Selasa, 08 Oktober 2013

Buletin Minggu

“HENDAKLAH KAMU JUGA 
SIAP SEDIA” 

Minggu, Oktober 2013


Saudara-saudara, tema: “HENDAKLAH KAMU JUGA SIAP SEDIA” ditujukan pertama-tama kepada murid-murid, atau orang-orang yang sudah bertumbuh rohaninya. Matius pasal 24 sampai 25 ini merupakan pengajaran khusus yang disampaikan Yesus kepada murid-murid, bukan kepada orang banyak. Sebab kalau yang bukan murid, sudah pasti mereka tidak akan mengerti berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Jangan kan mendengar berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, percaya kepada Yesus saja masih sebatas percaya di mulut saja. Karena itu kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan firman-Nya untuk selalu mengingatkan kita akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga. Kalau pada tahun yang lalu tema tahunan kita “Karena itu haruslah kamu sempurna” tetapi pada tahun ini tema firman Tuhan bagi kita “Hendaklah kamu juga siap sedia”. 

Rangkaian tema firman Tuhan yang setiap tahunnya berganti sebagai wujud perkembangan firman Tuhan. Bahkan lewat tema-tema firman Tuhan tersebut, kita semua diingatkan untuk selalu tekun beribadah dan melayani Tuhan. Kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat karena itu haruslah kita mempersiapkan diri dengan cara hidup dalam terang firman Tuhan, dengan taat melakukan segala perintah Tuhan, menjaga kekudusan dan selalu menyerahkan diri kepada pimpinan Tuhan. Bagi kita yang disebut ibadah itu bukan hanya sekedar kegiatan saja, bukan hanya untuk menunjukkan bahwa kita orang Kristen. Tetapi defenisi ibadah yang sesungguhnya adalah untuk memberi hormat, pujian, pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan. Karena itu kalau Saudara datang beribadah ke gereja jangan hanya untuk mengisi waktu luang saja, jangan hanya sebagai rutinitas saja, tetapi harus didasari dengan kasih akan Tuhan. 

Dengan demikian maka kita pasti bisa beribadah dengan benar, memberi hormat, pujian, pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab sejak dalam kitab Perjanjian Lama, Tuhan Allah telah memberi firman-Nya untuk mengatur dan mengajari bangsa Israel cara beribadah yang benar, bagaimana cara membawa persembahan dan mengaturnya supaya berkenan kepada Tuhan. Setiap kali bangsa Israel datang menghadap kepada Allah, mereka harus membawa korban persembahan kepada Allah sesuai dengan kebutuhannya. Jadi kalau firman Tuhan mengatur cara beribadah dan berkorban yang benar tentu ada tujuannya, yaitu supaya kita bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah. Bisa beribadah dengan benar, bisa menyembah dengan benar, bisa mempersembah kan korban dengan benar. Bahkan dengan beribadah yang benar, hidup kita ini akan dibaharui dari hari ke hari supaya kita bisa menjadi jemaat yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Kita beribadah dan membahwa korban persembahan kepada Tuhan adalah untuk keselamatan kita sendiri dan untuk keselamatan keluarga kita. Efesus 1 : 4 firman Tuhan menjelaskan orang-orang yang telah terpilih itu adalah orang-orang yang telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan, kita dipilih untuk dijadikan sebagai jemaat yang kudus dan tidak bercacat di hadapan Tuhan. 

Dan Tuhan Allah memilih kita karena Kristus Yesus benar-benar ada dalam hidup kita. Itu sebabnya dikatakan di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan untuk dijadikan sebagai umat yang berkenan kepada-Nya. Dan kalau Tuhan Allah telah memilih kita, maka Tuhan sendiri yang menjamin keselamatan kita, kesehatan kita, keselamatan keluarga kita, bahkan Tuhan juga yang menjamin memulihkan eknomi kita. Sekalipun pada zaman akhir ini akan datang masa-masa yang sukar tetapi Tuhan punya cara untuk memberkati kita. Bahkan sekalipun dunia ini sedang berada dalam kekuasaan kegelapan, tetapi orang-orang yang telah dipilih Tuhan itu akan tetap terpelihara dengan baik sebab Kristus Yesus sebagai Kepala akan memenuhi seluruh hidup kita, Kristus sebagai Kepala akan membuat segala sesuatu beres. Karena itu Matius 24 : 37 - 39 Tuhan Yesus mengangkat kembali kehidupan Nuh dan orang-orang yang hidup pada zaman Nuh. Pada zaman Nuh ini manusia telah dibutakan oleh ilah zaman dengan kegiatan makan dan minum, kawin dan mengawinkan. Jadi aktifitas mereka hanya sibuk untuk melakukan kesenangan diri sendiri. 

Maka sekalipun mereka melihat Nuh yang sedang membangun bahtera, sekalipun Nuh bersaksi memberitakan kebenaran bahwa dunia akan dibinasakan, tetapi mereka tidak mau tau dan tidak mau menanggapinya dengan benar. Sehingga benar apa yang dikatakan firman Tuhan sekalipun mereka punya mata tetapi tidak bisa memperhatikan, punya telinga tetapi tidak dipakai untuk mendengar. Apa yang disebut dengan ilah zaman ini benar-benar telah membutakan mata dan pikiran mereka. Dan ketika mereka sedang sibuk dengan urusan diri sendiri, saat itulah air bah datang untuk membinasa kan manusia dan binatang. Hanya Nuh bersama istrinya, tiga orang anaknya dan tiga orang menantunya yang selamat dari air bah. Mengapa mereka selamat dari air bah? karena mereka mau melakukan tepat seperti yang dikatakan oleh Tuhan. Berkat kalau kita mau meneladani Nuh : - kita akan dibuat untuk selalu siap sedia kapan pun Tuhan Yesus datang. Dikatakan “selalu siap sedia” karena setiap orang yang mau mendengar dan melakukan firman Tuhan akan hidup sebagai anak-anak terang yang tidak terpengaruh dengan kegelapan dunia karena dosa, tetap percaya kepada Tuhan walaupun sedang dalam keadaan yang sulit. 1 Tesalonika 5 : 4 - 6 rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika berbicara tentang akhir zaman karena jemaat di Tesalonika adalah jemaat yang benar-benar sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. 

Firman Tuhan sendiri yang menyebut jemaat di Tesalonika sebagai jemaat yang tidak hidup dalam kegelapan, mereka adalah anak-anak terang atau anak-anak siang. Yang disebut anak-anak siang atau anak-anak terang : tetap beraktifitas, tetap berjaga-jaga dan sadar. Orang yang seperti inilah yang tahu mempersiapkan diri, kapanpun Tuhan Yesus datang mereka telah siap sedia. Walaupun kedatangan Tuhan itu seperti pencuri pada malam, tetapi karena tetap punya aktifitas baik dalam beribadah maupun melayani Tuhan, inilah yang membuat maka mereka tetap berjaga-jaga dan sadar. Demikian juga dalam Roma 13 : 11 - 12 menjelaskan kita harus mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kita untuk bangun dari tidur, tinggalkan perbuatan-perbuatan yang lama dan beraktifitaslah supaya kita bisa berjaga-jaga dan sadar. Kita harus menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang supaya kita tetap siap sedia kapanpun Tuhan Yesus datang kembali. Sedangkan yang disebut “orang-orang kegelapan” adalah orang-orang yang tidur rohaninya, tidak punya aktifitas rohani, dan hidupnya masih berada dalam perbudakan dosa. Orang-orang kegelapan ini tidak akan memperdulikan rohaninya, tidak punya aktifitas rohani misalnya tidak peduli dengan ibadah apalagi untuk melayani Tuhan. Seluruh hidupnya hanya untuk melakukan kesenangan diri sendiri. Tetapi bagi kita jemaat Tuhan, marilah kita hidup seperti anak-anak siang atau anak-anak terang yang tetap punya aktifitas rohani. Baik dalam beribadah maupun melayani Tuhan, kita harus lebih giat melakukannya menjelang kedatangan Tuhan Yesus.

Tidak ada komentar: