Kamis, 04 Juli 2013

Buletin Minggu

“KEMBALI KEPADA MAKSUD ALLAH 
YANG SEMULA” 
Minggu, Juni 2013

Puji Tuhan! Saudara-saudara, bersama-sama telah kita melihat dan mempelajari tema firman Tuhan “Kembali kepada maksud Allah yang semula” tema firman Tuhan yang sangat memberkati kita semua sebab firman Tuhan tersebut mengajak kita semua supaya bisa mengerti maksud Allah yang semula. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus benar-benar mengerti apa maksud Allah yang semula di dalam diri manusia. Sebagaimana telah kita lihat Kejadian 1 : 26 - 27 Allah menciptakan manusia itu menurut gambar dan rupa Allah dengan tujuan supaya manusia itu bisa berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka dasar pertama mengapa Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan menjadikan manusia segambar dan serupa dengan diri-Nya adalah : Karena Allah merindukan supaya manusia itu menjadi satu keluarga yang bisa menyenangkan hati Allah, Allah merindukan manusia itu bermain-main di hadapan-Nya. Karena Allah ingin memperluas kerajaan-Nya dan menjadikan manusia itu sebagai pusat perhatian-Nya yang teristimewa Jadi tujuan Tuhan mengapa manusia itu diciptakan segambar dan serupa dengan diri-Nya adalah supaya manusia itu diperlengkapi dengan kuasa sehingga bisa berkuasa atas segala sesuatu yang telah diciptakan Allah di atas muka bumi ini. 

Dan setelah Allah menciptakan manusia itu maka Allah menempatkan manusia itu di taman Eden, taman Allah, tempat Allah untuk bertemu dengan manusia. Ketika di taman Eden, Allah benar-benar bisa melihat dan menyaksikan manusia itu sebagai ciptaan yang paling mulia dari segala ciptaan-Nya. Tetapi setelah manusia itu jatuh ke dalam dosa maka Adam dan Hawa diusir dari taman Eden. Akibat-akibat yang terjadi akibat dosa itu antara lain : - Adam dan Hawa harus mengusakan tanah dan harus bersusah payah mencari rejeki - keturunan Adam menjadi pembunuh - kejahatan manusia semakin besar di bumi dan kecenderungan hatinya selalu berbuahkan kejahatan semata-mata Inilah yang membuat mengapa Allah pernah menyesal bahwa Ia telah menciptakan manusia di bumi. Semua kejahatan yang dilakukan manusia itu sangat memilukan hati Tuhan. 

Bencana yang terjadi akibat dosa yang memilukan hati Tuhan : air bah, Allah mendatangkan air bah yang meliputi seluruh bumi untuk membinasakan manusia dan binatang-binatang. Allah benar-benar membinasakan manusia dan membuat nasibnya sama dengan binatang-binatang. Dari semua yang ada di dalam dunia pada waktu itu hanya tersisa delapan orang saja, yaitu Nuh dan istrinya, tiga orang anaknya serta tiga orang menantunya. Selebihnya dari manusia itu dibinasakan Allah bersama-sama dengan binatang dengan air bah. Allah membinasakan manusia dengan air bah karena Allah melihat manusia itu telah mewarisi sifat-sifat dan perbuatan Iblis. Allah melihat bahwa di dalam diri manusia itu sudah tumbuh kejahatan-kejahatan yang luar biasa sehingga sulit diajak untuk mencari Tuhan. Namun demikian setelah Allah membinasa kan manusia itu dengan air bah, dari keturunan Nuh yaitu Ham masih juga mewarisi sifat yang jahat sebab ia memandang rendah akan Nuh. Sehingga dari mulut Nuh keluar kutuk tentang yang akan terjadi kelak bagi keturunan Ham. Jadi dari keturunan Nuh ini tidak sepenuhnya bisa terlaksana rencana Allah di dalam diri manusia, sebab perbuatan Ham itu sangat tidak menyenangkan di hati Tuhan. Maka dalam Kejadian 12 : 1 - 7 Allah mulai memanggil Abraham dan berfirman supaya ia pergi dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Allah melihat bahwa Abraham ini bisa mewujudkan rencana-Nya di dalam diri manusia, Abraham bisa dipercaya untuk meneruskan rencana Allah yang semula di dalam diri manusia. Lewat Abraham inilah Allah mencoba kembali mewujudkan rencana-Nya yang semula di dalam diri manusia itu. Puncaknya bisa kita lihat dengan jelas dalam Galatia 3 : 14, 16 lewat keturunan Abraham, yaitu lewat Yesus Kristus yang lahir sebagai keturunan Abraham maksud Allah yang semula itu benar-benar bisa terlaksana. 

Dijelaskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa maksud Allah, yaitu keselamatan yang dikerjakan-Nya lewat pendamaian di kayu salib. Dan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini bukan hanya untuk mati di atas kayu salib tetapi untuk membawa gambar dan rupa Allah. Maksudnya supaya setiap orang yang mau percaya kepada Yesus dan yang telah menerima tanda pendamaian akan dilepaskan dan diselamatkan dari dosa. Allah telah membuat lewat Yesus Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain sehingga oleh iman kita bisa menerima Roh yang telah dijanjikan Allah. Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah lewat iman kepada Yesus Kristus. Tuhan Allah mau membuat manusia itu menjadi satu keluarga yang beriman kepada Yesus Kristus supaya dilayakkan menerima kerajaan Sorga dan menerima hidup yang kekal.Allah membinasakan manusia dengan air bah karena Allah melihat manusia itu telah mewarisi sifat-sifat dan perbuatan Iblis. Allah melihat bahwa di dalam diri manusia itu sudah tumbuh kejahatan-kejahatan yang luar biasa sehingga sulit diajak untuk mencari Tuhan. 

Namun demikian setelah Allah membinasa kan manusia itu dengan air bah, dari keturunan Nuh yaitu Ham masih juga mewarisi sifat yang jahat sebab ia memandang rendah akan Nuh. Sehingga dari mulut Nuh keluar kutuk tentang yang akan terjadi kelak bagi keturunan Ham. Jadi dari keturunan Nuh ini tidak sepenuhnya bisa terlaksana rencana Allah di dalam diri manusia, sebab perbuatan Ham itu sangat tidak menyenangkan di hati Tuhan. Maka dalam Kejadian 12 : 1 - 7 Allah mulai memanggil Abraham dan berfirman supaya ia pergi dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Allah melihat bahwa Abraham ini bisa mewujudkan rencana-Nya di dalam diri manusia, Abraham bisa dipercaya untuk meneruskan rencana Allah yang semula di dalam diri manusia. Lewat Abraham inilah Allah mencoba kembali mewujudkan rencana-Nya yang semula di dalam diri manusia itu. Puncaknya bisa kita lihat dengan jelas dalam Galatia 3 : 14, 16 lewat keturunan Abraham, yaitu lewat Yesus Kristus yang lahir sebagai keturunan Abraham maksud Allah yang semula itu benar-benar bisa terlaksana. Dijelaskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa maksud Allah, yaitu keselamatan yang dikerjakan-Nya lewat pendamaian di kayu salib. 

Dan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini bukan hanya untuk mati di atas kayu salib tetapi untuk membawa gambar dan rupa Allah. Maksudnya supaya setiap orang yang mau percaya kepada Yesus dan yang telah menerima tanda pendamaian akan dilepaskan dan diselamatkan dari dosa. Allah telah membuat lewat Yesus Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain sehingga oleh iman kita bisa menerima Roh yang telah dijanjikan Allah. Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah lewat iman kepada Yesus Kristus. Tuhan Allah mau membuat manusia itu menjadi satu keluarga yang beriman kepada Yesus Kristus supaya dilayakkan menerima kerajaan Sorga dan menerima hidup yang kekal. Amsal 8 : 27 - 32 Firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang penciptaan dan tentang kehendak-Nya di tengah-tengah manusia. Dalam ayat ini dinubuatkan tentang Yesus sebagai anak kesayangan yang setiap hari menjadi kesenangan dan senantiasa bermain-main di hadapan Allah. Inilah niat atau rencana Allah dari semula, Allah merindukan supaya anak-anak manusia itu menjadi kesenangan bagi Allah. 

Dan ayat ini membuktikan betapa Allah itu sangat merindukan anak-anak manusia itu menjadi satu keluarga yang menyenangkan di hati Allah. Tanpa dibatasi oleh suku, bahasa atau perbedaan-perbedaan tetapi supaya semua orang menjadi satu keluarga Allah. Walau manusia itu telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Allah tetap punya rencana indah di dalam diri manusia. Allah tidak mau rencana-Nya itu gagal, Allah tidak mau kalau manusia itu hilang selama-lamanya dari rencana Allah. Allah melihat orang-orang yang bisa mewujudkan rencana-Nya, yang dimulai dari Enos dan sampai kepada Abraham. Abraham inilah yang dipakai oleh Allah untuk menurunkan Yesus yang disebut sebagai keturunan Abraham ( Matius 1 : 1). Inilah cara Tuhan untuk mengembalikan manusia itu kepada maksud Allah yang semula, Yesus datang sebagai manusia dan sebagai Juruselamat yang menyelamatkan manusia dari dosa. 

Di luar Yesus, manusia itu akan tetap berada dalam perbudakan dosa, sedang berada dalam bayang-banyang kuasa sijahat dan kalau tidak diselamatkan maka akan disiksa di dalam api neraka yang kekal. Tetapi setiap orang yang percaya dan yang berada di dalam Yesus Kristus, maka keselamatan itu menjadi milik yang pasti, ia telah dilepaskan dari bayang-bayang maut. Dan kalau kita sudah berada di dalam Kristus, kitalah orang-orang yang layak diberkati Tuhan, layak disebut sebagai anak-anak Tuhan. Kolose 1 : 12 - 13 lewat Yesus Kristus, kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Kristus. Dengan demikian kita telah dilayakkan untuk mendapatkan bagian dalam apa yang telah ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Mazmur 24 : 1 - 2; 47 : 1 - 2 Tuhanlah yang empunya bumi dan segala isinya, Dialah yang mendasarkannya di atas lautan supaya kita bisa bersyukur dengan memuji-muji Allah dan mengelu-elukan nama-Nya dengan sorak-sorai.

Tidak ada komentar: