“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”
Minggu, 06 September 2009
Puji Tuhan! Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga yang masih memberikan waktu dan kesempatan bagi kita untuk menikmati firman pengajaran-Nya. Betapa besar rahasia firman Tuhan yang telah dibukakan kepada kita, khususnya dalam tema: “Kristus telah mengasihi jemaat”. Sebagai Suami, atau sebagai Mempelai Pria sorga, Ia telah membuktikan kasih-Nya kepada jemaat dengan cara menyerahkan nyawa-Nya sendiri sebagai korban untuk menebus kita dari dosa dan maut. Ia rindu menjadikan kita menjadi istri-Nya, yg layak dan berkenan dihadapan diri-Nya. Dan tidak cukup sampai disitu saja, Ia juga telah memberikan dan membukakan firman-Nya sebagai sarana untuk membentuk dan mempersiapkan kita sampai benar-benar segambar dengan Kristus. Karena Ia adalah kudus, maka kita juga harus kudus.
Saudara-saudara, disebut “LAKI-LAKI” = karena diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (Kejadian 1 : 27). Disebut “PEREMPUAN” = karena diambil dari laki-laki (Kejadian 2 : 23). Karena itu khusus dalam pernikahan, ada empat (4) hal penting yang penting kita ketahui supaya nikah/ keluarga kita dapat berjalan dengan baik, yaitu:
1. Pernikahan itu adalah “Perjanjian Ilahi” atau “perjanjian kudus”. Maleakhi 2 : 14 - 15 firman Tuhan membuat suatu ketegasan bahwa pernikahan itu disaksikan sendiri oleh Allah. Disebut perjanjian ilahi = karena Tuhan Allah sendiri turut serta menjadi saksi utama. Maka dalam pernikahan yang benar tidak boleh ada kebohongan atau kepalsuan, sebagai suami harus jujur kepada istri, demikian juga sebagai istri harus jujur kepada suaminya, kedua-duanya tidak boleh menyimpan sesuatu.
= karena nikah itu akan dibawa kepada nikah yang kudus, bahkan puncaknya akan menyatu dengan Kristus sebagai Kepala segala sesuatu. Khusus dalam nikah/keluarga, Tuhan punya rencana yang begitu indah dan mulia, mau menyatukan nikah itu dengan Kristus sebagai Kepala, Dialah yang turut bekerja untuk menda-tangkan kebaikan kepada kita.
Kejadian psl 6 = inilah model nikah atau keluarga yang sudah rusak, tidak lagi berada dalam kebenaran firman Tuhan. Dalam pasal ini dapat kita lihat yang rusak bukan hanya pribadi-pribadi, tetapi juga sudah mencakup nikah/keluarga. Dikatakan tidak menyesuaikan diri = karena mengambil siapa saja yang disukai, termasuk mereka yang sudah disebut anak-anak Allah pun juga mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Akibatnya: lahirlah orang-orang raksasa, orang-orang yang gagah perkasa, orang-orang kenamaan. Kalau badannya besar, maka nafsunya juga pasti besar. Karena itu, setiap nikah/keluarga yang tidak mau menyesuaikan diri dengan firman Tuhan, akan melahirkan keturunan yang jahat, tetapi jika nikah itu sudah menyesuaikan diri dengan firman Tuhan, akan menghasilkan keturunan Ilahi. HALELUYA!
2. Pernikahan itu harus menghayati kesatuan dan kebersamaan. Menghayati = mengutamakan atau menjunjung tinggi. Kalau nikah itu sudah mengutamakan atau menjunjung tinggi kebersamaan, barulah nikah itu bisa dikatakan menjadi satu daging yang tidak terpisah kan lagi oleh apapun. Matius 19 : 5 - 6, firman Tuhan berkata: “Sebab itu laki-laki akan mening-galkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” Kalau sudah menjadi “satu daging” suami istri itu bukan lagi dua, melainkan satu. Namun sebelum hal ini terwujud, nikah itu harus disatukan lebih dahulu di dalam satu roh, artinya satu di dalam Tuhan, satu penggembalaan, satu tujuan. Kalau sudah satu Roh, apabila laki-laki dan perempuan menjadi satu daging, maka di dalam nikah itu tidak akan terjadi lagi konflik atau percekcokan, apalagi yang namanya perceraian. Efesus 4 : 3 - 6 firman Tuhan menjelaskan tentang kesatuan di dalam Tuhan, dimulai dari satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu babtisan dan satu Allah. Contoh: ADAM, setelah dibentuk dari tanah, kemudian Allah menghembuskan roh supaya hidup. Andaikata Allah tidak menghembuskan Roh-Nya, maka Adam itu tidak akan pernah menjadi manusia yang hidup, akan tetap sebagai patung yang tidak bernafas. Efesus 2 : 1 - 2 = dahulu kita memang sudah mati karena dosa dan pelanggaran. Maka supaya bisa hidup, harus mau mengalami proses kelahiran baru, diciptakan menjadi manusia baru, supaya menjadi manusia yang hidup.
Satu Roh = prakteknya : hidup dalam ibadah.Satu Jiwa : prakteknya ada kejujuran dan komunikasi yang baik.
Satu tubuh : ada kemesraan, ada sex yang benar.
Kemesraan dan sex yang tidak diawali dengan kesatuan Roh dan satu jiwa, maka rumah tangga itu akan hancur oleh hawa nafsunya sendiri. Tetapi kalau sudah diawali dengan kesatuan Roh, barulah nikah itu bisa satu arah, satu tujuan, sehingga suami istri aman dan tenteram, tidak ada konflik.
3. Pernikahan itu adalah masing-masing mengemban tanggung jawab, suami adatanggung jawabnya, istri jug ada tanggung jawabnya.
Efesus 5 : 22 - 31 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bagaimana tanggung jawab suami terhadap istrinya dan tanggung jawab istri terhadap suaminya.
Tanggung jawab suami = - mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri dengan cara menyerahkan dirinya sendiri, untuk bertanggung jawab kepada istrinya.
- mengasuh dan merawat istrinya seperti Kristus terhadap jemaat.Cara suami membuktikan tanggung jawabnya: meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya.
Tanggung jawab istri = - tunduk kepada suami dalam segala sesuatu, ketundukannya sama seperti kepada Tuhan dan menganggap suami itu adalah kepala keluarga. Bukti istri tunduk kepada suaminya, ia menghormati suami nya dan selalu mendukung supaya suaminya bisa maju, dalam pekerjaan, maupun dalam pelayanan.
4. Pernikahan itu adalah tempat mewarisi berkat Allah
1 Petrus 3 : 7 suami harus hidup bijaksana dengan istrinya dan menghormati istri sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan. Inilah yang dimaksud bahwa pernikahan itu adalah tempat Allah mencurahkan berkat-Nya. Amsal 10 : 22 firman Tuhan berkata: “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” Artinya kalau rumah tangga itu sudah sesuai dengan kehendak Tuhan, maka Tuhan sendiri turut campur tangan untuk memberkati dan tidak membiarkan nikah itu masuk ke dalam kesusahan. Maka kalau ada nikah/keluarga yang mengalami kesusahan, harus mau memperhatikan firman Tuhan, masing-masing harus mengoreksi diri sendiri supaya Tuhan memberikan perhatian-Nya. Mazmur 37 : 23 - 25, Tuhan sendiri yang menetapkan langkah-langkah orang yang berkenan kepada-Nya. Dan khusus dalam ayat 25 :
- orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan.- anak cucunya tidak akan meminta-minta.
Kunci dari semua itu, kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan, harus tetap setia dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, dan senantiasa hidup di dalam doa dan penyembahan. Kristus telah membukti kan kasih-Nya kepada kita, maka kitapun harus bisa membuktikan bahwa kita mengasihi Allah dengan cara melakukan segala perintah-Nya. HALELUYA....!!!!
“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”
Puji Tuhan .....!!!
Syukur kepada Allah, penolakan bangsa Israel terhadap Yesus menjadi berkat yang besar bagi kita, gereja Tuhan dari bangsa kafir. Sebab lewat kematian Yesus di kayu salib, maka terbukalah jalan keselamatan bagi kita, kita telah diperdamaikan dengan Allah oleh korban Kristus.
Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam Roma 9 : 30 - 33
- Bangsa Israel, sungguhpun mereka mencoba mengejar hukum yang mendatangkan kebenaran, tetapi mereka tidak sampai kepada hukum itu sebab mereka mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan.
Akibatnya: bangsa Israel tersandung pada batu sandungan, yang menunjuk kepada pribadi Yesus sebagai batu penjuru.
- Bangsa-bangsa lain (=bangsa kafir), yang tidak mengejar kebenaran telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. Maksud nya: orang kafirpun kalau mau percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan hidup dalam kebenaran dan akan berbuahkan iman. Iman inilah yang akan membawa kita kepada pengenalan akan Yesus, dapat mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, puncaknya kita akan mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria yang akan datang kembali.
Wahyu 11 : 19 = kepada rasul Yohanes, Tuhan Allah memperlihatkan “Tabut Perjanjian”. Dan seperti yang sudah kita ketahui bahwa pelajaran tentang “Tabut Perjanjian” itu berbicara tentang: Kristus sebagai mempelai laki-laki menyatu dengan gereja yang sudah sempurna, yang menjadi mempelai perempuan-Nya.
Tabut itu letaknya di Ruangan Maha Suci = berbicara tentang kesempurnaan Kristus sebagai Mempelai laki-laki dan kesempurnaan gereja yang menjadi mempelai perempuan.
Maksudnya: gereja yang bisa menjadi mempelai perempuan Kristus adalah gereja yang mau menguduskan diri dari hari kehari sampai sempurna supaya sama seperti Kristus, setelah itu barulah gereja Tuhan itu boleh bersanding dengan Kristus.
Untuk itu, perlu kita ketahui menurut terang tabernakel, yang disebut “anak-anak Allah” itu terdiri dari tiga (3) tingkatan, yaitu:
1. Anak-anak Allah tingkat Halaman, sudah percaya, sudah bertobat, sudah dibabtis dengan air dan dengan Roh Kudus (Halaman). Anak-anak Allah tingkat halaman ini akan masuk ke dalam aniaya antikris dan akan diinjak-injak selama 3 ½ tahun. Wahyu 11 : 1 - 2 pelataran = halaman ini tidak perlu diukur sebab sudah ditentukan untuk diberikan kepada bangsa-bangsa lain, yaitu kepada antikris untuk dianiaya selama empat puluh dua bulan = 3 ½ tahun.
2. Anak-anak Allah tingkat Ruangan Suci, memang sudah berada di Ruangan suci tetapi belum terjamin masuk ke dalam sorga, sebab belum masuk ke dalam kesempurnaan. Dalam Wahyu 13 : 5 - 7, firman Tuhan mengatakan bahwa orang-orang kuduspun, yaitu orang-orang kudus yang tidak menjadi sempurna akan dikalahkan oleh antikris. Kepada binatang yang keluar dari dalam laut (=antikristus) itu akan diberikan kuasa dan diperkenankan untuk berperang melawan dan mengalahkan orang-orang kudus tersebut. Anak-anak Allah tingkat Halaman dan Ruangan Suci bisa masuk ke dalam sorga, dengan syarat: harus mati di dalam Tuhan. Kalau masih hidup pada kedatangan Tuhan yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga, mereka akan dikalahkan oleh antikris dan akan dianiaya selama 3 1/2 tahun.
3. Anak-anak Allah tingkat Ruangan Maha Suci, inilah anak-anak Allah yang sudah terjamin masuk ke dalam sorga, akan menang, tidak akan dikalahkan lagi oleh antikris bahkan oleh setan sekalipun. Puncak kemenangan Gereja Tuhan yang sudah sempurna itu akan diangkat menjadi mempelai perempuan Kristus. Matius 5 : 48, Tuhan Yesus sudah membuat suatu aturan dan tolak ukur, yaitu : kita harus sempurna, sama seperti Bapa di sorga adalah sempurna. Ayat ini tidak boleh ditawar-tawar lagi sebab sudah menjadi keputusan langsung dari Tuhan Yesus.
Wahyu 12 : 13 - 14 gereja Tuhan yang jadi mempelai itu digambarkan seperti seorang perempuan yang melahirkan Anak laki-laki dan kepadanya akan diberi kan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari mata ular itu selama satu masa, dua masa dan setengah masa = 3 ½ tahun.
Sebagai jemaat Tuhan, kita harus meneladani sikap rasul Paulus, mencoba mengejar kesempurnaan kalau-kalau ia dapat menangkapnya. Kita dapat melihatnya dalam Filipi 3 : 12, sikap dalam mengejar kesempurnaan :
20 September 2009
Salam Sejahtera dari Tuhan kita, Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Kita patut bersyukur kepada Tuhan, yang selalu berkenan memberikan firman-Nya kepada kita, yaitu firman yang selalu dibukakan rahasianya. Sehingga lewat firman Tuhan yang telah dibukakan rahasianya itu, maka kita semakin dibawa kepada pengenalan yang benar akan pribadi Allah, di dalam Kristus Yesus, Dialah Mempelai Pria Sorga yang segera akan datang kembali menjemput mempelai perempuan-Nya. Saudara-saudara, dalam firman Tuhan dapat kita lihat gereja yang menang itu adalah gereja yang sudah mempunyai tanda.
Dalam Wahyu 12 : 1 = gereja yang sudah punya tanda itu diumpamakan bagaikan seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Gereja yang jadi mempelai perempuan itu mempunyai tanda yang besar, bukan tanda yang kecil. Ini menunjuk rencana Tuhan di dalam hidup kita, rencana yang besar bukan rencana yang kecil, karena itu jangan sampai ada orang yang menganggap keselamatan itu perkara yang kecil. Apalagi untuk menjadikan kita sebagai mempelai perempuan, ini bukan perkara yang kecil, jangan sampai ada orang yang menganggap remeh akan Firman Pengajaran Mempelai yang Alkitabiah.
Berselubungkan matahari = hidup sepenuhnya dikuasai dan ditutup bungkus oleh Allah Bapa.
Bulan di bawah kaki = Punya pendirian yang benar di atas dasar kebenaran, atau dengan kata lain sudah berdiri di atas korban/darah Kristus Bermahkotakan dari dua belas bintang = pikirannya sudah dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus.
Inilah model gereja Tuhan yang akan mengalami kemenangan demi kemenangan bersama dengan Kristus, menang terhadap pekerjaan iblis/setan, menang mengalahkan dunia dan menang terhadap keinginan atau tabiat daging. Kalau gereja Tuhan itu tidak menang bersama dengan Kristus, maka akan mengalami tanda yang lain. Sebab dalam ayat 3 dikatakan ada juga tanda yang lain dilangit sebagai tandingan gereja yang telah menjadi sempurna, bahkan tanda yang lain ini akan mencoba menjatuhkan gereja Tuhan yang telah menjadi mempelai perempuan Kristus. Tanda yang lain di langit itu adalah “seekor naga merah padam” yang besar, berkepala tujuh, dan bertanduk sepuluh, dan diatas kepalanya ada tujuh mahkota. Tanda yang lain ini adalah tandingan bagi gereja Tuhan yang telah menjadi sempurna. Cara kerja setan/iblis = pertama-tama menggoda atau merayu dengan kelicikannya, dengan maksud supaya jatuh ke dalam dosa. Kemudian ia juga mendakwa kita siang dan malam di hadapan Allah, segala perbuatan kita selalu dilaporkan kepada Allah, apalagi kalau kita berdosa (Wahyu 12 : 10). Karena itu kalau orang-orang Kristen jaman sekarang tidak punya pendirian yang kuat terhadap kebenaran, dan kalau dalam hidupnya tidak ada tanda darah Kristus, maka dengan mudah akan jatuh baik oleh angin-angin pengajaran maupun oleh hawa nafsunya sendiri.Jadi segala dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang pernah kita lakukan, akan dilaporkan oleh setan/iblis bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga langsung kepada Allah, di sorga, iblis akan mendakwa kita siang dan malam dihadapan Allah. Wahyu 12 : 4 = ekor ular naga yang merah padam itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Bintang-bintang itu menunjuk anak-anak Tuhan yang sudah kudus tetapi sayang tidak sampai kepada kesempurnaan. Bintang-bintang ini sama seperti yang dikatakan dalam Wahyu 13 : 7, antikristus diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka.
Jika demikian halnya, bagaimanakah caranya supaya kita bisa menang baik terhadap dakwaan maupun pekerjaan iblis? Supaya kita bisa menang terhadap dakwaan iblis, caranya kita harus memiliki tanda darah anak domba, yaitu oleh “darah Yesus Kristus.”
Karena itu, jika Yesus Kristus telah mati untuk kita dan telah memberikan darah-Nya sebagai tanda dalam hidup kita, akan ada berkat-berkat rohani yang akan kita peroleh dari Tuhan, yaitu: Roma 8 : 31 - 39 - tidak ada yang dapat melawan kita
- tidak ada yang dapat menggugat kita
- tidak ada yang menghukum kita
- tidak akan ada lagi yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
Jika Kristus sudah dipihak kita, kita mempunyai keyakinan iman, sehingga baik penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya atau pedang, tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, sebab tanda darah itu kuat dan lebih kuat dari maut sekalipun. Jaminannya Roma 8 : 32 = oleh karena Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua. Oleh kuasa darah Kristus yang telah mati dan yang telah bangkit itu, Ia telah memberikan tanda dalam hidup kita supaya kita menang terhadap iblis dan pekerjaannya. Yehezkiel 9, firman Tuhan menjelaskan kepada kita bagaimana bagaimana kekuatan tanda yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Tanda yang diberikan Tuhan adalah “huruf T”, yang menunjuk kepada salib Kristus, atau darah Kristus yang telah tercurah di atas kayu salib untuk kita semua.Dalam Yehezkiel psl 9 ini dijelaskan: ada enam orang laki-laki dengan alat pemusnah di tangannya, mendapat perintah langsung dari Allah untuk menjalankan hukuman atas kota Yerusalem. Namun demikian, ada satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu “alat penulis”. Pekerjaannya : untuk menuliskan tanda “huruf T” pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di Yerusalem. Dan semua orang yang sudah di tandai dengan “huruf T” itu tidak akan masuk ke dalam malapetaka, bahkan disinggungpun tidak boleh. Tetapi semua orang yang tidak ditandai dengan “huruf T”, Tuhan sendiri yang memberi perintah supaya diikuti dari belakang dan memukulnya sampai mati, kepada mereka tidak ada lagi rasa sayang dan belas kasihan. Baik orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, akan dibunuh dan dimusnah kan oleh keenam orang yang memegang alat pemukul masing-masing ditangannya. Tuhan Allah sengaja mengijinkan lebih banyak yang merusak daripada memperbaiki, lebih banyak orang yang menyesatkan daripada pemberita kebenaran. Maksud semuanya ini adalah supaya kita, sebagai jemaat Tuhan, sudah seharusnya memiliki tanda, yaitu darah Kristus, darah yang memberi kemenangan terhadap iblis/setan.
KUASA DARAH ANAK DOMBA / KORBAN KRISTUS 5 P :
1Yohanes 2 : 1 - 2 firman Tuhan menjelaskan fungsi darah Yesus, jika kita berbuat dosa, maka kita telah mempunyai Pengantara pada Bapa, Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita. Bukan berarti Tuhan setuju kita berbuat dosa, Ia tetap benci pada dosa kita, hanya jika ada yang sempat berbuat dosa, sudah ada darah Kristus sebagai Pengantara untuk memperdamaikan kita kembali dengan Bapa. Inilah bukti betapa kuatnya darah Kristus Yesus itu untuk membenarkan dan membetulkan hidup kita.
“KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT”
Minggu - 13 September 2009
Puji Tuhan .....!!!
Berulang-ulang telah kita lihat bagaimana kasih Allah yang begitu besar mengangkat bangsa Israel menjadi umat Allah. Tuhan Allah mengangkat Hosea untuk menggam-barkan kasih Allah, yang mengangkat derajat bangsa Israel dimata Tuhan. Keluarga Hosea ini juga menjadi gambaran betapa besarnya kasih Allah yang mengangkat derajat kita supaya layak disebut menjadi umat kepunyaan Allah sendiri. Betapa kuatnya kasih Allah mengangkat kita, lewat kematian Kristus di kayu salib sebagai korban untuk memperdamaikan kita dengan Allah, dan untuk mengangkat kita dari dosa dan maut, tidak ada kasih sebesar ini selain kasih Kristus.
Saudara-saudara, sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, Allah memaksa Firaun dengan sepuluh tulah supaya mau membiarkan bangsa Israel pergi ke tanah Kanaan. Kesepuluh tulah itu diturunkan Allah untuk menghukum Mesir, tidak ada satu tulahpun yang menimpa bangsa Israel. Jadi bangsa Israel telah melihat perbuatan tangan Tuhan yang begitu besar untuk memberikan kelepasan kepada mereka. Tetapi sayang, kalau kita lihat dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun, mereka tidak menun-jukkan sikap dan perbuatan yang baik, sebaliknya mereka justru terjebak kepada penyembahan berhala yang sangat ditentang Tuhan. Tidak cukup sampai disitu saja, setelah mereka sampai ke tanah Kanaan, mereka tidak sungguh-sungguh beribadah, melainkan memberontak dan membelakangi Allah.
Akibatnya mereka diijinkan Allah dibuang ke Babel dan diperbudak di sana selama tujuh puluh tahun. Dan berlanjut terus sampai kepada zaman nabi Maleakhi, nabi terakhir dalam kitab Perjanjian Lama, bangsa Israel masih tetap saja mengeraskan hati dan tidak mau datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kurang lebih selama empat ratus tahun Allah tidak berfirman kepada bangsa Israel sampai kepada kelahiran Tuhan Yesus, yaitu firman yang menjadi manusia (=daging). Walaupun firman itu telah menjadi manusia di dalam diri Yesus, bangsa Israel tetap saja tidak mau datang kepada Yesus, mereka tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, justru mereka menganggap Yesus itu adalah seorang penyesat dan kerasukan setan. Puncak penolakan bangsa Israel terhadap Yesus, mereka menyalibkan Tuhan Yesus di atas bukit Golgota dan mensejajarkan Yesus dengan penjahat.Syukur kepada Allah, penolakan bangsa Israel terhadap Yesus menjadi berkat yang besar bagi kita, gereja Tuhan dari bangsa kafir. Sebab lewat kematian Yesus di kayu salib, maka terbukalah jalan keselamatan bagi kita, kita telah diperdamaikan dengan Allah oleh korban Kristus.
Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam Roma 9 : 30 - 33
- Bangsa Israel, sungguhpun mereka mencoba mengejar hukum yang mendatangkan kebenaran, tetapi mereka tidak sampai kepada hukum itu sebab mereka mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan.
Akibatnya: bangsa Israel tersandung pada batu sandungan, yang menunjuk kepada pribadi Yesus sebagai batu penjuru.
- Bangsa-bangsa lain (=bangsa kafir), yang tidak mengejar kebenaran telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. Maksud nya: orang kafirpun kalau mau percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan hidup dalam kebenaran dan akan berbuahkan iman. Iman inilah yang akan membawa kita kepada pengenalan akan Yesus, dapat mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, puncaknya kita akan mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria yang akan datang kembali.
Wahyu 11 : 19 = kepada rasul Yohanes, Tuhan Allah memperlihatkan “Tabut Perjanjian”. Dan seperti yang sudah kita ketahui bahwa pelajaran tentang “Tabut Perjanjian” itu berbicara tentang: Kristus sebagai mempelai laki-laki menyatu dengan gereja yang sudah sempurna, yang menjadi mempelai perempuan-Nya.
Tabut itu letaknya di Ruangan Maha Suci = berbicara tentang kesempurnaan Kristus sebagai Mempelai laki-laki dan kesempurnaan gereja yang menjadi mempelai perempuan.
Maksudnya: gereja yang bisa menjadi mempelai perempuan Kristus adalah gereja yang mau menguduskan diri dari hari kehari sampai sempurna supaya sama seperti Kristus, setelah itu barulah gereja Tuhan itu boleh bersanding dengan Kristus.
Untuk itu, perlu kita ketahui menurut terang tabernakel, yang disebut “anak-anak Allah” itu terdiri dari tiga (3) tingkatan, yaitu:
1. Anak-anak Allah tingkat Halaman, sudah percaya, sudah bertobat, sudah dibabtis dengan air dan dengan Roh Kudus (Halaman). Anak-anak Allah tingkat halaman ini akan masuk ke dalam aniaya antikris dan akan diinjak-injak selama 3 ½ tahun. Wahyu 11 : 1 - 2 pelataran = halaman ini tidak perlu diukur sebab sudah ditentukan untuk diberikan kepada bangsa-bangsa lain, yaitu kepada antikris untuk dianiaya selama empat puluh dua bulan = 3 ½ tahun.
2. Anak-anak Allah tingkat Ruangan Suci, memang sudah berada di Ruangan suci tetapi belum terjamin masuk ke dalam sorga, sebab belum masuk ke dalam kesempurnaan. Dalam Wahyu 13 : 5 - 7, firman Tuhan mengatakan bahwa orang-orang kuduspun, yaitu orang-orang kudus yang tidak menjadi sempurna akan dikalahkan oleh antikris. Kepada binatang yang keluar dari dalam laut (=antikristus) itu akan diberikan kuasa dan diperkenankan untuk berperang melawan dan mengalahkan orang-orang kudus tersebut. Anak-anak Allah tingkat Halaman dan Ruangan Suci bisa masuk ke dalam sorga, dengan syarat: harus mati di dalam Tuhan. Kalau masih hidup pada kedatangan Tuhan yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga, mereka akan dikalahkan oleh antikris dan akan dianiaya selama 3 1/2 tahun.
3. Anak-anak Allah tingkat Ruangan Maha Suci, inilah anak-anak Allah yang sudah terjamin masuk ke dalam sorga, akan menang, tidak akan dikalahkan lagi oleh antikris bahkan oleh setan sekalipun. Puncak kemenangan Gereja Tuhan yang sudah sempurna itu akan diangkat menjadi mempelai perempuan Kristus. Matius 5 : 48, Tuhan Yesus sudah membuat suatu aturan dan tolak ukur, yaitu : kita harus sempurna, sama seperti Bapa di sorga adalah sempurna. Ayat ini tidak boleh ditawar-tawar lagi sebab sudah menjadi keputusan langsung dari Tuhan Yesus.
Wahyu 12 : 13 - 14 gereja Tuhan yang jadi mempelai itu digambarkan seperti seorang perempuan yang melahirkan Anak laki-laki dan kepadanya akan diberi kan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari mata ular itu selama satu masa, dua masa dan setengah masa = 3 ½ tahun.
Sebagai jemaat Tuhan, kita harus meneladani sikap rasul Paulus, mencoba mengejar kesempurnaan kalau-kalau ia dapat menangkapnya. Kita dapat melihatnya dalam Filipi 3 : 12, sikap dalam mengejar kesempurnaan :
- melupakan apa yang telah dibelakang, artinya jangan kembali kepada hidup yang lama tetapi terus memandang kepada kesempurnaan.
- mengarahkan diri kepada apa yang dihadapan, artinya terus menerus memperhatikan dan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
- berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, artinya harus lebih giat beribadah dan melakukan seluruh kehendak Tuhan. Panggilan sorgawi itu berbicara puncak dari segala rencana Tuhan menjadikan kita menjadi mempelai perempuan.
Karena itu, supaya kita bisa mengejar kesempurnaan tersebut, kita harus memiliki iman yang sejajar dengan perbuatan, memiliki pengharapan yang sejajar dengan kekudusan dan memiliki kasih yang sejajar dengan kesempurnaan. 1 Yohanes 3 : 3, bukti menaruh pengharapan kepada Kristus, harus menyucikan diri sama seperti Kristus adalah suci. Jadi kesucian kita itu harus sama seperti sucinya Kristus. Haleluya....!!!- mengarahkan diri kepada apa yang dihadapan, artinya terus menerus memperhatikan dan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
- berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, artinya harus lebih giat beribadah dan melakukan seluruh kehendak Tuhan. Panggilan sorgawi itu berbicara puncak dari segala rencana Tuhan menjadikan kita menjadi mempelai perempuan.
“T A N D A D A R A H”
20 September 2009
Salam Sejahtera dari Tuhan kita, Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Kita patut bersyukur kepada Tuhan, yang selalu berkenan memberikan firman-Nya kepada kita, yaitu firman yang selalu dibukakan rahasianya. Sehingga lewat firman Tuhan yang telah dibukakan rahasianya itu, maka kita semakin dibawa kepada pengenalan yang benar akan pribadi Allah, di dalam Kristus Yesus, Dialah Mempelai Pria Sorga yang segera akan datang kembali menjemput mempelai perempuan-Nya. Saudara-saudara, dalam firman Tuhan dapat kita lihat gereja yang menang itu adalah gereja yang sudah mempunyai tanda.
Dalam Wahyu 12 : 1 = gereja yang sudah punya tanda itu diumpamakan bagaikan seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Gereja yang jadi mempelai perempuan itu mempunyai tanda yang besar, bukan tanda yang kecil. Ini menunjuk rencana Tuhan di dalam hidup kita, rencana yang besar bukan rencana yang kecil, karena itu jangan sampai ada orang yang menganggap keselamatan itu perkara yang kecil. Apalagi untuk menjadikan kita sebagai mempelai perempuan, ini bukan perkara yang kecil, jangan sampai ada orang yang menganggap remeh akan Firman Pengajaran Mempelai yang Alkitabiah.
Berselubungkan matahari = hidup sepenuhnya dikuasai dan ditutup bungkus oleh Allah Bapa.
Bulan di bawah kaki = Punya pendirian yang benar di atas dasar kebenaran, atau dengan kata lain sudah berdiri di atas korban/darah Kristus Bermahkotakan dari dua belas bintang = pikirannya sudah dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus.
Inilah model gereja Tuhan yang akan mengalami kemenangan demi kemenangan bersama dengan Kristus, menang terhadap pekerjaan iblis/setan, menang mengalahkan dunia dan menang terhadap keinginan atau tabiat daging. Kalau gereja Tuhan itu tidak menang bersama dengan Kristus, maka akan mengalami tanda yang lain. Sebab dalam ayat 3 dikatakan ada juga tanda yang lain dilangit sebagai tandingan gereja yang telah menjadi sempurna, bahkan tanda yang lain ini akan mencoba menjatuhkan gereja Tuhan yang telah menjadi mempelai perempuan Kristus. Tanda yang lain di langit itu adalah “seekor naga merah padam” yang besar, berkepala tujuh, dan bertanduk sepuluh, dan diatas kepalanya ada tujuh mahkota. Tanda yang lain ini adalah tandingan bagi gereja Tuhan yang telah menjadi sempurna. Cara kerja setan/iblis = pertama-tama menggoda atau merayu dengan kelicikannya, dengan maksud supaya jatuh ke dalam dosa. Kemudian ia juga mendakwa kita siang dan malam di hadapan Allah, segala perbuatan kita selalu dilaporkan kepada Allah, apalagi kalau kita berdosa (Wahyu 12 : 10). Karena itu kalau orang-orang Kristen jaman sekarang tidak punya pendirian yang kuat terhadap kebenaran, dan kalau dalam hidupnya tidak ada tanda darah Kristus, maka dengan mudah akan jatuh baik oleh angin-angin pengajaran maupun oleh hawa nafsunya sendiri.Jadi segala dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang pernah kita lakukan, akan dilaporkan oleh setan/iblis bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga langsung kepada Allah, di sorga, iblis akan mendakwa kita siang dan malam dihadapan Allah. Wahyu 12 : 4 = ekor ular naga yang merah padam itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Bintang-bintang itu menunjuk anak-anak Tuhan yang sudah kudus tetapi sayang tidak sampai kepada kesempurnaan. Bintang-bintang ini sama seperti yang dikatakan dalam Wahyu 13 : 7, antikristus diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka.
Jika demikian halnya, bagaimanakah caranya supaya kita bisa menang baik terhadap dakwaan maupun pekerjaan iblis? Supaya kita bisa menang terhadap dakwaan iblis, caranya kita harus memiliki tanda darah anak domba, yaitu oleh “darah Yesus Kristus.”
Karena itu, jika Yesus Kristus telah mati untuk kita dan telah memberikan darah-Nya sebagai tanda dalam hidup kita, akan ada berkat-berkat rohani yang akan kita peroleh dari Tuhan, yaitu: Roma 8 : 31 - 39 - tidak ada yang dapat melawan kita
- tidak ada yang dapat menggugat kita
- tidak ada yang menghukum kita
- tidak akan ada lagi yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
Jika Kristus sudah dipihak kita, kita mempunyai keyakinan iman, sehingga baik penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya atau pedang, tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, sebab tanda darah itu kuat dan lebih kuat dari maut sekalipun. Jaminannya Roma 8 : 32 = oleh karena Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua. Oleh kuasa darah Kristus yang telah mati dan yang telah bangkit itu, Ia telah memberikan tanda dalam hidup kita supaya kita menang terhadap iblis dan pekerjaannya. Yehezkiel 9, firman Tuhan menjelaskan kepada kita bagaimana bagaimana kekuatan tanda yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Tanda yang diberikan Tuhan adalah “huruf T”, yang menunjuk kepada salib Kristus, atau darah Kristus yang telah tercurah di atas kayu salib untuk kita semua.Dalam Yehezkiel psl 9 ini dijelaskan: ada enam orang laki-laki dengan alat pemusnah di tangannya, mendapat perintah langsung dari Allah untuk menjalankan hukuman atas kota Yerusalem. Namun demikian, ada satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu “alat penulis”. Pekerjaannya : untuk menuliskan tanda “huruf T” pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di Yerusalem. Dan semua orang yang sudah di tandai dengan “huruf T” itu tidak akan masuk ke dalam malapetaka, bahkan disinggungpun tidak boleh. Tetapi semua orang yang tidak ditandai dengan “huruf T”, Tuhan sendiri yang memberi perintah supaya diikuti dari belakang dan memukulnya sampai mati, kepada mereka tidak ada lagi rasa sayang dan belas kasihan. Baik orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, akan dibunuh dan dimusnah kan oleh keenam orang yang memegang alat pemukul masing-masing ditangannya. Tuhan Allah sengaja mengijinkan lebih banyak yang merusak daripada memperbaiki, lebih banyak orang yang menyesatkan daripada pemberita kebenaran. Maksud semuanya ini adalah supaya kita, sebagai jemaat Tuhan, sudah seharusnya memiliki tanda, yaitu darah Kristus, darah yang memberi kemenangan terhadap iblis/setan.
KUASA DARAH ANAK DOMBA / KORBAN KRISTUS 5 P :
1Yohanes 2 : 1 - 2 firman Tuhan menjelaskan fungsi darah Yesus, jika kita berbuat dosa, maka kita telah mempunyai Pengantara pada Bapa, Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita. Bukan berarti Tuhan setuju kita berbuat dosa, Ia tetap benci pada dosa kita, hanya jika ada yang sempat berbuat dosa, sudah ada darah Kristus sebagai Pengantara untuk memperdamaikan kita kembali dengan Bapa. Inilah bukti betapa kuatnya darah Kristus Yesus itu untuk membenarkan dan membetulkan hidup kita.