Minggu, 29 Desember 2013

Bible Study

ARTI  NATAL 


Kamis, Desember 2013

 
Akibat dosa : manusia kehilangan kemuliaan Allah, bangsa-bangsa diam dalam kegelapan dan di- naungi maut. Tetapi oleh kedatangan Yesus ke dalam dunia sebagai manusia, Ia telah membawa ke- lepasan dari dosa dan maut. Matius 4 : 16 karena Yesus telah datang sebagai manusia, bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit terang. Hal ini sesuai dengan Yohanes 3 : 16 karena kasih Allah begitu be- sar, Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk membawa keselamatan kepada semua orang. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal. 

Untuk melahirkan Yesus yang datang sebagai manusia, Allah memakai tiga orang perempuan sbg jalur atau jalan untuk melahirkan Yesus, yaitu TAMAR, RAHAB & RUT. - Tamar, menantu Yehuda yang menyamar sebagai seorang pelacur karena melihat Yehuda ti- dak menepati janjinya, lalu ia menyamar menjadi seorang pelacur dan tidur dengan mertunya sendiri.
 - Rahab, yang terkenal sebagai seorang pelacur di Yerikho tetapi yang mau menerima dua orang pengintai yang datang mengintai kota Yerikho. 
 - Rut, seorang perempuan Moab yang mau ikut dengan Naomi sampai ke Betlehem dan juga yg mau mengakui Allahnya Naomi menjadi Allahnya. Sebenarnya dari ketiga nama perempuan di atas memiliki latar belakang yang jelek dan tidak layak di hadapan Tuhan, tetapi karena Tuhan telah mengadakan perjanjian yang baru yang berintikan tentang Kasih maka Ia mau menerima dan memakai mereka sebagai jalan untuk melahirkan Yesus ke dalam dunia ini. 

Ini membuktikan betapa Tuhan Allah itu sangat mengasihi manusia sehingga Ia tidak melihat latar belakang seseorang, tidak melihat rupa dan tidak melihat derajat sosial. Yesaya 30 : 18 - 21 saatnya Tuhan menunjukkan Kasih-Nya kepada semua orang, Ia bangkit hendak menyayangi mereka yang menanti-nantikan Dia. Dan dalam Yesaya 63 : 8 - 9 kedatangan Yesus ke dunia ini bukan sebagai duta atau utusan, tetapi Ia sendiri yang datang untuk menyelamatkan manusia yg telah berdosa dengan kasih sayang dan kasih setia. Ini berbicara pekerjaan Yesus Kristus sebagai Juruse- lamat, bahwa hanya Yesus saja satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa. Itulah sebabnya ada tiga orang perempuan yang memiliki latar belakang yang tidak baik tetapi yang dipa- kai Allah menjadi jalan untuk melahirkan Yesus. Karena itu bagi kita sekarang, NATAL itu bukan hanya sekedar peryaaan begitu saja tetapi merupakan perwujudan kasih Allah kepada manusia. Dalam NATAL yang paling ditonjolkan adalah saling mengasihi, saling mengampuni dan bisa menerima kekurangan yang seorang dengan yg lain. 

Dengan mengerti makna NATAL yang sesungguhnya maka kita akan dimampukan untuk saling berbagi, saling memperhatikan, saling mengasihi, saling mendoakan dan saling mendukung demi untuk kemajuan bersama. Sebagaimana Allah mau memakai orang-orang yang memiliki latar be- lakang yang tidak baik, demikian juga kita harus mampu menerima kelemahan orang lain dan hrs mampu memberi pengampunan. Dengan demikian maka kita akan menjadi orang yang berkenan kepada Allah dan dilayakkan untuk menerima hidup yang kekal di dalam kerajaan Sorga.

Buletin Minggu

“PERJANJIAN YANG BARU” 

Minggu, Desember 2013

 Puji Tuhan!!! Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah datang sebagai manusia untuk menebus manusia dari dosa. Kedatangan-Nya ke dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Itu sebabnya bagi kita, NATAL adalah penggenapan janji Allah akan keselamatan, NATAL merupakan perwujudan kasih Allah kepada manusia. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah tahu tidak ada seorang pun yang bisa datang kepada Allah, dan tidak ada seorang pun yang bisa membawa manusia untuk mendekat kepada Allah. Karena itu maka Allah sendiri yang menyediakan diri-Nya sebagai jalan untuk memperdamaikan manusia dengan Allah, Allah sendiri datang ke dalam dunia dalam rupa manusia. Tujuannya untuk membawa manusia supaya bisa mendekat dengan Allah. Yohanes 1 : 14 firman Tuhan menjelaskan kepada kita kegenapan kasih Allah kepada manusia dengan cara menjadi manusia dan diam di antara kita supaya manusia itu bisa melihat kemuliaan Tuhan. Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia sebagai jalan yang disediakan Allah supaya manusia bisa datang kepada-Nya. Yesus datang sebagai manusia : 
- supaya manusia bisa melihat kemuliaan Allah 
- supaya manusia mendapatkan kasih karunia Sebenarnya manusia diciptakan Allah untuk membawa kerajaan Allah di bumi, untuk memperluas kerajaan Allah di bumi ini. Tetapi karena manusia itu sudah jatuh ke dalam dosa, manusia bukan hanya kehilangan kemuliaan Allah. .... tetapi juga kehilangan kerajaan Allah. 

Karena itu Allah datang sebagai manusia dengan maksud dan tujuan untuk membawa kerajaan Allah ke dalam dunia. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam Doa Bapa kami, salah satu isinya adalah “Datanglah kerajaan-Mu di bumi seperti di sorga.” Sejak dalam kitab Perjanjian Lama tidak ada seorang pun yang bisa mewujudkan misi Tuhan tersebut, walaupun banyak nabi yang diutus untuk memberitakan firman Tuhan tetapi tidak ada seorang pun yang bisa membawa kerajaan Allah ke dalam dunia. Karena itu dalam kitab perjanjian baru, Yesus lah yang diutus datang ke dalam dunia ini sebagai manusia. Itu sebabnya NATAL adalah untuk menggenapkan janji Allah kepada manusia yang telah dijanjikan/dinubuatkan setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa. Kejadian 3 : 15 yang dimaksud keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular merupakan nubuatan atau janji Allah bahwa dari keturunan perempuan akan lahir atau akan datang seorang manusia yang penuh kuasa untuk mengalahkan Iblis dalam segala tipu dayanya. Yesus lahir dalam NATAL yang pertama bukan karena hasil bubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan, tetapi sepenuhnya dari Allah, dikandung oleh Roh Kudus, firman itulah yang telah menjadi manusia dan datang ke dalam dunia. Yesus lah satu-satunya manusia yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya, sebab Yesus itu adalah manusia yang tidak lahir dari dosa tetapi lahir dari Allah. 


Setiap orang yang lahir karena hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan sudah mewarisi dosa dari nenek moyang, inilah yang membuat maka tidak ada seorang pun manusia yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa. Tetapi Yesus yang telah datang sebagai manusia berbeda dengan mereka yang lahir karena hubungan laki-laki dengan perempuan, kalau manusia lahir sudah mewarisi dosa tetapi Yesus tidak. Jadi karena Yesus lahir bukan karena hasil perkawinan maka tidak ada dosa yang mengalir kepada-Nya, dan karena tidak ada dosa maka Yesus lah satu-satunya manusia yang bisa menyelamatkan manusia yang telah berdosa. Lukas 1 : 30 - 35 firman Tuhan menjelaskan kepada kita latar belakang kelahiran Yesus ke dalam dunia ini. Bahwa Maria akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamakan Dia, Yesus. Dan Roh Kudus lah dan kuasa dari Allah Yang Mahatinggi akan menaungi Maria, karena itu Yesus yang lahir sebagai manusia itu disebut “kudus” Anak Allah. Ini membuktikan bahwa Yesus yang telah datang/lahir sebagai manusia itu bukan karena hasil perkawininan, tetapi murni firman Allah itulah yang telah menjadi manusia supaya bisa diam di antara kita. Kemudian dalam Matius 2 : 1 - 12 ketika Yesus lahir, Ia disebut sebagai pemimpin yang akan menggembalakan umat-Nya, Israel. 

 
Bahkan kedatangan orang-orang Majus dari timur ke Yerusalem adalah untuk mencari raja yang baru lahir. Orang-orang Majus tahu bahwa akan lahir seorang raja sebab mereka telah melihat bintang-Nya di timur. Karena itu mereka pun datanglah ke Yerusalem dan mencari di mana raja itu akan dilahirkan. Dan memang benar setelah sampai ke Betlehem, mereka bertemu dan melihat Yesus yang telah lahir, Yesus lah Raja atau pemimpin yang akan menggembalakan umat-Nya. Yesus adalah pemimpin kepada kehidupan, Yesus adalah Raja yang akan memimpin semua orang yang mau percaya kepada-Nya. 1 Yohanes 3 : 5 Yesus yang telah menyatakan diri-Nya sebagai manusia dan datang ke dalam dunia, tujuannya adalah untuk menghapus segala dosa manusia. Tetapi tidak semua orang beroleh pengampunan dosa, hanya mereka yang mau datang dan percaya kepada Yesus. Yeremia 31 : 31 - 34 firman Tuhan telah menubuatkan bahwa Tuhan akan mengadakan perjanjian yang baru bagi umat-Nya. Karena Allah begitu mengasihi manusia, maka Allah mengadakan perjanjian yang baru, yang sangat berbeda dengan perjanjian yang pertama. 

Kalau perjanjian yang pertama Allah menuliskan firman-Nya pada loh-loh batu tetapi dalam perjanjian yang baru Allah menuliskan atau menaruh firman-Nya di dalam hati kita. Jadi dalam perjanjian yang baru ini sasaran Tuhan bukan lagi menuliskan pada batu, tetapi Tuhan mau menuliskannya di dalam hati. Mengapa? sebab kalau ditulis di dalam hati maka manusia itu akan mengalami tanda keubahan hidup, segala dosa yang tersimpan di dalam hati akan disingkirkan oleh Tuhan. Tuhan tahu di dalam hati manusia ada banyak tersimpan jenis-jenis dosa dan Tuhan juga tahu bahwa manusia itu tidak akan sanggup mengalahkan dosa yang tersimpan tersebut. Karena itulah maka Tuhan mengadakan perjanjian yang baru supaya firman Tuhan itu dituliskan di dalam hati manusia. Yang disebut perjanjian yang baru itu adalah pribadi Yesus Kristus yang telah datang sebagai manusia, yang diberikan kepada manusia supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 

Kelahiran Yesus ke dunia ini adalah sebagai kegenapan perjanjian baru yang telah diadakan Allah dengan manusia. Yeremia 31 : 34 kalau firman Tuhan itu sudah ditulis dalam batin maka segala dosa dan kesalahan akan dihapuskan. Tuhan akan menjadikan kita sebagai umat-Nya dan kita dilayakkan untuk menyebut-Nya sebagai Allah kita. Lebih jauh dalam 2 Korintus 3 : 1 - 6 kalau firman itu sudah ditulis dalam hati maka kita akan disebut “surat pujian” sehingga dapat dibaca semua orang. Maksudnya kalau firman itu sudah ditulis di dalam hati akan mengubahkan hidup kita, sikap maupun perbuatan kita akan menjadi baik sehingga orang lain akan melihatnya. Ibrani 8 : 8 - 12; 10 : 16 - 17 dikutip kembali untuk mengingatkan kita tentang perjanjian yang baru tersebut yang telah digenapi di dalam Yesus Kristus. Intinya Tuhan Allah telah menerima dan mengakui kita sebagai umat-Nya. Karena itu patut kita bersyukur karena Yesus telah datang sebagai manusia untuk mengadakan perjanjian yang baru supaya kita yang dahulu berdosa diterima dan dilayakkan menerima hidup yang kekal.

Minggu, 22 Desember 2013

Bible Study

N A T A L 

Kamis, Desember 2013

 
 NATAL adalah penggenapan janji Allah yang telah dinubuatkan sejak dalam kitab Perjanjian Lama. Kejadian 3 : 15 Allah sendiri yang berfirman bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular. Ini adalah nubuatan firman Tuhan ttg janji Allah bahwa dari keturunan perempuan itu akan lahir seorang yang mampu mengalahkan segala pekerjaan Iblis. Walaupun Habel telah mati karena dibunuh oleh Kain, tetapi Allah memberi Set sebagai ganti Habel, kemudian Enos yang mau memanggil nama Tuhan, dilanjutkan kepada Nuh yang mau melakukan firman Tuhan lalu Abraham, Ishak, Yakub, sampai kepada Daud. Mereka ini adalah orang-orang yang dipakai Tuhan sebagai garis keturunan untuk melahirkan Yesus yang datang sebagai manusia. 

NATAL itu bukan hanya sekedar perayaan saja, bukan hanya seke- dar mengingat Yesus telah lahir, tetapi NATAL itu merupakan penggenapan janji Allah untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa. Lukas 1 : 46 - 55 ketika Maria menaikkan nyanyian pujian, ia menaikkan nyanyian yang menyatakan tentang janji Allah yang akan digenapi dalam kelahiran Yesus. Ia bergembira dan jiwanya memuliakan Tuhan karena Allah adalah Juruselamat yang telah memperhatikan kerendahan hatinya. Tuhan Allah telah melakukan perbuatan besar dan memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya. Allah akan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya dan menurunkan orang yang berkuasa dari tahtanya tetapi akan meninggikan orang-orang yang rendah. Kelahi- ran Yesus ke dunia ini untuk melimpahkan segala yang baik kepada orang yang la- par dan menolong setiap orang yang mengingat rahmat-Nya. 

Demikian juga dalam Lukas 1 : 67 - 75 ketika Zakharia menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan, ia juga menyampaikan tentang penggenapan janji Allah. Allah mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus yang telah diucapkan kepada bangsa Israel. Jadi kelahiran Yohanes pembabtis juga merupakan penggenapan janji Allah sebab di utus untuk mendahului Yesus untuk mempersiapkan jalan bagiNya. Kelahiran Yesus itu adalah untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, dan untuk menyinari mereka yang diam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. Maria dan Zakharia, dua orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan janji Allah kepada umat-Nya tentang keselamatan dari dosa dan maut.

Buletin Minggu

“FIRMAN YANG TELAH MENJADI MANUSIA”

 Minggu, Desember 2013

 Puji Tuhan! Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dalam duni ini sebagai manusia. NATAL merupakan penggenapan kasih Tuhan kepada manusia yang telah diciptakan-Nya, NATAL merupakan bukti Allah mengasihi manusia. Sebab setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa, tidak ada jalan bagi manusia menghadap Allah, dan tidak ada seorang pun manusia yang bisa dipakai untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sekalipun banyak nabi-nabi yang telah diutus untuk menyampaikan firman, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang bisa dipakai untuk menghubung kan manusia dengan Allah. Dosa benar-benar telah memisahkan manusia dengan Allah. Namun demikian, Tuhan Allah tidak kehilangan cara untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sekalipun tidak ada seorang manusia yang bisa dipakai untuk menghubungkan manusia dengan Allah, Allah sendiri yang turun ke dalam dunia dan mengambil rupa seorang hamba. Jadi Allah tidak kehilangan cara untuk menyelamatkan manusia. 

Dengan jalan Yesus lahir sebagai manusia untuk menyediakan diri-Nya sebagai jalan pendamaian. Yohanes 1 : 14 sebagai kegenapan kasih Allah kepada manusia, Allah sendiri turun ke dalam dunia dan menjadi manusia di dalam pribadi Tuhan Yesus. Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia supaya bisa diam diantara kita dengan tujuan supaya manusia bisa melihat kemuliaan Allah. Jadi yang bisa mengangkat manusia dari dosa bukan manusia melainkan Tuhan sendiri dengan cara mengambil rupa sebagai manusia. Saudara-saudara, sebelum Yesus datang sebagai manusia ada waktu kurang lebih empat ratus tahun sepertinya Tuhan berdiam diri. Tidak ada lagi nabi kecil maupun nabi besar yang diutus untuk menyampaikan firman Tuhan kepada bangsa Israel. Hal ini terjadi dengan maksud supaya dalam kehidupan bangsa Israel ada kerinduan mencari Tuhan. Dan memang benar, ketika Yohanes pembabtis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah sebab kerajaan sorga sudah dekat!” bangsa Israel datang berduyun-duyun dan mereka menganggap Yohanes pembabtis itu adalah Mesias. 

Sekalipun selama dalam pelayanan, Yohanes pembabtis tidak pernah melakukan mujizat tetapi mereka mau datang. Memang inilah cara Tuhan membuat supaya di dalam diri bangsa Israel itu ada kerinduan mencari Tuhan. Inti pemberitaan Yohanes pembabtis adalah berbicara pertobatan dan babtisan, namun demikian banyak juga orang yang datang. Mereka datang dan menyerahkan diri untuk dibabtiskan di sungai Yordan. Dan yang lebih heran lagi yang datang itu dari berbagai kalangan dan golongan, ada dari kalangan rohaniawan seperti orang Farisi maupun ahli-ahli Taurat, ada pula dari golongan pejabat pemerintahan seperti polisi maupun tentara. Inilah sebenarnya yang paling diinginkan Tuhan dari kehidupan orang Israel, Tuhan merindukan supaya mereka antusias datang dan mencari Tuhan. Tuhan mau supaya di dalam diri kita selalu ada kerinduan mencari kebenaran. Karena itu Yohanes 1 : 14 ketika Yesus datang sebagai manusia, Ia mau diam di antara kita dan supaya kita bisa melihat kemuliaan-Nya. Namun ketika Yesus datang sebagai manusia, tidak banyak orang Israel yang mengetahuinya, tidak banyak orang yang datang ke Betlehem untuk menyembah-Nya. Hanya orang-orang Majus dari timur dan para gembala-gembala yang datang kepada Yusuf dan Maria di kandang domba, di Betlehem. Padahal ketika Yesus datang sebagai manusia, besar harga yang telah dibayar, Filipi 2 : 6 - 7 walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan Ia telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. 

Jadi Yesus itu benar-benar manusia seratus persen, benar-benar Allah seratus persen. Mulai dari kelahiran-Nya, bisa lapar, bisa sedih, bisa menangis, bisa bersukacita, sampai Ia mati di atas kayu salib untuk menyediakan jalan pendamaian kepada manusia. Jadi dalam NATAL, Yesus membuktikan diri-Nya sebagai manusia untuk membuktikan betapa Allah sangat mengasihi manusia dan menginginkan supaya manusia itu diselamatkan dari dosa-dosa mereka. Yohanes 14 : 6 tidak salah kalau Yesus berkata tidak ada seorang pun yang bisa datang kepada Bapa kalau tidak melalui diri-Nya. Hal ini dikatakan Yesus sebab Dialah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup, dan tidak ada seorang pun manusia yang bisa menyelamatkan dirinya kalau tidak datang kepada Yesus. Yesus itulah jalan kepada Bapa maka kita harus percaya kepada-Nya dan menerima Yesus yang telah datang sebagai manusia. Yohanes 12 : 44 percaya kepada Yesus berarti sudah percaya kepada Bapa. Artinya : kalau kita percaya kepada Yesus berarti kita sudah percaya dan berjalan kepada Bapa. Sebaliknya Yohanes 15 : 23 barangsiapa membenci Yesus berarti ia juga sedang membenci Bapa. Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia, jadi barangsiapa membenci Yesus sama dengan membenci Bapa. 

Dan setiap orang yang membenci Yesus maka firman Tuhan tidak akan pernah bisa tinggal di dalam hidupnya. Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia maka kita harus menerima firman supaya Tuhan diam dalam kita. 2 Yohanes 1 : 7 firman Tuhan berkata : “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Itu adalah sipenyesat dan antikristus.” Firman Tuhan ini harus kita perhatikan dan kita mengerti pekerjaan sipenyesat dan antikristus itu akan mengajak orang supaya jangan percaya bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Yang disebut sesat bukan hanya penyembah berhala saja, tetapi kalau tidak mau mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia, mereka adalah orang-orang yang telah sesat, bahkan firman Tuhan menyebutnya sebagai penyesat. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus hati-hati supaya jangan sampai meragukan apalagi tidak mempercayai Yesus telah datang sebagai manusia. 

Pada akhir zaman ini, inilah yang akan dipakai oleh Iblis untuk menyesatkan orang-orang Kristen yang tidak mempunyai pendirian yang teguh kepada firman Tuhan. Iblis akan datang dengan tipu dayanya untuk menyesatkan orang Kristen supaya jangan percaya kepada Yesus. Bahkan Iblis akan membutakan mata rohani mereka supaya jangan mengerti bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Saudara-saudara, sebagaimana telah kita lihat dalam Yohanes 1 : 14 ketika firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita, ada dua (2) berkat yang akan kita peroleh dari Tuhan : 
1. Supaya kita bisa melihat kemuliaan-Nya, memang manusia itu telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, tetapi Allah telah menyediakan diri-Nya sebagai jalan supaya manusia itu bisa kembali kepada maksud dan rencana Allah yang semula. Manusia yang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah itu bisa dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3 : 23 - 25). 
2. Supaya kita bisa melihat kasih karunia-Nya, yaitu kasih karunia yang menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Efesus 2 : 8 - 9 isi kasih karunia itu adalah keselamatan yang diberikan kepada semua orang. Keselamatan itu murni pemberian Allah, murni pekerjaan Allah, bukan karena hasil usaha kita dan bukan pula karena hasil pekerjaan kita jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena itu kita patut bersyukur di NATAL tahun 2013 ini Tuhan memberi firman-Nya supaya kita mengenal Yesus Kristus.

Kamis, 19 Desember 2013

Buletin Minggu 2013

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 


Minggu, Desember 2013


Saudara-saudara, pekerjaan Tuhan Yesus Kristus pada akhir zaman yaitu menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali, fokusnya bukan lagi kepada orang-orang yang belum bertobat atau yang belum mengenal Tuhan. Tetapi fokusnya khusus kepada orang-orang yang Kristen yang mau hidup dalam terang firman Tuhan. Yaitu orang-orang pilihan yang telah dipisahkan bukan saja dari dosa tetapi lebih lagi dari cara hidup yang duniawi. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam Matius 25 : 32 Yesus Kristus sebagai gembala jemaat akan memisahkan seorang demi seorang sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Dalam pelajaran tentang Tabernakel orang-orang pilihan atau orang-orang yang telah dipisahkan ini adalah orang-orang yang mau dipakai untuk melayani Tuhan di dalam bait-Nya. Inilah yang dimaksud oleh firman Tuhan seperti yang telah dikatakan dalam 1 Petrus 2 : 9, Wahyu 1 : 6 penebusan yang dikerjakan Tuhan itu bertujuan untuk membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam (=imamat yang rajani) yang dipakai untuk melayani Tuhan Allah. Selanjutnya orang-orang pilihan yang telah dipisahkan itu akan hidup dalam terang sama seperti Yesus Kristus ada dalam terang. Dan kalau kita semua sudah berada di dalam terang maka kita akan beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus Kristus akan menyucikan kita dari segala dosa (1 Yohanes 1 : 7). Jadi jelas pekerjaan Yesus Kristus pada akhir zaman ini adalah khusus untuk memisahkan orang -orang pilihan-Nya. 

Karena itu kita perlu memperhatikan Matius 24 : 32 - 35 dalam pelajaran tentang pohon ara, apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas menandakan bahwa musim panas sudah dekat. Artinya akan ada suatu kegerakan rohani yang dahsyat yang akan terjadi di tengah-tengah bangsa Israel. Sebab berbicara tentang pohon ara adalah berbicara tentang bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas mendakan bahwa musim panas sudah dekat, bangsa Israel akan mengalami kegerakan rohani yang besar. Hanya ada perbedaan kegerakan rohani di antara orang kafir dengan orang Israel. Kalau kegerakan rohani yang terjadi di tengah-tengah bangsa kafir adalah kegerakan rohani untuk mencari Tuhan, untuk mencari hadirat Tuhan. Tetapi kalau kerakan rohani bangsa Israel bukan saja berbicara secara rohani, tetapi mereka akan pulang kembali ke tanah airnya, pulang kembali ke Yerusalem. Sama seperti yang sudah pernah terjadi tahun 1948 ketika bangsa Israel merdeka, mereka pulang kembali ke Yerusalem setelah mereka berserak-serak. 

Bangsa Israel itu adalah bangsa perantau sehingga mereka bisa terserak diberbagai negara di Eropa, Amerika bahkan sampai ke Asia. Dan kalau usaha atau pekerjaan mereka sudah berhasil diperantauan biasanya mereka jarang pulang, bahkan ada yang sama sekali tidak pulang. Tetapi akan datang saatnya mereka akan mengalami kegerakan rohani, mereka akan pulang kembali ke Yerusalem. Dan kalau bangsa Israel sudah pulang kembali ke tanah airnya, hal utama yang mereka lakukan adalah untuk membangun bait Allah, mereka akan membangun kembali hubungan mereka dengan Allah dengan cara beribadah yang benar dan juga dengan mempersembahkan korban yang benar. Dan supaya kegerakan rohani ini bisa terjadi, Tuhan sendiri yang telah menetukan ada musim-musimnya. Sama seperti musim-musim yang ada sekarang, semua musim itu harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya supaya mendapatkan hasil yang layak. Setiap orang yang tidak memperhatikan musim biasanya akan terlambat. Misalnya seorang petani, ia harus memperhatikan saat yang tepat untuk menanam benih. Kalau ia berhasil memperhatikan musim maka ia akan menanam sesuai dengan musim yang cocok untuk menanam. Sebab kalau salah memperhatikan musim maka seorang petani akan mengalami kerugian yang besar sebab hasilnya tidak akan ada. Kidung Agung 2 : 11 - 13 firman Tuhan menjelaskan kepada kita ada musim dingin, dan saat musim dingin telah lewat itulah saatnya bangun dari tidur. 

Sebab kalau musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu, maka akan masuk ke dalam musim memangkas, saat itulah ada suara kegirangan dan sukacita. Kalau kita lihat generasi demi generasi, kegerakan demi kegerakan rohani yang telah terjadi, menurut penelitian kegerakan rohani itu terjadi tidak lebih dari seratus tahun. Misalnya kegerakan rohani yang pernah terjadi di Korea Selatan, atau di Tapanuli Utara, atau diberbagai tempat di dunia ini, waktunya hanya singkat saja tidak lebih dari seratus tahun. Selanjutnya setelah musim kegerakan rohani itu selesai, lalu mulailah datang musim dingin, banyak orang akan meninggalkan Tuhan dan tidak percaya lagi kepada firman Tuhan. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus benar-benar mempergunakan waktu-waktu yang terakhir ini untuk datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh memperhatikan firman Tuhan dan melakukannya supaya Kristus dipermuliakan. Hargai kesempatan yang ada untuk mendengar dan menerima firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah ini, firman yang memper-siapkan kita menjadi mempelai perempuan Kristus. Maka dalam Matius 24 : 20 Tuhan Yesus mengingatkan supaya waktu melarikan diri jangan jatuh pada waktu musim dingin. Berarti kalau waktu musim dingin sudah mulai terjadi akan banyak orang akan jatuh dan meninggalkan Tuhan. Musim dingin akan membuat orang Kristen menjadi dingin rohaninya sehingga tidak sungguh-sungguh memperhatikan firman Tuhan. Karen itu Tuhan Yesus mengingatkan: “Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.” Sebab dengan datang dan berdoa, maka Tuhan akan memulihkan keadaan kita, Tuhan akan memberikan gairah dan semangat supaya terus mencari Tuhan. 

Yang sakit akan disembuhkan, yang lemah akan dikuatkan bahkan yang putus pengharapan pun akan mendapatkan pengharapan baru bahwa Tuhan pasti memberi pertolongan tepat pada waktunya. 2 Tesalonika 1 : 7 - 8 dua kategori orang Kristen yang akan dibinasakan : 
 - orang-orang fasik yang tidak mau mengenal Tuhan, ada kesempatan tetapi tidak mempergunakan     kesempatan itu untuk bertobat dan berbalik kepada Allah. 
 - orang-orang yang tidak mentaati Injil, sudah menerima dan sudah mendengar tetap tidak mau melakukan nya, mereka tidak mau hidup sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi dalam 2 Tesalonika 1 : 3 - 5 tetapi yang akan berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga adalah mereka yang imannya makin bertambah dan yang kasihnya seorang akan yang lain makin kuat. Rasul Paulus sangat mengamat-amati keadaan rohani jemaat di Tesalonika ini supaya mereka benar-benar hidup sesuai dengan firman Tuhan. 1 Tesalonika 1 : 2 - 7 tiga (3) bentuk pertumbuhan rohani jemaat di Tesalonika 1. memiliki pekerjaan iman, artinya aktip beribadah dan melayani Tuhan dan yang tentunya juga aktip melakukan firman Tuhan. Kalau disebut aktip berarti selalu ada sikap untuk melakukan firman Tuhan dengan taat dan setia. 
 2. memiliki usaha kasih, artinya selalu ada sikap untuk melakukan firman Tuhan dengan didasari kasih. Selalu ada usaha supaya rohaninya semakin maju, selalu rindu supaya berhasil menjadi jemaat yang dikuduskan dan disempurnakan. 
3. ada ketekunan pengharapan, artinya selalu berharap kepada Tuhan dan tetap tekun walaupun sedang berada di masa-masa yang sulit.

Senin, 09 Desember 2013

Buletin Minggu

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 


Minggu, Desember 2013

 Puji Tuhan, kita bersyukur karena Tuhan mempercayakan kita untuk mendengar firman-Nya supaya mata rohani kita semakin terbuka. Kalau kita diberi kepercayaan mendengar firman Tuhan itu berarti Tuhan sedang mengisi hidup kita dengan kasih-Nya. Dan tentunya juga firman Tuhan ini akan menjadi terang yang menerangi hidup kita supaya kita berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Yang dikuduskan dan disempurnakan menjadi sama seperti Kristus, Dialah Kepala jemaat dan yang sekaligus bertanggung jawab membawa kita supaya berhasil masuk ke Yerusalem baru. Karena itu kita harus selalu punya sikap lapar dan haus akan firman Tuhan, kita harus lebih sungguh-sungguh mendengar dan memperhatikan firman Tuhan. Sebab kalau kita lihat pada zaman akhir ini kebanyakan orang tidak sungguh-sungguh mau mendengar dan memperhatikan firman Tuhan, sedikit saja orang yang mau sungguh-sungguh. Kalau kita periksa mengapa kebanyakan orang tidak sungguh-sungguh mendengar dan memperhatikan firman Tuhan, penyebab utamanya adalah karena lebih cenderung mengikuti hawa nafsunya, lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada memperhatikan dan melakukan firman Tuhan. Inilah yang membuat maka banyak orang tidak memiliki sikap lapar dan haus akan firman Tuhan. Yoel 1 : 15 - 16 suatu koreksi dari Tuhan yang disampaikan nabi kecil yang bernama Yoel bahwa ketika terjadi hari Tuhan yang sudah dekat itu akan ada pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Penyebabnya: karena di rumah Tuhan sudah lenyap makanan, sukaria dan sorak sorai. 

Penyebab dari semua ini karena tidak ada lagi sikap lapar dan haus akan firman Tuhan, tidak ada lagi sikap untuk mencari Tuhan. Firman Tuhan itu bisa terganjal masuk ke dalam hati manusia karena sikapnya yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dan karena cenderung mengikuti dan melakukan hawa nafsunya sendiri. Kita harus sadar dan mengetahui bahwa saat inilah saat akhir zaman di mana kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Karena kasih kebanyakan orang sudah menjadi dingin maka tidak ada lagi sikap untuk mencari Tuhan, sikap untuk memperhatikan firman Tuhan juga menjadi hilang. Karena itu tema firman Tuhan yang sudah kita terima selama ini: “Karena itu hendaklah kamu juga siap sedia.” (Matius 24 : 44) harus menjadi pusat perhatian kita supaya kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Dengan memperhatikan firman Tuhan maka kita juga akan mempersiapka diri menghadapi situasi akhir zaman atau akan apa yang akan terjadi menimpa dunia. 

Dengan memperhatikan firman Tuhan maka kita akan percaya bahwa Tuhan akan meluputkan kita sekalipun dunia ini akan mengalami malapetaka demi malapetaka. Kalau kita mau memiliki sikap lapar dan haus akan firman Tuhan maka kita akan dibuatnya memperhatikan firman Tuhan dan menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Penyebabnya: karena di rumah Tuhan sudah lenyap makanan, sukaria dan sorak sorai. Penyebab dari semua ini karena tidak ada lagi sikap lapar dan haus akan firman Tuhan, tidak ada lagi sikap untuk mencari Tuhan. Firman Tuhan itu bisa terganjal masuk ke dalam hati manusia karena sikapnya yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dan karena cenderung mengikuti dan melakukan hawa nafsunya sendiri. Kita harus sadar dan mengetahui bahwa saat inilah saat akhir zaman di mana kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Karena kasih kebanyakan orang sudah menjadi dingin maka tidak ada lagi sikap untuk mencari Tuhan, sikap untuk memperhatikan firman Tuhan juga menjadi hilang. Karena itu tema firman Tuhan yang sudah kita terima selama ini: “Karena itu hendaklah kamu juga siap sedia.” (Matius 24 : 44) harus menjadi pusat perhatian kita supaya kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. 

Dengan memperhatikan firman Tuhan maka kita juga akan mempersiapka diri menghadapi situasi akhir zaman atau akan apa yang akan terjadi menimpa dunia. Dengan memperhatikan firman Tuhan maka kita akan percaya bahwa Tuhan akan meluputkan kita sekalipun dunia ini akan mengalami malapetaka demi malapetaka. Kalau kita mau memiliki sikap lapar dan haus akan firman Tuhan maka kita akan dibuatnya memperhatikan firman Tuhan dan menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Karena itu Amos 5 : 19 bagi bangsa Israel pada zaman nabi Amos hari Tuhan itu bagi mereka seperti seorang yang lari terhadap singa, lalu seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia. Bagi orang-orang yang tidak bertobat hari Tuhan itu kegelapan bukan terang, oleh sebab itu mereka akan lari dan akan mencoba mencari perlindungan tetapi tidak akan mendapatkan. Bisa saja lolos dari singa, tetapi kembali dikejar beruang, dan sekalipun bisa lolos dari beruang, seekor ular berhasil memagutnya. 

Beginilah akhir hidup orang-orang fasik yang tidak mau bertobat, akhir hidup mereka akan masuk ke dalam malapetaka-malapetaka yang akan menimpa dunia ini. Itu sebabnya kita patut bersyukur kalau selama ini Tuhan sudah membekali kita dengan firman pengajaran yang sudah dibukakan rahasianya. Sehingga pengertian kita kepada firman Tuhan semakin terbuka dan kita mengerti apa yang harus kita kerjakan untuk memperoleh hidup yang kekal. Kita juga akan mengerti apa yang harus kita kerjakan supaya kita dikuduskan dan dijadikan sebagai mempelai perempuan Kristus. Dengan firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah yang telah kita terima maka kita akan diberi hikmat dan kekuatan, kita akan dilindungi dan dijamin selamat dari malapetaka yang akan menimpa dunia ini. Sebab sekalipun malapetaka akan datang menimpa dunia ini tetapi mempelai perempuan Kristus akan selamat, hanya gereja Tuhan yang jadi mempelai perempuan saja yang dijamin dilindungi. Gereja Tuhan yang jadi mempelai itu tempat perlindungannya adalah Kristus, sebab Kristus adalah kepala jemaat yang bertanggung jawab kepada jemaat-Nya. Kalau kita sudah tergembala dengan baik dalam firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah ini maka hidup kita akan dijamin berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Sama seperti Rut, Naomi sebagai mertuanya sangat merindukan supaya Rut mendapatkan tempat perlindungan supaya Rut bisa berbahagia. Rut ini adalah gambaran gereja Tuhan yang mau mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tergembala dalam penggembalaan yang baik. Setiap orang yang mau tergembala dengan baik akan mendapatkan perlindungan dan akan mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya. Haleluya....!!!!

Buletin Minggu

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 

Minggu, Desember 2013


Saudara-saudara, kerinduan Tuhan bagi umat-Nya supaya hidup suci sama seperti Kristus, hidup sesuai dengan ukuran Tuhan sendiri. Sebab ada orang sudah menganggap dirinya suci dengan ukurannya sendiri dan tidak menyadari bahwa sebenarnya hal seperti itu tidak benar. Hidup suci yang sebenarnya harus sama seperti Yesus Kristus, harus sesuai dengan standart kekudusan yang dikehendaki Tuhan Yesus. Wahyu 11 : 1 - 2 Tuhan menyuruh supaya mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Sedangkan pelataran atau halaman Bait Suci yang di sebelah luar tidak diukur sebab telah ditentukan untuk diserahkan kepada bangsa-bangsa lain dan akan menginjak-injak kota Kota Suci itu empat puluh dua bulan lamanya = 3 1/2 tahun. Mengapa kekudusan kita harus sesuai dengan standart kekudusan Tuhan Yesus Kristus? Sebab dalam Wahyu 13 - 7 firman Tuhan telah menjelaskan kepada kita bahwa ada orang-orang kudus yang akan dikalahkan oleh antikristus. Tuhan sendiri yang memperkenankan antikristus itu berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka. 

Orang-orang kudus yang dikalahkan oleh antikristus ini adalah orang-orang kudus yang tidak sesuai dengan standart atau ukuran Tuhan. Ketika Tuhan Yesus datang kali yang kedua orang-orang kudus yang sesuai dengan standart akan mengalami keubahan, yaitu akan diubahkan dalam sekejap mata supaya menjadi sempurna dan akan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Sedangkan orang-orang kudus yang tidak disempurnakan itu akan tertinggal dan pada saat itulah mereka akan diserahkan ke tangan antikristus dan akan menganiaya mereka selama tiga setengah tahun. Kalau ingin selamat dan memperoleh hidup yang kekal, mereka harus mempertahankan iman mereka dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Dan tidak banyak orang yang mampu lolos dari tangan antikristus tersebut. Karena itu 1 Yohanes 3 : 2 - 3 firman Tuhan mengingatkan kita memang belum nyata keadaan kita kelak namun demikian kita harus menaruh harapan akan melihat Tuhan dalam kekudusan-Nya yang sebenarnya. Hal yang harus kita lakukan adalah kita harus menyucikan diri sama seperti Kristus adalah suci. Maksudnya ukuran atau standart kekudusan kita harus sama seperti kekudusan Tuhan Yesus Kristus. Kalau kekudusan kita sudah sama seperti Yesus Kristus maka kita juga akan menjadi sama dengan Dia dalam kerajaan-Nya yang kekal. 

Sebab pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya pada saat itulah orang-orang kudus akan diubahkan dan akan disempurnakan supaya menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, yang akan dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba. Karena itu sekalipun belum nyata keadaan kita kelak, kita harus tetap menaruh pengharapan pada Kristus dan menyucikan diri sama sama seperti Kristus yang adalah suci dan sempurna adanya. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan kalau sudah punya pengharapan yang benar kepada Kristus, akan membuat hidup kita punya visi dan tujuan yang benar. Visi = adalah hasil dari mata rohani yang telah dicelikkan oleh terang firman pengajaran sehingga punya masa depan yang penuh pengharapan. Mazmur 78 : 37 - 42 firman Tuhan menceritakan tentang keadaan bangsa Israel setelah dilepaskan dari perbudakan Mesir : mereka tidak punya visi atau tujuan yang jelas sebab mata rohani mereka tidak terus memandang kepada Tuhan yang telah melepaskan mereka. Justru sebaliknya mereka telah memperdaya Tuhan dengan mulut dan lidah mereka, hati mereka tidak tetap melekat kepada Tuhan dan kepada perjanjian-Nya. Bahkan firman Tuhan begitu tegas mengatakan bahwa mereka berulangkali telah mencobai Tuhan Allah. 

Dan dengan sikap dan perbuatan mereka itu mereka tidak sadar bahwa mereka telah menyakiti hati Tuhan. Apa yang telah diperbuat oleh bangsa Israel ini tidak patut kita teladani, setelah kita mendapatkan keselamatan yang dikaruniakan oleh korban Kristus selanjutnya kita harus punya visi dan tujuan yang benar. Mata rohani kita harus tetap tertuju kepada Tuhan dan kepada keselamatan yang telah disediakan di depan. Efesus 1 : 3 - 4 firman Tuhan telah menyatakan bahwa Kristus telah mengarunia kan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan dengan maksud dan tujuan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Jadi kalau Tuhan Allah punya rencana supaya gereja-Nya itu kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya, sebagai jemaat Tuhan kita juga harus punya kerinduan supaya kita benar-benar kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Supaya apabila Tuhan Yesus datang kembali, kita didapati dalam keadaan layak sehingga dijadikan sebagai mempelai perempuan-Nya. Karena itu kita harus memperhatikan firman Tuhan dan meneladani orang-orang yang bergaul erat dengan Tuhan. Kita harus mencontoh cara hidup mereka dan apa-apa saja yang telah mereka lakukan. Misalnya Henokh keturunan ketujuh dari Adam telah mengetahui bahwa Allah akan menghukum dunia maka ia pun bergaul erat dengan Allah (Yudas 1 : 14). Karena itu Henokh telah bernubuat bahwa Tuhan akan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik. Ini perlu kita perhatikan supaya kita yang hidup pada zaman akhir ini juga sungguh-sungguh bergaul dengan Allah. Kalau Henokh sangat berbeda dengan orang-orang sezamannya, demikian juga kita harus berbeda dengan orang-orang pada zaman kita. Dan kalau Henokh mengetahui nasib orang-orang fasik demikian juga kita akan mengetahui bahwa dunia dengan segala yang ada di dalamnya akan dibinasakan dan tidak akan ditemukan lagi tempatnya. Karena itu kita harus menaruh harapan pada Kristus dan bergaul erat supaya kita bisa mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya. Kemudian kita juga bisa melihat Abraham sebagai contoh orang percaya dan yang selalu menaruh harapan kepada Allah. 

Sekalipun Abraham masih tinggal di dunia tetapi mata rohaninya dan tujuannya tetap tertuju kepada Allah. Ibrani 11 : 8 - 11 firman Tuhan menjelaskan kepada kita pandangan Abraham tidak hanya sebatas memandang saja tetapi mata rohaninya benar-benar tertuju kepada Allah. Abraham sedang menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yaitu kota yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. Karena itu sekalipun Abraham diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah disuatu tanah asing, tetapi Abraham tetap taat dan percaya, tetap setia sekalipun harus berjalan. Abraham sangat berbeda dengan Lot, sebab kalau Abraham punya visi dan tujuan yang benar tetapi Lot tidak. Perbedaannya sangat jelas dalam pandangannya, pandangan Lot sangat sempit. Terbukti ketika Lot memandang Sodom dan Gomora, ia melihatnya seperti taman Tuhan, ia melihat lembah Yordan banyak airnya tetapi tidak melihat bahwa orang-orang Sodom itu sangat jahat di mata Tuhan. Inilah yang menjadi jerat bagi Lot sehingga ia tersiksa dengan cara hidup orang Sodom. Jadi kesiapan kita dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, tergantung kepada sikap kita sendiri. Kita harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan meneladani sikap orang-orang yang telah berhasil berkenan kepada Tuhan. Kita harus bergaul erat dengan Tuhan dan menaruh harapan bahwa kita akan melihat Dia dalam kekudusan-Nya.