"NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA"
Minggu- 03 April 2011
Puji Tuhan!
Sampai dengan hari ini Tuhan Yesus, Kepala gereja masih menyertai, memelihar, membela dan memberkati kita semua. Lewat firman pengajaran-Nya yagn besar dan ajaib, kita dapat melihat rencana Tuhan dalam hidup kita, yaitu: selain telah menyelamatkan Ia mau menjadikan kita sebagai sidang mempelai perempuan Kristus, yagn dikuduskan dan disempurnakan supaya layak bagi-Nya.
Kalau pada kedatangan-Nya yagn pertama, Kristus datang sebagai Juruselamat dunia yang menghapus segala dosa dunia, tetapi khusus pada kedatangan-Nya yagn kedua kali, Ia akan datang sebagai Raja di atas segala raja yagn akan menikah dengan gereja-Nya yang telah siap sedia. Inilah yang disebut sebagai sidang mempelai perempuan Kristus yang akan menikah dengan Kristus sebagai Kepala jemaat. Wahyu 19 : 9 firman Tuhan telah mengatakan: "Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Jadi Kristus akan datang sebagai Raja yang siap menikah dengan gereja-Nya yang telah dikuduskan dan disempurnakan menjadi mempelai perempuan-Nya. Tuhan Yesus mau membawa kita masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba yang penuh dengan kemuliaan, suatu pesta yang sangat meriah lebih dari segala pesta yang ada di dunia ini. Pesta kawin Anak Domba itu jauh lebih meriah dari pesta seorang anak raja atau pangeran yang dinikahkan di istananya, jauh lebih mulia dari segala pesta yang pernah kita lihat di dunia ini.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus mempersipakan diri supaya layak masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba ini, kita harus lebih sungguh-sungguh lagi baik dalam beribadah maupun dalam melayani Tuhan. Caranya: TAAT & SETIA dalam hidup, dalam melakukan segala perintah Tuhan dan MENJAUHI segala larangan-Nya.
Firman Tuhan dalam Matius 24 : 37 - 42 telah memberikan nasihat supaya kita TETAP BERJAGA-JAGA sampai Tuhan Yesus datang kembali. Kita perlu berjaga-jaga sebab dunia yang sekarang sedang kita tempati ini sedang berada dalam kegelapan yang diakibatkan oleh dosa dan kejahatan, dalam dosa percabulan dan perzinahan, dll, dan semakin banyaknya terjadi malapetaka-malapetaka yang diakibatkan oleh gempa bumi, tsunami, peperangan, kelaparan, teror di mana-mana. Ini semua sebagai peringatan supaya kita lebih sungguh mempersiapkan diri dan tetap berjaga-jaga dengan hidup dalam kebenaran. INGAT! di dunia ini tidak ada lagi tempat yang aman.
Maka kalau kita lihat Matius psl 24 ini Tuhan Yesus sengaja mengutip kembali apa yang pernah terjadi pada zaman Nuh, di mana pada zaman itu manusia dihukum dengan air bah bersama-sama dengan binatang-binatang. Penyebabnya: karena semua manusia menjalankan HIDUP YANG RUSAK, PENUH DENGAN KEKERASAN, CENDERUNG MELAKUKAN KEHENDAK DIRI SENDIRI DAN TIDAK MAU MEMPERHATIKAN FIRMAN TUHAN (Baca= Kejadian psl 6). Itu sebabnya Tuhan Yesus mengangkat kembali zaman Nuh ini supaya gereja Tuhan yang hidup di akahir zaman ini tidak meniru cara hidup mereka. Segala yang dilakukan manusia pada zaman Nuh ini merupakan peringatan bagi kita semua supaya kita bisa melakukan apa yagn menjadi kehendak Allah.
Dan inilah juga yang sedang dilakukan manusia pada zaman akhir ini, kebanyakan orang lebih sibuk memperhatikan perkara makan dan minum dari pada perkara yang rohani, banyak orang lebih cenderung memuaskan hawa nafsunya dengan hidup dalam percabulan dan kenajisan daripada memperhatikan firman Tuhan, bahkan lebih cenderung melakukan kekerasan demi untuk mendapatkan kepuasannya sendiri. Keadaan manusia pada zaman akhir ini sudah hampir mirip dengan keadaan manusia pada zaman Nuh, dosa sudah semakin memuncak, hati manusia cenderung melakukan kejahatan sehingga tidak ada seorang pun yang bisa menahannya lagi.
Maka firman Tuhan dalam 2 Petrus 3 : 9 menjelaskan kepada kita: sebenarnya Tuhan itu tidak lalai menepati janji tentang kedatangan-Nya, bukan karena Ia lupa akan kejahatan yang telah dilakukan manusia. Tetapi ada satu yang sedang dilakukan Tuhan: Ia sedang menunjukkan kasih-Nya yang besar dan luar biasa supaya manusia itu BERTOBAT dan kembali kepada ALlah. Kehendak Tuhan dalam hidup manusia: supaya tidak ada seorangpun YANG DIBINASAKAN di dalam api neraka, melainkan supaya semua orang diselamatkan dan dibawa masuk ke dalam kemuliaan-Nya yang besar dan kekal. Sehingga sekalipun langit dan bumi ini akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, tetapi oleh kuasa firman, Ia akan menyelamatkan orang-orang yagn mau hidup dalam kebenaran.
NUH = adalah contoh orang yang berhasil selamat dari murka ALlah, yaitu dari air bah.
Sebab setelah ALlah berfirman kepada Nuh supaya MEMBANGUN SEBUAH BAHTERA, Nuh melakukannya dengan TAAT DAN SETIA sampai bahtera itu selesai, semua dilakukannya sesuai dengan firman Tuhan. Ketika Nuh sedang membangun bahtera itu, ia sudah tahu rencana ALlah bahwa ALlah bahwa suatu ketika ALlah akan mendatangkan malapetaka yang dahsyat untuk menghukum semua manusia yang jahat. Itu sebabnya maka Nuh dengan taat dan setia membangun bahtera itu walau dengan harga yang mahal, dengan waktu yang bagitu lama dan dengan perjuangan yang begitu besar.
HASILNYA: NUH BESETA ISTRI, ANAK-ANAK DAN MENANTU-MENANTUNYA SELAMA DARI AIR BAH.
Saudara-saudara, ada satu hal penting yang harus kita ketahui dari sifat manusia yagn paling mendasar, yaitu: manusia itu mudah lemah dan mudah sekali terpengaruh dengan keadaan disekitarnya, baik itu dari sanak saudaranya, dari kelaurganya sendiri maupun dari pihak-pihak luar. Kelemahan ini memang sepela nampaknya sehingga banyak orang tidak sungguh-sungguh memperhatikan firman Tuhan, mereka tidak mengetahui bahwa dampak atau akibatnya sangat besar sebab bisa membawa manusia itu jatuh ke dalam dosa. Bukan hanya jatuh ke dalam dosa saja, tetapi juga masuk ke dalam api neraka.
Contohnya: perempuan pertama yang dijadikan Tuhan di taman Eden, yaitu HAWA yang dengan mudah dipengaruhi atau diperdaya oleh si ular supaya memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang telah dilarang oleh ALlah untuk dimakan (Kejadian psl 3). Tetapi perempuan itu dengan mudah sekali terpengaruh sehingga ia mengambil buah itu dan memakannya. Dan bukan hanya disitu saja, perempuan itu juga memberikannya kepada suaminya, yaitu Adam supaya memakannya. Maka mereka berduapun jatuh ke dalam dosa dan diusir dari taman Eden.
Maka dalam 2 Korintus 11 : 1 - 3 Paulus sebagai rasul Kristus begitu takut melihat keadaan jemaat di Korintus, takut melihat rohani jemaat di Korintus yang mudah sekali terpengaruh dengan keadaan. Jemaat di Korintus ini memang sudah dipertunangkan kepada satu laki-laki, yaitu kepada Kristus, tetapi Paulus takut kalau-kalau mereka telah diperdaya dan pikiran mereka disesatkan dari kesetiaan yang sejati, yaitu dari firman Tuhan. Maka rasul Paulus memberi nasihat yang begitu tegas untuk MENGINGATKAN supaya jemaat di Korintus bahkan supaya kita semua jemaat-jemaat yang telah ditebus dengan darah Kristus, tidak terpengaruh dengan segala bentuk pencobaan, kita semua harus tetap berpegang teguh kepada kebenaran.
Firman Tuhan mengangkat kembali apa yagn telah terjadi menimpa Hawa ini untuk mengingatkan gereja Tuhan di akhir zaman ini supaya jangan mau diperdaya oleh iblis. Ingat! Iblis itu sangat licik, dia bisa memperdaya pikiran manusia, iblis bisa memperdaya jemaat-jemaat bahkan juga hamba-hamba Tuhan. Itu sebabnya kita semua harus memeprhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dengan taat dan setia, sama seperti Nuh dengan taat dan setia membangun bahtera, demikian juga kita harus taat dan setia supaya kita juga selamat dari segala malapetaka yang akan menimpa dunia. Firman Tuhan itu sebagai pelita untuk menerangi hati dan pikiran supaya jangan terpengaruh oleh rayuan siiblis.
Karena itu cerita ini merupaka suatu peringatan bagi kita semua, khususnya kepada ISTRI-ISTRI atau SUAMI-SUAMI supaya lebih memperhatikan firman Tuhan dan hidup dalam kebenaran. SEBAGAI ISTRI yagn benar: jangan suka membuka diri kepada yang bukan kebenaran, jangan coba-coba memisahkan diri dari persekutuan yang benar supaya jerat iblis jangan merusak hidupmu. SEBAGAI SUAMI yang benar: jadilah sebagai kepala dalam rumah tanggamu yagn kuat dalam Tuhan, tetap perhatikan firman Tuhan dan lakukan dengan taat maka Tuhan akan mengaruniakan segalanya kepadamu.
Seperti halnya AYUB, ia tetap memperhatikan firman Tuhan dan tidak terpengaruh dengan perkataan istrinya yagn selalu melemahkan imannya, Ayub tetap tekun kepada ALlah dan tidak mau mengutuki Allahnya, bahkan ia juga tidak menganggap penderitaan itu sebagai hukuman Allah kepadanya.
Sebagai suami istri yang hidup dalam kebenaran, jangan mudah terpengaruh dnegna keadaan, jangan mudah putus asa dalam menghadapi penderitaan, kita semua harus mampu menjaga diri. Walau pun dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya tetapi keinginan kita harus tetap kepada Tuhan, keinginan kita harus berfokus kepada kebenaran firman Tuhan. Maka Tuhan Allah akan mengaruniakan keselamatan kepada kita semua.
HALELUYA.......!!!!
