YOSUA PASAL 15
Kamis, September 2013
Pada minggu yang lalu kita sudah melihat bahwa AKHSA itu adalah gambaran istri yg
takut akan Tuhan dan yang sangat mengerti apa yang dibutuhkan dalam rumah tangganya.
Itu sebabnya Akhsa pergi kepada Kaleb dan meminta supaya kepadanya diberikan mata air
yang di hulu dan mata air yang di hilir. Akhsa sangat mengerti air itu sangat bermanfaat bagi
nya sehingga ia memberanikan diri meminta kepada bapanya, Kaleb.
Akhsa ini juga menggambarkan gereja Tuhan di akhir zaman, kita sebagai jemaat Tuhan harus
mengerti apa yang paling kita butuhkan dalam hidup kita, bukan hanya perkara-perkara yang
jasmani saja, tetapi kita juga harus memperhatikan kepentingan rohani kita. Kita harus mengetahui apa yang paling kita butuhkan supaya rohani kita bisa bertumbuh dengan baik dan pengenalan yang benar akan Yesus Kristus. Dengan demikian maka rohani kita akan menjadi segar
dan dapat bertumbuh dengan baik. Air yang di hulu dan air yang di hilir ini berbicara kebutu-
han akan air firman dan Roh Kudus. Bagi kita yang bisa menyegarkan rohani adalah firman
Tuhan dan juga Roh Kudus, yang menyegarkan dan juga yang bisa memuaskan sehingga kita
tidak hanya berfokus kepada perkara-perkara yang jasmani saja. Hal ini pernah dialami oleh
Abraham Kejadian 15 : 1 - 6 saat-saat Abraham dalam keadaan gelisah dan takut sebab pada
saat itu ia belum mempunyai keturunan.
Umurnya sudah tua dan Sara, istrinya juga sudah tua
jadi Abraham benar-benar sedang gelisah dengan keadaannya. Tetapi Tuhan Allah datang
dalam suatu penglihatan dan berkata: “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu
akan sangat besar.” Tuhan Allah datang kepada Abram supaya jangan terus menerus pikiran
nya dikurung oleh kegelisahan dan ketakutannya, tetapi supaya percaya kepada Allah yg sang-
gup menjawab doanya.
Untuk membuka pikiran Abraham yang dikurung, Allah membawa Abraham keluar dan berfirman supaya melihat ke langit dan menghitung bintang-bintang. Dan setelah Abraham melihat ke langit dan melihat bintang-bintang yang tak terhitung karena banyaknya, maka percaya
lah Abraham kepada Allah, lalu Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Jadi Tuhan sendiri yang meneguhkan dan menyegarkan hati Abraham supaya tetap percaya ke-
pada janji-janji Tuhan, bahwa Tuhan itu pasti menepati segala janji-janjinya. Karena Abraham
percaya maka sekalipun Abraham sudah tua dan rahim Sara telah tertutup, Tuhan tidak bisa mengingkari janji-Nya kepada Abraham dan Sara berhasil mendapatkan anak sebagai hasil kepercayaannya kepada Tuhan. Ketika Allah berfirman: “Akulah perisaimu” sebenarnya Tuhan itu
sedang mengajak supaya hati Abraham segar, demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan harus tetap percaya kepada Tuhan walaupun sepertinya sulit dimengerti. Kalau kita mau memperha-
tikan firman Tuhan maka Tuhan akan memberi kesegaran supaya kita tetap percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar