"MENGENAL YESUS KRISTUS
DALAM
KUASA KEBANGKITAN-NYA"
Minggu, April 2013
Puji Tuhan!
Kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab dalam suasana PASKAH tahun ini Tuhan begitu melawat kita lewat hamba-hamba Tuhan yang datang dari berbagai negara. Baik tim dari Singapura maupun tim dari Korea Selatan, Tuhan mengutus hamba-hamba-Nya untuk memberkati kita semua. Ini terjadi bukan karena kebetulan tetapi benar-benar pekerjaan Tuhan untuk memperlengkapi gereja Tuhan supaya tetap bergairah dalam beribadah maupun melayani Tuhan.
Tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan kita, tidak ada seorangpun yang mampu memberikan pertolongan, kecuali Tuhan Yesus yang telah datang sebagai manusia dan menyediakan diri-Nya sebagai korban pendamaian.
Pekerjaan Tuhan itu sungguh luar biasa sebab Ia mau menerima kita dan memperbaiki hidup kita supaya layak dihadapan-Nya. Lukas 10 : 25 - 37 Yesus memberikan satu contoh atau gambaran keadaan manusia sebelum menerima tanda pendamaian. Digambarkan seperti seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan meninggalkannya setengah mati.
Tidak ada seorang pun yang mau menolongnya, baik imam maupun orang Lewi sama-sama melihat orang itu tetapi tidak ada yang mau menolongnya. Baik imam dan orang Lewi itu hanya melihat dan melewati orang itu dari seberang jalan tanpa ada yang mau menolongnya, tidak ada yang berbelas kasihan kepadanya.
Tetapi ketika ada seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu dan ketika ia melihat orang yang sedang tergeletak itu, maka tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Lalu ia membalut luka-lukanya, menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian orang Samaria itu menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan supaya dirawat. Bahkan tidak cukup sampai di situ saja, orang Samaria itu juga masih memberikan dua dinar kepada pemilik penginapan itu dengan berkata: “Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.”
Orang Samaria yang murah hati adalah menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia ini sebagai Juruselamat untuk melepaskan manusia dari hutang dosa.
Orang yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun itu adalah menunjuk kepada orang-orang yang tetap berada di dalam dosa dan yang sangat memerlukan uluran tangan Tuhan Yesus Kristus. Tempat penginapan itu adalah menunjuk ibadah dan penggembalaan, tempat yang ditentukan sendiri oleh Tuhan sebagai tempat untuk memulihkan setiap orang berdosa supaya layak dan berkenan kepada Tuhan. Untuk memulihkan manusia dari dosa murni hanya pekerjaan Tuhan Yesus Kristus saja, tidak ada seorang pun yang bisa melepaskan manusia dari dosa kecuali oleh Yesus. Karena itu berita tentang kematian dan kematian Tuhan
Yesus merupakan berita tentang kebenaran yang membawa berkat.
Yohanes 17 : 17 untuk menguduskan kita dari dosa adalah kebenaran. Jadi setiap kali kita mau menerima firman kebenaran maka kebenaran itu akan menguduskan kita. Kebenaran yang bagaimana?
Yaitu kebenaran tentang Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia sebagai Juruselamat, tentang Yesus yang disalibkan dan mati, tentang kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan puncaknya tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Ini adalah berita tentang kebenaran yang telah diceritakan dalam Alkitab dan yang telah teruji kebenaran-Nya.
Yang menjadi pertanyaan apakah Saudara sudah siap apabila Yesus datang yang kedua kalinya? sebab apabila masih ada dosa yang belum diselesaikan jangan harap bisa bertemu muka dengan Kristus.
Karena itu dalam 1 Yohanes 2 : 28 supaya kita jangan malu melihat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, hal yang harus kita lakukan adalah: kita harus tetap tinggal di dalam Kristus. Dan yang dimaksud tinggal di dalam Kristus adalah tinggal di dalam kebenaran dan menjadi pelaku-pelaku kebenaran. Kita bisa melihat setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa jangankan melihat Tuhan mendengar bunyi langkah-Nya saja Adam dan istrinya sudah malu dan menyembunyikan diri. Demikian juga ketika Yesus Kristus datang kembali dalam segala kemuliaan-Nya, yang bisa memandang Nya hanyalah orang-orang yang tinggal di dalam kebenaran.
Walaupun karena seijin Tuhan, kita harus mengalami berbagai-bagai penderitaan bahkan sekalipun tubuh kita ini hancur, jangan sampai Saudara meninggalkan kebenaran.
Yesus bangkit dari antara orang mati dibangkitkan oleh kuasa-Nya sendiri, yaitu oleh Roh-Nya sendiri. Roma 1 : 4 Firman Tuhan menyatakan bahwa kebangkitan Yesus dari antara mati adalah untuk membuktikan bahwa Yesus itulah yang berkuasa atas segala sesuatu. Kuasa kebangkitan Yesus telah membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah, Dialah yang berkuasa atas dunia termasuk atas hidup kita.
Maka kalau gereja Tuhan membuka hatinya untuk menerima Roh Tuhan akan mengalami kemenangan dan akan menerima kuasa. Maka tidak heran inilah yang paling dikehendaki oleh rasul Paulus, ia rindu mengenal Yesus dalam penderitaan-Nya, dalam kematian maupun dalam kebangkitan-Nya.
Saudara-saudara, kalau kita sudah mengenal Yesus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya maka Yesus dalam kuasa darah-Nya telah menghubungkan kita dengan Bapa. Karena manusia sudah terpisah dengan Allah karena dosa maka Yesus adalah satu-satunya perantara yang bisa menghubungkan manusia dengan Allah. Doa kita bisa didengar dan dijawab oleh Allah karena Yesus adalah Imam Besar sebagai pengantara yang membawa doa kita kepada Bapa. Jadi jelas Allah bisa menolong kita dan melepaskan kita dari dosa hanya oleh Yesus, yang bisa menjawab doa kita adalah Yesus.
Sebab kalau kita sudah tinggal di dalam Yesus bagaikan ada tangga yang menghubungkan kita dengan Allah. Tangga itu merupakan penghubung antara manusia dengan Allah. Sama seperti Yakub dalam mimpinya melihat ada sebuah tangga yang ujungnya sampai ke langit dan melihat malaikat Tuhan turun naik di tangga itu. Demikian juga kalau kita sudah tinggal di dalam kebenaran maka ada jalan Tuhan memberkati kita, ada jalan Tuhan menyelamatkan dan ada jalan bagi kita untuk betemu dengan Yesus di dalam kerajaan-Nya.
Dalam 1 Yohanes 5 : 11 - 13 firman Tuhan menegaskan Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu hanya ada di dalam Yesus Kristus saja. Jadi barangsiapa memiliki Anak berarti dia memiliki hidup, sebaliknya kalau tidak memiliki Anak berarti ia tidak memiliki hidup di dalam dirinya. Itu sebabnya seberat apapun beban pergumulanmu jangan coba-coba mengganti Yesus dalam hidupmu, jangan coba-coba meninggalkan kebenaran.
Kalau Saudara mau memperoleh hidup yang kekal hanya ada di dalam nama Tuhan Yesus, sekalipun orang bisa bercerita tentang sorga tetapi kalau di luar Yesus semua itu hanya cerita dongeng saja .
Karena itu betapa pentingnya kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Dalam 2 Korintus 13 : 4 - menjelaskan sekalipun Yesus disalibkan dalam kelemahan (karena dosa-dosa manusia) tetapi Yesus dihidupkan oleh kuasa Allah. Demikian juga sekalipun kita adalah orang yang lemah tetapi kita juga akan hidup bersama-sama dengan Kristus dalam iman. Itu sebabnya firman Tuhan menegaskan supaya kita bisa menjadi orang yang tahan uji, kita harus hidup di dalam Kristus, mengenal Dia dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Maka kitapun akan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar