“KUASA KORBAN KRISTUS DALAM PASKAH”
PASKAH : berbicara tentang korban Kristus yang telah mati di atas kayu salib sebagai korban pendamaian untuk dosa-dosa manusia. Maka sejak dalam kitab Perjanjian Lama, Tuhan Allah sudah memerintahkan supaya bangsa Israel mera-yakan PASKAH dan membuat PASKAH itu menjadi permulaan segala bulan, menjadi bulan pertama tiap-tiap tahun. Dan sasaran PASKAH itu pertama-tama dan terutama ialah kepada tiap-tiap keluarga/rumah tangga, supaya rumah tangga itu diperdamaikan dengan Allah dan supaya di dalam nya ada kasih persaudaraan, yang seorang dapat mengasihi yang lain (Keluaran psl 12). Bagi kita korban Kristus itu adalah: sumber keselamatan yang dapat mengangkat kita menjadi imam, raja dan umat pilihan Allah. Keluaran 19 : 5 & 6 keseluruhan suku Israel diangkat menjadi imam, tetapi dalam Keluaran 32 : 26 - 29, setelah bangsa Israel jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala, maka yang diangkat menjadi imam tidak lagi semua suku Israel, tetapi hanya suku Lewi, sebab suku Lewi lah yang mau berpaut kepada Allah. Pada saat itu, bangsa Israel bukan hanya terjebak kepada penyem-bahan berhala saja, tetapi juga sudah terjebak kepada ibadah buatan tangan sendiri, mereka sudah mendiri kan kebenaran sendiri. Untuk itulah Kristus harus mati di atas kayu salib supaya kita diperdamaikan kembali dengan Allah. Karena manusia itu sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, maka jalan satu-satunya kita harus menerima korban PASKAH.Mengapa kita harus merayakan PASKAH?
1. Karena lewat PASKAH, orang kafir beroleh kesempatan dipersekutukan dan diperdamaikan dengan Allah. Firman Tuhan dalam Roma 3 : 23 - 24 menjelaskan kepada kita: sebenarnya semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Tetapi oleh kasih karunia Allah, kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kalau tidak mengalami penebusan lewat PASKAH, dimata Tuhan sebenarnya keadaan manusia itu tidak beda dengan “Bangkai-bangkai”. Bangsa kafir yang belum mengalami korban PASKAH atau yang belum menerima korban Kristus, mereka hanya seperti bangkai-bangkai manusia yang sudah mati, dimata Tuhan tidak berguna (Yesaya 34 : 3; 66 : 24). Bangkai-bangkai itu adalah lambang pemberon-takan bangsa bangsa yang memberontak dan yang tidak mengenal Allah. Roma 5 : 6 - 11 = orang kafir diperdamaikan dengan Allah dan menerima keselamatan yang dari Allah setelah menerima korban Kristus, itulah PASKAH. Sebab Kristus telah mati ketika kita masih berdosa supaya kita dibenarkan oleh darah-Nya. Jadi bangsa kafir itu telah diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Kristus di atas kayu salib, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah supaya kita mempunyai hidup dan supaya kita diselamatkan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati.2. Karena lewat PASKAH: kita diangkat menjadi IMAM, RAJA dan UMAT PILIHAN ALLAH. Orang kafir itu sebenarnya tidak punya hak untuk disebut sebagai imam, raja dan tidak layak disebut sebagai umat pilihan Allah sebab pada dasarnya bangsa Israel lah yang telah diangkat oleh Allah menjadi suatu kerajaan imam (lihat Keluaran 19 : 5 - 6). Tetapi karena kasih karunia Allah oleh korban Kristus, bangsa-bangsa kafir telah beroleh kesempatan diperdamaikan dan di persekutukan dengan Allah. 1 Petrus 2 : 9 - 10 firman Tuhan menjelaskan kepada kita: bahwa oleh darah Kristus, kita telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib. Tujuannya: “supaya kita layak disebut menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.” Jadi hanya lewat korban PASKAH saja semua bangsa termasuk bangsa kafir telah beroleh penebusan dalam darah Kristus sebagai korban penebus dosa, kita telah diberi kesempatan supaya menjadi kerajaan imam yang dipakai untuk melayani Allah. Kita bisa melihat dalam Wahyu 1 : 4 - 6 = oleh darah Kristus, kita telah dilepaskan dari dosa untuk menjadikan kita suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah. Bagi Tuhan, jemaat-jemaat yang sudah percaya itu bisa menjadi tidak berarti kalau tidak mau diangkat menjadi imam untuk melayani Allah. Karena itu kalau saudara rindu disebut menjadi harta kesayangan Tuhan, maka saudara harus mau melayani Tuhan. Sebab kalau kita lihat dalam Yohanes 12 : 26, kepada setiap orang yang mau melayani Tuhan, ia dihormati Bapa. Yang disebut melayani Tuhan, bukan hanya karena ia seorang pendeta atau pelayan-pelayan di gereja, jemaat-jemaatpun bisa melayani Tuhan walaupun mungkin pelayanan itu hanya pelayanan yang kecil. Syarat supaya kita bisa melayani Tuhan: kita harus tetap setia mengikut Tuhan supaya di mana Tuhan berada, disitu juga kita berada. Karena itu sebagai imam atau pelayan Tuhan, ada dua (2) hal yang perlu kita perhatikan, yaitu: “Kita harus tetap setia & kita harus bisa dipercaya oleh Tuhan.” Kita bisa dipercaya kalau kita tetap setia melakukan firman.Maka kalau kita lihat dalam Yesaya 43 : 1 - 2 = kalau kita sudah menjadi umat kepunyaan Allah, berkatnya:
- Menyeberang melalui sungai-sungai, tetapi tidak akan hanyut oleh air.- Berjalan melalui api, tetapi tidak akan di hanguskan oleh nyala api.
Artinya: Tuhan tidak akan mengijinkan kita masuk ke dalam malapetaka-malapetaka yang akan datang menimpa dunia ini dan juga kita tidak akan masuk ke dalam aniaya antikristus.
3. Karena lewat PASKAH: kita diangkat menjadi mempelai perempuan Kristus.
Hosea 2 : 18 - 19 = puncak rencana Tuhan bagi setiap umat-Nya adalah untuk menjadikan umat-Nya itu menjadi Istri-Nya untuk selama-lamanya dalam keadilan dan kebenaran dalam kasih setia dan kasih sayang. Demikian juga dalam Yesaya 54 : 5 firman Tuhan mengatakan: Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya. Kalau puncak rencana Tuhan bagi umat-Nya Israel ialah untuk menjadikan mereka menjadi istri Tuhan, demikian juga kepada kita, gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, puncak rencana Tuhan bagi kita juga adalah untuk menjadikan kita sebagai istri-Nya, yaitu menjadi mempelai perempuan Kristus yang kudus dan yang sempurna. RUT adalah contoh atau gambaran gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, yang berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus. Memang Rut itu adalah orang kafir, dari Moab, tetapi karena ia setia mengikut Naomi, mertuanya sampai ke Betlehem, maka Rut mendapat kesempatan menjadi istri Boas. Rut adalah gambaran gereja Tuhan yang setia kepada Tuhan, yang mau melakukan apapun yang diperintahkan Naomi kepadanya. Maka tidak heran kalau Rut berhasil menjadi istri Boas, demikian juga gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir asal mau melakukan firman Tuhan dan setia melayani Tuhan, maka ia juga beroleh kesempatan untuk dijadikan sebagai istri Tuhan. Jadi bagi kita, PASKAH itu besar artinya, patut kita hargai dan rayakan setiap tahun. Demikian juga kuasa korban Kristus, yang telah mati di atas kayu salib sebagai korban pendamaian bagi dunia, harus tetap kita junjung tinggi. Dialah sumber keselamatan kita, yang mengangkat kita menjadi imam dan raja, bahkan yang membuat kita menjadi pelayan-pelayan Tuhan.
Minggu III April 2009
“KUASA KEBANGKITAN KRISTUS”
PASKAH = adalah tanda kelepasan dari dosa dan maut, kita telah dibebaskan oleh darah Kristus. Bagi kita Paskah itu merupakan tanda kelepasan yang dikerjakan sendiri oleh Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah ada batasnya bagi hidup manusia, juga untuk mengatasi segala krisis yang terjadi di tengah-tengah dunia ini.
KEBANGKITAN TUHAN YESUS = menjadi bukti kuasa Allah yang tidak terbatas untuk memberikan kehidupan dan kemenangan bagi setiap orang yang telah mengalami korban Paskah. Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati juga menjadi tempat perlindungan bagi semua orang yang berharap kepada-Nya. Maka bagi kita sekarang Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan hari kemenangan, sebab hari kebangkitan Tuhan Yesus itu menjadi hari untuk beribadah. Lukas 24 : 1 - 2 Yesus bangkit pada “hari pertama minggu itu” menunjuk hari Minggu, hari yang kita pakai untuk beribadah kepada Tuhan. Jadi latar belakang mengapa kita beribadah pada hari Minggu bukan pada hari Sabat atau hari Sabtu adalah karena Yesus bangkit pada hari pertama minggu itu, dan sebagai hari pertama minggu itu ialah hari Minggu. Saudara-saudara dalam Keluaran 36 : 8 - 38 kalau kita lihat ada 4 (empat) tudung Tabernakel, yaitu:
- Kulit domba jantan dicelup merah ( tidak ada ukuran).- Kulit Lumba-lumba (tidak ada ukuran)
- Kulit Lumba-lumba (tidak ada ukuran)
- Kulit Bulu Kambing (ada ukuran)
Setiap Tudung Tabernakel yang tidak ada ukurannya ini melambangkan kasih Allah yang tidak terukur dan tidak terbatas yang telah diberikan kepada semua orang. Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus tidak hanya kepada sekelompok orang, tetapi kepada semua orang, semua bangsa. Kuncinya: kita harus menerima korban Kristus dan alami kuasa kebangkitan-Nya yang memberi kehidupan. Dalam Yohanes 6 : 1 - 15 dapat kita lihat memang kuasa Allah itu tidak terbatas untuk memberikan pertolongan bagi semua orang yang mau mengikut Yesus.
= Tuhan Yesus membuktikan kasih-Nya yang tidak terbatas itu dengan memberi makan lima ribu orang walau pada saat itu yang ada hanya lima roti dan dua ikan, mereka semua kenyang makan bahkan masih ada sisanya. Membuktikan Tuhan Yesus memperhatikan umat-Nya dengan tidak terbatas.
= Bagi murid-murid memberi makan lima ribu orang adalah merupakan masalah besar karena saat itu disekitar mereka tidak ada perse-diaan roti yang cukup bahkan sekalipun ada yang menjual makanan, tetapi tidak cukup uang untuk membeli makanan. Tetapi karena kuasa Tuhan itu tidak terbatas, apa yang tidak mungkin bagi murid-murid dapat dilakukan oleh Yesus.
Maka dalam 1 Korintus 15 : 1 - 5 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa hari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah sesuai dengan kitab suci artinya sesuai dengan firman Tuhan.Ayat 3 & 4 = berita yang sangat penting itu adalah berita tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, Kristus telah mati karena dosa-dosa kita. Berbicara tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus ini sangat erat kaitannya dengan babtisan. Karena itu menurut firman Tuhan orang yang paling sia-sia hidupnya adalah mereka yang percaya kepada Yesus tetapi tidak mau memberi diri dibabtis. Sebab dalam Roma 6 : 3 babtisan itu adalah “tanda kematian”, setiap orang yang telah dibabtis dalam Kristus, berarti ia telah dibabtis dalam kematian-Nya. Ayat 4 = kalau kita sudah dibabtis dalam babtisan kematian berarti kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus dalam babtisan kematian supaya kita hidup dalam hidup yang baru. Inilah kehidupan yang sudah mengala-mi tanda kebangkitan, menjadi baru di dalam Kristus. 1 Korintus 10 : 1 - 5 untuk menjadi pengikut Musa, bangsa Israel telah dibabtis dalam awan dan dalam laut. Artinya mereka telah mengalami tanda kematian dan kebangkitan bersama dengan Kristus. Tetapi sekalipun mereka telah melewati laut Kolsom, di padang gurun banyak diantara mereka yang mati karena ditewaskan oleh Allah. Penyebabnya karena mereka melakukan percabulan, mencobai Tuhan dan bersungut-sungut kepada Allah. Khusus dalam Bilangan 11 : 31 - 35 ketika Allah memberikan daging kepada bangsa Israel, bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka dan Tuhan memukul mereka dengan suatu tulah yang sangat besar selagi daging burung puyuh itu masih di mulut mereka. Penyebabnya adalah karena mereka telah di rasuk oleh nafsu rakus. Jadi kalau kita sudah mengalami tanda kematian dan kebangkitan Kristus dalam babtisan kematian, maka kita juga harus menjauhkan diri dari nafsu rakus, jangan lagi menuruti hawa nafsu yang membawa kepada kematian. Filipi 3 : 10 - 11 kita harus meneladani rasul Paulus menghendaki pengenalan akan Kristus dalam kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam penderitaan-Nya, supaya kita juga serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya. Sebab kalau kita sudah serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya maka kita akan beroleh kebangkitan dari kematian.Pengenalan yang benar tentang kematian dan kebangkitan Kristus, membuat kita dapat melepaskan semua perkara-perkara yang duniawi bahkan kita juga dapat menganggapnya sampah. Pengenalan akan Kristus inilah yang membuat sehingga Paulus berkata: “Berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” (ayat 9). Jadi kepercayaan kepada kebenaran itulah yang membuat sehingga kita dapat mengenal Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Tanpa kebenaran firman Tuhan, tidak ada seorangpun yang dapat mengenal Kristus. Ayub menyadari bahwa Allah benar-benar hidup dan berkuasa, maka Ayub mencabut segala perkataannya yang selama ini mencoba membenarkan diri sendiri. Ayub itu memang adalah seorang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Tetapi pada akhirnya, Ayub mencabut segala perkataannya itu karena ia sadar bahwa hanya Kristuslah yang benar. Memang sudah menjadi kelemahan bagi orang yang saleh selalu membenarkan diri atau menganggap diri lebih benar dari pada orang lain. Ayub 42 : 5 - 6 setelah Ayub sadar kalau selama ini ia percaya kepada Tuhan hanya karena kata orang, sekarang setelah ia mengenal Allah dan setelah matanya sendiri memandang Tuhan, maka ia mencabut segala perkataannya dan dengan menyesali semua perkataannya. Maka Tuhan memu-lihkan keadaan Ayub dan memberikan kepadanya dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Demikian juga dosa orang Kristen zaman sekarang sering sekali merasa diri benar, merasa diri sudah suci, merasa tidak seperti orang lain. Kita manusia sangat memerlukan penyucian dari Tuhan, berbeda dengan Yesus, sebab Yesus adalah firman yang menjadi manusia jadi Ia tidak perlu disucikan, tetapi kita harus disucikan. Yeremia 15 : 16 = jika kita sudah bertemu dengan perkataan-perkataan Tuhan, yaitu menikmati firman Tuhan, maka firman itu akan menjadi kegirangan dan menjadi kesukaan hati kita. Firman Tuhan itulah yang dapat membawa kita kepada pengenalan yang benar akan Kristus Yesus sebagai Kepala dari segala sesuatu. 1 Korintus 11 : 3 Kristus kepala dari tiap laki-laki, menunjuk kepada posisi Kristus sebagai Kepala dari segala sesuatu, menjadi pusat kehidupan kita.
Maka dalam 1 Korintus 15 : 1 - 5 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa hari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah sesuai dengan kitab suci artinya sesuai dengan firman Tuhan.Ayat 3 & 4 = berita yang sangat penting itu adalah berita tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, Kristus telah mati karena dosa-dosa kita. Berbicara tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus ini sangat erat kaitannya dengan babtisan. Karena itu menurut firman Tuhan orang yang paling sia-sia hidupnya adalah mereka yang percaya kepada Yesus tetapi tidak mau memberi diri dibabtis. Sebab dalam Roma 6 : 3 babtisan itu adalah “tanda kematian”, setiap orang yang telah dibabtis dalam Kristus, berarti ia telah dibabtis dalam kematian-Nya. Ayat 4 = kalau kita sudah dibabtis dalam babtisan kematian berarti kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus dalam babtisan kematian supaya kita hidup dalam hidup yang baru. Inilah kehidupan yang sudah mengala-mi tanda kebangkitan, menjadi baru di dalam Kristus. 1 Korintus 10 : 1 - 5 untuk menjadi pengikut Musa, bangsa Israel telah dibabtis dalam awan dan dalam laut. Artinya mereka telah mengalami tanda kematian dan kebangkitan bersama dengan Kristus. Tetapi sekalipun mereka telah melewati laut Kolsom, di padang gurun banyak diantara mereka yang mati karena ditewaskan oleh Allah. Penyebabnya karena mereka melakukan percabulan, mencobai Tuhan dan bersungut-sungut kepada Allah. Khusus dalam Bilangan 11 : 31 - 35 ketika Allah memberikan daging kepada bangsa Israel, bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka dan Tuhan memukul mereka dengan suatu tulah yang sangat besar selagi daging burung puyuh itu masih di mulut mereka. Penyebabnya adalah karena mereka telah di rasuk oleh nafsu rakus. Jadi kalau kita sudah mengalami tanda kematian dan kebangkitan Kristus dalam babtisan kematian, maka kita juga harus menjauhkan diri dari nafsu rakus, jangan lagi menuruti hawa nafsu yang membawa kepada kematian. Filipi 3 : 10 - 11 kita harus meneladani rasul Paulus menghendaki pengenalan akan Kristus dalam kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam penderitaan-Nya, supaya kita juga serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya. Sebab kalau kita sudah serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya maka kita akan beroleh kebangkitan dari kematian.Pengenalan yang benar tentang kematian dan kebangkitan Kristus, membuat kita dapat melepaskan semua perkara-perkara yang duniawi bahkan kita juga dapat menganggapnya sampah. Pengenalan akan Kristus inilah yang membuat sehingga Paulus berkata: “Berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” (ayat 9). Jadi kepercayaan kepada kebenaran itulah yang membuat sehingga kita dapat mengenal Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Tanpa kebenaran firman Tuhan, tidak ada seorangpun yang dapat mengenal Kristus. Ayub menyadari bahwa Allah benar-benar hidup dan berkuasa, maka Ayub mencabut segala perkataannya yang selama ini mencoba membenarkan diri sendiri. Ayub itu memang adalah seorang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Tetapi pada akhirnya, Ayub mencabut segala perkataannya itu karena ia sadar bahwa hanya Kristuslah yang benar. Memang sudah menjadi kelemahan bagi orang yang saleh selalu membenarkan diri atau menganggap diri lebih benar dari pada orang lain. Ayub 42 : 5 - 6 setelah Ayub sadar kalau selama ini ia percaya kepada Tuhan hanya karena kata orang, sekarang setelah ia mengenal Allah dan setelah matanya sendiri memandang Tuhan, maka ia mencabut segala perkataannya dan dengan menyesali semua perkataannya. Maka Tuhan memu-lihkan keadaan Ayub dan memberikan kepadanya dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Demikian juga dosa orang Kristen zaman sekarang sering sekali merasa diri benar, merasa diri sudah suci, merasa tidak seperti orang lain. Kita manusia sangat memerlukan penyucian dari Tuhan, berbeda dengan Yesus, sebab Yesus adalah firman yang menjadi manusia jadi Ia tidak perlu disucikan, tetapi kita harus disucikan. Yeremia 15 : 16 = jika kita sudah bertemu dengan perkataan-perkataan Tuhan, yaitu menikmati firman Tuhan, maka firman itu akan menjadi kegirangan dan menjadi kesukaan hati kita. Firman Tuhan itulah yang dapat membawa kita kepada pengenalan yang benar akan Kristus Yesus sebagai Kepala dari segala sesuatu. 1 Korintus 11 : 3 Kristus kepala dari tiap laki-laki, menunjuk kepada posisi Kristus sebagai Kepala dari segala sesuatu, menjadi pusat kehidupan kita.
Minggu IV April 2009
“KUASA PENEBUSAN DARAH KRISTUS”
Sebagaimana telah kita lihat bersama PASKAH menunjukkan kepada kita betapa hebat kuasa Allah yang telah melepaskan manusia dari dosa dan maut. 1 Korintus 15 : 26 membuktikan Yesus sebagai korban paskah telah menantang maut dan maut itu telah dikalahkan di bawah kaki Kristus. Dan karena maut telah ditaklukkan di bawah kaki Kristus, maka Allah menjadi semua di dalam semua.
Mengapa kita harus mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus?Jawabannya: supaya kita mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati. 1 Korintus 15 : 53 - 54 menjelaskan = yang dapat binasa harus mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati harus mengenakan yang tidak dapat mati. Sebab kalau kita sudah mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati ini, barulah kita dapat menantang maut atau mengalah kan maut sama seperti Kristus, sebab Kristus itu tidak dapat binasa oleh apapun. MAUT = berbicara tentang kematian, suatu perkara yang sangat ditakuti oleh manusia. Tetapi jika kita telah mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati ini, maka sekalipun tubuh mengalami kematian jasmani tetapi tidak disebut mati, tetapi istirahat. Hanya orang-orang yang di luar Tuhan saja kalau mengalami kematian disebut mati, tetapi orang yang di dalam Tuhan disebut hanya istirahat saja. Saudara-saudara, dalam kitab Rut telah digambarkan tentang kehidupan yang mengalami kematian.Yaitu keluarga Elimelekh, pada saat terjadi kelaparan pergi ke Moab meninggalkan Betlehem. Karena mereka mencoba mencari jalan keluar dengan pergi ke Moab, maka ada tiga (3) kematian yang dialami Naomi, yaitu:
- Kematian Elimelekh- Kematian Mahlon
- Kematian Kilyon
Ini menunjuk tiga kematian yang akan dialami oleh setiap orang yang meninggalkan Tuhan, yaitu:
- kematian jasmani- kematian rohani
- kematian di dalam api neraka.
Tetapi untung Naomi cepat-cepat sadar dan segera pulang kembali ke Betlehem bersama dengan Rut, menantunya. Sebab lewat ketaatan Rut dalam melakukan segala perkataan Naomi, akhirnya mereka mengalami penebusan. Sejak Naomi dan Rut sampai ke Betlehem, mereka sudah mulai menunjukkan perbuatan yang baik, terutama Rut yang selalu setia melakukan segala perintah Naomi. Maka segala kebutuhan mereka selalu tercukupi, tanah milik Elimelekh dibebus kembali dan Rut berhasil menjadi istri Boas. Ada tiga (3) yang hal yang ditebus, yaitu: orang-orangnya, rumahnya dan juga tanah atau ladangnya. Demikian juga kerinduan Tuhan, Ia mau bukan hanya untuk menebus kita saja, tetapi Ia juga ingin memberkati kita dalam segala hal. Roma 7 : 4 puncak kerinduan Tuhan adalah supaya kita dapat menghasilkan buah-buah yang baik dan berkenan kepada Tuhan.Kalau saudara rindu diberkati Tuhan, langkah pertama yang harus dilakukan ialah: lebih mengu-tamakan mencari Tuhan, mencari kebenaran. Hal ini sudah dikatakan oleh Yesus, ketika Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6 : 33). Sebab kalau kita lebih dahulu mencari Kerajaan Allah serta kebenarnnya, maka Tuhan akan memberkati kita dan mencukupkan seluruh kebutuhan kita. Imamat 25 : 23 - 28 berbicara tentang “penebusan tanah”, tanah itu adalah milik Tuhan, maka harus diberi kesempatan untuk menebusnya kembali Kemudian Imamat 25 : 29 - 34 berbicara tentang “penebusan rumah”. Penebusan ini dapat kita lihat dengan jelas dalam Kitab Rut psl 4 yang dialami oleh Naomi dan Rut, baik ladang dan segala miliknya ditebus oleh Boas. Sebenarnya masih ada penebus lain yang bisa menebus Rut selain dari Boas, tetapi penebus itu tidak mau menebus Rut, yang mereka tebus hanya tanah milik Elimelekh. Maka Boas tampil menjadi penebus, yang ditebus bukan hanya tanah milik Elimelek saja tetapi juga Rut, orang Moab. BOAS adalah gambaran Kristus, satu-satunya yang sanggup menebus kita dari segala dosa hanyalah Kristus, dan hanya Dia sajalah yang sanggup menjadikan kita menjadi mempelai perempuan Kristus yang kudus dan sempurna. Saudara-saudara, ada dua (2) fungsi mengapa manusia itu harus mengalami penebusan, yaitu:
1. Untuk MENGEMBALIKAN apa yang telah hilang atau terjual.Ketika manusia pertama diciptakan oleh Allah di taman Eden, pada dasarnya kemuliaan Allah menutupi mereka, walaupun mereka telanjang tetapi mereka tidak malu sebab ada kemuliaan Allah yang menutupi mereka. Tetapi setelah mereka jatuh ke dalam dosa, kemuliaan itu telah hilang dan mereka harus diusir dari taman Eden. Firman Tuhan dalam Roma 3 : 23 mengatakan: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Inilah yang menjadi kerinduan Tuhan dalam hidup kita, Ia mau mengembalikan kita kepada kemuliaan-Nya yang semula, yang pernah diberikan kepada manusia.Maka tidak heran kalau kitab Rut itu adalah berbicara tentang kuasa penebusan Kristus dalam penggemba-laan yan di dalamnya ada firman Tuhan. Walaupun Rut itu adalah orang kafir, tetapi karena ia setia mengikuti Naomi sampai ke Betlehem dan taat melakukan segala apa yang diperintahkan Naomi kepadanya, Rut beroleh penebusan dan menjadi istri Boas. Setelah mengalami tanda penebusan, hasilnya mengalami tanda kebangkitan. Naomi yang dahulu sempat berkata: “Jangan sebut aku Naomi, tetapi sebut saja aku Mara” sekarang telah mengalami tanda kebangkitan, hidupnya dipulihkan kembali dan segala kepunyaan-nya yang dahulu baik rumahnya ladang atau tanah-nya telah beroleh penebusan kembali. Kisah Rasul 4 : 4 = kuasa pemberitaan Injil tentang kematian dan kebangkitan Kristus: banyak orang menjadi percaya dan jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Dan kalau kita lihat perkembangan setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, mulai dari sebelas murid meningkat menjadi seratus dua puluh (Kisah Rasul 1 : 15) = meningkat menjadi tiga ribu orang (Kisah Rasul 2 : 41) = meningkat menjadi lima ribu orang (Kisah Rasul 4 : 4) dan puncaknya tidak terhitung nyaknya.
2. Untuk MENGEMBALIKAN damai sejahtera.Damai sejahtera itu bersumber hanya dari Allah saja, damai sejahtera yang sangat diperlukan oleh semua orang. Yohanes 20 : 19 - 23 setelah Yesus bangkit dari antara orang mati Ia menampakkan diri-Nya kepada murid-murid di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci, Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Yesus tahu setelah Ia mati, murid-murid-Nya telah kehilangan damai sejahtera, itu sebabnya setelah Ia bangkit, Ia tahu apa yang paling dibutuhkan murid-murid, yaitu damai sejahtera. Yesus mau supaya murid-murid jangan tetap di dalam kebimbangan tetapi supaya mereka memiliki pengharapan bahwa di dalam kematian dan kebangki-tan ada kuasa, yang sanggup mengatasi segala masalah. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap hidup di dalam kebenaran supaya kita juga dapat menikmati kuasa kematian dan kebangkitan. Yaitu kuasa yang sanggup mengembalikan apa yang telah hilang dari dalam hidup kita, baik kemuliaan maupun damai sejahtera yang sangat berguna bagi kita.