Kalau pada kedatangan-Nya yagn pertama, Kristus datang sebagai Juruselamat dunia yang menghapus segala dosa dunia, tetapi khusus pada kedatangan-Nya yagn kedua kali, Ia akan datang sebagai Raja di atas segala raja yagn akan menikah dengan gereja-Nya yang telah siap sedia. Inilah yang disebut sebagai sidang mempelai perempuan Kristus yang akan menikah dengan Kristus sebagai Kepala jemaat. Wahyu 19 : 9 firman Tuhan telah mengatakan: "Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Jadi Kristus akan datang sebagai Raja yang siap menikah dengan gereja-Nya yang telah dikuduskan dan disempurnakan menjadi mempelai perempuan-Nya. Tuhan Yesus mau membawa kita masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba yang penuh dengan kemuliaan, suatu pesta yang sangat meriah lebih dari segala pesta yang ada di dunia ini. Pesta kawin Anak Domba itu jauh lebih meriah dari pesta seorang anak raja atau pangeran yang dinikahkan di istananya, jauh lebih mulia dari segala pesta yang pernah kita lihat di dunia ini.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus mempersipakan diri supaya layak masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba ini, kita harus lebih sungguh-sungguh lagi baik dalam beribadah maupun dalam melayani Tuhan. Caranya: TAAT & SETIA dalam hidup, dalam melakukan segala perintah Tuhan dan MENJAUHI segala larangan-Nya.
Firman Tuhan dalam Matius 24 : 37 - 42 telah memberikan nasihat supaya kita TETAP BERJAGA-JAGA sampai Tuhan Yesus datang kembali. Kita perlu berjaga-jaga sebab dunia yang sekarang sedang kita tempati ini sedang berada dalam kegelapan yang diakibatkan oleh dosa dan kejahatan, dalam dosa percabulan dan perzinahan, dll, dan semakin banyaknya terjadi malapetaka-malapetaka yang diakibatkan oleh gempa bumi, tsunami, peperangan, kelaparan, teror di mana-mana. Ini semua sebagai peringatan supaya kita lebih sungguh mempersiapkan diri dan tetap berjaga-jaga dengan hidup dalam kebenaran. INGAT! di dunia ini tidak ada lagi tempat yang aman.
Maka kalau kita lihat Matius psl 24 ini Tuhan Yesus sengaja mengutip kembali apa yang pernah terjadi pada zaman Nuh, di mana pada zaman itu manusia dihukum dengan air bah bersama-sama dengan binatang-binatang. Penyebabnya: karena semua manusia menjalankan HIDUP YANG RUSAK, PENUH DENGAN KEKERASAN, CENDERUNG MELAKUKAN KEHENDAK DIRI SENDIRI DAN TIDAK MAU MEMPERHATIKAN FIRMAN TUHAN (Baca= Kejadian psl 6). Itu sebabnya Tuhan Yesus mengangkat kembali zaman Nuh ini supaya gereja Tuhan yang hidup di akahir zaman ini tidak meniru cara hidup mereka. Segala yang dilakukan manusia pada zaman Nuh ini merupakan peringatan bagi kita semua supaya kita bisa melakukan apa yagn menjadi kehendak Allah.
Yang dilakukan manusia pada zaman Nuh:
- makan dan minum (=hidup dalam pesta pora dan kemabukan)
- kawin dan mengawinkan (=hidup dalam hawa nafsu daging)
- makan dan minum (=hidup dalam pesta pora dan kemabukan)
- kawin dan mengawinkan (=hidup dalam hawa nafsu daging)
Dan inilah juga yang sedang dilakukan manusia pada zaman akhir ini, kebanyakan orang lebih sibuk memperhatikan perkara makan dan minum dari pada perkara yang rohani, banyak orang lebih cenderung memuaskan hawa nafsunya dengan hidup dalam percabulan dan kenajisan daripada memperhatikan firman Tuhan, bahkan lebih cenderung melakukan kekerasan demi untuk mendapatkan kepuasannya sendiri. Keadaan manusia pada zaman akhir ini sudah hampir mirip dengan keadaan manusia pada zaman Nuh, dosa sudah semakin memuncak, hati manusia cenderung melakukan kejahatan sehingga tidak ada seorang pun yang bisa menahannya lagi.
Maka firman Tuhan dalam 2 Petrus 3 : 9 menjelaskan kepada kita: sebenarnya Tuhan itu tidak lalai menepati janji tentang kedatangan-Nya, bukan karena Ia lupa akan kejahatan yang telah dilakukan manusia. Tetapi ada satu yang sedang dilakukan Tuhan: Ia sedang menunjukkan kasih-Nya yang besar dan luar biasa supaya manusia itu BERTOBAT dan kembali kepada ALlah. Kehendak Tuhan dalam hidup manusia: supaya tidak ada seorangpun YANG DIBINASAKAN di dalam api neraka, melainkan supaya semua orang diselamatkan dan dibawa masuk ke dalam kemuliaan-Nya yang besar dan kekal. Sehingga sekalipun langit dan bumi ini akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, tetapi oleh kuasa firman, Ia akan menyelamatkan orang-orang yagn mau hidup dalam kebenaran.
NUH = adalah contoh orang yang berhasil selamat dari murka ALlah, yaitu dari air bah.
Sebab setelah ALlah berfirman kepada Nuh supaya MEMBANGUN SEBUAH BAHTERA, Nuh melakukannya dengan TAAT DAN SETIA sampai bahtera itu selesai, semua dilakukannya sesuai dengan firman Tuhan. Ketika Nuh sedang membangun bahtera itu, ia sudah tahu rencana ALlah bahwa ALlah bahwa suatu ketika ALlah akan mendatangkan malapetaka yang dahsyat untuk menghukum semua manusia yang jahat. Itu sebabnya maka Nuh dengan taat dan setia membangun bahtera itu walau dengan harga yang mahal, dengan waktu yang bagitu lama dan dengan perjuangan yang begitu besar.
HASILNYA: NUH BESETA ISTRI, ANAK-ANAK DAN MENANTU-MENANTUNYA SELAMA DARI AIR BAH.
Saudara-saudara, ada satu hal penting yang harus kita ketahui dari sifat manusia yagn paling mendasar, yaitu: manusia itu mudah lemah dan mudah sekali terpengaruh dengan keadaan disekitarnya, baik itu dari sanak saudaranya, dari kelaurganya sendiri maupun dari pihak-pihak luar. Kelemahan ini memang sepela nampaknya sehingga banyak orang tidak sungguh-sungguh memperhatikan firman Tuhan, mereka tidak mengetahui bahwa dampak atau akibatnya sangat besar sebab bisa membawa manusia itu jatuh ke dalam dosa. Bukan hanya jatuh ke dalam dosa saja, tetapi juga masuk ke dalam api neraka.
Contohnya: perempuan pertama yang dijadikan Tuhan di taman Eden, yaitu HAWA yang dengan mudah dipengaruhi atau diperdaya oleh si ular supaya memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang telah dilarang oleh ALlah untuk dimakan (Kejadian psl 3). Tetapi perempuan itu dengan mudah sekali terpengaruh sehingga ia mengambil buah itu dan memakannya. Dan bukan hanya disitu saja, perempuan itu juga memberikannya kepada suaminya, yaitu Adam supaya memakannya. Maka mereka berduapun jatuh ke dalam dosa dan diusir dari taman Eden.
Maka dalam 2 Korintus 11 : 1 - 3 Paulus sebagai rasul Kristus begitu takut melihat keadaan jemaat di Korintus, takut melihat rohani jemaat di Korintus yang mudah sekali terpengaruh dengan keadaan. Jemaat di Korintus ini memang sudah dipertunangkan kepada satu laki-laki, yaitu kepada Kristus, tetapi Paulus takut kalau-kalau mereka telah diperdaya dan pikiran mereka disesatkan dari kesetiaan yang sejati, yaitu dari firman Tuhan. Maka rasul Paulus memberi nasihat yang begitu tegas untuk MENGINGATKAN supaya jemaat di Korintus bahkan supaya kita semua jemaat-jemaat yang telah ditebus dengan darah Kristus, tidak terpengaruh dengan segala bentuk pencobaan, kita semua harus tetap berpegang teguh kepada kebenaran.
Firman Tuhan mengangkat kembali apa yagn telah terjadi menimpa Hawa ini untuk mengingatkan gereja Tuhan di akhir zaman ini supaya jangan mau diperdaya oleh iblis. Ingat! Iblis itu sangat licik, dia bisa memperdaya pikiran manusia, iblis bisa memperdaya jemaat-jemaat bahkan juga hamba-hamba Tuhan. Itu sebabnya kita semua harus memeprhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dengan taat dan setia, sama seperti Nuh dengan taat dan setia membangun bahtera, demikian juga kita harus taat dan setia supaya kita juga selamat dari segala malapetaka yang akan menimpa dunia. Firman Tuhan itu sebagai pelita untuk menerangi hati dan pikiran supaya jangan terpengaruh oleh rayuan siiblis.
Karena itu cerita ini merupaka suatu peringatan bagi kita semua, khususnya kepada ISTRI-ISTRI atau SUAMI-SUAMI supaya lebih memperhatikan firman Tuhan dan hidup dalam kebenaran. SEBAGAI ISTRI yagn benar: jangan suka membuka diri kepada yang bukan kebenaran, jangan coba-coba memisahkan diri dari persekutuan yang benar supaya jerat iblis jangan merusak hidupmu. SEBAGAI SUAMI yang benar: jadilah sebagai kepala dalam rumah tanggamu yagn kuat dalam Tuhan, tetap perhatikan firman Tuhan dan lakukan dengan taat maka Tuhan akan mengaruniakan segalanya kepadamu.
Seperti halnya AYUB, ia tetap memperhatikan firman Tuhan dan tidak terpengaruh dengan perkataan istrinya yagn selalu melemahkan imannya, Ayub tetap tekun kepada ALlah dan tidak mau mengutuki Allahnya, bahkan ia juga tidak menganggap penderitaan itu sebagai hukuman Allah kepadanya.
Sebagai suami istri yang hidup dalam kebenaran, jangan mudah terpengaruh dnegna keadaan, jangan mudah putus asa dalam menghadapi penderitaan, kita semua harus mampu menjaga diri. Walau pun dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya tetapi keinginan kita harus tetap kepada Tuhan, keinginan kita harus berfokus kepada kebenaran firman Tuhan. Maka Tuhan Allah akan mengaruniakan keselamatan kepada kita semua.
HALELUYA.......!!!!
“NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA”
Minggu- 10 April 2011
Saudara-saudara, pekerjaan Tuhan itu ada dua bentuk bagaikan HUJAN AWAL & HUJAN AKHIR:
1. HUJAN AWAL = berbicara kegerakan rohani pada gereja mula-mula, kegerakan yang dikerjakan sepenuhnya oleh Roh Kudus dalam pencurahan Roh Kudus yang pertama setelah Tuhan Yesus naik ke sorga. Hujan Awal ini juga menunjukkan pekerjaan Tuhan Allah untuk melepaskan/membebaskan umat-Nya dari dosa maupun dari kuasa maut supaya layak diterima sebagai jemaat Allah.
Biasanya hujan awal itu berfungsi untuk membuat supaya hati manusia itu bisa lembut, bagaikan tanah yang diairi supaya siap ditaburi dengan benih. Kalau tanah sudah diairi maka tanah itu akan menjadi gembur, sehingga ketika benih ditaburkan maka benihpun bisa bertumbuh dengan baik.
Sikap kita: harus membuka hati, mengijinkan Roh Kudus itu masuk ke dalam hati kita supaya Tuhan menaburkan benih firman-Nya di dalam hati kita. Dan bukan hanya itu saja, untuk menerima keselamatan harus ditandai dengan sikap yang baik, mau menghargai keselamatan yang telah dikerjakan Tuhan Yesus.
2. HUJAN AKHIR = berbicara kegerakan rohani yang terjadi pada zaman akhir, yaitu menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Bagi tanaman, hujan akhir itu berfungsi untuk mempersiapkan supaya tanaman itu siap dituai dan dimasukkan ke dalam lumbung, yaitu tanam-tanaman yang telah menerima hujan awal.
Bagi gereja Tuhan diakhir zaman ini, hujan akhir ini berfungsi untuk mempersiapkan gereja Tuhan supaya siap diangkat menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, bagaikan gandum yang telah menguning lalu dituai dan dibawa masuk ke dalam lumbungnya.
Karena itu supaya kita bisa mengalami kegerakan hujan akhir ini, kita semua harus punya sikap yang baik dan benar, yang disertai dengan perbuatan-perbuatan yang benar, yaitu menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus membuka hati supaya Roh Kudus masuk dan bekerja di dalam hati kita untuk membaharui kita. Yaitu menjadi jemaat yang dikuduskan baik dari dosa-dosa maupun dari segala sikap dan karakter yang selama ini bertentangan dengan firman Tuhan. Tidak ada ceritanya orang bisa masuk ke dalam sorga kalau ia sendiri tidak menjadi pelaku firman Tuhan, ia hanya bagaikan orang yang bermimpi-mimpian saja.
Karena itu kalau kita ingin mengetahui pekerjaan Tuhan maupun kegerakan hujan akhir, kita perlu memperhatikan perumpamaan yang diangkat Tuhan Yesus dalam Matius 13 : 1 - 23 ada empat contoh tanah yang sama-sama ditaburi dengan benih, yaitu:
1. benih yang jatuh di pinggir jalan (ayat 4, 18) ini berbicara tentang sikap orang ketika mendengar firman Tuhan, memang ia menerimanya dengan gembira tetapi hanya sekedar mendengar saja, tidak disertai dengan tindakan atau perbuatan.
2. benih yang jatu di tanah yang bebatu-batu (ayat 5, 6, 20, 21) ini berbicara tentang sikap seseorang ketika mendengar atau menerima firman Tuhan, memang ia mendengarnya dengan gembira, tetapi sayang benih itu bertumbuh hanya sebentar saja sebab ketika datang terik matahari, benih itu segera layu dan menjadi kering, tidak sempat berakar. Penyebabnya: karena hatinya keras, karakternya keras, tidak mau menyesuaikan diri dengan firman Tuhan. Akibatnya ia hanya menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja. Orang Kristen yang seperti ini akan murtad dan meninggalkan Tuhan Yesus ketika datang penindasan karena firman Tuhan.
3. benih yang jatuh di tengah semak duri (ayat 7, 22) ini berbicara tentang sikap seseorang ketika mendengar atau menerima firman Tuhan lalu kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit firman Tuhan itu sehingga tidak sempat menghasilkan buah-buah yang baik. Bagaikan benih yang dihimpit oleh semak duri sampai mati demikianlah orang Kristen kalau tidak bertumbuh rohaninya akan menjadi mati rohani, ia tidak akan pernah berhasil menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan.
4. benih yang jatuh di tanah yang baik (ayat 8, 23) ini berbicara tentang sikap seseorang ketika mendengarkan firman Tuhan, ia menerimanya dengan baik dan memasukkan firman Tuhan itu ke dalam hatinya yang baik pula. Sehingga benih firman Tuhan itu bisa menghasilkan buah-buah yang baik, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang tiga puluh kali lipat.
Setiap orang yang mau mendengar dan menerima firman Tuhan dengan sikap yang baik, maka firman Tuhan akan bekerja di dalam hidupnya. Tuhan Allah akan bekerja di dalam hidup kita bagaikan hujan awal yang mengairi hati kita dan yang berfungsi untuk melembutkan hati demikianlah Tuhan Allah akan menggarapkerjakan kita, dan bagaikan hujan akhir yang mengairi hati kita untuk mempersiapkan kita menjadi jemaat yang siap sedia diangkat pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Pekerjaan Tuhan memang sungguh luar biasa dalam hidup setiap orang yang mau membuka hatinya untuk menerima kegerakan hujan awal dan hujan akhir, Ia sendiri yang akan mempersiapkan kita.
Saudara-saudara, kesucian ibadah itu harus dijaga dengan baik dengan cara beribadah yang benar, berkorban yang benar yang disertai dengan sikap dan perbuatan yang benar pula. Sebab kalau kita lihat dalam Wahyu 11 : 1 - 3 firman Tuhan menjelaskan yang diukur Tuhan itu ada tiga, yaitu: Bait Suci, Mezbah dan orang-orang yang beribadah di dalamnya. Sedangkan pelataran (=halaman) tidak diukur sebab telah ditentukan untuk diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, yaitu antikristus yang akan menganiaya orang-orang Kristen yang tidak masuk ke dalam ukuran Tuhan. Dalam kitab Wahyu 11 ini firman Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa ibadah itu harus dijaga kesuciannya, tidak boleh sembarangan.
Matius 7 : 21 - 23 Tuhan Yesus mengatakan: - banyak orang berhasil berseru-seru kepada Tuhan tetapi tidak berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga.
- banyak orang berhasil mengadakan banyak mujizat, sudah bernubuat dan bahkan sudah berhasil mengusir setan demi nama Yesus, tetapi juga tidak berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga.
Ayat ini menunjukkan bahwa kehadiran Tuhan itu belum menentukan seseorang itu berkenan kepada Allah kalau tidak disertai dengan perbuatan yang benar. Sekalipun mereka mampu mengadakan banyak mujizat, mampu bernubuat (=berkhotbah) dan mengusir setan demi nama Yesus, semua itu belum menjadi ukuran berhasil atau tidaknya seseorang masuk ke dalam kerajaan sorga. Mengapa bisa demikian? sebab mereka melakukan pelayanan itu tidak didasari dengan kasih akan Tuhan, tidak ada sikap yang baik untuk melakukan kebenaran firman Tuhan.
Itu sebabnya firman Tuhan menegaskan supaya kita tetap berjaga-jaga dan sadar, supaya apabila Tuhan mengukur Bait Suci dan mezbah Ia mendapati kita dalam keadaan siap sedia sebab sudah sesuai dengan ukuran Tuhan. 1 Timotius 6 : 12 nasihat firman Tuhan: kita sedang berada dalam pertandingan iman karena itu marilah kita bertanding dengan benar supaya bisa merebut kemenangan dan berhasil merebut hidup yang kekal. Berjaga-jaga yang benar menurut firman Tuhan adalah berjaga-jaga sambil beraktivitas, tetap dalam ibadah dan pelayanan. Dalam berjaga-jaga jangan seperti orang yang sedang menunggu kereta api tanpa ada aktivitas, justru dalam berjaga-jaga ini aktivitas pelayanan kita harus semakin ditingkatkan.
“NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA”
Minggu - 17 April 2011
Sebagaimana telah kita dengar pada minggu-minggu yang lalu, sebagai anak-anak terang kita harus tetap hidup di dalam kebenaran firman Tuhan. Yang dimaksud dengan anak-anak terang itu adalah tidak seperti orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Artinya: hidupnya tidak dikuasai oleh kegelapan dan tidak terpengaruh lagi dengan cara-cara hidup orang fasik.
Kebiasaan orang-orang malam atau orang-orang kegelapan:- tidur pada waktu malam,
artinya tidak punya aktivitas, baik dalam hal beribadah apalagi melayani Tuhan. Sama seperti orang yang sedang tidur, ia tidak tahu apa yang terjadi, ia tidak sadar dengan apa yang ada disekelilingnya. Demikian juga orang Kristen yang terjebak dengan suasana malam rohaninya akan tidur sehingga ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Walau dunia ini sedang ditimpa malapetaka, ia tidak tahu bahwa itu adalah penggenapan firman Tuhan. Intinya orang yang terjebak dalam suasana malam ia tidak mengerti firman Tuhan.
- mabuk pada waktu malam, artinya lebih menuruti hawa nafsunya atau lebih menuruti keinginan dagingnya sampai bagaikan orang mabuk. Kebiasaan orang yang sedang mabuk: ia tidak sadar siapa dirinya, tidak sadar apa yang sedang dilakukan, yang dilakukannya hanya untuk kepentingan dirinya saja. Demikian juga orang Kristen yang sedang mabuk, ia akan lebih cenderung menuruti hawa nafsunya dari pada memperhatikan firman Tuhan, sikapnya selalu bertentangan dengan firman Tuhan.
Inilah yang sekarang ini sedang dilakukan manusia pada akhir zaman ini, di tengah masa-masa yang sukar ini justru banyak orang yang sedang tidur rohaninya, tidak ada aktivitasnya lagi, rohaninya tidak bertumbuh sehingga tidak berjaga-jaga. Firman Tuhan dalam 2 Timotius 3 : 1 - 5 menjelas kan keadaan manusia dan yang akan dilakukannya pada akhir zaman, di tengah masa yang sukar itu manusia cenderung menjadi hamba uang, tidak tahu berterimakasih kepada Tuhan dan tidak mempedulikan agama. Memang secara lahiriah mereka masih datang beribadah bahkan masih melayani, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya (=tidak percaya lagi kepada firman Tuhan). Sikap seperti ini harus kita jauhkan dari hidup kita, justru di tengah-tengah keadaan dunia yang semakin sukar ini kita harus lebih sungguh-sungguh lagi baik dalam beribadah maupun dalam melayani Tuhan.
Karena itu sebagai anak-anak terang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan, ada tiga (3) hal mendasar yang patut kita syukuri kepada Tuhan, yaitu: 1. Kolose 1 : 12 mengucap syukur kepada Bapa karena kita layak mendapat bagian dalam KERAJAAN TERANG.
1 Petrus 1 : 18 - 19; 2 : 9 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bagaimana pekerjaan Tuhan Yesus yang luar biasa, Ia rela mati di kayu salib untuk menebus kita dari cara-cara hidup yang sia-sia untuk dijadikan sebagai umat kepunyaan Allah sendiri. Oleh kematian Kristus di kayu salib, Ia telah melepas kan kita dari cengkraman dosa dan dari kuasa kegelapan untuk dipindahkan ke dalam kerajaan terang (=kerajaan sorga). Demikian juga dalam Mazmur 107: 1 kita patut bersyukur kepada Allah karena Ia baik dan sungguh baik, penuh dengan kasih setia. Sebagai anak-anak terang yang telah mengalami penebusan oleh darah Kristus, kita harus bisa mengucap syukur kepada Allah atas segala sesuatu yang telah dikerjakan-Nya bagi kita. Jangan hidup dalam hawa nafsu, jangan hidup dalam suasana kegelapan, jangan membalas yang jahat dengan kejahatan, mampu memberi penghiburan kepada orang yang sedang tawar hatinya dan sabar dalam menanggung segala sesuatu. Kuasa korban Kristus itu juga akan menyucikan hati nurani kita dari segala perbuatan yang sia-sia (Ibrani 9 : 14).
2. Matius 11 : 25 kita patut mengucap syukur kepada Allah karena Ia telah membukakan rahasia firman, yaitu rahasia tentang keselamatan.
Firman Tuhan itu perlu dibuka rahasianya supaya kita bisa mengerti dan mengetahui segala rencana Tuhan dalam hidup kita, supaya kita mengetahui apa yang sedang terjadi di tengah-tengah dunia ini. Maka supaya kita bisa menerima/mengerti rahasia firman Tuhan itu kita harus mempunyai sikap yang benar: mau menjadi kecil (=mau merendahkan diri di hadapan Tuhan serendah-rendahnya) sama seperti seorang anak kecil yang selalu bergantung harap kepada bapanya, demikian juga kita harus tetap bergantung harap hanya kepada Tuhan Yesus Krisus saja. Di hadapan Tuhan, kita harus punya sikap: menganggap diri lebih kecil dari pada firman Tuhan. Inilah yang membuat sehingga Yesus sendiri mengucap syukur kepada Bapa karena menutup rahasia firman Tuhan itu kepada orang-orang bijak atau orang pandai tetapi membukakan nya kepada orang-orang yang mau menjadi kecil.
Walaupun Saudara punya jabatan/pangkat yang tinggi, punya harta yang melimpah, dll, tetapi kalau di hadapan Tuhan harus mampu menganggap diri tidak ada apa-apanya, semua yang ada itu hanya karena kasih karunia Tuhan saja. Efesus 1 : 9 - 10 Kristus telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita , yaitu rencana kerelaan untuk memper-satukan kita di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
3. Ibrani 12 : 28 kita mengucap syukur kepada Allah karena kita bisa beribadah menurut cara yang berkenan kepada-Nya: dengan HORMAT & TAKUT.
Setiap orang yang sudah disebut sebagai anak-anak terang, berarti ia sudah berada di dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan. Mengapa? sebab anak-anak terang itu sudah beribadah dengan cara yang benar dan berkenan kepada Allah. Roma 12 : 1 firman Tuhan menasihatkan supaya kita bisa mempersembahkan TUBUH sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Firman Tuhan menegaskan inilah yang disebut ibadah yang sejati.
Disebut ibadah yang sejati karena menyangkut dengan penyerahan diri/hidup yang sepenuhnya kepada Allah dengan cara:- tidak menjadi serupa dengan dunia ini, artinya tidak lagi hidup menurut keinginan daging, tidak terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi.
- berubah oleh pembaharuan budi, artinya setelah menerima tanda pendamaian oleh korban Kristus selanjutnya mengalami tanda pembaharuan yang dikerjakan sepenuhnya oleh firman dan Roh Kudus.
- berubah oleh pembaharuan budi, artinya setelah menerima tanda pendamaian oleh korban Kristus selanjutnya mengalami tanda pembaharuan yang dikerjakan sepenuhnya oleh firman dan Roh Kudus.
- dapat membedakan mana kehendak Allah dan yang sempurna, artinya mampu menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan dan mampu menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Puncaknya kita bisa mengerti tentang kesempurnaan Kristus dan mempersiapkan diri untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan supaya kita juga menjadi sempurna dan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus.
Roma 8 : 13 kalau hidup menurut daging: akan mati. Tetapi kalau hidup menurut Roh apalagi kalau sampai dipimpin oleh Roh Allah maka kita akan mematikan segala perbuatan-perbuatan tubuh(=perbuatan-perbuatan daging), dengan demikian kita akan hidup dan akan disebut sebagai anak-anak Allah (ayat 14).
Mazmur 62 : 2, 6 sikap yang harus kita lakukan supaya kita bisa melakukan segala kehendak Allah:- kita harus dekat dengan Allah, mendekatkan diri kepada Allah lewat beribadah dan melayani Tuhan.
- kita harus tinggal di dalam Allah, yaitu kita harus tinggal di dalam Kristus dan firman-Nya harus tinggal di dalam kita.
Jika hal ini sudah kita lakukan berkat yang akan kita alami: kita akan menjadi tenang dan keselamatan yang dari Tuhan menjadi milik kita. HALELUYA........!!!
“NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA”
Minggu - 24 April 2011
Puji Tuhan...!!!
Berjaga-jaga yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita: berjaga-jaga sambil beraktivitas dengan hidup dalam ibadah dan pelayanan yang benar kepada Allah. Firman Tuhan memberi nasihat supaya kita berjaga-jaga merupakan nasihat yang harus kita perhatikan dengan baik-baik, dan harus kita responi dengan baik pula. Kita harus mengetahui bahwa dunia ini sedang dikuasai oleh kegelapan karena dosa, dunia ini sedang mengalami banyak malapetaka demi malapetaka dan sedang terjadi di mana-mana, jadi kapan saja dan di mana saja kita tidak tahu apa yang akan terjadi menimpa dunia ini. Tuhan tahu akan hal ini maka Ia memberi firman-Nya untuk menasihat kan kita semua supaya hidup dalam kebenaran dan berjaga-jaga sambi beraktivitas.
Saudara-saudara, Yesus akan datang sebagai Raja di atas segala raja, penuh dengan kemuliaan dan kuasa dan akan menikah dengan mempelai perempuan-Nya, itulah gereja Tuhan yang telah dikuduskan dan disempurnakan menjadi sama seperti Kristus dalam kesempurnaan-Nya yang besar. Puncak rencana Tuhan khususnya kepada gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini adalah menjadikan kita menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. Kristus sudah mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi kita maka sekarang Ia sedang bekerja dengan kuasa firman dan Roh Kudus-Nya untuk mempersiapkan dan membentuk kita supaya menjadi sidang mempelai perempuan-Nya, karena itu kita harus tetap hidup di dalam kebenaran, dalam pimpinan firman dan Roh Kudus-Nya.
Sikap kita dalam menanggapi firman Tuhan: berjaga-jaga dengan hidup dalam kebenaran. Matius 24 : 9 - 14 Tuhan Yesus telah mengatakan apa yang akan kita hadapi pada akhir zaman ini: akan diserahkan supaya disiksa dan akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa karena nama Yesus. Sekarang ini kita sedang berada di zaman akhir untuk menggenapi apa yang telah dikatakan Tuhan Yesus tersebut. Sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini akan masuk dan akan mengalami ujian yang begitu besar dan berat pula. Oleh karena nama Yesus dan oleh karena kebenaran banyak orang akan mengalami penganiayaan, baik itu dari pihak istri yang tidak bertobat, dari pihak suami yang tidak bertobat, dari pihak anak yang tidak bertobat ataupun dari sanak saudara yang tidak bertobat. Mereka yang tidak mengenal kebenaran akan dengan rela menyerah kan sanak saudaranya untuk dianiaya oleh antikristus. Bahkan mereka tidak segan-segan menganiaya sesamanya untuk melakukan kehendak Iblis yang memperbudak mereka.
Keadaan rohani manusia pada zaman akhir:- kedurhakaan semakin bermbah
- kasih akan menjadi dingin
Inilah yang membuat sehingga walaupun percaya kepada Tuhan tetapi akan murtad dan meninggal kan kebenaran, bahkan akan saling menyerahkan dan saling membenci. Tetapi setiap orang yang hidup dalam kebenaran dan yang mau menjauhkan segala larangan Tuhan akan dibela dan dipelihara.
Karena itu supaya kita bisa waspada dan berjaga-jaga sampai kepada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, salah satu hal penting yang harus kita waspadai: pengajaran yang mengganti nama Allah, yaitu orang-orang yang anti menyebut nama Allah karena mereka menganggap nama Allah itu adalah nama dewa. Mereka sengaja tidak mau tahu bahwa firman Allah telah mengatakan dalam Kisah Para Rasul 2 : 5 - 11 Allah memakai banyak bahasa untuk memuliakan nama-Nya, diantaranya orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, dan temasuk bahasa Arab. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak anti bahasa tertentu tetapi Ia memakai semua bahasa di dunia ini untuk memuliakan nama-Nya.
Karena itu kalau ada orang atau golongan tertentu yang anti menyebut nama Allah berarti mereka tidak mengakui kebenaran dan sudah keluar dari firman Tuhan, mereka tidak mau menyesuaikan diri dengan kebenaran firman Tuhan yang telah tertulis di dalam Alkitab.Wahyu 13 : 4 yang tidak hidup dalam kebenaran itu akan terjebak menyembah naga atau binatang, inilah antikristus yang akan datang menguasai dunia dan semua orang yang diam di dalamnya. Tetapi yang dimaksud adalah orang-orang yang tidak berjaga-jaga dan yang tidak berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Maka kepada binatang (=antikristus) itu akan diberi kuasa selama empat puluh dua bulan (3 ½ tahun). Kemudian antikristus itu akan diijinkan berperang untuk melawan orang-orang kudus dan akan mengalahkan mereka. Maka jadi orang kudus saja belum cukup harus ditingkatkan terus sampai menjadi sempurna.
Sifat antikristus:
# menghujat Allah, menghujat nama Allah, menghujat kemah kediaman Allah (=sorga) dan semua orang yang diam di sorga #Abraham adalah contoh orang yang taat dan dengar-dengaran akan kebenaran. Kejadian psl 12 setelah Allah memanggil Abraham supaya pergi dan meninggalkan kampung halamannya dan sanak saudaranya, ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju. Abraham tetap pergi walaupun ia belum pernah melalui tempat itu. Walaupun Abraham menderita tetapi ia tatap hidup dalam kebenaran dan diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah ia sedang berada disuatu tanah asing dan ia tetap setia kepada Allah walapun ia masih tinggal di kemah-kemah.
Yang dilakukan Abraham: menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri itulah sorga.Mengapa Abraham mampu melakukan semua itu?
karena ia sangat mengasihi Allah, sangat memperhatikan firman Allah dan rindu masuk ke kota Yerusalem yang baru.
Hal-hal yang perlu kita perhatikan supaya kita berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus:
1). harus mau tunduk kepada Kristus dalam segala sesuatu (Efesus 5 : 22 - 24). Gereja Tuhan itu diumpamakan seperti seorang istri dan Kristus itu sebagai Kepala atau sebagai Suami, maka sama seperti seorang istri tunduk kepada suaminya dalam segala sesuatu demikian juga kita harus tunduk kepada Kristus sebagai Kepala. Ketundukan kita kepada firman Tuhan harus dalam segala sesuatu.
Orang Kristen kalau tidak mau melakukan seluruh firman Tuhan berarti ia tidak mau tunduk kepada Kristus sebagai Kepala. Dan kalau tidak mau tunduk kepada Kristus maka keselamatan tidak akan menjadi miliknya, sebab yang berhak mendapatkan keselamatan itu adalah gereja Tuhan yang mau tunduk kepada firman-Nya. 2). harus disucikan/dikuduskan dengan memandikannya dengan air dan firman (Efesus 5 : 25 - 27). Gereja Tuhan itu tidak cukup kalau hanya menerima tanda darah saja, tetapi harus dilanjutkan menerima penyucian lewat air dan firman Tuhan. Roh Kudus itu sering sekali digambarkan seperti air yang mengalir ke tampat yang rendah, air itu berfungsi untuk membersihkan segala sesuatu yang kotor. Itu sebabnya sebagai jemaat Tuhan, kita tidak cukup hanya dikudus kan oleh darah Kristus tetapi harus mau disucikan oleh firman dan Roh Kudus. Mengapa harus demikian? karena Tuhan mau menempatkan gereja-Nya itu dihadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut, Tuhan mau menempatkan kita menjadi jemaat yang kudus dan tidak bercela. Inilah yang disebut ada peningkatan, setelah dikuduskan semakin ditingkatkan terus menerus sampai menjadi sempurna.
Haleluya..!!!