Senin, 02 September 2013

Buletin Minggu

“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH YANG SEMULA” 


Minggu, September 2013


Salam sejahtera buat kita semua jemaat-jemaat Tuhan yang telah diberi kasih karunia yang besar, yang telah diselamatkan dan yang telah dijadikan sebagai umat kepunyaan-Nya. Puji Tuhan kalau Tuhan Yesus selalu memberi perhatian-Nya untuk mengembalikan kita kepada maksud-Nya yang semula. Walaupun Iblis selalu ingin merusak hubungan manusia dengan Allah, walaupun Iblis selalu ingin merusak rencana Allah di dalam hidup manusia, tetapi Tuhan Allah tahu apa yang harus diperbuat-Nya untuk menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu Allah mau membawa kita supaya masuk ke dalam Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 3 : 20 - 21 Allah sendiri yang mengutus Yesus Kristus sebagai jalan pendamaian, Yesus Kristus telah diperuntukkan kepada semua orang supaya semua orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Tujuannya : untuk medatangkan waktu kelegaan. Karena itu kalaupun sampai hari ini Tuhan Yesus belum datang, itu adalah untuk menunjukkan kesabaran-Nya supaya jangan ada seorangpun yang binasa. Itu sebabnya dalam 2 Petrus 3 : 9 firman Tuhan menegaskan Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, tetapi Ia sabar terhadap semua orang karena Ia menghendaki supaya jangan ada seorangpun yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik kepada Allah dan bertobat. Inilah yang membuat mengapa Tuhan Yesus Kristus harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus zaman dahulu. 

Puncak rencana Tuhan adalah supaya manusia yang telah berdosa itu kembali kepada maksud Allah yang semula. Dengan jalan menerima Yesus yang telah diperuntukkan bagi kita semua, berbalik kepada Allah dan bertobat dari segala sifat dan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah. Supaya kita bisa dipulihkan : kita harus memiliki rasa takut kepada Tuhan. Hal ini bisa kita lihat dalam Maleakhi 4 : 2 kepada setiap orang yang takut akan nama Tuhan : baginya akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayap-Nya, betul-betul telah mengalami pemulihan dari Tuhan. Setiap orang yang telah diselamatkan itu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang, ada sukacita dan sorak sorai kegirangan karena telah mengalami kelepasan dari dosa. Jadi kepada setiap orang yang takut akan Tuhan, baginya akan terbit surya yang menyelamatkan dan menyembuhkan tubuh. Berbeda dengan orang-orang yang tidak mau hidup dalam kebenaran, mereka tidak akan dipulihkan dan tidak akan mengalami tanda kelepasan. Kalau kepada orang benar Tuhan akan tampil seperti surya kebenaran tetapi kepada orang fasik, Tuhan akan tampil seperti api yang menyala dalam perapian. 

Mereka ini adalah orang-orang gegabah dan orang-orang fasik yang tidak mau menerima kekenaran dan yang tidak mau bertobat. Mereka akan menjadi sama seperti jerami dan akan terbakar sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka, semua akan dibakar habis. Saudara-saudara, Allah selalu memberi kesempatan supaya orang mau berbalik dan bertobat, dimulai dari kitab Perjanjian Lama sampai dalam kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terbuka untuk firman Tuhan sebaik apapun tidak akan pernah bisa berkenan kepada Tuhan, tetapi sejahat apapun Tuhan masih mau menerimanya kembali. Contoh : orang yang disalibkan disebelah kanan Tuhan Yesus, pada detik-detik terakhir hidupnya tidak banyak yang bisa diperbuatnya. Tetapi suatu keistimewaan baginya karena mau mempergunakan waktu yang begitu singkat untuk percaya dan menerima Yesus. Maka Yesus pun berkata kepadanya : “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Contoh lain dalam Perjanjian Lama : RAHAB perempuan pelacur di Yerikho diselamatkan dan tidak turut dibinasakan karena mau menerima dan melayani kedua pengintai yang diperintahkan untuk mengintai kota Yerikho. Yerikho itu sudah ditentukan untuk dihancurkan supaya bangsa Israel bisa berjalan menuju tanah Kanaan, itu sebabnya Yosua memerintahkan dua orang pengintai untuk menyelediki kota Yerikho. Tujuannya supaya mereka bisa mengatur strategi bagaimana cara yang tepat untuk membinasakan Yerikho dan orang-orang yang diam di dalamnya. 

Tetapi Rahab mempergunakan waktu-waktu yang singkat itu dengan menerima kedua pengintai itu dengan baik. Rahab takut akan Tuhan sebab ia tahu bahwa Allah Israel itu telah mengalahkan bangsa-bangsa disekitarnya. Maka iapun mengikat perjanjian dengan kedua pengintai itu demi untuk menyelamatkan nyawanya dan nyawa seisi rumahnya. Tuhan masih memberi kesempatan kepada orang jahat maupun pelacur yang mau menyadari kesalahannya. Dan Tuhan mau menerima mereka, ini menunjukkan kasih Tuhan yang sangat besar kepada semua orang. Saudara-saudara, Yosua psl 23 sampai ; 24 khusus menekan kan nasihat Yosua kepada semua orang Israel supaya tetap mengasihi Tuhan Allah. Kalau kita mau mengasihi Tuhan Allah itu merupakan jalan untuk menyelamatkan nyawa kita. Yosua 23 : 11 nasihat Yosua kepada bangsa Israel : “Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi Tuhan, Allahmu.” Jadi kalau kita mengasihi Tuhan, itu demi nyawa kita sendiri. Jadi mengasihi itu dibutuhkan ketekunan, mengapa? karena mengasihi Tuhan itu ada ujian. Seseorang yang mengasihi Tuhan tidak hanya sekedar pengakuan di mulut saja, tetapi harus mengalami ujian demi ujian. Kalau kita tetap tekun mengasihi Tuhan, walau ujian demi ujian datang tetapi kita akan tetap mengasihi Tuhan, akan tetap setia beribadah dan melayani Tuhan. Ujian itu untuk membuktikan ketekunan kita mengasihi Tuhan. 

Karena itu supaya kita bisa tetap tekun mengasihi Tuhan, kita harus berada di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Yaitu yang di dalamnya ada firman Tuhan sebagai kebutuhan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik. Pada minggu yang lalu sudah kita lihat kalau orang sudah di tanam di tanah yang baik, maka ia akan bertumbuh dengan baik, tidak ada cetitanya gagal. Yehezkiel 17 : 8 menjelaskan kepada kita kalau sudah di tanam di tanah yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, maka akan bisa menjadi pohon anggur yang baik. Bisa bercabang-cabang yang baik dan tentunya akan menghasilkan buah-buah yang baik pula. Kehidupan yang demikian tidak akan pernah mengecewakan hati Tuhan. Gereja adalah gambaran ladang Tuhan, demikian juga pelayanan ini adalah gambaran ladang Tuhan. Jadi kalau kita sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang baik, ibarat pohon anggur yang ditanam di ladang yang baik. Di ladang yang baik atau di dalam penggembalaan yang baik : ada air yang berlimpah-limpah sebagai kebutuhan yang bisa memberi kesegaran dan yang membuat pohon-pohon bertumbuh dengan baik. Kalau tidak berada di ladang dan pelayanan yang baik, tidak mungkin seseorang bisa teruji sebab tidak mendapatkan air yang berlimpah-limpah. Dan setiap orang yang tidak teruji, ia tidak akan bisa tekun mengasihi Tuhan, dan kalau tidak tekun mengasihi Tuhan maka nyawanya tidak akan terselamatkan. Contoh orang-orang Israel yang ditewaskan di padang gurun, tidak berhasil masuk ke tanah Kanaan. Demikian juga orang-orang yang tidak tekun akan kehilangan keselamatan, tidak akan diijinkan masuk ke dalam kehidupan yang kekal. Tetapi kalau kita mau bertekun di dalam kebenaran, dengan mudah Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam rencana-Nya yang semula untuk dijadikan sebagai sidang mempelai perempuan Kristus.

Tidak ada komentar: