kegerakan rohani. Setiap orang yang tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus maka ia tidak akan mengalami kegerakan rohani yang baik, tidak ikut mengalami tanda keubahan hidup. Hatinya akan tetap terikat dengan perkara-perkara yang duniawi, mata rohaninya tidak akan terbuka untuk melihat pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat. Padahal Roh Kudus itu adalah motor kegerakan rohani baik pada zaman gereja mula-mula terlebih lagi pada zaman akhir ini. Roh Kudus itu adalah motor penggerak untuk membawa gereja Tuhan supaya mengalami kegerakan rohani yang dahsyat. Karena itu supaya kita semua bisa mengalami kegerakan rohani ini maka kita harus mengalami kepenuhan Roh Kudus, kita harus meminta dan berdoa dengan sungguh-sungguh supaya Tuhan memenuhi hidup kita dengan Roh Kudus-Nya. Roh Kudus itu harus diminta dan cara memintanya juga harus dengan sikap yang benar: meminta sambil menanti-nantikan. Sama seperti murid-murid ketika mereka menanti-nantikan janji Bapa tentang Roh Kudus, demikian juga kita harus punya sikap menanti-nantikannya sambil berdoa dengan sungguh-sungguh. Khusus pada zaman akhir ini Tuhan Allah akan mencurahkan Roh Kudus-Nya dua kali lipat supaya gereja Tuhan itu mengalami kegerakan rohani yang dahsyat. Maka setiap jemaat yang sudah dipenuhi Roh Kudus, rohaninya akan bertumbuh dengan baik, semangat rohaninya menyala-nyala sebab ada api Roh Kudus yang membakarnya. Pengenalannya kepada Kristus akan bertumbuh terus sampai menjadi dewasa dan dianggap layak menjadi jemaat Tuhan yang dikuduskan dan disempurnakan menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. Sebaliknya kalau tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus, ia tidak akan mengalami kegerakan hujan akhir ini, justru ikatan-ikatan dunia ini yang semakin gencar mengikat hidupnya sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik. Walau ia beribadah dan melayani, tetapi ibadah dan pelayanannya tidak akan berkenan kepada Allah dan ia tidak akan masuk ke dalam rencana Allah. Walau ia masih beribadah tetapi ia tidak akan mengalami kuasa Tuhan dalam ibadah tersebut, bahkan sekalipun masih melayani tetapi pelayanan itu terasa hambar dan kosong. Yesaya 32 : 15 - 17 berkat kalau Roh Kudus sudah dicurahkan ke atas hidup kita: 
          - padang gurun akan berubah menjadi kebun buah- buahan 
         - dan kebun buah-buahan akan dianggap hutan Padang gurun = adalah wilayah atau daerah yang sangat gersang, sukar untuk mendapatkan kehidupan disana sebab tidak ada pohon-pohon yang hijau kecuali pohon-pohon tertentu saja. 


Padang gurun ini juga menunjuk kepada kehidupan yang terasa gersang, tidak ada gairah, tidak ada damai sejahtera dan sukacita. Dalam hidup sehari-hari, hidupnya terasa kosong, rumah tangga tidak bisa berjalan dengan baik, bahkan sekalipun masih beribadah dan melayani tetapi imannya tidak terbangun dengan baik. Penyebabnya: karena belum mengalami kepenuhan Roh Kudus. Tetapi kalau sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, Tuhan sanggup mengubah suasana padang gurun menjadi kebun buah-buahan dan kebun buah-buahan itu akan semakin meningkat sampai dianggap hutan karena luar biasanya kehidupan disana. Kebun buah-buahan ini menunjuk sikap dan perbuatan yang baik dari anak-anak Tuhan sesudah mengalami kepenuhan Roh Kudus. Inilah buah-buah Roh Kudus yang dikerjakan Tuhan di dalam hidup kita, buah Roh Kudus itu akan semakin bertumbuh terus sampai menghasilkan sikap dan perbuatan yang benar-benar menyenangkan hati Tuhan dan sesama manusia. Kalau jemaat-jemaat itu sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, di dalam hidupnya akan selalu berlaku keadilan dan kebenaran bahkan ketentraman untuk selama-lamanya. Hal ini bisa kita lihat dalam Yesaya 4 : 4 - 6 kunci supaya kita mengalami kepenuhan Roh Kudus: kita harus berada di pusat kegerakan rohani yaitu di Sion. Sion itu menunjuk gereja Tuhan yang mau hidup menuruti kehendak Tuhan sehingga pengenalannya kepada Kristus tepat dan benar. Roh Kudus yang memenuhi hidup kita itu akan membakar segala kekotoran atau noda atau dosa yang melekat dalam hidup kita. Mungkin ada dosa yang sulit kita lepaskan tetapi dengan Roh Kudus, Ia akan memberi kekuatan supaya kita bisa melepaskan diri dari ikatan dosa. Sehingga akan ada kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu bahaya.