Senin, 22 April 2013

Bulletin Minggu

“MENGENAL YESUS KRISTUS DALAM KUASA KEBANGKITAN-NYA"


Minggu, April 2013

 Saudara-saudara apa yang dirindukan rasul Paulus juga harus menjadi kerinduan kita bersama. 
Filipi 3 : 10 - 11 kita harus menghendaki mengenal Kristus dalam persekutuan dengan penderitaan, dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Sebab kalau kita sudah mengenal Dia dalam penderitaan dan kematian-Nya maka kita akan menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya. Dan kalau kita sudah sama dengan Kristus dalam kematian-Nya, kita juga akan sama dengan kebangkitan-Nya. Jadi tujuan mengapa kita harus mengenal Kristus dalam penderitaan, dalam kematian dan kebangkitan-Nya adalah supaya kita beroleh kebangkitan. 

Jadi tujuan mengikut Kristus itu sangat jelas, tidak buram dan tidak perlu diragukan. Tujuannya: kita akan menjadi sama seperti Kristus. Pada dasarnya Paulus tidak pernah berusaha mengenal Yesus, sebab ia adalah seorang penganiaya jemaat dan seorang yang sangat tekun dalam menjalankan agama Yahudi. Bahkan selama ini tidak pernah ada pertanyaan dalam benaknya: “Mengapa banyak orang menjadi percaya dan menjadi pengikut Kristus?” Maka tidak heran Paulus menjadi seorang yang suka menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus bahkan tidak segan-segan membunuh mereka. Karena Paulus itu seorang yang sangat tekun menjalankan agama Yahudi dan dalam mentaati hukum Taurat tidak bercela, inilah yang membutakan mata rohaninya, membutakan pengenalannya akan Kristus sehingga ia menjadi seorang penganiaya jemaat. 

Kalau ada orang bertanya: “mengapa kita juga harus mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus?” Matius 27 : 52 - 53 sebab ketika Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga ada satu peristiwa besar yang terjadi, yaitu kuburan-kuburan terbuka dan orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit, mereka keluar dari kubur dan masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Peristiwa ini merupakan kejadian yang paling besar, suatu peristiwa yang bisa terjadi hanya karena kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Jadi kematian dan kebangkitan Kristus itu benar-benar berkuasa dan menjadi berkat kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Maka tidak heran setelah Paulus mengenal Yesus yang menjadi kerinduannya yang paling besar adalah mengenal Kristus dalam penderitaan, dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Sebab rasul Paulus sendiri sudah merasakan kuasa Kristus yang nyata mengubah hidupnya. 

Dari seorang penganiaya jemaat sekarang menjadi pengikut Kristus, dari seorang yang tekun menjalankan agama Yahudi sekarang menjadi pemberita Injil kebenaran. Tujuan dari pengenalan akan Kristus adalah supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. “Mengenal” dari bahasa Yunani disebut “ginasko” yang artinya: suatu hubungan pribadi yang sangat erat, yang datang atau terjadi karena hubungan yang erat dengan pribadi Yesus Kristus. Jadi walaupun selama ini Paulus tidak pernah berusaha mengenal Yesus Kristus, tetapi Yesus sendirilah .... .... yang datang menyatakan diri kepada Paulus. Yesus sendirilah yang memilih Paulus untuk dijadikan sebagai rasul untuk memberitakan Injil tentang keselamatan kepada banyak bangsa. 

Dan setelah rasul Paulus berhasil mengenal Kristus dalam penderitaan-Nya, dalam kematian-Nya dan dalam kebangkitan-Nya, rasul Paulus membuat pengenalan akan Kristus itu lebih utama dari semuanya. Setelah Paulus mengenal Kristus dengan tepat dan benar ia menganggap segala sesuatu menjadi kerugian karena pengenalan akan Kristus Yesus itu lebih mulia dari pada semuanya. Apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi karena Kristus. Dan oleh karena pengenalan itulah maka rasul Paulus rela melepas kan semuanya itu dan menganggapnya hanya sampah saja. Sekalipun dahulu Paulus ketika dalam mentaati hukum Taurat tidak bercacat, tetapi sekarang setelah berada dalam Kristus bukan lagi karena kebenarannya sendiri karena mentaati hukum Taurat. Melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang telah dianugerahkan Allah kepada Paulus berdasarkan kepercayaan. Karena itu supaya kita juga bisa mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus,
 Filipi 3 : 1b - 3 ada hal-hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
 - hati-hatilah terhadap anjing-anjing 
 - hati-hati terhadap pekerja-pekerja yang jahat
- hati-hati terhadap penyunat-penyunat palsu 

Mengapa rasul Paulus begitu menekankan supaya kita hati-hati? sebab ketiga hal tersebut di atas merupakan penghalang bagi seseorang untuk mengenal Kristus. Rasul Paulus sangat mengerti ketiga hal tersebut lebih mengutamakan pengenalan yang lahiriah, bukan yang rohani. Baik anjing-anjing, baik pekerja-pekerja jahat maupun penyunat-penyunat palsu, sama-sama punya sifat mengajak orang supaya jauh dari pengenalan yang benar akan Kristus. Itu sebabnya rasul Paulus menasihatkan supaya jemaat di Filipi hati-hati, supaya tidak terseret kepada ajaran-ajaran paslu yang mengajak orang supaya jangan memperhatikan hal-hal yang rohani. Pekerjaan Iblis itu memang harus diwaspadai dengan sungguh-sungguh sebab ia akan memakai orang-orang tertentu untuk menjerat orang percaya. Keadaan Paulus sebelum mengenal Kristus dengan benar: disunat pada hari kedelapan, bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, dari golongan Farisi, penganiaya jemaat, dalam mentaati hukum Taurat tidak bercela. Tetapi setelah Paulus mengenal Kristus, apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi. Mengapa? karena rasul Paulus telah membuat pengenalan akan Yesus Kristus itu lebih mulia, dan lebih mengutamakan perkara yang rohani dari perkara lahiriah, dan lebih mengejar kebanggaan sebagai milik Kristus dari pada sekedar jabatan atau kedudukan. 

Demikian juga sebagai jemaat maupun sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus hati-hati terhadap ajaran-ajaran yang palsu. Ajaran yang palsu itu sifatnya tidak mengutamakan perkara yang rohani tetapi perkara yang lahiriah, tidak mengajak orang supaya mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Kristus tetapi hanya sekedar percaya begitu saja. Kita harus mengejar pengenalan akan Kristus lebih utama dari kebanggaan pribadi. Dengan demikian maka Allah akan menganugerahkan kebenaran, tetapi bukan kebenaran diri sendiri melainkan kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Inilah yang telah dianugerahkan Allah kepada Paulus. Karena itu kitapun harus berusaha dengan sungguh-sungguh supaya kita bisa mengenal Kristus baik dalam penderitaan-Nya, dalam kematian-Nya, dalam kebangkitan-Nya. Dan kalau kita sudah berhasil mengenal Kristus dengan tepat dan benar maka kita juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus supaya ditempatkan sebagai jemaat yang kudus dan tidak bercacat cela. 

Dengan demikian genaplah apa yang dikatakan firman Tuhan Filipi 3 : 3  
- kitalah orang-orang bersunat
- yang beribadah oleh Roh Allah 
- yang bermegah dalam Kristus Yesus 
- tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah 
Efesus 1 : 9 - 10 Tuhan telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi. Dan yang akan dipersatu kan itu adalah gereja Tuhan yang telah mengenal Kristus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus akan menyatakan diri-Nya kepada kita.

Tidak ada komentar: