Minggu, 05 Mei 2013

Bulletin Minggu

“Hari raya pentakosta” 

Minggu, Mei 2013

Puji Tuhan! 

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus yang selalu melimpahkan kasih dan penyertaan-Nya, yang selalu memberkati kita dengan segala kemurahan-Nya. Kalau kita sudah mendapatkan berkat rohani maka berkat jasmani pasti akan diberikan Tuhan juga kepada kita semua. Saudara-saudara, sejak beberapa minggu yang lalu kita sudah melihat firman Tuhan tentang kuasa kematian dan kebangkitan Kristus. Kematian dan kebangkitan Kristus itu sungguh-sungguh mendatangkan berkat yang sangat besar buat kita. 

Kita harus mengetahui bahwa kita bisa diterima di hadapan Bapa karena Yesus telah datang sebagai manusia. Ketika Yesus masih berada di sorga, Ia bukanlah manusia sebab seluruh ketuhanan itu ada di dalam diri-Nya sendiri. Tetapi setelah Ia datang ke dalam dunia ini, Yesus disebut Anak Manusia. Itu sebabnya manusia tidak bisa masuk ke dalam Bapa kalau tidak melalui Yesus, Yesus itu adalah manusia ilahi yang ditentukan Bapa untuk membawa kita kepada-Nya. Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati merupakan penggenapan Hari Raya Buah Bungaran yang selalu dirayakan oleh orang Israel setiap tahunnya. 

Tetapi khusus dalam Imamat 23 : 15 - 22 sudah merupakan suatu peraturan bagi bangsa Israel merayakan hari raya tujuh minggu, dan sesudah sabat yang ketujuh harus dihitung lima puluh hari. Orang Israel harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada Tuhan, mereka harus membawa dua buah roti unjukan dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi Tuhan. Untuk merayakan hari raya tujuh minggu ini tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat. Ini menunjukkan hari raya yang ketiga setelah hari raya buah bungaran. Hari raya ini merupakan suatu pesta yang berurusan dengan ragi, bahwa kita sebagai umat Tuhan harus menerima babtisan Roh Kudus. Sebab memang hanya oleh pertolongan Roh Kuduslah kita bisa mengatasi segala bentuk dosa yang merusak kehidupan kita. 

Berbicara tentang ragi bukan hanya berbicara tentang dosa, tetapi juga tentang ragi keburukan dan juga pengajaran-pengajaran palsu. Namun kalau kita lihat dalam ayat tersebut, sepertinya Tuhan memberikan perintah bahwa ragipun harus dibawa atau ditunjukkan kepada Tuhan. Roh Kudus adalah penolong yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menyelesaikan segala bentuk dosa, karakter-karakter yang buruk bahkan untuk menunjukkan pengajaran-pengajaran yang palsu sehingga kita bisa terhindar. Karena memang hanya Roh Kuduslah yang bisa menyelesaikan segala bentuk dosa yang tidak kita sadari. 1 Yohanes 5 : 6 firman Tuhan menyatakan dengan jelas Rohlah yang memberi kesaksian bahwa Roh adalah kebenaran. Yaitu kebenaran yang menyatakan kepada kita bahwa oleh pertolongan Roh Kuduslah kita dapat menyelesai kan dosa, yang membuang segala sifat atau karakter dan untuk menyelasaikan pengajaran yang sesat. 

Hal ini juga telah dikatakan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia terangkat ke sorga. Yohanes 15 : 7 - 11 Yesus sendiri yang mengatakan adalah lebih berguna jika Yesus pergi (= naik ke sorga) supaya Penghibur itu datang. Sebab kalau Yesus sudah naik ke sorga maka Yesus akan mengutus Roh Kudus kepada kita semua. Fungsi Roh Kudus itu adalah untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Roh Kudus itu punya peranan yang sangat penting untuk menyelesaikan segala persoalan akan dosa, yang digambarkan bagaikan ragi-ragi. Namun kalau kita lihat banyak orang tidak sadar bahwa sekarang ini adalah akhir zaman, kesempatan untuk bertobat sudah semakin dekat dan hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sudah semakin dekat. Tanpa Roh Kudus sangat sulit orang dibawa kepada kebenaran, sangat sulit mengerti kehendak Tuhan. Dan tanpa Roh Kudus tidak mungkin seseorang bisa berkenan kepada Tuhan. 

Orang yang seperti ini menganggap jauh dari Tuhan suatu kesombongan, mereka menganggap tidak memerlukan Tuhan dan merasa tidak berguna kalau beribadah kepada Tuhan. Tetapi setelah Yesus naik ke sorga, Ia mencurahkan Roh Kudus-Nya untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Supaya nyata bahwa manusia bisa insaf akan dosa hanya karena pertolongan dari Roh Kudus. Kemudian Roh Kudus berperanan menginsafkan dunia akan kebenaran. Tanpa Roh Kudus tidak ada seorang pun yang bisa mengerti akan kebenaran. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menyangka kalau sudah menyelidiki kitab suci maka mereka akan mengenal kebenaran. Justru sebaliknya pengetahuan yang ada pada mereka tidak mampu mengungkap rahasia tentang kedatangan Yesus sebagai manusia. Intelektual yang ada pada mereka itu tidak dapat membawa mereka kepada kebenaran yang sesungguhnya. 2 Korintus 4 : 3 akibatnya rahasia tentang keselamatan tertutup bagi mereka yang akan binasa. Penyebanya karena mereka tidak dipenuhi dengan Roh Kudus. 

Selanjutnya Roh Kudus itu juga berperanan menginsafkan dunia akan penghakiman, baik orang berdosa dan orang benar sama-sama akan dihakimi. Hanya bedanya, kalau orang-orang berdosa akan dihakimi untuk menerima hukuman tetapi orang-orang benar kalau masuk kepengadilan tujuannya untuk menerima upah. Jadi pengadilan bukan hanya untuk menentukan hukuman tetapi juga untuk menentukan upah bagi seseorang. Dipengadilan akan ditentukan seseorang itu salah atau benar. Kalau salah maka akan menerima hukuman, tetapi kalau tidak ditemukan kesalahannya akan menerima upah dan memperoleh hidup yang kekal. 2 Tesalonika 1 : 5 - 6 kesaksian yang tidak pernah bisa merubah upah kita adalah penghakiman Allah. Sebab kalau Allah menghakimi pasti dengan adil, dan tidak akan pernah salah. 

Penghakiman atau pengadilan Tuhan itu akan menentukan apakah kita layak menjadi warga kerajaan Allah. Apa bukti kita disebut layak menjadi warga kerajaan Allah? sudah memiliki kesaksian bahwa kita sudah ikut menderita karena kerajaan Allah. Saudara-saudara, jangan mengira yang diukur Tuhan hanya kekudusan saja, jangan mengira yang dilihat Tuhan hanya ibadah dan pelayanan saja, tetapi Tuhan juga melihat apakah kita mau menderita karena kerajaan Allah. Gereja Tuhan tidak pernah bisa lepas dari yang namanya penderitaan sebab mengikut Tuhan harus mau memikul salib. Tetapi menderita di sini bukanlah karena dosa tetapi karena mau menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. 

Jadi kalau Tuhan memberikan Roh Kudus tujuannya adalah : supaya kita bisa mengatasi persoalan dosa, mengatasi persoalan ragi-ragi keburukan dan ujian-ujian. Jangan mengira Roh Kudus itu diberikan hanya kepada orang-orang kudus atau orang-orang yang menjadi sempurna. Tidak! Justru karena Tuhan tahu kita punya kelemahan maka Ia mau memberikan Roh Kudus-Nya untuk memantapkan kita supaya bisa bertobat dengan benar. Tuhan memberikan Roh Penghibur karena Tuhan tahu manusia itu tidak punya kekuatan untuk menyelesaikan segala masalahnya. Oleh sebab itu ada hari raya yang tidak boleh ada ragi di dalamnya, tetapi khusus hari raya yang ketiga ini Tuhan mengijinkan ragi itu dicampur dengan roti. Hari raya ini menunjukkan pekerjaan Tuhan yang mengutus Roh Kudus-Nya untuk memenuhi hidup kita. Sebab dengan adanya kuasa Roh Kudus yang memenuhi kita maka kita bisa diterima di hadapan Allah setelah segala dosa kita diselesaikan atau diampuni oleh Tuhan.

Tidak ada komentar: