“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH YANG SEMULA”
Minggu, Juli 2013
Saudara-saudara, Matius 11 : 28 - 30 Tuhan Yesus mengajak supaya kita datang dan belajar kepada-Nya. Kalau kita mau datang kepada Yesus maka Yesus akan memasangkan “kuk” supaya kita bisa belajar kepada-Nya. Sebab kalau tidak mau memikul kuk maka seseorang itu sangat sulit diajak belajar kepada Yesus. Bagi kita belajar kepada Yesus itu merupakan jalan supaya kita bisa mengetahui segala kehendak Tuhan dalam hidup kita. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata: “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan redah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
Kuk itu berbicara ibadah atau pelayanan, tanggung jawab yang dibebankan Tuhan untuk kita lakukan sampai kepada kedatangan-Nya. Walaupun dipikulkan kuk tetapi kalau kita melakukannya dengan sungguh-sungguh maka yang datang adalah sukacita yang dapat kita rasakan dalam hidup kita sehari-hari. Bersukacita dalam mengikut Tuhan, bersukacita walaupun mengalami berbagai-bagai pencobaan dan penderitaan. Sebab Tuhan Yesus sendiri akan memberi pertolongan dan kekuatan sehingga kita dapat menanggungnya.
Dan kalau kita mau belajar kepada Yesus maka sesungguhnya sifat-sifat Yesus itu akan masuk ke dalam hidup kita sehingga kita benar-benar bisa menjadi sama seperti Yesus.
Sebagaimana Yesus demikian juga kita akan sama seperti Yesus: lemah lembut dan rendah hati. Inilah yang membuat sehingga jiwa kitapun mendapatkan ketenangan.
Kalau kita sudah mengerti tentang beban atau kuk yang dipasangkan Tuhan Yesus itu maka kita pasti bisa mengerti dan menerima bahwa kuk yang dipasangkan Tuhan Yesus itu benar-benar enak. Mazmur 16 : 5 - 6 setiap orang yang mau melayani Tuhan maka sesungguhnya Tuhanlah yang menjadi bagiannya, warisannya dan pialanya. Sebab Tuhan sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan atau yang ditentukan dengan berkat yang teristimewa. Tidak ada alasan mengikut Tuhan itu susah atau melayani Tuhan itu paksaan. Sebab kalau kita sudah mengerti arti ibadah dan pelayanan, maka lewat ibadah dan pelayanan itulah Tuhan sedang bekerja untuk menjadikan kita segambar dan serupa dengan Allah.
Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan manusia?
Efesus 1 : 3 - 14 firman Tuhan menjelaskan ada dua (2) alasan mengapa Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan juga manusia :
- karena Tuhan Allah mau menunjukkan
kasih-Nya kepada ciptaan-Nya
- karena Tuhan Allah mau menunjukkan
hikmat dan kuasa-Nya dalam memperbaiki
ciptaan-Nya.
Sebenarnya sejak masih di sorga pun Iblis sudah berdosa kepada Allah karena pemberontakannya, Iblis dijatuhkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Walaupun Iblis masih bisa turun naik ke sorga tetapi pada dasarnya Iblis sadar bahwa ia tidak punya tempat lagi di sorga.
Karena itu Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi, menciptakan segala isinya termasuk manusia dan menempatkan manusia itu di taman Eden sebagai tempat Allah untuk bertemu dengan manusia. Ketika Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi, Tuhan sudah punya rencana dalam kehendak-Nya untuk mempersiapkan korban penebusan dari dosa. Itu sebabnya firman Tuhan menegaskan kepada kita bahwa di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan. Allah telah menetukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk dijadikan sebagai anak-anak Allah sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya di dalam Yesus Kristus. Kalau Tuhan Allah menciptakan manusia, tentu Tuhan bertanggung jawab penuh atasnya. Walaupun manusia itu telah jatuh ke dalam dosa tetapi Allah sendiri yang menyediakan korban penebusan dan pendamaian supaya manusia itu bisa diterima kembali di hadapan Allah.
Semua ini telah dikaruniakan Allah kepada kita di dalam Yesus Kristus yang sangat dikasihi-Nya untuk membuktikan betapa Allah sangat-sangat menagisihi manusia. Hanya Iblis dan malaikat-malaikatnya tidak mendapat kesempatan lagi untuk diperbaharui, Iblis dan malaikat-malaikatnya telah ditentukan untuk menerima kematian yang kekal di dalam api neraka. Tetapi manusia berdosa yang mau datang dan belajar kepada Yesus akan mendapat kelegaan.
Maksudnya kalau mau datang kepada Yesus dan mau sungguh-sungguh belajar kepada-Nya maka Tuhan Yesus akan bekerja untuk membawa kita kepada maksud Allah yang semula. Maleakhi 1 : 2 - 5 firman Tuhan memberikan contoh tentang orang yang sangat dikasihi maupun yang sangat dibenci oleh Allah. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada Yakub tetapi kepada Esau Allah menunjukkan kebencian-Nya.
* Yakub = seorang yang tenang dan yang suka tinggal di kemah. Walaupun pada awalnya Yakub itu sebenarnya seorang penipu, tetapi karena ia tenang dan suka tinggal dikemah, Yakub selalu mendapat arahan dari ibunya. Ibunyalah yang bertanggung jawab untuk memperhatikan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukannya. Maka ketika Ishak hendak memberkati Esau, Ribka yang mendengar hal itu langsung memanggil Yakub.
Ribka memanggil Yakub dan mengatakan apa yang harus dipersiapkan supaya Yakub yang diberkati bukan Esau. ** Esau = seorang yang suka tinggal di padang dan berburu binatang tidak berhasil diberkati Ishak. Sebab ketika Esau sedang berburu binatang untuk diolah, Yakub sudah datang kepada Ishak dan membawa makanan untuk dimakan oleh Ishak.
Pada saat itulah Yakub diberkati sebagai anak yang berhak mendapatkan hak kesulungan dan dengan warisan yang sangat luar biasa harganya. Esau karena tidak mengerti arti hak kesulungan menjualnya kepada Yakub. Sebab Yakub tahu walaupun berkat kesulungan itu belum kelihatan tetapi berkat dan kegunaannya sangat besar dikemudian hari. Lewat arahan dari ibunyalah maka Yakub berhasil diberkati oleh Ishak. Walaupun Ishak sempat bertanya: “Benarkah engkau ini anakku Esau?” tetapi Yakub tetap diberkati.
Saudara-saudara, apa yang dilakukan oleh Yakub ini merupakan penggenapan firman Tuhan bahwa yang tua akan menjadi hamba kepada yang muda. Arti Yakub memang penipu, tetapi karena ia suka tinggal di kemah maka ia beroleh kesempatan untuk dibaharui. Bagi kita sekarang, walaupun kita semua dari latang belakang hidup yang gelap sebagai orang-orang berdosa, tetapi kalau kita mau seperti Yakub maka kita juga akan beroleh kesempatan diubahkan. Kuncinya: kita harus mau setia beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan di dalam bait-Nya. Kita pasti akan dikuduskan dan disucikan dari segala dosa dan pelanggaran kita. Kalau kita tetap tenang dan setia dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, maka Tuhan sendiri yang akan memperbaiki hidup kita lewat firman Tuhan yang kita terima.
Wahyu 7 : 14 - 17 menjelaskan kepada kita yang berhak mendapat jaminan perlindungan dari segala malapetaka yang akan menimpa dunia ini adalah orang-orang yang telah mencuci jubahnya dalam darah Anak Domba dan yang mau melayani siang dan malam di bait suci-Nya.
Inilah orang-orang yang telah mengalami tanda pembaruan dan yang tetap setia berada dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Maka Yesus sebagai Anak Domba akan menggembalakan dan yang menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka. Demikianlah akan terjadi bagi setiap orang yang mau dibawa kembali ke dalam rencana Allah yang semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar