“NATAL MENURUT INJIL LUKAS”
Minggu - 03 Januari '10
Saudara-saudara, pada minggu yang lalu kita sudah melihat bahwa NATAL adalah bukti kasih Allah yang di-nyatakan kepada manusia, Yesus datang sebagai Juruselamat bagi semua orang. NATAL adalah berkat khusus yang diberikan Allah kepada semua orang, kepada orang-orang yang baik, kepada orang-orang yang jahat bahkan kepada orang-orang yang najis sekalipun. Maka supaya dapat mengalami berkat NATAL, kuncinya: datanglah kepada Tuhan dan jadikan Dia sebagai Juruselamat pribadimu.
NATAL menurut Injil Lukas menceritakan Yesus sebagai Anak Manusia. Dan NATAL menurut Injil Lukas ini yang perlu diperhatikan supaya dapat ber-temu dengan Yesus adalah “tanda”, di mana Yesus di-lahirkan. Dalam Lukas psl 2 firman Tuhan menceritakan bagaimana proses kelahiran Yesus, malaikat Tuhan datang kepada para gembala-gembala yang tinggal di padang dan mengatakan: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” (ayat 11 - 12) Jadi kepada para gembala-gembala itu Tuhan memberikan suatu “tanda” bahwa Juruselamat telah datang ke dunia ini.
Bagi kita “tanda” ini mengandung arti yang sangat penting, untuk membuktikan bahwa Allah telah datang ke dunia ini sebagai Juruselamat untuk menyelamatkan kita dan menjadikan kita sebagai milik kepunyaan-Nya.
Ulangan 6 : 4 - 15 firman Tuhan menekankan supaya mempunyai tanda: kita harus memperhatikan firman Tuhan dan mengajarkannya kepada anak-anak, baik ketika di rumah, dalam perjalanan, ketika berbaring ataupun ketika bangun. Ayat 8 - 9 firman Tuhan bisa menjadi tanda apabila firman itu diikatkan pada tangan dan menjadi lambang didahi. Berkat kalau firman Tuhan sudah menjadi tanda: rumah-rumah penuh berisi berbagai-bagai barang yang baik (berkat dalam rumah tangga) dan sumur-sumur atau kebun-kebun yang disediakan Tuhan walaupun bukan kita yang menggali atau menanami.
Untuk memperoleh tanda dari Tuhan, ada dua (2) langkah yang harus kita miliki, yaitu:1. Mau mendengarkan firman Tuhan.
Sikap dalam mendengar firman Tuhan ini sangat penting kita miliki, sehingga dalam Lukas 8 : 18 Tuhan Yesus pun harus memperingatkan murid-murid supaya memperhatikan cara mendengar. Sikap mendengar yang baik menjadi penentu supaya kita berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Sebab kalau sudah berhasil memiliki cara mendengar yang baik, maka kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai cara mendengar yang baik, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.
Gembala-gembala di padang, ketika malaikat Tuhan memberikan tanda, mereka mau mendengar dan memperhatikan. Sehingga hasilnya: mereka berhasil bertemu dengan Yesus yang baru lahir, yang dibungkus dengan lampin dan berbaring di palungan. Seperti yang telah dikatakan malaikat Tuhan demikianlah mereka bertemu dengan Yesus.
Pada NATAL yang pertama Yesus dibaringkan “dipalungan”, mengapa Yesus harus di ditempat kan di palungan? Ini mengandung arti yang sangat besar bagi kita, Yesus itu adalah Juruselamat dunia, yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Maka kalau Yesus ditempatkan di palungan, tujuannya adalah supaya dengan mudah domba-domba bisa menjangkau, bisa menikmati dengan baik. Jadi Yesus itu adalah benar-benar makanan yang menjadi kebutuhan semua orang terlebih mereka yang mau menghargai keselamatan.
Yesus di tempatkan di palungan:- Yesus itu menjadi makanan bagi domba-domba,
yang tergembala dengan baik
- firman Tuhan itu menjadi makanan/kebutuhan
semua orang, yang haus akan kebenaran
Karena itu, firman Tuhan itu tidak cukup kalau hanya dipikirkan saja, tidak cukup kalau hanya didengar saja, tetapi firman itu harus ditaruh di dalam hati dan di dalam mulut. Sebab kalau firman itu sudah ditaruh di dalam mulut, berarti firman itu sudah dijadikan sebagai makanan/ kebutuhannya, yang telah dinikmati lebih dulu, sehingga bisa masuk ke dalam hati, maka firman itu akan bekerja di dalam hatinya, akan menyucikan hidupnya dan membuat hidupnya menjadi berkenan kepada Allah. Sebaliknya jika firman itu tidak dinikmati, inilah yang membuat sehingga akan timbul keragu-raguan, merasa firman itu sepertinya tidak bisa dijangkau, seperti nya tidak bisa dijangkau.
Dalam Ulangan 30 : 11 - 14 firman Tuhan sudah mengatakan bahwa sebenarnya firman itu tidaklah terlalu sukar dan tidak terlalu jauh, tidak di langit dan tidak di seberang laut tempatnya. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak mengerti akan firman Tuhan. Kalau dulu Yesus di tempatkan di palungan, tempat yang mudah dijangkau oleh domba-domba, demikian juga sekarang firman itu juga mudah dijangkau, tidak terlalu jauh. Bagi kita sekarang, firman itu sudah sangat dekat, yaitu di dalam mulut dan di dalam hati. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, mari kita tempatkan firman itu di dalam mulut dan di dalam hati, mari kita buat firman itu menjadi makanan, menjadi kebutuhan yang lebih utama dari dari pada yang lain. Jika firman itu sudah ditaruh di dalam mulut dan di dalam hati, maka firman itu akan mengerjakan perkara yang besar di dalam hidup kita.
2. Mau melihat/memperhatikan.
Setelah para gembala-gembala itu mendengar apa yang disampaikan oleh malaikat Tuhan, langkah selanjutnya mereka cepat-cepat berangkat/pergi ke Betleham untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka bukan hanya mendengar, tetapi langsung bertindak mempraktekkan apa yang telah didengar.
Pada zaman sekarang ini, memang banyak orang punya mata, tetapi sayang tidak bisa melihat dengan baik, banyak orang tahu akan firman Tuhan, tetapi tidak dapat menikmatinya dengan baik. Mengapa? sebab tidak ada sikap yang baik, yaitu tidak ada kerinduan untuk melihat atau mengalami seperti yang dikatakan Tuhan. Orang Kristen seperti ini, tidak akan tahu nilai firman Tuhan, tidak bisa membuat firman itu jauh lebih berharga dari segala yang ada di dalam dunia ini, termasuk dari harta benda bahkan dari nyawa kita sekalipun.
Firman Tuhan dalam Yesaya 29 : 9 - 12, mengatakan setiap orang yang tidak dapat melihat kedalaman firman Tuhan, akibatnya mereka akan MABUK, tetapi bukan karena anggur, mereka akan PUSING, tetapi bukan karena arak.Mengapa tidak dapat melihat kedalaman firman Tuhan?
Penyebabnya:
- kitab itu termeterai, sehingga walau tahu membaca
tetapi tidak akan dapat melihat bagian dalamnya
- kitab tidak termeterai, tetapi karena tidak tahu
membaca juga tidak akan dapat melihatnya
Lukas 2 : 20 setelah gembala-gembala itu mendengar dan melihat tepat seperti yang dikatakan oleh malaikat Tuhan, mereka kembali ke tempat masing-masing sambil memuji dan memuliakan Allah. Bahkan mereka juga dapat memberitahukan kepada orang lain, apa yang telah mereka lihat, sehingga semua orang yang melihatnya menjadi heran. Kalau gembala-gembala memberitakan apa yang telah mereka dengar dan lihat, tetapi dalam Lukas 2 : 19 Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
MARIA = gambaran jemaat atau gereja Tuhan yang jadi mempelai perempuan Kristus. Maka kalau hamba-hamba Tuhan memberitakan firman, sikap kita sebagai jemaat mau harus merenungkan firman Tuhan itu dan menyimpannya di dalam hati yang baik.
Saudara-saudara, kalau kita perhatikan Injil Lukas, yang perlu kita perhatikan bukan hanya tanda kelahiran Yesus saja, tetapi kita juga dibawa untuk memperhatikan tanda tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Kalau pada kedatangan-Nya yang pertama, Yesus datang sebagai tubuh atau bayi yang baru lahir dan ditempatkan dipalungan, menjadi Juruselamat. Tetapi pada kedatangan-Nya yang kedua kali, ada satu pertanyaan penting yang harus kita perhatikan: “Di mana Tuhan?” Kemudian Yesus menjawab: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.” (Lukas 17 : 37)
Burung Nasar = pribadi Allah/lambang Injil Yohanes.Sedangkan MAYAT :
- berbicara “tubuh” yang menunjuk kepda tubuh
Kristus, yaitu gereja yang di dalamnya Allah hadir.
- ini juga berbicara “gereja” yang sudah mengalami
proses: mati dan bangkit bersama dengan Kristus,
sudah mati terhadap dosa.
Jadi proses tanda kelahiran dan bangkit bersama dengan Kristus adalah “tanda” yang harus kita perhatikan dengan baik-baik supaya kita berhasil menjadi jemaat yang berkenan kepada ALlah. Melihat tanda kelahiran Yesus memang sudah baik, tetapi itu belum cukup, harus dilanjutkan melihat tanda yang kedua, yaitu tanda-tanda kedatangan Tuhan yang kedua kali supaya kita dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, tergabung dalam pembentukan dalam tubuh Kristus yang kudus dan sempurna. HALELUYA...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar