Kamis, 06 Januari 2011

Buletin - Januari 2011

“MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN”

Minggu - 02 Januari 2011


Galatia 4 : 4 “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
Tetapi sekalipun Yesus itu lahir dari seorang perempuan, bukan karena hasil hubungan antara laki-laki dan perempuan, Yesus itu adalah benar-benar firman yang telah menjadi manusia. Jadi kelahiran Yesus bukan karena hubungan suami istri. Yesus lahir dari seorang perempuan dan menjadi manusia sama seperti kita dengan satu tugas yang sangat mulia, yaitu: untuk menebus semua orang yang telah takluk kepada hukum Taurat. Karena Yesus sudah takluk kepada hukum Taurat, maka Ia diutus untuk menebus setiap orang yang selama ini telah takluk kepada hukum Taurat. Sebab jika kita sudah ditebus dari kutuk hukum Taurat barulah kita layak diterima sebagai anak, yaitu sebagai anak-anak Tuhan.

Sebutan “Kamu adalah anak-anak terang” ditujukan kepada semua orang yang sudah diterima menjadi anak-anak Allah. 1 Yohanes 1 : 5 firman Tuhan menegaskan Allah itu adalah terang, jadi karena Allah itu adalah terang maka jemaat yang disebut anak-anak Tuhan itu juga harus hidup di dalam terang. Yesus telah lahir dan telah menjadi manusia untuk menunjukkan kepada manusia bahwa Yesus telah takluk kepada hukum Taurat, Ia telah berhasil mengalahkan dosa, bahkan Ia sendiri telah menderita sampai mati di atas kayu salib. Tujuannya adalah untuk memberikan kelepasan kepada kita, kita dilepaskan dari kutuk hukum Taurat kemudian dilayakkan menjadi anak-anak terang.
Maka dengan lahirnya Yesus sebagai manusia dan menjadi sama seperti kita, tidak ada lagi alasan bagi manusia itu untuk hidup dalam dosa. Manusia tidak bisa memberi alasan dengan mengatakan: “Yesus mampu menolak dosa, mampu menderita karena Dia adalah Tuhan.” Yesus memang Tuhan tetapi Ia telah mengambil rupa sebagai manusia dan merasakan seperti yang kita rasakan. Kunci mengapa Yesus mampu mengalahkan dosa adalah karena Yesus itu adalah firman yang telah menjadi manusia, di dalam Yesus ada firman ALlah.
Jadi kalau Saudara ingin seperti Yesus mampu mengalahkan dosa, mampu menanggung penderitaan, biarlah firman itu menjadi daging dalam dirimu, biarlah firman Tuhan itu menjadi sumber kekuatan yang memberi pengharapan untuk menang terhadap dosa.

NATAL adalah bukti kasih Allah kepada dunia ini untuk mengembalikan manusia itu kepada rencana Allah yang semula. Yaitu menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, yang segambar dan serupa dengan Allah, yang penuh dengan kemuliaan.
Ibrani 1 : 5 - 9 menjelaskan: yang lahir dari Allah itu akan disebut sebagai anak-anak Tuhan, yang dibuat Allah lebih tinggi dari malaikat-malaikat. Sebab malaikat-malaikat itu dibuat hanya bagaikan badai dan pelayan-pelayan, tetapi manusia yang sudah menjadi anak-anak terang itu diberi tahta dan tongkat kerajaan yang tetap. Sehingga setiap orang yang sudah disebut sebagai anak-anak terang itu akan diurapi dengan minyak sebagai tanda kesukaan yang melebihi teman-seman sekutu kita.
Yang disebut sebagai Anak Allah itu pertama-tama ditujukan kepada Yesus Kristus sebagai Anak Sulung, barulah kemudian kepada semua orang yang sudah hidup di dalam terang firman Tuhan, yang disebut sebagai anak-anak terang.
Maka untuk menjadikan kita sebagai anak-abak terang, membutuhkan proses yang sangat panjang dan membutuhkan harga yang sangat mahal. Sebab setelah manusia jatuh ke dalam dosa, firman Tuhan sudah menubuatkan bahwa Allah akan membuat permusuhan antara iblis dengan manusia, antara keturunan iblis dengan keturunan manusia (Kejadian 3 : 15). Jadi permusuhan itu sudah terjadi sejak ular itu dikutuk. Setelah itu Allah menunggu dan melihat dari antara keturunan manusia itu siapa yang cocok untuk menurunkan atau menyalurkan rencana-Nya sebelum Yesus lahir. Untuk menurunkan rencana itu Allah memakai orang-orang yang mau hidup dalam terang firman Tuhan, yang dimulai dari Abraham dan seterusnya sampai kepada Daud dan kemudian sampai kepada kelahiran Yesus dari keturunan Daud. Inilah yang membuat sehingga dalam Galatia 4 : 4 firman Tuhan mengatakan setelah genap waktu nya maka Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Matius 1 : 1 inilah penggenapan rencana Allah untuk menurunkan rencana-Nya dalam hidup manusia. Jadi kelahiran Yesus sebagai manusia adalah untuk memberikan kelepasan kepada kita, yaitu lepas dari dosa dan kutuk hukum Taurat. Yesus disebut sebagai: “anak Daud anak Abraham” Daud nama yang diambil sebab ia adalah seorang raja Israel dan yang paling berkenan kepada Allah, sedangkan nama Abraham diambil karena ia adalah seorang yang bapa orang percaya. Jadi kedua nama ini diambil karena dimata Tuhan mereka adalah benar-benar layak untuk menurunkan berkat kepada kita semua.
Maka supaya kita bisa menerima berkat NATAL, kita harus hidup dihadapan Allah dengan tidak bercela, hidup kudus, artinya kita harus hidup dalam terang firman, yaitu dalam terang firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah. Sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu, perbuatan baik yang tertinggi adalah tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi sebaliknya kita harus mampu membalas kejahatan dengan perbuatan baik.

Lukas 2 : 11 - 12 makna NATAL menurut Injil Lukas:
- Yesus lahir, kita harus menerima Yesus dalam hidup kita atau dengan kata lain kita harus lahir baru.
- dibungkus dengan lampin, dibungkus dengan kemuliaan Allah.
- dibaringkan di dalam palungan, ditempatkan di tempat penggembalaan.
Ini adalah langkah awal dalam mengikut dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Yesus harus lahir dan dibaringkan di dalam hidup kita, firman itu harus menyatu dalam hidup kita supaya kemuliaan Allah dinyatakan kepada kita.
Keselamatan itu tidak bisa diukur siapa kita, tidak tergantung siapa kita, tidak diukur dengan besarnya usaha, dengan jabatan atau dengan golongan. Keselamatan itu tergantung apakah Yesus sudah lahir dan menyatu dalam hidup kita masing-masing. Setelah Yesus lahir dan hadir dalam hidup kita, langkah selanjutnya kita harus bertumbuh terus hingga menjadi dewasa. Sama seperti Yesus, setelah lahir, Ia juga semakin bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Ada empat (4) langkah pertumbuhan Yesus:
1. Lukas 2 : 11 - 12 = Yesus lahir sebagai manusia di kandang domba, sebagai bayi yang baru lahir.
2. Lukas 2 : 40 = Yesus yang sudah lahir itu bertambah besar dan menjadi kuat (=masa remaja).
3. Lukas 2 : 52 = selanjutnya hasil pertumbuhan itu Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikma-Nya, Ia semakin dikasihi Allah dan manusia (=dewasa).
4. Lukas 3 : 23 = setelah Yesus menjadi dewasa barulah Ia memulai pelayanan-Nya dengan sepenuh, pelayanan itu ditentukan setelah menjadi dewasa (=dewasa penuh).

Demikian juga jika Yesus sudah bertumbuh dan menjadi dewasa dalam hidup kita, maka kita akan menjadi kuat dan penuh hikmat. Kekuatan dan hikmat itu harus sejalan. Sebab ada banyak persoalan yang tidak bisa diatasi, tidak bisa diselesaikan dengan baik kalau hanya dengan mengandalkan kekuatan. Tetapi jika dengan hikmat dari Allah segala persoalan pasti bisa diselesaikan, seberat apapun persoalan itu jika dengan hikmat pasti bisa diatasi dengan baik. Apalagi dalam membangun rumah tangga, yang dibutuhkan suami atau istri bukan hanya kekuatan atau pengalamannya, tetapi harus dengan hikmat. Dengan hikmat dari Tuhan segala masalah pasti bisa beres.



“MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN”


Minggu - 09 Januari 2011


Saudara-saudara, perbuatan baik itu datang tidak dengan tiba-tiba, tidak datang tanpa disadari, tetapi membutuhkan proses demi proses dan pergumulan yang besar. Ada banyak orang bisa berbuat baik, bisa memberi kepada yang lain, bisa melayani orang lain, bisa bersosial kepada banyak orang, tetapi kalau tidak didasari firman Tuhan, perbuatan baik yang demikian belum bisa dikatakan perbuatan baik yang berkenan kepada Tuhan.
Efesus 2 : 10 firman Tuhan menjelaskan ada tujuan yang sangat dirindukan Tuhan dalam hidup manusia yang harus dilakukan, yaitu: “UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN BAIK.” Maka supaya kita bisa melakukan pekerjaan/ perbuatan yang baik yang berkenan kepada Tuhan, kita harus dipersiapkan lebih dahulu yaitu kita harus diproses atau dicetak sampai sesuai dengan kehendak Tuhan. Kalau dikatakan “dicetak” berarti ada alat untuk mencetak, dan kalau dikatakan “dicetak” berarti yang dicetak itu harus sesuai dengan cetakannya tersebut. Jadi kalau kita ingin berbuat baik berarti perbuatan baik kita itu harus sesuai dengan firman Tuhan, sebab firman Tuhan itulah cetakannya. Dan untuk mencetak supaya kita benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan kita harus setia dalam ibadah dan penggembalaan yang benar dan dengan sikap yang benar pula, yaitu taat dan setia mendengar & melakukan firman Tuhan. Mendengar dan melakukan firman Tuhan inilah kunci supaya kita bisa melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan dan berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan.

Filipi 4 : 4 puncak pekerjaan baik itu harus bisa diketahui atau dilihat semua orang. Yang namanya perbuatan baik itu tidak cukup hanya dikalangan tertentu saja seperti dalam keluarganya saja, tidak cukup dalam komunitas gerejanya saja, tetapi harus bisa diketahui dan dilihat semua orang termasuk kepada orang-orang yang bukan komunitas kita. Sebab kalau hanya dalam komunitasnya saja bisa berbuat baik tetapi kepada orang lain tidak, maka itu bukan perbuatan baik yang bisa bisa dilihat semua orang tetapi hanya orang-orang tertentu saja. Perbuatan baik yang diinginkan Tuhan itu bukan yang demikian, tetapi harus bisa kepada semua orang, dilihat semua orang.
Maka kalau kita lihat dalam Efesus 5 : 8 - 9 firman Tuhan menjelaskan kepada kita buah terang itu ada tiga (3), yaitu: KEBAIKAN, KEADILAN DAN KEBENARAN. Kemudian kalau kita lihat dalam Hosea 2 : 18 - 19 kebaikan, keadilan dan kebenaran itu adalah perbuatan-perbuatan umat Tuhan yang berhasil disebut sebagai istri Tuhan, yaitu mempelai perempuan Kristus. Maka tidak heran kalau dalam Hosea 2 : 18 - 19 puncak kerinduan Tuhan ialah untuk menjadikan umat-Nya itu sebagai istri-Nya dalam keadilan, kebenaran dan kasih setia atau kasih sayang.
Kisah Para Rasul 10 : 35, 38 supaya kita bisa berbuat baik kita harus memiliki rasa takut akan Tuhan dan mengamalkan kebenaran, maka yang diperlukan:
- pengurapan dari Roh Kudus
- penyertaan Tuhan
Sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu, yang disebut Anak Allah itu adalah pertama-tama Yesus sebagai Anak yang sulung kemudian barulah ditujukan kepada gereja Tuhan yang mau hidup di dalam terang firman Tuhan. Kita juga akan disebut sebagai Anak-anak Allah jika kita memang sudah hidup berkenan kepada Allah sama seperti Yesus diakui sebagai Anak yang berkenan kepada Allah (Matius 3 : 16 - 17). Setiap orang yang hidup sebagai anak-anak terang akan diakui sebagai orang yang berkenan kepada Allah.
Matius 11 : 27 karena Yesus berkenan kepada Bapa maka semua diserahkan Bapa kepada Yesus. Demikian juga jika kita sudah berhasil menjadi orang yang berkenan kepada Allah, maka semua akan dipercayakan Tuhan kepada kita, Tuhan akan membuat kita berbeda dengan orang yang lain.
Pengkhotbah 2 : 26 berkat yang akan disediakan dan dinyatakan Tuhan kepada orang yang dikenan oleh Allah, yaitu:
- Tuhan akan mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan
- orang berdosa ditugaskan untuk menghimpun & menimbun segala sesuatu, tetapi kemudian
harus diberikan kepada orang yang dikenan
Itu sebabnya untuk menjadi orang yang berkenan kepada Allah kita harus ditempa lebih dahulu sama seperti Yesus yang dibentuk sampai benar-benar berkenan kepada Bapa. Maka tidak heran kalau untuk menjadi orang yang berkenan itu jauh lebih lama membentuknya atau mencetaknya sampai ia sesuai dengan firman Tuhan.

Contohnya Yesus,
lebih lama ketika dibentuk atau dipersiapkan dari pada melayani. Memang pada umur 12 tahun Yesus sudah mampu bertanya jawab dengan orang-orang Farisi, tetapi pada saat itu Bapa belum merekomendasikan tugas atau pelayanan itu kepada-Nya, masih harus menunggu sampai saat yang tepat yaitu sampai selesai dahulu dibabtis oleh Yohanes pembabtis di sungai Yordan. Setelah Yesus selesai dibabtis pada umur 30 tahun, barulah Bapa memberi rekomendasi atau kepercayaan untuk melayani. Pengakuan Bapa kepada Yesus: “Inilah Anak yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3 : 17; Lukas 3 : 23). Jemaat yang sudah hidup di dalam terang, hidupnya pasti berkenan kepada Tuhan. Memang dahulu kita adalah orang-orang kegelapan, tetapi syukur Tuhan Yesus telah mati sebagai korban pendamaian untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Dan lewat kematian-Nya itu kita telah dipindahkan dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib supaya kita bisa hidup sebagai anak-anak terang yang berkenan kepada Allah (Efesus 5 : 8 - 9).

Menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah harus menjadi prioritas dalam hidup kita. Sebab kalau tidak berkenan kepada Tuhan, segala sesuatu yang kita punya, seperti halnya harta, jabatan atau kehormatan, termasuk hidup kita ini tidak berguna bagi Tuhan sebab akan dilemparkan ke dalam api neraka. Firman Tuhan dalam Efesus 2 : 10 menjelaskan bahwa kita ini adalah ciptaan dan buatan tangan Tuhan, maka kita harus mampu melakukan pekerjaan yang baik, Tuhan mau supaya kita menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Inilah yang disebut berkenan kepada Tuhan.
Contoh orang yang berkenan kepada Tuhan: NUH, seorang yang benar, tidak bercela di antara orang sezamannya dan hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6 : 9). Maka berkat yang disediakan Allah kepada Nuh juga sangat besar, ia dan keluarganya selamat dari air bah yang diijinkan Allah untuk menghukum segala makluk di bumi ini. Bahkan kalau kita lihat dalam Ibrani 11 : 7 berkat yang diberikan kepada Nuh itu bukan hanya selamat dari air bah saja, tetapi lewat iman dan perbuatan baik yang dilakukan Nuh itu:
- ia menghukum dunia
- ia ditentukan untuk menerima kebenaran

Sama halnya dalam Imamat 22 : 17 - 20 bangsa Israel ditugaskan Allah supaya mereka tetap mengutamakan ibadah. Karena itu kepada bangsa Israel ditekankan supaya membawa korban persembahan, baik persembahan nazar maupun persembahan sukarela harus membawa yang tidak bercacat badannya. Sekarang bagi kita, Tuhan Allah menugaskan supaya kita juga tetap setia beribadah dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, sebab dengan melakukan yang demikian maka Tuhan akan berkenan kepada kita. Dan khusus dalam mengawali tahun 2011 ini kita harus mengutamakan ibadah sebagai korban sulung, membuat ibadah itu sebagai keharusan yang tidak boleh digantikan dengan yang lain. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus memiliki rasa takut akan Tuhan dan mengamalkan kebenaran itu dengan setia.



“MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN”


Minggu - 16 Januri 2011


Puji Tuhan!
Kita patut bersyukur karena Tuhan selalu mengaruniakan firman-Nya kepada kita, khususnya dalam suasana tahun 2011 ini Tuhan memberikan lembaran-lembaran yang baru untuk kita isi dengan baik, dengan pola yang dari Tuhan, dengan kehidupan yang sesuai dengan firman Tuhan. Sebagai jemaat Tuhan yang benar, kita harus mengisi lembaran-lembaran hidup ini dengan hal-hal yang baik, jangan dengan perbuatan-perbuatan yang jahat dan jangan coba-coba menjauhkan diri dari Tuhan. Tuhan sudah menentukan supaya lembaran-lembaran hidup ini kita isi dengan segala perbuatan yang berkenan kepada Tuhan, sampai pada puncaknya Tuhan sendiri mengakui kita layak MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN KEPADA ALLAH. Hidup yang berkenan kepada Allah itu harus menjadi cerminan hidup kita.

Saudara-saudara, firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah ini benar-benar menjadi kebutuhan semua orang, kebutuhan semua kalangan, kebutuhan semua gereja. kebutuhan semua jemaat bahkan menjadi kebutuhan semua hamba-hamba Tuhan. Sebab dalam pemberitaan firman pengajaran ini firman Tuhan begitu dibukakan rahasianya yang begitu dalam sehingga kita dapat melihat dan mengetahui apa maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita, tidak cukup hanya sebagai orang percaya saja tetapi meningkat menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Jadi dengan firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah ini pula kita dipersiapkan menjadi anak-anak terang, atau menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah.

Setiap orang yang tidak hidup dalam firman pengajaran sulit mengerti apa rencana Tuhan dalam hidupnya dan tidak mungkin bisa berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah, akibatnya:
- ia akan gagal masuk ke dalam kerajaan sorga
- ia akan masuk ke dalam api neraka, disiksa selama-lamanya.


Maka supaya kita bisa menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah, kita harus mempersiapkan diri dalam ibadah yang berkenan. Mengapa? sebab pada zaman akhir ini banyak ibadah-ibadah yang sudah keluar dari kebenaran firman Tuhan, ibadah yang dibuat hanya untuk menyenangkan hati jemaat, asal beribadah saja, asal melayani, asal menyampaikan firman saja. Maka dalam Ibrani 12 : 28 firman Tuhan menegaskan cara beribadah yang berkenan kepada Allah itu adalah beribadah yang disertai dengan sikap hormat dan takut. Ukuran yang berkenan itu ukuran Tuhan sendiri, bukan ukuran manusia. Sejak awal-awal Tuhan mengajak umat-Nya beribadah, Tuhan Allah sudah memberi pola beribadah yang benar, sudah diajarkan cara berkorban yang benar. Tetapi sayang ketika di padang gurun, bangsa Israel pernah memaksa supaya Harun membuat patung lembu emas dan beribadah kepada yang bukan Allah. Mereka menyembah yang bukan Allah.
Demikian juga sekarang ini, banyak gereja meniru model ibadah bangsa Israel yang memaksa pendetanya untuk menuruti model-model ibadah yang tidak sesuai dengan firman Tuhan bahkan mereka berani mengatur pendeta untuk mengikuti ibadah buatan manusia. Tujuannya memang baik tetapi dengan melakukan yang demikian, mereka sudah melangkah keluar dari kebenaran dan mengganti ibadah itu dengan tata cara buatan sendiri. Setiap ibadah buatan tangan manusia tidak akan bisa membawa manusia dekat kepada Allah.
Jadi karena kita akan menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, maka kita harus beribadah kepada Tuhan dengan cara yang berkenan kepada Allah, yaitu dengan takut dan gentar. Maka tolak ukurnya harus firman Tuhan yang Alkitabiah, firman yang telah dibukakan rahasianya supaya jemaat itu bisa mengerti dan mengenal Tuhan Yesus dengan tepat dan benar. Sampai kita semua mencapai pengenalan yang benar akan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Karena itu perlu kita ketahui pada zaman sekarang ini persoalan besar yang menghancurkan gereja, yang menghancurkan jemaat bahkan yang menghancurkan hamba Tuhan adalah ibadah dan pelayanan yang salah.
Kita bisa melihat bangsa Israel ketika sedang berjalan di padang gurun, Harun sendiri sebagai imam besar yang memimpin ibadah bangsa Israel terseret oleh permintaan bangsa Israel untuk membuat lembu emas sebagai allah untuk membawa mereka ke tanah Kanaan. Padahal pada saat itu Musa sedang berada di atas gunung menunggu hukum yang akan dibawa kepada bangsa Israel, Musa sedang menerima firman dari Allah tentang cara ibadah dan cara berkorban yang benar. Tetapi bangsa Israel tidak sabar menunggu sampai Musa turun dari gunung, sehingga mereka memaksa Harun supaya membuat lembu emas.
Saudara-saudara, secara logika saja tidak mungkin patung lembu emas itu bisa memimpin bangsa Israel, berjalan saja harus diangkat bagaimana bisa memimpin. Walaupun patung lembu itu terbuat dari emas tetapi tetap saja tidak ada kuasanya, tetap saja tidak bisa memimpin. Patung lembu emas itu adalah buatan tangan manusia, bukan Allah.
Karena itu setelah kita menjadi orang percaya, langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah hidup di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, yaitu yang di dalamnya ada firman pengajaran yang dibukakan rahasianya. Sebab dengan firman pengajaran itu mata rohani kita dicelikkan sehingga kita dapat mengenal Tuhan dengan tepat dan benar dan dapat beribadah dengan cara yang berkenan kepada Tuhan.
Sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu, devenisi takut akan Tuhan adalah percaya bahwa apa yang difirmankan Tuhan itu pasti terjadi.
Kepercayaan kepada firman Tuhan itu membuat kita bergairah mencari Tuhan, bergairah beribadah mau pun melayani Tuhan. Dan jika kita sudah percaya bahwa apa yang difirmankan itu pasti terjadi maka firman itu akan membuat supaya kita berpusat kepada Tuhan bukan kepada diri sendiri, firman itu akan membuat supaya kita lebih mencari perkara yang di atas bukan kepentingan diri sendiri. Maka tidak heran kalau orang benar itu selalu rindu beribadah dan selalu ingin berbuat untuk Tuhan, orang benar itu selalu mengutamakan Tuhan dari pada diri sendiri. Sedangkan orang fasik itu tidak suka beribadah dan kalau pun datang ke gereja ibadahnya tidak dengan sungguh-sungguh.
Mazmur 89 : 18 kalau kita sudah menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah, maka berkat khusus yang disedianan Tuhan bagi kita: Tuhan akan meninggikan tanduk kita. TANDUK = kekuatan, ada kuasa yang akan diberikan Tuhan kepada kita untuk mengalahkan dosa, untuk mengalahkan dunia dan apa yang ada di dalamnya, bahkan kita diberi kuasa untuk mengalahkan segala pekerjaan dan tipu muslihat Iblis. Kalau Tuhan sudah meninggikan tanduk, maka Tuhan akan memberi kekuatan dan kuasa supaya kita mampu berjalan di tengah-tengah kesukaran atau penderitaan.
Dunia ini memang sudah semakin sukar dan semakin banyak terjadi kejadian-kejadian yang menimpa dunia ini, tetapi sekali pun demikian kita tidak perlu takut. Sebab jika kita sudah berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri yang turut campur tangan untuk membela dan memelihara kita, bahkan Tuhan sendiri akan melindungi kita dari malapetaka-malapaetaka tersebut. Tuhan tidak akan mengijinkan orang yang dikenan itu mengalami kebinasaan dan Tuhan juga tidak akan mengijinkan orang yang dikenan itu berada di tengah-tengah penderitaan. Mengapat? karena Tuhan sudah berjanji meninggikan tanduk kita. Ini berarti Tuhan bersedia memberi kekuatan supaya kita mampu berjalan sekali pun sedang berada di tengah-tengah penderitaan. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus membuang sikap seperti yang dilakukan bangsa Israel yang mendirikan lembu emas karena tidak sabar menunggu Musa turun dari gunung. Kita harus tetap sabar menunggu sampai Tuhan sendiri yang menyatakan kita layak dan berkenan kepada-Nya, menjadi jemaat yang dikenan.



“MENJADI JEMAAT YANG BERKENAN”


Minggu - 30 Januari 2011


Segala sesuatu yang diidolakan, segala sesuatu yang dipuji/dipuja, seperti diri sendiri, orang lain, harta kekayaan, kehormatan, dll, inilah yang disebut dengan penyembahan berhala. Sekali pun manusia itu bisa memberi sesuatu, sekali pun seseorang itu terkenal, tetapi tidak boleh diidolakan melebihi Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Allah pernah hendak membinasakan bangsa Israel karena mereka telah membuat lembuat emas untuk disembah sebagai allah, mereka telah mendiri kan lembu emas untuk memimpin mereka ke tanah Kanaan. Tuhan Allah tidak mau ada yang lain yang disembah sebagai allah, tidak boleh ada yang lain yang diidolakan selain dari Tuhan Allah sendiri. Ketika Tuhan Allah hendak membinasakan bangsa Israel, maka Musa sebagai hamba Tuhan tampil memohon dan mempertaruhkan nyawanya sendiri demi bangsanya supaya jangan dibinasakan Allah.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
- Setelah kita menerima tanda korban Kristus dan percaya kepada nama Yesus maka sejak saat itu kita telah masuk ke dalam pemerintahannya Tuhan Yesus, yang dibela, dipelihara, diberkati dan diperhatikan setiap hari.
- Setelah kita dimerdekakan dari dosa, maka sejak saat itu kita telah masuk ke dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan, yaitu menjadi warga kerajaan Sorga.
- Setelah kita masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, maka sejak saat itu kita telah dipimpin kebenaran dan kebenaran itulah yang akan memimpin hidup kita setiap harinya.

Maka dalam Ibrani 12 : 28 firman Tuhan telah memberi satu pernyataan yang sangat penting kita ketahui, yaitu: kita telah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan oleh apapun, yaitu kerajaan sorga. Kerajaan sorga itu adalah perkara yang kekal. Maka sekalipun pada hari-hari terakhir ini kita mendengar atau melihat berita-berita tentang yang telah terjadi diberbagai tempat, seperti halnya gempa bumi, gunung meletus, banjir atau longsor yang telah merenggut banyak nyawa manusia, kita tidak perlu takut sebab Tuhan pasti membela dan memelihara hidup kita. Bahkan sekalipun dunia ini sedang digoncang oleh bencana-bencana yang sangat mengerikan, kehilangan harta benda, kehilangan istri, suami, anak-anak, kelaurga, tetapi kita yang telah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan itu tidak akan ditimpa kebinasaaan tersebut. Bahkan sekali pun dunia ini sedang berada dalam ketakutan, tetapi kita tidak perlu takut sebab ada Kristus Yesus yang tampil sebagai Pembela dan Pemelihara hidup kita.
Maka sebagai orang percaya kita harus berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah supaya berhak mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Tuhan. Ingat! Perlindungan kita hanya ada di dalam Tuhan dan yang menjamin keselamatan kita hanyalah Tuhan Yesus Kristus saja. Yesaya 32 : 17 firman Tuhan menjelaskan jika kita sudah berada dalam kebenaran maka oleh kebenaran itu akan tumbuh damai sejahtera, ada ketenangan dan ketentraman yang menguasai dan memimpin hidup kita.
Bahkan dalam Mazmur 65 : 5 firman Tuhan juga telah mengatakan: berbahagia orang yang telah dipilih Tuhan dan yang mau mendekat untuk diam di pelataran Tuhan. Artinya: setiap orang yang telah berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan akan berbahagia, berhak mendapatkan hidup kekal bersama dengan Kristus Yesus.

Yang akan kita alami selama di bumi:
- Mazmur 65 : 5 b = menjadi kenyang dengan segala yang baik dari Tuhan, diberi kelimpahan berkat.
- Mazmur 65 : 6 = Tuhan akan menjawab segala doa dan permohonan kita dengan perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan.
- Mazmur 65 : 7 - 8 = Tuhan menegakkan gunung-gunung dan meredakan deru lautan dan deru gelombang-gelombangnya dengan kekuatan & keperkasaan. Maksudnya hanya Tuhan Allah saja yang bisa menjamin keselamatan bagi orang-orang yang berlindung pada Tuhan.

Dunia boleh saja membuat ramalan-ramalan atau memprediksi apa yang akan terjadi, tetapi bagi umat Tuhan yang sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, Tuhan sendiri yang akan membuat atau memagari tahun-tahun ini dengan kebaikan dan dengan rahmat yang besar sehingga kita semua mendapat jaminan pembelaan dan pemeliharan. Sekalipun sedang berada di tahun-tahun yang sukar tetapi Tuhan mampu memberkati kita dengan segala kebaikan. Dengan demikian Tuhan pasti akan selalu menjawab segala dosa dan pergumulan kita.

Yang harus kita lakukan: BERTOBAT, sebab setiap orang yang sudah bertobat yang benar maka jalannya pasti lurus.
- Hasilnya suami yang sudah bertobat, maka jalannya pasti lurus baik ketika di rumah maupun ketika di luar rumah. Sebaliknya kalau suami belum bertobat jalannya pasti bengkok, ketika di rumah bisa saja mesra dengan istri dan anaknya tetapi kalau sudah ke luar rumah ia akan hidup dalam dosa.
- Istri yang sudah bertobat jalannya juga pasti lurus, sikap dan perbuatannya pasti bisa berkenan di hati suami maupun anak-anaknya. Sebaliknya kalau tidak bertobat, ia akan hidup sesuai dengan keinginannya dan selalu melakukan hal-hal yang tidak disukakan dalam rumah tangganya.
- Demikian juga setiap anak-anak yang sudah bertobat jalannya pasti lurus, baik ketika di depan orang tuanya maupun ketika diluar rumah sikap dan perbuatannya pasti mencerminkan seorang anak yang taat dan beribadah. Sebaliknya setiap anak yang belum bertobat maka jalannya pasti bengkok, ketika di depan orang tuanya baik sikapnya tetapi kalau sudah keluar dari rumah sikap dan perbuatannya jauh dari kebenaran, ia akan hidup menurut keinginan hatinya.

Maka kalau kita lihat firman Tuhan yang berhak mendapat pembelaan dari Tuhan adalah mereka yang selalu ada hubungannya dengan Abraham, maksudnya yang hidup dalam iman Abraham dan yang selalu percaya kepada firman Tuhan walau pun sedang berada di tengah-tengah kesukaran/kelaparan.
Ibrani 2 : 18 menyatakan bahwa yang dikasihi Tuhan bukanlah malaikat-malaikat melainkan keturunan Abraham, yang dimaksud keturunan Abraham adalah:
1. Yang selalu percaya kepada Tuhan
2. Yang terikat perjanjian dengan Tuhan
3. Yang hidup dalam iman Abraham.


Saudara-saudara, sifat manusia itu cenderung merasa damai dan aman, seolah-olah dunia ini tidak akan ditimpa kebinasaan bahkan sekali pun dunia sedang ditimpa banyak malapetaka namun masih saja menganggap masih damai dan aman.
Mengapa mereka selalu menganggap damai dan aman? sebab mereka hidup dalam kegelapan, kegelapan itulah yang telah menutupi mata rohaninya sehingga tidak dapat melihat rencana Tuhan. Orang yang buta rohaninya tidak mungkin bisa mengerti rencana Tuhan, orang yang buta rohaninya tidak mungkin bisa melihat pekerjaan Tuhan.
Matius 25 : 1 - 13 persoalan berat yang dihadapi oleh gadis yang bijaksana maupun yang bodoh adalah persoalan kegelapan, baik kelima gadis yang bodoh maupun kelima gadis yang bijaksana ini sama-sama diperhadapkan kepada suasana kegelapan. Lima gadis bodoh punya pelita tetapi tidak punya minyak, akibatnya pelitanya padam sehingga masuk ke dalam suasana kegelapan. Tetapi lima gadis bijaksana karena punya pelita dan minyak dalam buli-buli, pelitanya tetap menyala sehingga tidak kalah oleh kegelapan. Demikian juga setiap orang yang sudah berkenan kepada Tuhan, ia tidak akan kalah oleh kegelapan, melainkan ia akan hidup dalam kebenaran.